Dengan pelan Kaela meletakkan semangkuk mie rasa kari ayam dengan topping telur dan juga cabe rawit yang masih panas di atas meja makan. Kaela membuat mie itu karena Gabriel menginginkannya, pria itu menolak saat Kaela mengajaknya untuk makan di luar, alhasil, Kaela mengajak Gabriel untuk pulang ke apartemennya, dan Gabriel langsung setuju tanpa menolak atau membantah saat Kaela menyuruhnya untuk duduk manis di dalam mobil, biar Kaela yang menyetir!
"Makanlah selagi masih hangat!" ucap Kaela pada Gabriel yang terus menatapnya.
"Kamu?"
"Aku akan membuat susu hangat dan roti nanti!"
"Makanlah!" Gabriel mendorong mie miliknya pada Kaela. Tapi Kaela menolak dan kembali mendorong mangkuk mie itu pada Gabriel.
"Untukmu, kamu mau apalagi? Aku akan membuatkannya untukmu!"
Gabriel menggeleng pelan, "Boleh kah aku lebih lama lagi di sini?"
"Tentu, diamlah selama yang kamu mau!" jawab Kaela tersenyum tulus, ada perasaan lega dan tenang di dalam diri Kaela begitu melihat Gabriel ada di hadapannya sekarang, entah sejak kapan, tapi Kaela hanya ingin memastikan kalau pria itu baik-baik saja! Dan Kaela tidak mau lagi melihat Gabriel terus-terusan menghancurkan hidupnya!
"Kalau kamu udah selesai, tolong catat nomer handphone-mu di sini, aku ke kamar dulu!" Kaela meninggalkan note book dan pulpen miliknya di atas meja, lalu masuk ke kamarnya untuk berganti pakaian.
Saat Kaela kembali ke dapur, ia menatap Gabriel dengan ekspresi bingung. "Kamu nggak hapal nomermu? Atau---"
"Handphone-ku rusak, aku belum sempat membeli yang baru," potong Gabriel.
Kaela memicingkan matanya, jangan bilang kalau Gabriel sudah dengan sengaja merusak handphonenya?! Atau dia melampiaskan emosinya dengan handphone itu juga?!
"Catat nomermu, aku akan menghubungimu nanti!" ucap Gabriel.
"Simpan baik-baik, jangan sampai hilang!" Kaela memberikan robekan kertas yang berisi nomer telponnya pada Gabriel.
Kaela yang merasa bosan karena terus duduk di meja makan mengajak Gabriel menuju balkon, gadis itu menyuguhkan semua makanan dan minuman yang masih tersisa di dalam kulkasnya.
"Em, aku boleh tanya sesuatu?" ucap Kaela pelan.
"Iya."
"Kamu udah lama tinggal di sini? Maksudku di apartemen ini?"
"Sejak nenekku meninggal, aku pindah ke sini, sekitar 3 tahun yang lalu!" jawab Gabriel.
"Tapi aku nggak pernah liat kamu sebelumnya?!"
Gabriel menoleh, pria itu menatap Kaela seolah-olah ada hal yang ingin ia katakan, "Aku mengalami kecelakaan saat balapan dan selama itu aku balik ke Birmingham! Dan mengambil cuti sampai semester baru!"
Kaela mengangguk paham, meski ia sudah tau informasi itu dari Jane, tapi Kaela ingin mendengar langsung dari Gabriel.
"Sekarang, ayo berjanji lagi padaku!" pinta Kaela, gadis itu mengulurkan jari kelingkingnya pada Gabriel. "Ayo!"
Gabriel tersenyum tipis, lalu mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Kaela. "Janji."
Kaela ikut tersenyum, semua ini benar-benar di luar kendali pikiran Kaela, apa yang terjadi sekarang bukan atas kemauan pikirannya, melainkan hatinyalah yang tergerak tanpa bisa Kaela bantah.
*******
Kaela meraba meja di dekat kasur, mencari handphonenya yang terus berdering sejak tadi, di luar sana matahari sudah sangat cerah, dan Kaela masih bersembunyi di balik selimutnya.
"Mana sih!" kesal Kaela karena tak kunjung menemukan Handphonenya! Saat Kaela sudah bangun, ternyata handphonenya sudah tergeletak di lantai kamar, sepertinya jatuh semalam!
"Halo, Jane. Ada apa?" tanya Kaela dengan suara yang masih lemas karena baru bangun tidur.
"Kamu baru bangun?" tanya Jane keheranan di seberang sana.
"Hmm, aku begadang semalam!"
"CK! Aku mau ke sana, kamu mau apa?"
"Bawa makanan yang banyak!"
"Iya-iya, bangun dan mandilah!"
"Aku sedang malas, Jane, cepat ke sini, aku mau lanjut tidur lagi, dahhhh!" Kaela langsung menutup telpon, dia tidak mau mendengar Jane ngomel-ngomel masih pagi!
Selang beberapa detik handphone Kaela kembali dering -
"Apa lagi, Jane?!" ucap Kaela tanpa melihat siapa yang meneleponnya, karena berpikir itu pasti Jane!
"Jane?" tanya seorang pria di seberang sana.
"Lah?" Kaela langsung menatapnya layar handphone-nya! Nomer tak di kenal! Dan itu suara pria! Bukan suara Jane!
"Maaf, ini siapa?"
"Secepat itu kamu melupakanku?"
"Gabriel?"
tut... tut... tut...
Sambungan telepon itu terputus, saat Kaela hendak menelpon balik, justru ia mendengar ketukan pintu dari depan! Kaela pun bergegas turun dari kasur.
"Jangan bilang Gabriel yang datang!" gumam Kaela, dan apa yang Kaela tebak tidak meleset sama sekali, karena benar saja, Gabriel-lah yang kini berdiri di depan apartemennya dengan kedua tangan yang membawa kresek belanjaan ukuran besar!
"Ini?" tanya Kaela keheranan.
"Aku tidak tau makanan dan minuman apa yang kamu suka, jadi aku membeli banyak!" Gabriel masuk ke dalam apartemen Kaela dan langsung menuju dapur untuk meletakkan kedua kresek belanjaan itu di atas meja dapur.
"Gabriel? Ini semua? Apa maksudnya?"
"Untukmu, aku pergi dulu, ada urusan!" Gabriel beranjak meninggalkan dapur, tapi sebelum Gabriel benar-benar keluar dari apartemen Kaela, Kaela berlari menghampiri pria itu.
"Gabriel, tunggu!"
Gabriel menoleh. "Kenapa?"
"Datanglah untuk makan malam di sini!"
"Ya."
"Em, terimakasih---"
Gabriel mengelus pucuk kepala Kaela pelan sembari tersenyum tipis, "Sama-sama."
Lalu pria itu benar-benar pergi meninggalkan Kaela yang mematung seperti orang yang habis kena jambret!
"Yang tadi itu beneran Gabriel?" lirih Kaela sembari mengusap pelan lagi kepalanya lalu menoleh ke arah dapur. Seketika itu juga pipi Kaela langsung memerah dengan jantung yang berdebar kencang!
"Aku kenapa?" Kaela memegang dadanya yang benar-benar berdebar, bahkan tanpa Kaela sadari bibirnya tersenyum sejak tadi!
"Aku? Nggak, itu nggak mungkin! Aku nggak mungkin jatuh cinta sama Gabriel?!"
Kaela menggeleng pelan, ia tidak mungkin kan memiliki perasaan pada Gabriel? Pria yang sangat jauh dari kriteria pasangan idamannya?! Bahkan hampir bertolakbelakang!
Ketukan pintu dan teriakan seseorang yang memanggil namanya membuat Kaela tersadar, suara Jane hampir membuat roboh apartemennya!
"Sabar!!!" Kaela membuka pintu lalu menatap Jane tajam, dibalas dengan tatapan yang tak kalah sengitnya oleh Jane!
"Lama!" Jane masuk dengan membawa kresek belanjaan juga, membuat Kaela langsung teringat pada dua kresek belanjaan di dapur yang belum Kaela rapikan! Matilah dia, Jane pasti akan menanyakan hal itu padanya sekarang!
"Loh, Kae, ini kamu habis belanja juga, terus kenapa memintaku untuk----"
"Husst, jangan berisik, aku pusing!" potong Kaela, sebenarnya Kaela sedang berusaha menghindari pembahasan tentang belanjaan itu!
"CK! Oh, ya, Kae, tadi aku bertemu Gabriel di lobby apartemen, kamu sudah bertemu dengannya, kan?"
Kaela mengangguk pelan.
"Kamu kenapa? Sakit?" Jane menyentuh kening Kaela, tapi suhu tubuh gadis itu normal-normal saja!
"Aku pusing mendengar suaramu, Jane!"
Jane tersenyum kecut, becandaan seperti itu sudah sering Jane dengar dari Kaela, karena memang setiap Jane datang, dia pasti selalu mengetuk pintu sambil berteriak seperti rentenir yang sedang menagih utang!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Nona Lengary
makin penasaran dngn crtanya..smga lncr up nya deq thorr💜
2023-08-16
1
Nia Rizkia
makin asik nih ceritanya... lanjut kaka
2023-08-16
0