Setelah sampe cerutu turun dengan membawa pistol selalu setia pada pinggangnya dan cincin jari tengah kesayangan nya yang selalu setia dia simpan pada dompet kecil disakunya .semua anak buah yang menjaga di pabrik diam dan menunduk saat bosnya datang . "kemana kemal " pertama perkataan saat sampe di tempat . "disini bos "jawab kemal pada bosnya
"antar aku ke dalam dan kalian semua ikut kedalam " .perintah Lia pada kemal anak buah yang bertanggung jawab mengawasi dan memegang pabrik ini dan pengawas serta bodyguard yang bertugas untuk mengamankan tempat ini "mari bos" .jawab kemal sambil berjalan mendahului bos nya .
Sesampai di dalam Lia mulai untuk memeriksa anak buahnya " apa tugas kamu kemal ?" kata Lia sambil menatap tajam mata kemal sedangkan kemal aja menunduk bersama anak buah yang lain . "JAWAB KEMAL" teriak Lia karna kemal Dila saja tidak menjawab secepatnya ."mengawasi pekerjaan ditempat ini dan bertanggung jawab dipabrik ini nyonya" jawab kemal sambil memeras baju bagian belakang kemal merasa ketakutan akan amarah bosnya karna baru pertama kemal juga pekerja yang lain baru tau galaknya bos pemilik perusahaan terbesar ke dua ini . "jelaskan dengan jelas kenapa semua ini terjadi" ucapan pelan Lia kepada kemal tapi tetap terdengar menakutkan . " saat saya bertugas memeriksa bagian dalam saya mendengar berisik suara keras dibagian belakang pabrik bos dan saya memeriksa ternyata ada yang melempar batu yang di bungkus dengan kertas yang banyak tulisan nya" jawab kemal dengan tegas untuk menghilangkan rasa takut pada bosnya . "ambil kertas itu semua bawa kesini " perintah Lia pada kemal disertai anggukan pada kemal lalu kemal pergi untuk mengambil kertas tersebut . Kemudian pandangan Lia berganti pada bodyguard yang berjaga di sekeliling pabrik dengan mata elangnya satu persatu Lia memandang wajah anak buahnya "lalu tugas kalian apa sampai pintu pabrik ini bisa hancur kalian punya mata telinga atau tidak , ini bukan karna seberapa banyak atau sedikit barang produksi ini hilang tapi tanggung jawab kalian , saya ingin dengar dari salah satu mulut kalian untuk jelaskan kesaya sekarang " teriak Lia pada anak buah yang hanya bisa menunduk dan ketakutan.
Yaaa seorang wanita yang punya tinggi badan 180 cm dan berat badan 65 kg ini tidak lebih mirip dengan seorang mafia yang kejam yang bertampang seorang model Hollywood dengan porsi badan dan tubuh **** . "kami tidak tau semua akan berakibat fatal sampe seperti ini nyonya tadi kami tiba- tiba mendapat paket makanan dan surat yang berisikan bahwa makanan ini di kirim dari bos besar kamu sebenarnya agag curiga karna kami biasanya memanggil nyonya dengan sebutan nyonya besar . kami pikir ini paket makanan dari nyonya besar dan kami berkumpul mengambil makanan lalu kami bertugas lagi sambil makan nyonya kemudian kami merasa pusing dan tidak lama kemudian kami pingsan saat bangun kita sudah berada di lantai nyonya " jawab salah satu anak buah yang menjaga dengan hati hati menjawab bosnya dengan apa adanya tanpa ada kebohongan .
"lalu untuk keamanan cctv " jawab Lia pindah memandang penjaga cctv karna tidak langsung menjawab Lia berkata lagi "kalian tuliii?" teriak Lia "kami juga sama bos" jawab salah satu kesamaan cctv . "BODOHHHHH, KALIAN BODOH" Teriak Lia pada semua orang disana ,
"saya tidak mau tau bereskan masalah yang ada disini segera , klo sampe kejadian ini terulang lagi aku pastikan pedangku menancap di kaki kalian satu persatu, sekarang semua bubar" perkataan pelan dari Lia sambil memandangi semua anak buah di sana dengan penuh penekanan . "baik nyonya"jawab serentak semua anak buah nya .
"ini nyonya kertasnya" ucap kemal
"kemal kau awasi orang-orang yang ada disini kau awasi juga cctv tambah perketat penjagaan walaupun ini bukan gudang pusat tp aku tidak mau kerugian lagi,ingat itu " kata Lia sambil pergi dengan Sans dan temen-temannya meninggalkan kemal . "hahhh sungguh tidak pernah ku sangka semenakutkan itu nyonya " isi dalam hati kemal setelah bosnya pergi .
sampai apartemen Lia bersama Sans dan juga asisten nya yang sudah dihubungi untuk menyusul ke apartemen Lia segera mereka mendiskusikan masalah yang baru saja terjadi. "Sans apa menurut mu berbicaralah aku pusing " ucap Lia pada anak buah kepercayaannya yang sudah lama bekerja dengan nya dari SMA . "Menurut ku ini salah satu dari musuh kita" kata Sans . "sejak kapan kita punya musuh nyonya , nyonya saja tidak pernah tampil di depan layar siapa yang mau bermasalah dengan nyonya tersayangku" ucap litha sambil menyenggol tangan Lia . "haii litha diam lah tanganmu mengusikku" jawab Lia dengan tatapan tajam kepad litha . "haii hai nyonya santai sedikit aku hanya becanda" ucap litha sambil cengengesan klo bukan Litha dan Sans tidak ada yang berani berbicara panjang apalagi membuat nyonya nya emosi .
"sepertinya benar kata litha bos kita selama ini tidak punya musuh apalagi sampe ada yang berani membuat onar ditempat kita, karna selama ini yang beredar kemal yang punya pabrik itu dan kemal selama ini tidak pernah cerita klo selama bisnisnya atau kerjasamanya mengalami kesulitan" ucap Sans membuka suara tentang masalah ini
"kenapa otak kalian berdua sama-sama bodohh" ucap Lia .kedua rekannya saling pandang dan mereka mikir apa salah mereka siapa yang bodoh
"Lit ambilkan minuman kaleng di kulkas untuk kita seperti nya otak kalian butuh didingin kan "ucap Lia dengan acuh membuang kertas yang bertuliskan ancaman ke meja .
"okehh boss" jawab litha pada bosnya
"kalian minum itu" ucap Lia setelah litha datang dari dapur membawakan minuman dingin ke meja
"entah dipikiran kalian itu apa kenapa aku bisa mempekerjakan kalian hahhh menyebalkan , kalian baca dulu isi dari kertas itu dan kalian pahami pikirkan baru kalian ucapkan aku akan kekamar sebentar dan akan kembali setelah kembali kalian harus berbicara apa yang aku inginkan " ucap Lia sambil berjalan ke kamar .
"sanss kau itu kenapa tumben membuat nyonya kecewa " ucap litha pada Sans sambil menyenggol lengannya ."haii litha kau juga sama cepatlah berfikir kritis " jawab Sans karna tidak mau mendapatkan Omelan lagi .
Lia kembali ke ruang tamu bersama rekannya "apa kalian sudah bisa menjawab " ucap Lia sambil membuka kaleng lali meminumnya
"klo di lihat dari tulisan ini mereka tidak tau bahwa pemilik pabrik ini adalah dirimu nyonya dan mereka sengaja melakukan ini karna mereka ingin tau pemilik dari perusahaan yang mendirikan pabrik ini" ucap Sans kepada Lia .
Pabrik cerutu tersebut adalah pabrik permen madu yang di produksi anak cabang dari perusahaan terbesar di Amerika yang dinamai Lia LION S.A .
"Iyah benar mereka ingin tau siapa pemilik perusahaan cabang itu dan klo mereka tau siapa pemilik nya pasti dia juga akan tau pemilik perusahaan LION S.A" ucap litha menambahi penjelasan sanss
"karna mereka sudah tau jika kemal bulan pemilik perusahaan permen itu dan mereka penasaran tapii ini lebih asik lagi karna mereka tidak tau kalo pemiliknya adalah seorang wanita hahahah dan sekarang mereka mengetahui kalo aku adalah pemilik nya " jawab Lia pada teman rekannya membuat anak buahnya merinding seketika .
"sanss segeralah kau jual pabrik itu lalu pindahkan semua anak buah ke gudang secepatnya,kau angkut saja anak buah langsung ke gudang jangan sampai kau beritahu kemana tujuan kita pergi saat berada ke pabrik itu . Aku yakin ada penyadap di pabrik itu" ucap Lia kepada Sans di ikuti anggukan Sans lalu dia segera pergi
"dan kau litha aku capek segeralah kau pesan makanan aku akan tidur sebentar klo sudah datang kau bangunkan aku yaa" perintah Lia pada litha ."baik nyonya" ucap litha sambil menampilkan jempol nya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments