Dengan rasa kesal yang sudah menggerogoti seluruh jiwanya itu, Teguh lalu pergi meninggalkan istrinya. Dia sudah tidak peduli lagi dengan tangisan istrinya itu. Apalagi mereka belum memiliki seorang anak. Itu akan memudahkan Teguh untuk meninggalkan istrinya.
Di depan rumah saudaranya itu, Teguh terduduk lesu karena kesedihan yang begitu mendalam dan menyakitkan. Andai kata istrinya mau berubah, pastilah dia tak akan meninggalkannya. Istrinya benar-benar tak memiliki perasaan kasihan sedikit pun kepada Teguh. Bahkan selama pernikahan, Teguh jarang sekali mendapatkan haknya sebagai seorang suami.
"Guh?" (Prapto)
"Iya mas." (Teguh)
"Kenapa disini Guh? ayo masuk ke dalam. Ayo masuk Guh. Jangan di luar. Ini sudah sore." (Prapto)
Prapto adalah saudara Teguh yang menjadi malaikat di kehidupannya. Dia sangat peduli kepada Teguh. Setiap Teguh menghadapi masalah, Prapto yang selalu maju duluan. Ketika Teguh mengadakan pesta pernikahan, Prapto yang menanggung seluruh biayanya.
Ketika Teguh diusir oleh istrinya pun, rumah Prapto yang selalu terbuka pintunya untuk Teguh.
"Kenapa Guh? Kamu ada masalah lagi sama istrimu?" (Prapto)
"Iya lah mas, biasa. Mas kan tahu sendiri dia orang seperti apa." (Teguh)
"Aku kan sudah bilang sama kamu Guh, jangan nikah sama Vera. Dia itu..... aduh." (Prapto)
"Mas! Jangan begitu dong. Mbok ya dikasih nasehat si Teguh itu. Jangan malah dimarahi. Hmmmmm" (Dina)
Istri Prapto keluar dari dalam dan duduk bersama suaminya, menyambung pembicaraan mereka. Istri Prapto juga orang yang sangat baik kepada siapa pun. Satu keluarga ini suka menolong orang, tanpa memandang siapa mereka. Terutama Teguh, yang memang keponakan mereka sendiri.
"Bukan bermaksud memarahi Mah, tapi kan begini jadinya. Aku cuman kasihan sama Teguh, dia itu disakiti terus sama istrinya. Padahal kerja udah, usaha juga sekarang udah. Tapi ngga ada artinya apa-apa Mah bagi istrinya itu." (Prapto)
Dengan raut wajah yang sedikit kesal, Prapto mengambil sebatang rokok untuk menenangkan dirinya. Dalam hatinya, Prapto merasa kasihan kepada Teguh. Setiap hari Teguh selalu jadi bahan hinaan istrinya, Vera. Tapi Prapto tidak bisa melakukan apa pun selain menasehati dan mendoakan teguh agar kehidupannya lebih baik.
"Iya mas, aku minta maaf. Tapi mau bagaimana lagi mas, namanya juga cinta. Kalau udah bicara soal cinta ya susah." (Teguh)
"Ya sudahlah Guh, yang penting kamu harus sabar Guh. Kamu harus semangat kerja. Jangan nyerah gitu aja, pokoknya sampai sukses Guh. Mas juga dulu kaya gitu, waktu belum punya apa-apa. Bingung kalau bahagiain istri. Tapi ya Alhamdulillah karena mba mu ini sabar dan mas juga ngga pernah lelah kerja keras dan berdoa. Akhirnya ya seperti yang kamu lihat Guh." (Prapto)
"Iya mas. Saya mau buktikan sama istri saya, kalau selama ini dia salah udah menghina saya mas." (Teguh)
"Nah.... gitu dong Guh. Sekarang kamu makan sana. Aku mau istirahat dulu, besok kita lanjut ngobrol lagi." (Prapto)
"Iya mas." (Prapto)
Setelah itu Prapto dan Dina masuk ke dalam mereka. Membereskan kamar mereka, lalu istirahat. Walaupun masih sore, tapi karena Prapto dan Dina adalah orang yang super sibuk. Mereka jarang sekali punya waktu untuk mengobrol di sore ataupun malam hari.
Sedangkan Teguh masuk ke dalam dapur untuk mengisi perutnya. Walaupun Teguh merasa tidak enak makan, tapi seharian ini perutnya kosong. Teguh meyakinkan dirinya, bahwa dia harus kuat, dia tak boleh lemah hanya karena hinaan. Dia ingin tetap menjadi orang yang kuat.
Dia ingin membuktikan kepada semua orang yang telah menginjak dan menghina dirinya, bahwa dia bisa sukses walaupun hanya menjadi seorang pedagang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
SR_Muin
like
2020-08-22
0
bluelight
Semangat😍😍😍
Izin ya kak. Buat yang suka romance school, comedy bisa cek story baruku.
Judul :My Uwu Boyfriend
2020-07-17
2
Kadek
titip like n rate ya
jangan lupa mmpir kk
2020-07-14
1