Siksaan Pernikahan Karuna

Siksaan Pernikahan Karuna

1. Tolong Matilah

karya ini sudah ditulis dari bulan lalu dibawah bimbingan editor untuk mengikuti event Air Mata Pernikahan. walaupun sejujurnya Candra lagi pundung gara-gara plagiator, author juga enggak bisa berenti berkarya. semoga pembaca enggak bosen ngasih dukungan 🙏🙏🙏

***

"Jangan menangis, Runa. Ayolah, jangan menangis. Aku sedang menghiburmu sekarang," kata Dayan sambil tertawa senang melihat raut sakit di wajah Runa.

Dugh, dugh, dugh.

Bunyi dari tangan Runa yang dibentur-benturkan ke tembok itu terdengar samar tapi menakutkan. Ia merasa sakit. Sangat sakit sampai tulangnya serasa ingin patah. Tapi lagi dan lagi, Dayan cuma menyeringai.

"Aw, istriku malah menangis kencang. Ya Tuhan, bagaimana bisa aku begitu buruk?" ucap Dayan tapi dengan wajah mencemooh. "Apa yang harus kulakukan agar kamu berhenti menangis, Runa? Apa?"

Tolong matilah juga. Tolong. Jika dia sungguhan bertanya, tolong matilah agar Runa bisa hidup tenang.

"Atau aku harus seperti ini?"

Detik setelah itu, leher Runa tercekik dan tubuhnya terlempar ke kasur, menerbangkan kelopak mawar hiasan malam pertama mereka.

Ya, hari ini adalah hari pernikahannya dengan Dayan, pria menakutkan, kakak dari mantan kekasih Runa. Runa dituduh sebagai penyebab dari kematian adik Dayan itu, Zion, dan alih-alih memenjarakan Runa, Dayan lebih suka menikahinya lalu mendapatkan hak penuh menyiksanya.

Ekspresi Dayan yang semula penuh rasa senang seolah hanya tipuan, menunjukkan wajah dingin dan bosan.

"Menyedihkan," gumam dia pada istrinya yang meringkuk ketakutan. "Kenapa kalian wanita sangat suka bertingkah seperti korban, hah? Kalian senang menjadi tikus yang mati tersedak racun?"

Dayan merangkak ke tempat tidur. Menarik pergelangan Runa yang lebam, menatap wajah penuh air matanya itu. Dia terlihat sangat takut, sangat sakit, sangat menderita dan itu membuat Dayan sangat senang.

"Lihatlah wajah korban ini. Dia menangis kesakitan di malam pertamanya. Oh, Sayang, adikku yang pelaku kejahatan di hidupmu sekarang sudah dikuburkan. Tenanglah. Pelaku jahat itu tidak akan datang lagi."

Ucapannya menyiratkan kebencian yang dalam.

Runa hanya terus menangis mengatup mulutnya, gemetar ketakutan tapi tak bisa lepas. Ia berusaha sejak sebulan lalu. Ia bahkan berusaha masuk ke penjara saja daripada menikahi Dayan. Membiarkan dirinya terbukti bersalah sebagai pembunuh Zion walau nyatanya tidak. Agar Runa bisa lepas.

Tapi pria ini menghalanginya. Dia menghentikan kasus adiknya secara paksa, berkata kalau adiknya mati serangan jantung dan lupakan saja. Walau jelas-jelas polisi menemukan Zion kecelakaan, perkataan Dayan yang dibenarkan. Serangan jantung, titik.

Runa tidak bisa melawan pria yang perkataannya mengalahkan fakta. Dia terlalu berkuasa. Berteman dengan kekuasaan. Siapa Runa di mata dia? Bahkan tidak bisa disebut debu.

"Ssshhh, jangan menangis. Jangan menangis, Sayang." Dayan yang membuatnya menangis datang memeluknya, menepuk-nepuk punggung Runa. "Jangan menangis. Jangan takut. Tidak ada yang akan menyakitimu."

Kecuali dia. Ya, kecuali dia.

Runa menutup mulutnya dan terus berusaha tidak memberontak. Ia tahu nasibnya tidak akan baik jika memberontak.

"Sekarang tidurlah, Runa. Tidurlah yang nyenyak. Kita bisa melanjutkan malam pertama besok. Ayo, berhenti menangis dan terpejam."

Karena Runa terus menahan tangisannya agar tak bocor, itu malah membuat tubuhnya menahan beban. Pada akhirnya Runa seperti orang cegukan, sesenggukan dalam pelukan Dayan.

"Ah, membosankan." Dayan mendorongnya, menatap malas pada Runa. "Hei, aku membujukmu baik-baik, tapi kamu tetap saja menangis. Aku tidak mengerti kamu ingin aku bersikap seperti apa?"

Orang gila. Orang tak waras. Runa hanya memejamkan mata sambil terus mengutuknya.

"Ah, terserah." Dayan beranjak dari kasur, meninggalkan kamar begitu saja. "Jangan bunuh diri sendirian, Istriku. Aku menolak jadi duda sekarang," kata dia sebelum membanting pintu tertutup.

Runa membiarkan tangisan frustasinya teredam. Mungkin orang menyebutnya cengeng, tapi percayalah kekerasan adalah sesuatu yang mustahil bisa ditahan.

Itu bukan karena sakit fisiknya. Itu hanya sakit dua puluh persen saja. Yang paling sakit adalah jiwanya, menjerit-jerit tanpa henti bahkan ketika bekasnya hilang.

Runa menangis sampai ia lelah dan tertidur. Setidaknya dalam tidur itu Runa bisa lari dari kenyataan bahwa ia hidup di neraka.

Namun itupun tidak mau Dayan berikan. Pagi harinya Runa tersentak oleh siraman air yang dipenuhi balok-balok es batu.

"Selamat pagi, Istriku." Dayan tersenyum cerah sambil memegangi baskom kosong. "Rise and shine, Sunshine! Ayo bangun dan sarapan bersama."

Runa terpaku kosong, menggigil kedinginan.

Entah kenapa, mungkin karena es batu yang meredam neraka atau karena memutus kewarasannya, Runa mendadak sangat marah.

"KAMU GILA?!" Begitu teriak Runa sambil melepaskan akal sehatnya pergi. "ORANG NORMAL MANA YANG MENYIRAM AIR ES KE SESEORANG?! DASAR GILA! KAMU ORANG GILA!"

Senyum Dayan seketika berubah.

"Padahal repot-repot kubangunkan," gumam dia kecewa. "Aku khawatir kamu kelaparan dan ternyata ini balasannya?"

"AKU TIDAK MEMBUNUH ADIKMU, SIALAN! PRIA BODOH ITU MATI KARENA TUHAN TAHU SAMPAH SEPERTI DIA TIDAK LAYAK HIDUP!"

Detik berikutnya, tangan besar Dayan menyambar leher Runa, mencekiknya penuh amarah.

"ADIKKU MENCINTAIMU, WANITA MURAHAN!"

Sikap pura-pura lembut itu akhirnya berakhir.

"Dia mencintaimu!" bentak Dayan, terus mencekik Runa yang kehabisan napas. "Dia mencintaimu sampai-sampai dia buta bahwa dia seharusnya tidak mencintai kalian, makhluk tidak tahu bersyukur yang hanya tahu menyuruh pria berusaha!"

Runa tak bisa melawan. Cekikan Dayan berbeda dari kemarin yang hanya sesaat. Ini sangat keras dan dalam seolah-olah dia tidak masalah jika Runa mati detik ini juga.

Pembuluh darah Runa di lehernya serasa bisa pecah.

"Kamu membuatnya meninggalkan keluarga kami! Kamu membuatnya meninggalkan kenyamanan hidupnya sebagai pangeran sebagai bukti cinta! Dia sudah melakukannya, dia bahkan melupakan ibunya untuk wanita sialan sepertimu tapi lihat dirimu!"

Dayan kesetanan berteriak.

"LIHAT WAJAHMU YANG TIDAK MERASA BERDOSA INI! ADIKKU RELA MENGAMBIL BINTANG DI LANGIT UNTUKMU TAPI LIHAT BALASANMU!"

Runa sudah kehabisan napas. Matanya memutih dan mulutnya berusaha terbuka lebar, secara insting mencari oksigen yang sulit.

"DIA MENCINTAIMU SAMPAI RELA MENJADI BODOH DAN KAMU BELUM PUAS! APA LAGI SEKARANG? KAMU BERHARAP ADIKKU PERGI KE NERAKA UNTUK MEMBANGUN ISTANAMU? KAMU BERHARAP ADIKKU MENJADI TUHAN AGAR DUNIA INI JADI MILIKMU?!"

Urat-urat di leher Dayan ikut menonjol dan sedikitpun dia tak peduli Runa hampir mati.

"Wanita sepertimu, wanita yang merasa layak sepertimu, itu memang pantas mati!"

Tapi sesaat sebelum itu terjadi, sebuah teriakan menghentikan Dayan.

"Hentikan!"

Cekikan itu terlepas dan Runa akhirnya bisa bernapas. Wanita itu terbatuk-batuk, meraup oksigen sangat rakus untuk membayar sesaknya tadi.

Rintihan pilu Runa menyusul setelah itu. Ia tak tahu lagi. Ia takut, ia marah, ia terluka, ia ingin mati saja, ia ingin bahagia, ia ingin sendirian.

Tapi kenapa yang terjadi tidak pernah sesuai harapannya?

"Dayan." Paula menghampiri anaknya yang hampir saja mencekik Runa sampai mati, memeluk tubuh tegap pria itu. "Tenanglah. Tenang. Adikmu setidaknya menyesal di sana," bisik wanita itu sambil menahan tangisnya.

Dayan dan Zion tidak pernah akrab. Mereka sering bertengkar dan Dayan marah saat Zion meninggalkan keluarga mereka demi Runa. Tapi Dayan menyokong hidup Zion tanpa diminta dan selalu mengawasi adiknya dari jauh.

Dia sangat menyayangi Zion hingga tak bisa menerima kematian adiknya.

"Maaf, Ma." Dayan balas memeluk Paula, memejamkan matanya erat-erat. "Maaf."

*

Terpopuler

Comments

mbak akane

mbak akane

haaarusnya minta maafg sma runaaaaa......

2023-08-07

0

mbak akane

mbak akane

penasaran sma zion. kira2 reaksi doi gmn klo tau runa digitukam?

2023-08-07

0

mbak akane

mbak akane

EMNG DASAR WONG EDAN!!!!

2023-08-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!