Budak : Episode 𝟾

"Bagaimana Teguh?"

"Tapi maaf Bu, ayam itu untuk apa?" (Teguh)

"Dengarkan saya Teguh. Untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, terkadang kita tak harus selalu memakai cara yang halus. Dan ini adalah salah satu cara agar kamu bisa memiliki segalanya."

"Maaf Bu, saya masih bisa bekerja. Permisi." (Teguh)

Teguh bangkit dari kursinya, lalu meninggalkan ruangan itu. Tapi sampai di depan pintu rumah, wanita itu memanggil Teguh kembali.

"Teguh! kamu tidak akan bisa pulang, kamu tidak tahu jalannya. Kalau kamu ingin pulang, biar anak buah saya yang akan mengantarkan mu."

"Aduh! iya juga yah. Aku kebanyakan ngalamun tadi di mobil, sampai aku lupa jalannya." (Tegu)

Teguh bergumam di dalam hatinya. Sekarang dia benar-benar merasa bahwa dirinya sangat bodoh.

"Baik Bu, tolong antar saya pulang. Dan maaf, saya harap ibu tidak tersinggung dengan semua keputusan saya Bu." (Teguh)

"Tentu saja tidak Teguh. Dan pintu rumah ini akan selalu terbuka untuk kamu, kapan pun kamu kembali ke tempat ini, kami akan menerima mu."

"Terimakasih." (Teguh)

Salah satu anak buah wanita itu pun mengantar Teguh sampai ke depan rumahnya. Dan dia memberikan beberapa lembar uang kepada Teguh, namun Teguh menolak.

"Jangan begitu, kamu butuh ini. Lagi pula ini perintah dari Nyonya. Saya harap kamu mau bergabung bersama kami. Kita akan sukses bersama, dan kamu akan tahu betapa indahnya kehidupan ini."

Orang itu pun pergi meninggalkan Teguh. Pesannya benar-benar menguji kesabaran Teguh. Dia hampir saja terpengaruh di rumah wanita tadi. Andai saja dia tidak menjaga keyakinannya, mungkin dia sudah tertarik untuk mencari tujuh ayam cemani untuk tumbal kekayaannya.

"Alhamdulillah... Allah masih nglindungin aku. Terimakasih Ya Allah." (Teguh)

Setelah itu Teguh kembali ke dalam rumah, untuk membersihkan rumahnya. Didalam otaknya, fikiran-fikiran itu mulai muncul kembali. Melihat rumah ini, hati Teguh seketika dipenuhi dengan dendam dan rasa sakit. Seakan rumah itu benar-benar sudah dipenuhi dengan kebencian.

Teguh mulai merasa tidak tenang, bahkan dia merasa kalau penolakannya kepada wanita itu adalah kebodohan yang sesungguhnya. Andaikan dia menerima tawaran wanita itu, pasti dia bisa mendapatkan apa yang diinginkannya.

"Ya Allah.... kenapa hatiku jadi panas gini yah. Sabar... sabar....." (Teguh)

Teguh mengeluh sendiri di dalam hatinya. Antara hati dan pikiran sudah tak bersatu lagi. Hatinya menolak, tapi fikirannya tidak. Lalu dia meninggalkan rumahnya menuju ke pabrik milik Prapto. Dia ingin membicarakan masalah ini kepada Prapto, karena selama ini dia orang yang sangat Teguh percaya.

Teguh langsung gas sepeda motornya, menuju ke pabrik milik Prapto. Prapto memang orang yang selalu ada ketika Teguh menghadapi setiap masalah. Prapto adalah orang yang sangat mengetahui bagaimana Teguh dan seperti apa kehidupannya.

Dia satu-satunya keluarga yang masih mau menerima Teguh. Kebanyak dari keluarga Teguh yang hanya memanfaatkannya saja. Bahkan ada yang berhutang sampai saat ini tak dikembalikan. Teguh tak berani menagih, karena dia bisa dihajar habis-habisan.

Teguh orang yang selalu mengalah dalam keadaan apa pun. Hanya kali ini saja Teguh baru merasakan keanehan yang ada dalam dirinya. Tak pernah dia bersikap seganas ini. Sampai dia bisa membentak Vera, istrinya sendiri.

Setelah di sampai di pabrik, Teguh langsung menuju ke ruangan Prapto. Dia ingin segera menceritakan semua kejadian yang telah ia alami hari ini. Dia ingin meminta bantuan Prapto untuk membereskan masalahnya yang sangat rumit ini. Walaupun Teguh tak yakin Prapto akan percaya pada ceritanya yang sangat tidak masuk akal.

"Assalamualaikum." (Teguh)

"Walaikumsalam. Kamu Guh?" (Prapto)

"Kuncinya tadi dibawa sama Dina Guh." (Prapto)

"Aku kesini bukan nyari kunci mas." (Prapto)

"Lah terus?" (Prapto)

"Mas lagi sibuk ngga?" (Teguh)

"Ngga. Ada apa sih Guh? Kamu bertengkar lagi sama istrimu? Hah? Kamu tadi pulang ke rumahkan?" (Prapto)

Teguh hanya diam. Menarik nafasnya dalam-dalam. Membuat Prapto tak tega memaksa Teguh untuk bercerita.

"Ya sudah, kita pulang ajah. Nanti ceritain semuanya di rumah. Oke?" (Prapto)

"Iya mas." (Teguh)

"Ya udah ayo." (Prapto)

Melihat raut wajah Teguh yang mulai tidak menyenangkan, Prapto lalu mengajak Teguh pulang agar Teguh bisa menceritakan semuanya di rumah. Karena pabrik bukanlah tempat yang cocok untuk berbagi kisah.

Terpopuler

Comments

Windari

Windari

saudara yg baik hati thor patut jd contoh menolong tanpa pamrih

2020-08-14

4

Sari Siregar🌻

Sari Siregar🌻

semangat thor😊😁

"Oh, my CEO!" mampir memberi like, dan vote nya. 😊

saling mendukung itu indah🙏

2020-07-28

1

AAH♥️

AAH♥️

AINUN mampir thorr 🤗 sukses selalu buat Authornya 😉

Jangan lupa feedbacknya yah 😉 mari saling mensupport ok

2020-07-14

1

lihat semua
Episodes
1 Budak : Episode 𝟷
2 Budak : Episode 𝟸
3 Budak : Episode 𝟹
4 Budak : Episode 𝟺
5 Budak : Episode 𝟻
6 Budak : Episode 𝟼
7 Budak : Episode 𝟽
8 Budak : Episode 𝟾
9 Budak : Episode 𝟿
10 Budak : Episode 𝟷𝟶
11 Budak : Episode 𝟷𝟷
12 Budak : Episode 𝟷𝟸
13 Budak : Episode 𝟷𝟹
14 Budak : Episode 𝟷𝟺
15 Budak : Episode 𝟷𝟻
16 Budak : Episode 𝟷𝟼
17 Budak : Episode 𝟷𝟽
18 Budak : Episode 𝟷𝟾
19 Budak : Episode 𝟷𝟿
20 Budak : Episode 𝟸𝟶
21 Budak : Episode 𝟸𝟷
22 Budak : Episode 𝟸𝟸
23 Budak : Episode 𝟸𝟹
24 Budak : Episode 𝟸𝟺
25 Budak : Episode 𝟸𝟻
26 Budak : Episode 𝟸𝟼
27 Budak : Episode 𝟸𝟽
28 Budak : Episode 𝟸𝟾
29 Budak : Episode 𝟸𝟿
30 Budak : Episode 𝟹𝟶
31 Budak : Episode 𝟹𝟷
32 Budak : Episode 𝟹𝟸
33 Budak : Episode 𝟹𝟹
34 Budak : Episode 𝟹𝟺
35 Budak : Episode 𝟹𝟻
36 Budak : Episode 𝟹𝟼
37 Budak : Episode 𝟹𝟽
38 Budak : Episode 𝟹𝟾
39 Budak : Episode 𝟹𝟿
40 Budak : Episode 𝟺𝟶
41 Budak : Episode 𝟺𝟷
42 Budak : Episode 𝟺𝟸
43 Budak : Episode 𝟺𝟹
44 Budak : Episode 𝟺𝟺
45 Budak : Episode 𝟺𝟻
46 Budak : Episode 𝟺𝟼
47 Budak : Episode 𝟺𝟽
48 Budak : Episode 𝟺𝟾
49 Budak : Episode 𝟺𝟿
50 Budak : Episode 𝟻𝟶
51 Budak : Episode 𝟻𝟷
52 Budak : Episode 𝟻𝟸
53 Budak : Episode 𝟻𝟹
54 Budak : Episode 𝟻𝟺
55 Budak : Episode 𝟻𝟻
56 Budak : Episode 𝟻𝟼
57 Budak : Episode 𝟻𝟽
58 Budak : Episode 𝟻𝟾
59 Budak : Episode 𝟻𝟿
60 Budak : Episode 𝟼𝟶
61 Budak : Episode 𝟼𝟷
62 Budak : Episode 𝟼𝟸
63 Budak : Episode 𝟼𝟹
64 Budak : Episode 𝟼𝟺
65 Budak : Episode 𝟼𝟻
66 Budak : Episode 𝟼𝟼
67 Budak : Episode 𝟼𝟽
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Budak : Episode 𝟷
2
Budak : Episode 𝟸
3
Budak : Episode 𝟹
4
Budak : Episode 𝟺
5
Budak : Episode 𝟻
6
Budak : Episode 𝟼
7
Budak : Episode 𝟽
8
Budak : Episode 𝟾
9
Budak : Episode 𝟿
10
Budak : Episode 𝟷𝟶
11
Budak : Episode 𝟷𝟷
12
Budak : Episode 𝟷𝟸
13
Budak : Episode 𝟷𝟹
14
Budak : Episode 𝟷𝟺
15
Budak : Episode 𝟷𝟻
16
Budak : Episode 𝟷𝟼
17
Budak : Episode 𝟷𝟽
18
Budak : Episode 𝟷𝟾
19
Budak : Episode 𝟷𝟿
20
Budak : Episode 𝟸𝟶
21
Budak : Episode 𝟸𝟷
22
Budak : Episode 𝟸𝟸
23
Budak : Episode 𝟸𝟹
24
Budak : Episode 𝟸𝟺
25
Budak : Episode 𝟸𝟻
26
Budak : Episode 𝟸𝟼
27
Budak : Episode 𝟸𝟽
28
Budak : Episode 𝟸𝟾
29
Budak : Episode 𝟸𝟿
30
Budak : Episode 𝟹𝟶
31
Budak : Episode 𝟹𝟷
32
Budak : Episode 𝟹𝟸
33
Budak : Episode 𝟹𝟹
34
Budak : Episode 𝟹𝟺
35
Budak : Episode 𝟹𝟻
36
Budak : Episode 𝟹𝟼
37
Budak : Episode 𝟹𝟽
38
Budak : Episode 𝟹𝟾
39
Budak : Episode 𝟹𝟿
40
Budak : Episode 𝟺𝟶
41
Budak : Episode 𝟺𝟷
42
Budak : Episode 𝟺𝟸
43
Budak : Episode 𝟺𝟹
44
Budak : Episode 𝟺𝟺
45
Budak : Episode 𝟺𝟻
46
Budak : Episode 𝟺𝟼
47
Budak : Episode 𝟺𝟽
48
Budak : Episode 𝟺𝟾
49
Budak : Episode 𝟺𝟿
50
Budak : Episode 𝟻𝟶
51
Budak : Episode 𝟻𝟷
52
Budak : Episode 𝟻𝟸
53
Budak : Episode 𝟻𝟹
54
Budak : Episode 𝟻𝟺
55
Budak : Episode 𝟻𝟻
56
Budak : Episode 𝟻𝟼
57
Budak : Episode 𝟻𝟽
58
Budak : Episode 𝟻𝟾
59
Budak : Episode 𝟻𝟿
60
Budak : Episode 𝟼𝟶
61
Budak : Episode 𝟼𝟷
62
Budak : Episode 𝟼𝟸
63
Budak : Episode 𝟼𝟹
64
Budak : Episode 𝟼𝟺
65
Budak : Episode 𝟼𝟻
66
Budak : Episode 𝟼𝟼
67
Budak : Episode 𝟼𝟽

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!