Birmingham

Kaela menatap handphone Gabriel, meski handphone itu sekarang ada di depannya dan Gabriel tidak ada lagi di sana, bukan berarti Kaela akan menyentuh dan mengotak-atik benda pipih itu, Kaela menghargai betul apa yang namanya privasi!

"Dia penuh misteri!" Kini tatapan Kaela tertuju pada empat kaleng minuman soda yang sudah kosong di atas mejanya,

"Soda bukanlah apa-apa baginya! Jangankan lima kaleng minuman soda! Aku pernah membereskan 7 kaleng alkohol dari mejanya!" gumam Kaela yang teringat dengan kondisi apartemen Gabriel saat ia berkunjung ke sana! Kaleng dan botol alkohol bergeletakan di mana-mana!

"Seberantakan itu kah hidupnya?"

Kaela terpejam, ia tidak bisa menghakimi Gabriel tanpa pernah tau cerita lengkap tentang apa saja yang terjadi dan telah Gabriel lalui dalam kehidupannya!

**********

Pagi ini, tidak ada ketukan pintu dari Gabriel, tidak ada drama pinjam kamar mandi juga, apakah karena kamar mandinya sudah diperbaiki?

Jika iya, Kaela sangat bersyukur untuk hal itu!

Sebelum berangkat ke kampus, Kaela sudah membawa semua barang Gabriel keluar dari apartemennya, bermaksud untuk mengembalikan barang-barang tersebut! Bahkan Kaela juga membuatkan sarapan seperti kemarin untuk Gabriel! Karena Kaela tau, pria itu pasti tidak akan perduli dengan dirinya sendiri! Dan anggap saja ini sebagai ucapan terimakasih Kaela atas pinjaman mobil dari Gabriel!

tok.... tok... tok...

"Gabriel? Buka pintunya, ini aku, Kaela!" ucap Kaela lalu kembali mengetuk pintu, tidak lama, pintu itu pun terbuka.

"Ini, kamu meninggalkannya di apartemenku semalam, dan ini, sarapan untukmu!"

Gabriel menerima semua barang yang Kaela berikan, termasuk juga kotak bekal berwarna pink yang berisi sarapan!

"Apakah kamu sedang buru-buru?" tanya Gabriel.

"Em, tidak, aku sebenarnya tidak ada kelas pagi hari ini, kenapa?"

"Hari ini peringatan kematian nenekku."

Meski Gabriel mengucapkannya dengan wajah datar, tapi Kaela bisa melihat ada guratan kesedihan yang tersirat dari suara Gabriel!

"Aku ada jika kamu butuh teman!" ucap Kaela, membuat Gabriel langsung menatapnya.

"Bagaimana dengan kuliahmu?"

"Aku bisa mengambil izin sehari!" jawab Kaela tanpa ragu.

"Bersiaplah, kita akan menempuh perjalanan sekitar 2 setengah jam!"

"Ke mana?"

"Birmingham!" jawab Gabriel.

Birmingham adalah 119 mil barat laut London, kota yang menyimpan banyak kenangan bagi Gabriel, kota yang menjadi tempat tinggal serta tempat peristirahatan terakhir neneknya.

Sebelum berangkat, Kaela mengabari Jane terlebih dahulu, dia memang bilang akan menghadiri acara peringatan kematian nenek Gabriel, tapi Kaela tidak bilang kalau dia akan pergi sampai ke Birmingham! Jika Jane tau, dia pasti akan khawatir karena Kaela akan pergi dengan Gabriel sejauh itu!

**********

Birmingham.

Kaela melirik ke arah Gabriel yang terus menatap ke arah pemakaman tanpa berniat untuk turun dari mobil. Sepanjang perjalanan tadi, Gabriel terus menyebutkan betapa baik sosok neneknya, sehingga neneknya memiliki banyak teman semasa hidupnya. Dan Gabriel yakin, makam sang nenek pasti akan dipenuhi oleh bunga lagi tahun ini!

"Ayo turun!" ucap pria itu, setelah pemakaman yang tadinya ramai sudah cukup sepi. Sebagai tamu, Kaela berjalan di belakang Gabriel, sampai tiba-tiba Gabriel menghentikan langkahnya, lalu ia mengulurkan tangannya pada Kaela.

Melihat itu, tentu Kaela ragu untuk menyambut uluran tangan Gabriel, sehingga Gabriel-lah yang terlebih dahulu menggenggam tangan Kaela.

"Ya, Tuhan, perasaan apa ini?" Kaela membatin, ada perasaan hangat yang menyelimuti hatinya saat tangan Gabriel menggenggam tangannya, genggaman itu memberikan rasa aman dan nyaman juga pada Kaela!

"Gabriel?" lirih seorang wanita begitu melihat kedatangan Gabriel, wanita yang masih berumur kisaran 40-45 tahun berdiri dari duduknya dan hendak menghampiri Gabriel, tapi respon Gabriel malah membuat Kaela bingung, Gabriel sama sekali tidak memperdulikan wanita yang terus memanggilnya dengan lirih itu, bahkan Gabriel melewati wanita itu tanpa menoleh sedikit pun!

"Dia siapa? Kenapa Gabriel memperlakukannya seperti ini?" Batin Kaela.

Langkah keduanya berhenti di sebuah makam yang dipenuhi dengan bunga, Kaela bisa melihat kesedihan dari cara Gabriel menatap makam itu.

Kaela tak mengucapkan apapun, tapi tangannya yang masih dalam genggaman Gabriel mengelus ibu jari pria itu pelan menggunakan ibu jarinya.

"Kalau nenek sempat bertemu denganmu, dia pasti akan sangat menyukaimu!" ucap Gabriel lalu menoleh menatap Kaela yang juga menatapnya. "Dia selalu memintaku untuk memperkenalkan pasanganku padanya, dan lihatlah sekarang, di saat aku sudah membawamu, dia malah melewatkan kesempatan itu!"

Air mata Kaela berlinang mendengar ucapan Gabriel, bukan karena Gabriel kembali mengakui Kaela sebagai pasangannya! Tapi karena suara Gabriel yang bergetar saat mengatakan itu yang membuat hati Kaela teriris, pria itu pasti sedang berusaha menyembunyikan kesedihannya sekarang!

"Gabriel---" panggil wanita yang sempat Gabriel abaikan tadi, kini ia berdiri tepat di belakang punggung Gabriel, berusaha menyentuh pundak pria itu.

"Don't touch me!"

Wanita itu tersentak kaget saat mendengar suara Gabriel, begitupun dengan Kaela.

"Gabriel, tenanglah," lirih Kaela.

"Gabriel, tolong berikan Mama kesempatan buat memperbaiki semuanya!" pintanya sembari memegang lengan Gabriel dari belakang, tapi Gabriel malah menepis tangannya!

"Kita pergi!" Gabriel menarik tangan Kaela menjauhi makam sang nenek, mau tidak mau Kaela mengikuti langkah Gabriel sembari menoleh kebelakang, wanita yang menyebut dirinya dengan sebutan "Mama" pada Gabriel itu menatap nanar kepergian mereka, ingin mengejar dan berteriak pun mungkin tenaganya sudah tidak ada!

"Gabriel?" Kaela menyentuh bahu Gabriel yang menenggelamkan kepalanya pada kemudi mobil.

"Maaf, wanita itu menghancurkan semuanya!" jawab Gabriel lalu membawa laju mobilnya keluar dari area pemakaman.

Tadinya Gabriel berniat akan mengajak Kaela mengunjungi rumah peninggalan sang nenek, tapi karena situasinya sudah berubah, Gabriel pun memutuskan untuk langsung kembali ke Landon!

Meski banyak hal yang ingin Kaela tanyakan sekarang, Kaela memilih untuk diam, dia tau ini bukan situasi yang tepat untuk bertanya apapun pada Gabriel!

"Apa kamu mau istirahat dulu? Biar aku yang mengemudi?" tanya Kaela pelan, Gabriel menggeleng. Dan beberapa menit kemudian, pria itu memberhentikan mobilnya di sebuah parkiran restoran.

Kaela dan Gabriel saling menatap sebelum turun dari mobil, baik Gabriel ataupun Kaela tidak merasa lapar, tapi Gabriel tetap memilih untuk mengajak Kaela masuk untuk sekedar beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan pulang mereka!

"Dia tiba-tiba datang setelah menghilang selama bertahun-tahun, bahkan aku sampai lupa bagaimana wajahnya!" ucap Gabriel secara tiba-tiba.

"Ibumu?" tanya Kaela pelan.

"Pantaskah dia mendapatkan panggilan itu?"

Kaela tersenyum ketir mendengar jawaban Gabriel, Kaela paham apa yang sedang Gabriel rasakan sekarang, setelah sekian tahun menjalani hidup tanpa peran sosok Ibu tentu bukanlah hal yang mudah! Kaela paham itu!

Hening. Kaela bingung harus mengatakan apa, dia takut apa yang akan ia katakan nanti malah menyinggung perasaan Gabriel. Hingga keduanya sama-sama diam, larut dalam pikiran mereka masing-masing.

Terpopuler

Comments

Nia Rizkia

Nia Rizkia

ikut sedih deh ...lanjut kaka

2023-08-14

1

Nona Lengary

Nona Lengary

sentiasa menunggu up nya thorr

2023-08-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!