Kacau!

Julukan Dewi Pesta memang patut diberikan pada Yuri, hampir semua pesta yang ia adakan tidak pernah gagal dan tidak pernah sepi, pesta Yuri selalu menjadi pesta favorit di kalangan teman-temannya, bahkan di kalangan para senior kampus, selain menyediakan berbagai jenis makanan dan minuman, Yuri juga tidak pernah gagal dalam memilih tempat!

"Kae!" teriak Jane di tengah keramaian orang-orang yang sedang menikmati dentuman musik dengan berjoget ria.

"Kenapa?"

"Aku mau minum!"

"Apa?" tanya Kaela yang tidak mendengar apa yang Jane katakan.

"Aku mau minum!!" Jane menerima segelas vodka yang diberikan oleh teman kelasnya, melihat itu, Kaela tentu tidak bisa melarang Jane, lagipula ini bukan pertama kalinya Jane minum saat berpesta!

"Have fun, Baby!" Kaela makin mendesak masuk ke tengah kerumunan, ia akan meluapkan emosinya dengan ikut menikmati dentuman musik yang mengguncang dada.

"Hi, Kaela! Senang bertemu lagi denganmu!" sapa Robert yang berdiri tepat di depan Kaela.

"Hi!"

Kaela yang sudah terbawa suasana sama sekali tidak mempedulikan bagaimana cara Robert memperhatikannya, ia terus asik menari bersama dengan para gadis yang sebenarnya Kaela sama sekali tidak mengenal mereka!

"Mau minum?" Salah satu dari mereka menawarkan Kaela. Tentu Kaela menggeleng, menolak tawaran itu.

"Segelas wine tidak akan membuatmu mabuk!" Robert menyodorkan kelas kecil yang berisi wine pada Kaela.

"Tidak, aku tidak minum!" tolak Kaela tegas dan berjalan menjauh, tapi Robert terus mengikutinya. Hal itu tentu membuat Kaela panik, ia mencari keberadaan Jane, tapi Kaela tidak melihat Jane ada di sekitarnya.

"Kaela---" Robert menarik lengan Kaela berusaha untuk membawa Kaela kembali ke tengah kerumunan.

"Lepas!" Tentu tenaga Kaela kalah dengan tenaga Robert yang memiliki badan yang tinggi kekar.

"Ayo, menarilah untukku!" Robert mendekat, berusaha untuk mencium Kaela ----

Bugh.

Satu bogem mentah mendarat di wajah Robert, membuat semua orang langsung menatap ke arahnya.

"Kenapa kamu diam saja!" Gabriel menatap Kaela dengan tatapan tajam, jika saja Gabriel tidak melihat Robert tadi, pria itu pasti akan memperlakukan Kaela dengan semena-mena!

"Kamu, jangan dekati dia lagi! Urusan kita belum selesai!" ucap Gabriel pada Robert yang sudah dibantu bangun oleh yang lainnya.

Dengan kasar Gabriel menarik lengan Kaela, membawa Kaela keluar menuju parkiran.

"Lepas!" Kaela mencoba untuk melepaskan cengkraman tangan Gabriel yang menyakiti lengannya. "Gabriel, sakit!"

Gabriel melepaskan cengkeramannya, lalu menatap Kaela yang sudah menahan air mata.

"Maaf." Pria itu mencoba untuk menyentuh tangan Kaela, tapi Kaela menghindar.

"Terimakasih," ucap Kaela lalu pergi menuju mobil Jane, meninggalkan Gabriel yang mematung menatap kepergiannya. Di dalam mobil, tangis Kaela pecah, ia pikir Robert tidak akan pernah melakukan hal seperti ini padanya! Nyata Kaela salah! Pria itu justru mencoba mengambil kesempatan di saat Kaela lengah!

"Kaela?" panggil Jane panik sambil mengetuk kaca pintu mobil, Jane langsung berlari mencari keberadaan Kaela saat melihat Gabriel yang tiba-tiba datang dan memukuli Robert secara habis-habisan di dalam sana, suasana di dalam sudah sangat kacau.

"Maaf, seharusnya aku nggak ninggalin kamu!" Jane memeluk Kaela yang masih terisak dengan erat.

"Aku mau pulang, Jane."

"Iya, ayo kita pulang." Tanpa pikir panjang lagi Jane langsung meninggalkan pesta, membawa Kaela kembali ke apartemennya,

Sementara di dalam sana, keadaan yang tadinya kacau sudah sedikit mereda setelah Robert terkapar karena mendapatkan serangan yang bertubi-tubi dari Gabriel, sebelum pergi, Gabriel menekankan pada Robert untuk tidak pernah mendekati Kaela lagi! Bahkan dengan tegas Gabriel mengatakan kalau Kaela adalah kekasihnya, siapapun yang berani mendekati gadis itu akan berhadapan dengan Gabriel!

Bukan hanya Gabriel yang terpancing emosi, melainkan juga Giorgio, kekasih Yuri yang tidak terima karena kejadian itu hampir merusak pesta ulang tahun kekasihnya!

tok.... tok... tok...

Gabriel mengetuk pintu apartemen Kaela, perasaannya sangat kacau sekarang dan dia tidak akan tenang sebelum memastikan keadaan Kaela!

"Mana Kaela?" tanya Gabriel, karena Jane lah yang membuka pintu untuknya.

"Dia sedang istirahat, tolong jangan ganggu Kaela lagi!" pinta Jane.

"Aku ingin bertemu dengannya!"

"Kaela tidak mau bertemu denganmu sekarang!" tegas Jane dan hendak menutup pintu, namun Gabriel menahannya.

"Aku hanya ingin bertemu dengannya!"

Jane pun menghembuskan napas pelan, dia tidak punya pilihan lain lagi. "Tunggu sebentar!"

Gadis itu masuk untuk memberitahu Kaela kalau Gabriel ingin bertemu dengannya!

"Kae, ada Gabriel di depan, dia maksa buat ketemu kamu!" ucap Jane pada Kaela yang sudah berbaring di sofa ruang tengah.

"Aku akan memberitahunya kalau kamu butuh waktu untuk sendiri," lanjut Jane karena Kaela tak merespon apapun.

"Aku akan menemuinya!" Kaela yang tadinya berbaring langsung duduk dan menatap Jane, seolah-olah meyakinkan Jane kalau dia baik-baik saja!

"Ya, aku tidak bisa menghentikan kalian berdua!" Jane membatin, dia memilih untuk pergi ke dapur, mencari sesuatu untuk di makan, biarlah dua anak manusia itu menyelesaikan masalah mereka!!

"Kaela---" Gabriel langsung mendekat begitu melihat Kaela menghampirinya. "Maaf, aku tidak bermaksud menyakitimu."

"Aku pikir kamu nggak ada di sana juga!" ucap Kaela dengan tatapan yang tertuju ke arah lain.

"Aku nggak akan biarin siapapun mengganggumu, Kaela, apalagi sampai melakukan hal tidak pantas padamu!"

"Kenapa?" Kaela mengalihkan pandangan pada Gabriel, sehingga tatapan mereka bertemu. "Kenapa, Gabriel? Sebenarnya apa yang kamu mau dariku?!"

"Kamu."

"Aku?" Kaela menunjuk dirinya sendiri. "Kenapa, bukannya kamu bilang nggak ada yang istimewa dariku?"

"Kaela," lirih Gabriel, tangan kanannya hendak menyentuh tangan Kaela, kali ini Kaela tak menghindar. tapi justru Gabriel yang menarik kembali tangannya, tidak jadi menyentuh Kaela.

"Istirahatlah, dan lain kali, tolong jangan biarkan siapapun berlaku semena-mena padamu, kamu bisa menggunakan namaku untuk membuat mereka menjauh!" ucap Gabriel dengan nada yang begitu rendah.

"Maaf, aku nggak bermaksud nyakitin kamu tadi. Masuk dan istirahatlah," lanjut Gabriel lalu berjalan mundur dan masuk ke dalam apartemennya.

"Apakah sikapku keterlaluan tadi? Dia sudah membantuku, tapi aku malah bersikap seperti ini padanya?" gumam Kaela sembari menatap pintu apartemen Gabriel yang tertutup rapat.

Terpopuler

Comments

Nia Rizkia

Nia Rizkia

ditunggu up nya Kaka...

2023-08-19

0

Nia Rizkia

Nia Rizkia

makin penasaran...apa sih maunya Gabriel...tiba2 ngilang tiba2 hadir..

2023-08-17

1

Nona Lengary

Nona Lengary

Gabi sweet bnget sih💜

2023-08-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!