Cerita tentang kejadian di pesta ulang tahun Yuri menjadi topik hangat yang dibicarakan oleh para junior ataupun senior di kampus, hampir semua orang yang mengenal Kaela dan Gabriel membicarakan hal itu, dan bertanya-tanya, apakah benar keduanya sepasang kekasih seperti apa yang Gabriel katakan?!
Kaela yang mendengar kalau dirinya sedang menjadi topik pembicaraan hangat di kampus tentu enggan untuk masuk, tapi Kaela ingat tujuan awalnya, dia di sini untuk kuliah, bukan untuk main-main atau bermalas-malasan! Hal seperti ini pasti akan terjadi dan Kaela harus berani menghadapinya! Dan ini juga sudah menjadi konsekuensi jika Kaela dekat dengan seorang pria!
"Jangan hiraukan perkataan mereka, nanti juga akan mereda dengan sendirinya!" ucap Jane sembari merangkul Kaela menuju kelas.
Sejak kejadian itu, Kaela tidak pernah melihat Gabriel lagi, bahkan percakapan di depan apartemen Kaela adalah percakapan terakhir mereka, sampai tiga hari berlalu, Gabriel tak kunjung terlihat juga, hal itu tentu membuat Kaela semakin merasa bersalah atas sikapnya pada Gabriel. Kaela takut Gabriel merasa tersinggung. Meski Kaela tak berniat untuk melakukan itu.
Tepat di saat Kaela sedang menunggu Jane yang sedang meminjam mobilnya karena ada urusan di luar kampus, mobil Gabriel berhenti di depan Kaela, dan dari dalam mobil, Gabriel meminta Kaela untuk masuk!
"Masuk!"
Kaela sempat berpikir beberapa saat sebelum ia memutuskan untuk masuk ke dalam mobil Gabriel.
"Apa kabar?" tanya Kaela pada Gabriel yang kembali membawa laju mobilnya keluar dari area kampus.
"Maaf," jawab Gabriel.
"Em, kamu ke mana aja?"
"Aku di sini."
"Gabriel? Apakah kamu marah padaku?" tanya Kaela pelan.
"Nggak, untuk apa aku marah padamu?"
"Maaf," lirih Kaela.
"Kamu nggak perlu minta maaf, itu salahku!" ucap Gabriel lalu melirik ke arah Kaela.
"Kamu nggak pernah balik ke apartemen?"
"Beberapa hari ini aku ada urusan, jadi aku nggak sempat untuk balik ke sana!"
"Emm, kita mau ke mana?" tanya Kaela.
"Menebus makan malam yang sempat tertunda!"
"Tapi aku belum mandi dan siap-siap!" Kaela memperhatikan penampilannya sendiri yang bahkan masih membawa tas, buku dan perkakas kuliah lainnya.
"Kamu tetap cantik."
Kaela membuang muka, ini kali pertamanya Kaela mendapatkan pujian 'cantik' dari Gabriel soalnya!
Mobil Gabriel berhenti di tempat yang sangat tidak asing bagi Kaela, yaitu lapangan yang berada di ujung jalan, tapi bedanya kali ini ada beberapa lampu yang menerangi lapangan tersebut yang sepertinya sudah disiapkan oleh Gabriel sebelumnya?
"Ayo!" ajak Gabriel yang sudah terlebih dahulu turun dari mobil. Kaela mengangguk pelan, ia menatap sekitarnya, di depan mereka sudah ada meja berukuran sedang yang berisi banyak makanan dan minuman.
"Maaf, aku nggak tau kamu suka makan apa," ucap Gabriel karena Kaela menatapnya seolah bertanya apa semua ini?!
"Ini sedikit berlebihan sih!" jawab Kaela diakhiri oleh tawa kecil.
Gabriel mempersilakan Kaela untuk duduk, sementara dia menyalakan api unggun untuk menghangatkan tubuh mereka, karena udara malam ini akan cukup dingin.
"Gabriel?"
"Ya?" Gabriel menoleh, menatap Kaela yang berjalan mendekatinya.
"Aku boleh menanyakan sesuatu?"
"Tanyakan saja!"
"Kamu tinggal sama siapa di apartemen?" tanya Kaela pelan.
"Sendiri, tapi kadang Haley sering datang ke sana, kenapa?"
"Haley?"
"Dia temanku!" jawab Gabriel tanpa ragu. "Kenapa? Apakah ia mengganggumu?"
"Nggak, sama sekali nggak!"
"Kaela---" Gabriel menatap Kaela lekat. "Kamu juga bisa cerita ke aku, aku siap denger semua ceritamu!"
Kaela mengangguk pelan.
"Apakah aku punya kesempatan?" tanya Gabriel, kali ini tatapan pria itu benar-benar membuat Kaela tidak bisa menghindar.
"Untuk?"
"Lupakan saja!" Pria itu berdiri lalu mengulurkan tangannya pada Kaela. "Ayo, makanannya sudah lama menunggu!"
"Gabriel, kamu belum jawab pertanyaanku!"
"Mau alkohol atau soda?!" tanya Gabriel mengalihkan pembicaraan mereka!
"Soda!"
"Aku boleh?" Gabriel menunjukkan sebotol Vodka pada Kaela yang ia ambil dari bawah meja.
"Nggak ada alkohol saat bersamaku!"
"Oh, baiklah---" Gabriel tersenyum tipis lalu kembali menyimpan minuman beralkohol itu di bawah meja, seusai ucapan Kaela, tidak ada alkohol saat bersamanya!
"Apakah kamu bisa lepas dari minum-minuman itu?" tanya Kaela pelan.
"Kalau kamu mau, aku bisa melakukanya!"
"Jangan lakukan karena aku, aku nggak mau itu!" Kaela tersenyum, "Lakukan karena kamu memang mau melakukannya! Bukan karena aku atau siapapun itu!"
"Aku nggak punya alasan untuk itu," ucap Gabriel, lalu meneguk setengah gelas minuman soda yang sempat membuat Kaela tertegun saat melihatnya.
"Kesehatanmu?"
"Aku nggak peduli lagi."
Kaela tidak bisa berkata-kata lagi setelah mendengar jawaban Gabriel. Apakah sehancur itu hidup Gabriel sampai ia tidak memperdulikan dirinya sendiri lagi?
"Sudahlah, jangan bahas itu, bagaimana hari-harimu, apakah kamu jauh lebih tenang karena nggak pernah ketemu aku?" tanya Gabriel dengan senyuman tipis di wajah tampannya.
"Ya lumayan, tapi sedikit menyebalkan karena aku harus khawatir padamu!"
"Apakah aku bisa menyebut ini sebuah keberuntungan?"
"Kenapa? Apanya yang beruntung?" tanya Kaela keheranan.
"Ya, anggap saja aku beruntung karena seorang gadis sepertimu khawatir padaku!"
"CK!" Kaela membuang muka, apakah Gabriel menghilang hanya untuk belajar mengucapkan kata-kata manis dari bibirnya?!
"Dari mana kamu belajar menggombal?" tanya Kaela yang hanya bisa geleng-geleng kepala.
"Carlie, dia benar-benar payah!"
"Hahaha, sayangnya, itu nggak mempan di aku!"
"Lalu, apa yang mempan?" Gabriel menatap Kaela sehingga membuat gadis itu menutup mulutnya yang sedang mengunyah sepotong pizza.
"Jangan menatapku seperti itu, aku malu!" Kaela membuang muka. Bisa-bisanya Gabriel menatap Kaela begitu lekat sampai membuat Kaela salah tingkah sendiri!
"Kaela, kamu belum jawab pertanyaanku!" ucap Gabriel menirukan ucapan Kaela beberapa menit yang lalu.
"Kamu curang!"
Gabriel saja tidak mau menjawab pertanyaan Kaela dan malah mengalihkan pembicaraan, sekarang pria itu malah meminta Kaela untuk menjawab pertanyaannya, apakah itu adil dan tidak disebut curang?!
"Ayo, jawab!"
"Buruk sekali, kamu malah bertanya langsung padaku!" kesal Kaela. Di mana kamu menemukan orang yang sedang berusaha melakukan pendekatan tapi bertanya langsung pada orang yang sedang ia dekati?!
"Salah lagi?" tanya Gabriel dengan wajah yang keheranan. Apa yang salah? Gabriel kan hanya ingin mengetahui bagaimana cara mendekati Kaela, apakah salah jika dia bertanya hal seperti itu langsung pada Kaela?
"Kamu nggak pernah pacaran atau kamu sedang pura-pura nggak tau sekarang?!"
Kaela memainkan kedua alisnya, menatap Gabriel yang tidak bisa menjawab pertanyaannya.
"Ayolah, jika kamu ingin bermain-main, jangan denganku, aku nggak seperti apa yang kamu pikirkan!" ucap Kaela diakhiri oleh tawa kecil gadis itu.
"Kita liat nanti."
"Ditunggu!" tantang Kaela, ia ingin melihat sejauh mana Gabriel mencoba, apakah apa yang ia katakan hanya omong kosong belaka atau sebaliknya. Dan Kaela juga masih belum tau, apa sebenarnya tujuan utama Gabriel mendekatinya?!
"Jangan banyak omong, tapi langsung buktikan dengan tindakan!" bisik Kaela saat mereka sedang duduk menghangatkan diri di dekat api unggun yang sudah menyala sedari tadi.
Tatapan Gabriel tertuju pada bibir Kaela, gadis ini benar-benar membuat Gabriel harus menekan hasratnya dalam-dalam, gadis yang sedang bersamanya sekarang tidak sama seperti gadis-gadis yang akan dengan suka rela naik ke atas ranjangnya hanya dengan sedikit ucapan manis, sentuhan dan juga uangnya! Gabriel tau betul dengan siapa ia sedang berhadapan sekarang!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Nia Rizkia
lanjut kakak... selalu ditunggu upnya
2023-08-20
2
Nona Lengary
smngt up nya thorr
2023-08-20
0