Seperti hari - hari biasanya,sebelum masuk ke kampusnya elana akan menyempatkan diri untuk mampir ke coffe shop langganannya yang berada di seberang jalan tepat di depan kampusnya.
Elana memesan 2 cup americano serta 2 choco almond cake untuk dirinya sendiri dan sofia,kue itu sebenarnya adalah favorit elana sendiri,namun gadis itu selalu membeli 2 karena nanti jika temannya menolak dia akan memakannya sendiri.
Saat sedang mengantri untuk membayar,dering ponsel elana berbunyi dan gadis itu segera menerima telfon yang ternyata berasal dari sofia.
(Kau dimana?),tanya sofia di seberang telfon dengan suara berbisik
"Aku masih membeli kopi,ada apa?"
(Apanya yang ada apa?kau tidak lihat sekarang jam berapa?kelas dosen kesayanganmu itu akan segera di mulai)
"Hah... ini masih jam-",elana melirik jam jangan pada pergelangan tangan sebelah kiri dan menyadari kalau dirinya memang sudah terlambat
"Astaga... tunggu aku akan segera datang"
Untungnya sudah giliran elana untuk membayar,dia segera mengeluarkan beberapa lembar uang untuk membayar pesanannya,dan segera menerima paperbag,elana dengan gerakan terburu - buru pergi dari meja kasir berjalan sambil memegang paperbag dan ponsel di telinga,dia memasukkan dompet ke dalam tasnya,namun tanpa dia sadari jika benda itu terjatuh.
Seorang pria yang tadinya ada di barisan antrian yang sama dengan elana melihal hal itu,dia mengambil dompet gadis itu hendak memberikannya namun elana sudah pergi dengan berlari sehingga pria itu tidak dapat menyusulnya.
Pria tersebut akhirnya menyimpan dompet gadis itu dan akan mengembalikannya nanti,dia segera membayar pesanannya setelah itu duduk di kursi pada salah satu meja yang ada di coffe shop tersebut.
"Elana... mahasiswi universitas BC",gumam pria yang menemukan dompet elana saat membaca kartu tanda pengenal mahasiswa milik gadis itu,dan melihat ke arah universitas yang ada di seberang jalan tempatnya duduk saat ini.
Lancang memang karena sudah membuka dompet seseorang tanpa ijin,tapi mau bagaimana lagi,jika dia tidak membukanya maka dia tidak akan tau pada siapa harus mengembalikan benda tersebut kan.
Sementara elana kakinya tak henti untuk berlari menuju kelasnya selain dia tidak ingin ketinggalan pelajaran dosen pujaannya,dia juga tidak ingin mendapatkan nilai buruk karena evan adalah dosen yang terkenal tidak toleran pada mahasiswa.
"Selamat siang pak.. maaf saya terlambat",sapa elana yang berdiri di ambang pintu dengan nafas tersengal - sengal
Evan dan semua mahasiswa yang ada di ruangan tersebut sontak serempak menoleh ke arah elana,sedangkan sofia sudah menutupi wajahnya menggunakan lengan karena dia tau apa yang akan terjadi selanjutnya.
"Kamu tau peraturannya bukan?",evan berbicara dengan nada sangat rendah,"terlambat 10 menit di larang mengikuti kelas saya,jadi silahkan pergi untuk hari ini kamu tidak boleh masuk"
Elana berjalan mendekat ke arah dosennya,"Aduh pak evan... tolong maafkan saya,saya janji tidak akan mengulangi lagi",pinta elana dengan wajah melas dan tangan mengatup memohon namun sama sekali tidak membuat evan peduli padanya
"Keluar sekarang atau kamu tidak boleh mengikuti kelas selamanya"
"Astaga... apakah bapak tau kalau tadi saya itu mengalami kecelakaan?"
Ucapan elana seketika membuat seluruh ruangan riuh,evan mengerutkan keningnya,dan sofia semakin menyusupkan kepalanya dalam - dalam karena tau apa yang di lakukan temannya itu adalah tindakan gila.
"Kecelakaan?",tanya evan
"Iya.. bapak tau tadi saya di tabrak bicak lalu di serempet bimedon makanya saya terlambat"
"Kau ini bicara apa?",sentak evan tak sabaran
"Oke oke tenang dulu,ini ada americano dan cake untuk bapak",elana menyerahkan 1 paperbag yang seharusnya di serahkan pada sofia,dan evan menerimanya dengan tatapan semakin bingung
Elana segera duduk di kursinya memanfaatkan momen dosennya yang sedang linglung sebelum dosennya itu sadar lalu berseru,"Bicak adalah binatang cicak sedangkan bimedon adalah binatang megalodon"
Seluruh ruangan di buat tertawa pecah atas ucapan elana,evan yang sudah tidak punya kesabaran lagi menghadapi gadis itu langsung menggertakan giginya dan menunjuk ke arah elana.
"Elana... kau-,"
"Eits tidak boleh marah nanti cepat tua,bapak sudah menerima suap dari saya,saya bisa laporkan ke rektor kampus nanti",ucap elana dengan nada tengil
Semua mahasiswa menahan tawa karena ulah elana,sudah menjadi rahasia umum di kalangan teman satu angkatannya bahkan sampai ke kakak tingkat atau adik tinggal jika wanita itu memang punya kelakuan di luar nalar.
Evan menghela nafas kasar,bukannya takut pada ancaman elana,tapi dia sudah sangat hafal dengan kelakuan mahasiswinya yang satu ini,jika di teruskan bukannya kapok elana akan makin menjadi,sehingga dia melepaskan elana kali ini.
"Kenapa kau memberikan kopiku pada pak evan?",bisik sofia memprotes apa yang di lakukan temannya itu sebelumnya
"Aku tidak tau,tadi aku reflek memberikannya",jawab elana dengan tak kalah berbisik juga
"Kau ini selalu seperti itu"
"Diamlah jangan berisik,cintaku sedang menatap tajam ke arah kita"
Sofia segera melirik ke arah sang dosen yang ternyata memang tengah menatap tajam ke arah mereka sambik menjelaskan materi di depan,"kau benar hihihi"
\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*
"Kau mau langsung pulang?tidak berlatih wall climbing dulu?"tanya noel yang melihat elana sudah memegang kunci mobilnya
"Aku harus menjemput kevin hari ini di bandara"
"Dia datang kemari?",pekik sofia dengan nada tak percaya
"Iya.. kenapa?jangan coba - coba mendekatinya,karena dia hanya milikku",elana memperingatkan temannya itu dengan nada ketus membuat sofia langsung merengut dan berdecak kesal
"Baiklah aku pulang dulu,sampai jumpa semua",elana segera pergi menuju di mana mobilnya berada
Saat di dalam mobil,elana mengingat sesuatu,dia merogoh ke dalam tasnya namun tidak menemukan apa yang dia cari,gadis itu bahkan menumpahkan semua isi yang ada di dalam tas itu.
"Dimana itu?dimana dompetku?"
Elana terus mencari keberadaan dompetnya,dia membuka laci dasboard mobil dan juga mencarinya di sekitar bawah jok mobilnya namun tidak juga menemukan benda tersebut.
"Astaga... di mana dompetku,aku yakin tadi memasukkannya ke dalam tas",gadis itu memandang tas yang isinya sudah berserakan di atas kursi mobil
Tok... tok... tok...
Suara kaca mobil elana di ketuk oleh seseorang,sontak membuat gafis itu sedikit terkejut,kemudian dia segera menurunkan kaca mobilnya yang ternyata pelakunya adalah teman satu jurusan dengannya.
"Ada apa?"
"Aku baru saja mendapat pesan dari penjaga keamanan jika ada seseorang menunggumu di pos penjagaan saat ini"
"Siapa?"
Teman elana mengedikkan bahunya acuh,"mana aku tau,pergi dan lihat saja sana sendiri",ucapnya setelah ini langsung berlalu pergi meninggalkan elana yang yang kebingungan
Elana segera menyalakan mobilnya dan menuju ke pos penjagaan yang letaknya lumayan jauh dari gedung fakultasnya,sampai di pos tersebut,dia segera turun dari mobilnya dan menyapa para petugas dengan ramah.
"Hallo bapak - bapak",sapa elana dengan riang seperti anak kecil dan itu membuat semua petugas tersenyum tak terkecuali orang yang tengah menunggu elana sejak tadi.
"Hallo nona elana...",balas salah satu petugas dan di sahuti petugas lainnya
"Tadi ada yang bilang jika ada yang menungguku,siapa ya?"
"Oh itu orangnya ada di dalam nona,silahkan masuk saja"
Elana segera masuk setelah di persilahkan oleh seorang petugas keamanan dia bergerak dengan semangat dan lincah,hingga ketika dia melihat seseorang rupanya pria yang katanya menunggunya,dia sejenak terdiam dan berpikir.
Pria itu terlihat sangat rapi dan tidak terlihat seperti mahasiswa,karena mengenakan setelan jas yang elana tau pasti harganya mahal 'mungkin',dia terlihat seperti seorang pembisnis namun elana tidak peduli.
"Kamu siapa ya?apa aku mengenalmu?",elana yakin sama sekali tidak mengenal pria itu
Pria itu tersenyum dan dengan ramah menjawab bahkan sambil mengulurkan tangannya,"kenalkan aku marchel",
Elana menerima tangan pria itu dan menjabatnya sekilas,"lalu apa tujuan kamu datang kesini?"
"Oh tentang itu",marchel merogoh saku jasnya dan mengeluarkan sesuatu dari sana,"ini milikmu kan?"tanyanya sambil menyerahkan dompet yang dia temukan tadi kepada elana
Seketika mata gadis itu berbinar bahagia karena apa yang dia cari ada di depan matanya,dengan girang bahkan melompat kecil dia mengambil dompet tersebut dari tangan marchel.
"Astaga.. akhirnya ketemu juga",elana membuka bagian kecil yang tersedia resletik pada dompetnya,dia mengeluarkan sebuah kalung dengan liontin berbentuk kelinci kecil dari sana.
"Syukurlah kau tidak hilang",elana memeluk kalung itu dengan sangat dramatis
Tanpa sadar marchel tersenyum melihat tingkah gadis di depannya itu,"menggemaskan",gumamnya pelan seperti dengingan nyamuk
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Devi Handayani
hmm ada marchel jangan jangan/Shy//Shy//Shy//Shy/
2024-01-08
0