" Tuan sudah." ujar Bulan.
"Kalian bawa salinannya, aku akan membawa yang asli." ujar James.
Betran membantu menyimpan dokumen itu, kemudian Betran pun menemui Matriks untuk memberikan jawabannya pada Matriks.
"Mulai besok James akan menjadi COO di perusahaan Yomana." ujar Matriks.
Lala sangat terkejut dengan keputusan suaminya itu, dia protes habis - habisan.
"Lala, James juga darah dagingku!, dia hanya lumpuh kaki bukan lumpuh otak, dia masih bisa bertanggung jawab perihal perusahaan, lagian Rio tetap CEOnya, apa kau masih tidak puas?" tanya Matriks.
"Bukan, tapi ... " Tentu saja tidak puas karena James malah dijadikan COO, yang berarti dia bertanggung jawab dalam segala hal urusan di perusahaan, dia yang akan mengendalikan perusahaan di bawah tangannya, sementara Rio meskipun menjadi CEO, dia hanya bertugas tampil dihadapan publik dan pemerintah saja, kemampuan James sangat luar biasa jika dia masuk dalam perusahaan menjadi COO, dia akan dengan mudah menendang Rio dan menggantikannya, itu sangat buruk.
"Hargailah keputusanku, selama ini Perusahaan tidak ada gebrakan sama sekali, sudah waktunya berevolusi!" tegas Matriks.
Semenjak Bulan masuk ke kediaman Yomana, tidak hari baik untukku, jika dia tidak segera di singkirkan, bisa-bisa akulah yang tersingkir.
Dalam hati Lala.
Lala segera pergi ke perusahaan.
Lagi - lagi anaknya sedang bermain dengan wanita ******, memang sangat tidak bisa diandalkan.
Lala kembali memarahi putranya habis - habisan, posisinya sedang terancam malah dia santai-santai dengan wanita ******.
"Apa kau tahu James akan masuk ke perusahaan dan menjadi COO?" ujar Lala bertanya dengan nada tinggi.
"Memang kenapa?, dia juga anak Ayah!" ujar Rio santai.
"Apa kau bodoh?, dia bisa kapan saja menendangmu!" Lala benar - benar naik darah.
" Aku tidak peduli!" Rio benar - benar tidak peduli apapun tentang posisinya, karena memang posisinya sekarang itu adalah milik James.
"Jika kau tidak mau mengubah sikap dan kinerjamu, jangan pernah memanggilku Ibu lagi!" ancam Lala.
" Ya sudah, aku masih punya Ayah!" Rio sudah sangat muak dengan tekanan yang di berikan ibunya.
Suara tamparan itu terdengar cukup keras, Lala menampar putranya begitu keras, sampai wajahnya memar.
"Jangan membuat Ibu kecewa!" Lala segera pergi meninggalkan putranya.
Rio terduduk lemas, dia sudah sangat lelah, dia ingin menjadi dirinya sendiri, dan menentukan hidupnya, dia sangat ingin memperbaiki hubungannya dengan James, tapi sepertinya itu sudah tidak bisa, sekarang James sudah masuk ke perusahaan, jika memang James ingin mengambil posisinya kembali maka. Rio akan memberikannya dengan suka rela.
"Limdam, jadwal hari ini kosongkan saja, aku sedang dalam situasi yang tidak baik!" pinta Rio pada asistennya.
"Baik Bos!" Limdam pun segera mengosongkan jadwal hari ini, sesuai permintaan bosnya.
Rio pun segera keluar dia ingin mencari udara segar untuk menjernihkan pikirannya.
Setiap kali Rio sangat menggila dengan pikirannya, pasti dia tidak sengaja bertemu dengan Bulan.
"Eh, ada Hilal!" ujar Rio.
Rio juga memiliki nama panggilan khusus untuk kakak iparnya selain merah muda, Rio terkadang menganggap kakak iparnya seperti Hilal, karna seperti melihat kabar baik saat melihat Bulan, yang seperti bulan sabit itu menurutnya.
"Apa yang dia lakukan di sini?" Rio masih memantau Si Hilal dari kejauhan.
"Lindam kau hampiri Si Hilal itu, tanyakan padanya kenapa ada di dekat perusahaan Yomana!" pinta Rio.
Lindam pun bergegas menghampiri Si Hilal.
"Nona apakah anda sedang mencari sesuatu?" tanya Lindam.
"Ehm, tidak ada saya hanya ingin melihat perusahaan milik keluarga Yomana Kak!" jawab Bulan.
"Apa anda ingin melamar?" tanya Lindam lagi.
"Tidak Kak, saya mana ada kualisi masuk ke dalam perusahaan ini!" Bulan merasa dia tidak mungkin bekerja di perusahaan yang begitu besar itu.
"Apa anda sedang ingin menemui seseorang?" tanya Lindam terus.
"Tuan anda sangat aneh, apa jangan-jangan anda adalah orang yang sedang mencari jamaah, untuk agama sesat?, jangan main-main ya!" ujar Bulan.
Bulan tampak kesal dan langsung pergi.
Lindam segera kembali ke pada bosnya.
"Apa katanya?" tanya Rio.
"Kakak ipar anda tidak ingat dengan saya ya Tuan?" Lindam menggaruk kepala.
"Iya, mukamu pasaran dia lupa, apa yang fia cari?" tanya Rio lagi.
" Dia hanya ingin melihat perusahaan Yomana saja katanya, aku mendesak terus malah di sangka oknum mencari jamaah untuk agama sesat!" keluh Lindam.
" Hahahahah ... " Rio tertawa lepas.
Rupanya mengembalikan mood baik tuannya hanya dengan menemukan tuan dengan kakak iparnya saja.
"Kau siapakan ruangan yang baik untuk Abang James, dia suka nuansa hitam putih, jangan terlalu banyak lemari dia tidak suka ruangan yang penuh!" pinta Rio.
Rio sangat mengerti apa yang disuka dan tidak disuka oleh kakak tirinya itu.
Karena Abangnya akan kembali bekerja maka harus membuat sambutan untuk abangnya.
"Ambillah apa yang seharusnya menjadi milikmu!" Gumam Rio.
Sebenarnya dia juga sulit karena harus menentang ibunya, tapi Rio tahu bagaimana dulu James menjaga dan menyayanginya.
Rio sudah dewasa, sekarang dia tahu mana haknya dan mana bukan, mana yang baik dan mana yang tidak, mana yang harus di lawan dan mana yang harus ditahan.
Selama ini dia hanya menjadi boneka untuk ibunya yang sangat ingin menguasai semua harta milik Yomana.
Bulan masih berada di sekitar perusahaan, dia sedang mengamati orang - orang perusahaan, karena James akan bekerja dengan mereka, Bulan hanya takut bagaimana jika nanti James di tindas di perusahaan oleh adik tirinya.
Bulan malah merasa jauh dengan pegawai di perusahaan Yomana, wajah mereka sangat cantik dan terawat, pakaiannya pun sangat rapi dan terlihat mahal.
"Wah ini sepertinya perusahaan perhareman, apa Tuan akan senang bekerja dengan gadis-gadis cantik ini?" gumam Bulan.
"Jelas, ... " terdengar suara tak asing di telinga Bulan.
" Ah, kau!" Ternyata itu Rio yang tiba-tiba ada di belakangnya.
"Kakak Hilal, kenapa kau ada di perusahaanku?, apa kau ingin menemui ku?" Goda Rio.
"Ha, mengkhayal sana!" Bulan bergegas pergi.
Tapi Rio menarik Bulan dan membawanya masuk ke dalam mobilnya.
" Hei aku mau turun!" ujar Bulan.
Tapi Rio tidak menanggapi permintaan kakak iparnya, dia langsung tancap gas saja membawa Bulan pergi.
" Hei, Abangku ada di parkiran, dia nanti mencariku, ayo kembali!" Ujar Bulan mencoba meminta Rip untuk putar balik.
"Abangmu?" Rio tidak tahu jika Sanny adalah abangnya.
"Ya dia sudah ku anggap sebagai Abangku!" Bulan tidak boleh mengungkapkan identitas abangnya.
"Telpon katakan kau ada hal mendesak!" ujar Rio tidak mau tahu.
"Aku mau pulang!' teriak Bulan.
"Tenanglah, aku tidak akan macam-macam pada kakak merah mudah!" ujar Rio tersenyum.
Bulan mencoba untuk bersabar, dia juga tidak bisa lari karena mobilnya melaju begitu kencang.
Okey tenang Bulan, pertama kabari Abang dulu, baru pikirkan kabur dari orang gila ini.
Dalam hati Bulan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 230 Episodes
Comments
❤️⃟Wᵃf❦DέȽΜɑɌ❦•§¢• ⍣⃝ꉣꉣ🍉
dasar nenek lampir , anaknya udah sadar diri , eh emaknya ngak sadar diri lagi gila 🙄
2024-01-20
2
Wiyata Fitri
ibu tiri sungguh kejam ya ihh takut aku 🤣🤣
berdamai lah dg abang james rio mungkin akan lebih indah klo tidak ada permusuhan 😁😁😁
2023-08-24
0
Lala dan anak nya ngak sejalan
iya lah anak dah besar tau yg mana baik dan buruk
2023-08-24
0