Pagi hari berikutnya elana mengantar sang ayah dan juga sang kakak ke bandara untuk kembali ke negara tempat mereka bekerja.
Soraya ibu elana juga pasti ikut tentunya mengantar sang suami serta anak sulungnya,kali ini mereka di temani oleh marchel,dan hal itu adalah pinta kevin pada sang sahabat sengaja agar sahabatnya itu bisa dekat dengan adiknya.
"Apa papa benar - benar akan pulang lama kali ini?",tanya elana sambil bergelayut manja memeluk ayahnya
"Iya sayang... papa akan pulang setelah dari ausie?",jawab tuan harvey membuat elana langsung memasang wajah cemberut
"El jika kau sudah selesai dengan papa biarkan mama yang gantian memeluk papamu?",soraya bersuara dengan nada yang di buat seketus mungkin tapi hanya bercanda
"Silahkan saja nyonya",ucap elana dengan nada mengejek,"tangan tuan harvey ada dua dan satunya sedang menganggur",elana memang berada di pelukan sang ayah dengan satu tangan sebelah kanan saja.
Tuan harvey terkekeh lalu melambaikan tangan agar istrinya juga memeluknya,soraya langsung berhambur ke pelukan sebelah kiri suaminya.
"Kau selalu memonopoli papamu",ucap soraya dengan mempoutkan sedikit bibirnya
Sedikit jauh dari tempat ketiga orang yang tengah berpelukan itu,dua pria yang tak lain kevin dan marchel sedang berdiri dengan menyilangkan tangan di dadanya dan yang satunya memasukkan kedua tangannya pada saku celana melihat bagaimana drama keluarga cemara itu.
"Sepertinya kau benar - benar tidak di anggap disini",ejek marchel
"Tentu saja... gadis nakal itu selalu mencuri perhatian dua orang tua itu"
Marchel terkekeh pelan lalu menepuk bahu temannya pelan beberapa kali,"perlukah aku cepat - cepat menculik gadis nakal itu agar kau mendapat perhatian orang tuamu?"
Kevin menoleh menatap temannya dengan wajah mengejek,"jika kau bisa maka aku akan memberimu saham GGgroup 10%"
"Aku tidak butuh sahammu",ketus marchel membuat kevin langsung terkekeh,tentu saja marchel tidak butuh di beri saham GGgroup oleh kevin,karena perusahaan itu adalah milik keluarga marchel sendiri.
Bahkan jika kevin dan ayahnya punya saham di perusahaan itu,besarnya hanya beberapa persen saja,karena itu adalah perusahaan cabang,tuan harvey mempunyai saham besar di perusahaan utama milik keluarga marchel.
Setelah berpamitan dengan benar,tuan harvey dan kevin segera pergi untuk melakukan check in dan boarding pass karena jadwal penerbangan mereka sudah akan segera tiba.
"Anak - anak kalian tunggu di sini dulu ya,mama ingin ke toilet sebentar",soraya berlalu pergi ke toilet meninggalkan elana dan marchel tanpa menunggu jawaban dari keduanya.
"Kau terlihat sangat cantik hari ini",puji marchel karena elana sedang memakai dress selutut berwarna biru laut berkerah V dengan lengan pendek berbentuk ruffled,rambut gadis itu di biarkan terurai pendek di hiasi pita kecil berwarna senada
"Tidak perlu mengejekku",ketus elana sambil memalingkan wajahnya kesal membuat marchel langsung tertawa gemas bahkan spontan mengacak rambut gadis itu yang semakin membuatnya kesal
"Tapi kau memang terlihat sangat cantik berpakaian seperti ini",kevin serius dengan kata - katanya
Elana mengabaikan ucapan marchel yang menurutnya hanyalah sebuah bualan,"kenapa mama lama sekali",gadis itu menoleh kanan dan kiri mencari sang ibu
Hingga tak lama kemudian soraya kembali dan mereka akhirnya pulang ke rumah keluarga elana dengan di antar oleh mobil marchel,pria itu menggunakan mobik mpv sehingga bisa di gunakan untuk banyak orang.
"Marchel kamu tidak ingin mampir dulu?",tanya soraya setelah keluar dari mobil
"Dia kan harus bekerja ma",sahut elana
"Dia bekerja di perusahaannya sendiri,jadi tidak masalah"
Jawaban soraya membuat elana langsung mengerucutkan bibirnya sepanjang mungkin sambil menatap marchel tajam karena pria itu menertawankannya.
"Tidak perlu tante soraya,aku masih ada urusan di kantor,dan harus pergi ke mansion besar terlebih dahulu"
"Baiklah... kalau begitu sampaikan salamku pada julia",marchel mengangguk lalu segera masuk kembali ke mobilnya dan berlalu pergi dari rumah keluarga elana
"Siapa julia?kenapa namanya tidak asing",tanya elana saat berjalan masuk dengan sang ibu
"Mama marchel siapa lagi?"
Elana menatap sang ibu dengan wajah sedikit tercengang,"jadi yang setiap hari telfonan dengan mama,gibah tanpa jeda itu mama marchel,dan yang dulu beberapa kali datang kemari itu"
Soraya mengangguk sambil tersenyum tanpa dosa,karena memang setiap hari pasti dia menyempatkan waktu mengobrol dengan sahabat - sahabatnya.
Elana benar - benar tidak menyangka,tante julia yang selama ini dia kenal adalah ibu dari marchel,jadi benar apa yang di katakan pria itu jika orang tua mereka bersahabat.
Elana pergi ke kampus setelah berganti pakaian dengan outfit kebesarannya,yaitu celana jeans dan kaos over size,di tambah topi tak lupa melepas pita yang tadi sempat di pakai.
Elana dan sofia tengah duduk sambil memperhatikan seorang pemuda yang tengah menyusun balok untuk tugas kuliah di depannya dengan jarak yang cukup jauh,pemuda itu adalah jovan teman satu jurusan dengan mereka.
"Jangan sama dia dong sofia",bisik elana dengan skeptis
Sofia mengerutkan keningnya tak suka,"Kenapa?dia kan baik,lucu maco tampan"
Elana memutar bola matanya malas lalu membuat gerakan seperti ingin muntah,"Dia itu brengs\*k",sarkas elana ,"percaya deh sama aku,jangan sama dia pokoknya"
Jovan adalah pemuda yang tengah dekat dengan sofia,gadis itu tergila - gila oleh jovan hanya karena beberapa kali pemuda itu menolongnya membuat tugas kuliah.
Sofia berdecak kesal namun masih berusaha berbicara dengan berbisik agar tak terdengar oleh jovan,"dapat wangsit dari mana kamu berkata seperti itu?",sedikit tak terima sebab pria yang sedang dia kejar di katakan brengs\*k oleh sahabatnya
"Sudahlah pokoknya jangan sama dia sofia,percaya padaku"
"kenapa sih memangnya?kamu mau aku terus - terusan jadi jomblo?"
"Iya tapi bukan berarti harus sama dia kan"
"Memangnya kenapa dengan dia sih el?"
Elana menatap jovan dengan seksama tanpa bersuara,lalu dia menarik nafas dalam lalu menghembuskannya dengan sangat dramatis,"apa kau tau-"
"Tidak",jawab sofia sambil menggelengkan kepalanya
"Tunggu aku selesai berbicara dulu bodoh",kesal elana membuat sofia langsung diam melipat bibirnya rapat,temannya satu ini memang agak lain,dia bahkan belum selesai berbicara tapi temannya itu sudah menjawab dengan tak tau malunya.
"Aku beberapa kali melihatnya bergandengan bahkan berpelukan dengan beberapa gadis yang berbeda saat di jalan"
Sofia tercengang dengan mata membelalak,"kau serius?",ucapnya keras bahkan sampai membuat jovan dan beberapa teman lainnya yang ada di sana menoleh padanya
Elana mengangguk dengan yakin,"iya... dia itu playboy cap katak terbang"
"Lalu saat kau melihatnya, apa dia melihatmu juga?"
"Tentu saja tidak,aku kan sedang di dalam mobil dan kaca mobilku kan gelap,apa kau tau saat itu aku sangat ingin menabraknya-",lagi - lagi ucapan elana terpotong oleh sahabat jahanamnya
"Apa kau benar - benar menabraknya?",sela sofia dengan antusias
Elana berdecak kesal sambil mengangkat kedua tangannya di depan leher sofia seperti ingin mencekik gadis itu sebelum berkata,"bisa tidak kau tidak memotong ucapan orang,hah?"
Sofia tersenyum konyol dan menjawab,"maaf... hehehe"
" tapi aku pikir sayang sekali bamper mobilku jika di pakai untuk menabrak pria seperti dia,jadi aku biarkan saja lagi pula dia bukan siapa - siapaku"
"Tapi dia kan pria incaranku,sebagai sahabat seharusnya kau melindungiku,jika ada pria yang menyakitiku maka kau harus berada di garda terdepan perang,jadi seharusnya kau menabraknya saat itu",cerocos sofia
Tak lama berselang evan masuk ke dalam ruangan kelas itu,membuat seketika para mahasiswa hening dan segera mempersiapkan diri,begitu pula yang masih berlalu lalang,mereka segera duduk karena tak ingin mendapat ceramah dari dosen dingin itu.
"Selamat pagi semuanya",sapa evan namun tatapannya hanya pada elana
"Selamat pagi pak",sahut semua mahasiswa yang berada di dalam kelas itu tak terkecuali
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments