Betran dan James terkejut bukan main melihat taman depan sangat rapi dalam sekejap.
Terlihat Bulan sibuk menggali tanah untuk menanam bibit bunga yang baru dia kumpulkan.
"Wah, akhirnya selesai." Bulan pun segera berdiri dan berbalik.
James dan Betran pun tak kuasa menahan tawa mereka melihat wajah Bulan cemong sangat kotor, seperti kucing yang keluar dari selokan.
"Eh Tuan." sapa Bulan pada keduanya, keduanya langsung memasang wajah dingin mereka.
"Tuan apa ada yang bisa saya bantu?" tanya Bulan.
"Mandilah kau bau!" ujar James dengan wajah datarnya.
Bulan langsung mengendus-endus tubuhnya, lalu merenges. Memang tubuhnya agak asem.
"Saya mandi dulu Tuan." ujar Bulan sambil berlari kecil menuju kamarnya.
James langsung memijat-mijat keningnya.
"Dari mana Ayah dapat anak seperti ini?" Ujar James sampai menggeleng kepala.
"Sepertinya Nyonya Bulan tidak seperti mantan istri anda sebelum-sebelumnya Tuan." ujar Betran.
"Semua wanita itu penuh dengan tipu muslihat, jika tidak ayahku tidak akan menikahi wanita ****** itu karena tertipu." James masih mendendam pada ibu tirinya.
Kerena ibu tirinya yang telah membuat ibunya menderita dan James juga yakin, kecelakaan yang dialaminya pun sudah pasti campur tangan ibu tirinya sehingga adik tirinya kini yang menggantikan posisinya menjadi pewaris utama di keluarga Yomana. Hanya saja sampai sekarang James masih belum mendapatkan bukti.
Karena ibu tirinya itu sangat licik.
"Kakak, maaf aku terlambat datang di pernikahanmu, seharusnya Kakak tahu kesibukanku mengurus perusahaan menggantikanmu!" Ujar Rio yang tiba-tiba datang membawa banyak hadiah.
James tidak menanggapi saudara tirinya itu, Betran segera mendorong masuk tuannya ke dalam.
Rio mengikuti masuk sambil membawa tumpukan hadiahnya dan meletakkan kado itu di atas meja.
Saat menoleh, Rio sangat terkejut melihat seorang wanita hanya menggunakan handuk keluar dari kamar mandi dekat dapur. Karena kamar pembantu tidak ada kamar mandinya.
"Kak, pembantu Kakak sangat sexy, Hai Nona." Sapa Rio pada Bulan.
Rio mengira Bulan adalah pembantu James, karena menggunakan kamar mandi di dapur.
James dan Betran segera menoleh ke arah dapur, betapa terkejutnya keduanya melihat Bulan hanya terlilit handuk di tubuhnya.
"Cepat masuk!" teriak James.
Dengan segera Bulan pun masuk ke dalam kamar.
James tidak menyangka istrinya begitu sembrono.
"Itu bukan pembantu, dia Kakak iparmu!" tegas James.
"Hah, kenapa tinggal di kamar pembantu?" Rio sangat heran.
"Kami hanya ingi menikmati suasana baru di malam pengantin!" jawab James.
Betran yang mendengar hal itu hampir tidak bisa menahan tawanya.
"Kakak, memang memiliki kebiasaan unik, huh sayangnya dia istri Kakak." Ujar Rio, yang terlihat tertarik pada Bulan.
"Pergilah, aku terima hadiahnya!" tegas James.
Betran pun segera mengantar Rio keluar dari kediaman James.
James langsung menggedor pintu kamar Bulan dengan sangat keras.
"Ya Tuan." Bulan membuka pintu perlahan.
"Apa kau suka menggoda pria dengan pakaian seperti tadi?" James sangat dongkol.
"Maaf Tuan, saya tidak menggoda." Bulan langsung menyangkalnya.
"Ingatlah dengan jelas statusmu!, jangan mengulanginya lagi !" tegas James.
"Baik Tuan." Bulan mengiyakan saja. Karena memang hal tadi tidak di sengaja.
"Tuan, hari ini anda mulai terapi lagi." ujar Betran membujuk tuannya, tapi tuannya menolak.
"Apakah dengan terapi kakiku bisa berjalan lagi?" tanya James.
Betran dan dokter itu tidak mampu menjawab pertanyaan James, karena James memang dinyatakan lumpuh seumur hidupnya.
"Bisa." sahut Bulan.
Semua menoleh ke arah Bulan, yang menjawab asal-asalan itu.
"Kau tidak perlu menghiburku, aku ini cacat permanen!" tegas James.
Bulan langsung berlutut di hadapan suaminya itu, melihat keadaan suaminya dari dekat.
"Dokter hanya manusia biasa, mereka bisa menyembuhkan pasien juga karena kehendak Tuhan, orang yang divonis mati terkadang justru panjang umur, kita tidak boleh mendahului Tuhan." ujar Bulan.
"Tapi sudah sangat jelas dan tidak ada kemungkinan aku bisa berjalan lagi." ujar James.
"Lancang sekali Tuan ini, memangnya kau siapa berani mendahului Tuhan!" Bulan sangat marah.
"Kenapa kau marah?" James tak menyangka gadis yang terlihat polos itu bisa marah. Dan saat marah wajahnya sangat lucu.
Bulan mengambil alat terapi dari tangan dokter itu, lalu mengambil obat-obatan yang di bawa oleh dokter itu.
"Biar saya saja Dok, anda pulang saja!" ujar Bulan. Dokter itu mengagguk dan segera pergi.
James melihat ke arah Bulan yang masih melihat-lihat obat - obat yang dia ambil dari dokter itu. Bulan membuka satu persatu dan mencium bau obat itu.
"Apa yang kau lakukan, apa kau gila?" ujar James.
"Tuan dari mana dokter itu berasal?" tanya Bulan.
"Dari rumah sakit memang mana lagi?" jawab James masa bodoh.
Bulan membuang semua obat-obatan itu, lalu mengecek alat terapi itu, dan membuangnya lagi.
"Nyonya, apa yang anda lakukan?" Betran sangat heran dengan kalakuan aneh Bulan.
"Pantas saja permanen, tuanmu diracuni, obat-obatan itu bisa menyempitkan pembuluh darah, jika terus menerus digunakan tuanmu akan mati dengan cepat!" Bulan memang bukanlah seorang dokter, tapi dia memiliki ketrampilan media dari neneknya. Sejak kecil Bulan membantu neneknya dalam meramu obat, dan belajar sedikit demi sedikit pengobatan tradisional seperti akupunktur.
James dan Betran sangat terkejut, kok bisa padahal dokter itu dipilih sendiri oleh James saat di rumah sakit.
"Dia dokterku, berani sekali kau memfitnahnya!" tegas James.
"Ya terserah Tuan, nyatanya Tuan juga tidak mau terapi, sudah saya mau istirahat, saya capek!" Bulan pun segera masuk dan mengunci pintu.
"Betran, kau selidiki asal-usul Bulan, sedetail mungkin!" pinta James pada asisten pribadinya.
Tanpa banyak bicara, Betran pun segera mencari informasi tentang Bulan. Setelah Betran mendapatkan informasi data diri Bulan, Betran segera pergi ke kampung halaman Betran.
Setelah banyak tanya kanan kiri dari tetangga terdekat Bulan, akhirnya Betran mendapatkan informasi lengkap tentang Bulan dan segera melaporkan pada tuannya.
"Oh jadi dia dijual, bukan kemauan dia sendiri menjadi istriku?" tanya James.
"Ya Tuan, banyak yang merasa kasihan pada Nyonya, tentang hidupnya dan Nyonya --" Betran ragu melanjutkan pembicaraannya.
"Apa?" James sangat penasaran.
"Nyonya adalah mantan kekasih Tuan Paul." ujar Betran.
James sangat terkejut, pantas saja Lula mengantarkan Bulan pulang.
"Seberapa jauh hubungan mereka?" James semakin penasaran.
" Saya dengar dari teman sekolahnya, mereka sudah mengenal lama, tidak tahu di mana kenalnya, tapi memang Paul sangat perhatian pada Bulan sampai lulus sekolah barulah mereka jadian, dan itu baru berlangsung 3 hari, lalu Bulan memutuskan Paul karena orang tuanya sudah mengambil uang dari keluarga Yomana. Padahal Nyonya itu sekolah pun membiayai sendiri tapi kok malah di jual orang tuanya karena lelah hidup penuh dengan hinaan karena banyak hutang, kakak pertamanya penjudi dan pemabuk, dan kakak keduanya melacur, hanya dia seorang yang lanjut sekolah Tuan." Betran menyampaikan semuanya pada James, lika-liku kehidupan Bulan.
"Sayang sekali Paul yang memperhatikan dan memperjuangkan, tapi aku yang menikahinya." James senyum penuh dengan kemenangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 230 Episodes
Comments
Liiesa Sariie
ok lanjut
2024-06-03
0
Wirda Lubis
lanjut
2024-05-27
0
Wiyata Fitri
kan kurang sat set si paul mah 😂😂
2023-08-08
1