"Aku harus lakuin sesuatu, supaya Teguh ngga nglakuin yang macem-macem. Dan aku yakin, pasti wanita yang bertamu ke rumah Teguh itu orang yang aku lihat dua tahun yang lalu." (Prapto)
Prapto benar-benar bertanggung untuk semua permasalah Teguh, karena dia sudah berjanji kepada kedua orang tuanya untuk menjaga Teguh dengan baik. Dan mendidiknya supaya menjadi laki-laki yang baik, dan benar-benar bertanggung jawab.
Prapto selalu menjaga Teguh dalam keadaan apa pun, dan dia orang yang selama ini selalu mengarahkan Teguh ke hal-hal yang baik. Tak pernah sekali pun Prapto memarahi Teguh kalau dia berbuat salah. Prapto hanya mengajari Teguh bagaimana caranya meminta maaf ketika Teguh berbuat kesalahan.
Prapto sudah seperti Ayah bagi Teguh.
"Mas? Kamu kok belum tidur? Ngga capek mas?" (Dina)
"Aku mau cerita sama kamu Mah." (Prapto)
"Ya udah mas cerita ajah." (Dina)
"Gini, tadi Teguh cerita sama aku..." (Prapto)
Prapto menceritakan semua yang telah disampaikan oleh Teguh kepada istrinya. Dia berbicara dengan sangat hati-hati dan berbisik-bisik, karena takut Teguh mendengar pembicaraan mereka. Kalau sampai Teguh tahu, pasti dia akan kecewa dan bahkan Teguh akan marah. Karena Prapto juga menceritakan semua masa lalu keluarga Teguh kepada istrinya itu.
Istrinya mulai mengerti apa yang Prapto bicarakan. Setelah itu, Dina meminta Prapto untuk menemui seseorang yang dia kenal.
"Oh.... jadi gitu." (Dina)
"Iya sayang.... Makanya aku juga bingung gimana beresin masalah ini. Ini ruwet banget." (Prapto)
"Ya mas aku ngerti kok. Ya udah, besok kita titipin Dion ke Papah. Nah, habis itu kita pergi ke rumah temenku." (Dina)
"Loh kok malah ke rumah temen kamu? Mau ngapain?" (Prapto)
"Sabar dulu mas. Temen aku ini, dulunya anggota sekte penyembah setan. Nah, sekarang dia udah tobat. Terus udah jadi ustadzah lagi." (Dina)
"Lah masa sih?" (Prapto)
"Iya mas. Besok kita kesana, ya?" (Dina)
"Hmmmm..... Iya deh." (Prapto)
"Tapi dia bukan paranormal kan?" (Prapto)
"Ustadzah mas!" (Dina)
"Hehe... iya sayang, jangan ngegas gitu dong. Masa kaya gitu ajah langsung naik darah sih." (Prapto)
"Ya kamu itu loh mas. Kalau aku ngomong ngga pernah didengerin, nanti kalau pas ada apa-apa harus aku yang beresin semuanya!" (Dina)
"Hehe.... Iya sayang. Ya udah yah, kita istirahat. Lanjutin besok lagi." (Prapto)
"Ya udah ayo." (Dina)
Walaupun Prapto masih bimbang antara yakin dan tidak, tapi Prapto harus tetap mencobanya. Karena bisa jadi ini adalah jalan keluar dari masalah yang sedang dia hadapi. Dia akan merasa sangat bersalah kalau sampai Teguh mengikuti jejak orang tuanya.
Bisa-bisa Prapto juga akan ikut menjadi korbannya. Karena Prapto tak akan pernah lupa dengan kejadian tempo dulu. Mungkin ia akan mengingatnya seumur hidup, walaupun itu adalah kenangan paling buruk yang pernah ada.
Prapto membaringkan tubuhnya di samping istri dan anaknya. Dia ingin sekali hari yang melelahkan ini terbayar dengan rasa kantuknya. Tapi ternyata, Prapto malah termenung sendiri di tempat tidurnya. Melihat langit-langit kamarnya, mengingat kembali pesan-pesan yang diberikan orang tuanya.
Dia ingin sekali masalah ini cepat selesai. Untuk itulah dia terus memikirkan bagaimana nasib Teguh selanjutnya. Teguh adalah sasaran paling empuk untuk saat ini. Prapto rela melakukan apa pun, asalkan Teguh dan keluarga kecilnya ini bisa terselamatkan.
Walau pada kenyatannya, kehidupannya benar-benar akan dipertaruhkan. Jadi dia tak mau terjatuh walau satu langkah pun. Dia ingin keluarganya bebas dari pengaruh buruk semacam itu.
Prapto menyadari bahwa dirinya bukanlah orang yang pandai dalam masalah semacam ini.Tapi dia yakin, keteguhan hati dan kekuatan jiwanya akan mampu melawan apa pun yang menghalanginya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Sumiati
inpa sih ga di ceritain awal mulanya thorbiar ga bngung
2021-01-06
1
Viki Syahputra
Keren thorr
mampir juga ya ke cerita ku... (Panti Mati)
2020-07-25
1
우란🍒
Semangat kakak!!😘
2020-07-08
1