Malam berganti pagi. Kini sinar mentari mulai menyinari dunia dengan cahayanya yang hangat. Menjadikan musim semi kali ini menjadi begitu hangat dan indah. Kicauan burung-burung yang menari-nari di udara seakan juga bisa merasakan kehangatan dunia saat ini.
Di dalam sebuah kamar sebuah kediaman mewah dan cukup bergengsi di prefektur Yokohama, terlihat seorang wanita sedang tertidur di atas pembaringan. Beberapa pakaian terlihat masih berserakan di atas lantai. Dan sebuah selimut lembut putih menutupi tubuh polosnya saat ini.
Namun setelah beberapa saat, perlahan wanita itu mulai membuka sepasang matanya dan mengerjapkannya beberapa kali. Dan betapa terkejutnya saat dia melihat tubuh polosnya di dalam sebuah selimut.
Sepasang mata indahnya mulai membulat sempurna karena melihat dirinya sedang tak memakai sehelai benangpun saat ini. Bahkan wanita itu juga masih merasakan ada sesuatu pada bagian intimnya. Ditambah lagi dia juga melihat ada darah di atas pembaringan itu.
Setelah mengingat-ingat kembali dengan baik, kini wajah wanita yang tak lain adalah Rin itu, kini mulai merona. Namun dalam seketika dia segera mengusap kasar wajahnya karena frustasi. Ada rasa malu, menyesal, dan juga marah karena mengira Aso telah mengambil sesuatu dari dirinya. Namun biar bagaimanapun dirinyalah yang menggoda Aso saat itu.
Tepat saat apa yang dirasakannya bercampur menjadi satu semua, seorang pria keluar dari kamar mandi dengan mengenakan jubah mandi putihnya yang cukup memperlihatkan dada bidangnya yang indah.
Dugaan Rin menjadi semakin kuat saat melihat Aso yang keluar dengan rambut yang masih sedikit basah, menandakan dia baru saja keramas. Karena begitulah hal-hal yang terjadi di dalam drama film setelah pasangan tersebut melakukan sesuatu layaknya suami istri.
Rin menjadi semakin kesal dan murka karena mengira Aso telah memanfaatkan sebuah kesempatan untuk melakukan semua itu. Meskipun Rin yang menggoda lebih awal, setidaknya Aso harusnya menolaknya. Begitulah pikirnya.
"Anggap semua yang terjadi malam itu adalah mimpi. Lupakan semua itu ..." ucap Rin lirih, karena rasa malunya lebih menguasai dirinya saat ini. Dan kini sudah terduduk dan menggunakan selimut lembut itu untuk menutupi tubuh polosnya.
"Baiklah ..." jawab Aso dengan santainya
Namun jawaban santai Aso malah salah diartikan oleh Rin. Rin menganggap jika dirinya sama sekaki tak bernilai di hadapan Aso setelah apa yang telah terjadi.
Rin tertawa hambar dan cukup sakit hati karena jawaban sederhana dari Aso. Bahkan Aso hanya berniat untuk memenuhi kemauan Rin saja. Namun masih saja salah di mata Rin.
"Aso ... aku sungguh tidak menyangka kamu bisa seperti ini. Padahal aku baru saja merubah pandanganku terhadapmu. Ternyata kamu sama saja dengan pria lain ..." ucap Rin mengukir sebuah senyuman, namun bukan senyum kebahagiaan, melainkan senyum penuh kekecewaan.
"Apa maksudmu, Rin?" tanya Aso menatap rumit Rin.
"Aso! Kamu sungguh sangat keterlaluan! Mengapa kamu melakukan semua itu padaku?" ucap Rin penuh rasa kecewa.
"Bagaimana aku tidak melakukannya, Rin? Tidak mungkin aku membiarkanmu begitu saja."
"Aso ... kamu ..." tidak bisa melanjutkan ucapannya, Rin menggantungnya begitu saja.
"Pakaianmu kotor karena kamu tiba-tiba muntah. Tentu saja aku harus melepasnya. Semua asisten rumah tangga sudah beristirahat. Jadi aku yang melepaskannya. Semua lemarimu kamu kunci dan aku tidak tau dimana kamu menyimpannya. Jadi aku hanya membantumu untuk melepas pakaian kotormu saja."
Ucap Aso yang cukup membuat Rin terkejut bukan main hingga membuat sepasang alis indahnya menyatu.
"Ehh?? Jadi ... tidak ada yang terjadi semalam diantara kita?" tanya Rin kembali ragu-ragu.
"Tentu saja tidak. Bagaimana mungkin aku melakukannya." jawab Aso mulai mencari pakaian ganti untuknya di dalam lemarinya
Belum sempat Rin menjawabnya, tiba-tiba dia merasakan perutnya melilit dan nyeri. Dan dalam beberapa detik saja, Rin segera menyadari jika darah yang mengenai sprei itu adalah darah menstruasinya, dan bukan karena hubungannya dengan Aso.
Wajahnya semakin merona karena malu. Hingga dia memutuskan untuk kembali membenamkan kepala dan tubuhnya di dalam selimutnya. Berharap Aso akan segera meninggalkannya.
"Tenang saja. Aku mematikan semua lampu saat aku melucuti pakaianmu. Jadi aku tidak melihat tubuhmu kok ..." Aso yang tanggap mulai menjelaskan.
"Kamu tidak melihatnya! Tapi kamu menyentuhnya!" seakan masih tak terima Rin menampik ucapan Aso dan masih bersembunyi di dalam selimut.
"Uhm ... itu ... hanya sedikit karena aku tidak sengaja, Rin."
"Sudah! Jangan lanjutkan lagi!" pangkas Rin semakin merasa malu.
Aso tak menjawabnya lagi, dia segera mengenakan pakaiannya dan bersiap untuk segera berangkat kerja.
"Kamu tidak mandi, Rin? Bukankah kamu harus pergi ke kampus?"
"Tidak! Perutku sangat sakit. Aku tidak akan bisa melakukan apapun ketika sedang datang bulan di hari pertama." jawab Rin asal.
"Ehh? Apakah sesakit itu? Apakah mau aku ambilkan sesuatu? Air hangat? Atau kamu membutuhkan yang lainnya?"
"Tidak! Bibi Ye akan mengurusku dengan baik. Kamu pergilah!"
Mengusir Aso adalah yang terbaik saat ini. Begitulah pikirnya. Karena Rin masih saja merasa malu saat ini.
"Baiklah. Aku akan pergi ..."
...🍁🍁🍁...
Kawai Group, ruangan Yeji.
"Yeji, maaf jika membuat mobilmu menjadi sedikit lecet dan penyok. Namun aku sudah memperbaikinya. Dan lebih baik aku mengembalikannya padamu saja."
Ucap Aso merasa sangat bersalah sambil memberikan sebuah kunci mobil untuk Yeji.
"Tidak, Aso!" Yeji menahan tangan Aso dan meminta Aso untuk menyimpan kembali kunci tersebut.
"Aku sudah bosan dengan mobil itu. Jadi aku memberikannya untukmu saja." ucap Yeji dengan santai seakan-akan sedang memberikan sebuah permen untuk Aso.
"Apa? Apa kamu sedang bercanda, Yeji?" tanya Aso syok.
"Kenapa? Apa kamu tidak menyukainya, Aso? Jika kamu tidak suka dan tidak mau menerimanya, maka aku akan membuang Buggati Divo itu saja." jawab Yeji dengan entengnya.
"Eehh? Ja-jangan, Yeji!" ucap Aso dengan cepat. "Baiklah. Aku akan memakainya."
Yeji tertawa kecil melihat ekspresi Aso, "Nah, gitu dong! Gunakan saja untuk bekerja dan mengantarku disaat aku bepergian."
"Baiklah ..."
Sungguh Aso merasa sangat beruntung karena memiliki bos yang begitu baik dan royal seperti Yeji. Selain itu Yeji juga selalu menganggap Aso tidak seperti bawahannya saja. Bahkan mereka berdua lebih terlihat seperti teman atau partner kerja.
Tiba-tiba saja seorang gadis datang dan memasuki ruangan Yeji begitu saja tanoa mengetuk pintu terlebih dulu. Raut wajahnya terlihat begitu panik dan sangat terburu-buru.
"Ada apa, Hana?" tanya Yeji yang sudah menangkap jika sesuatu yang serius sedang terjadi.
"Nona Yeji. Gawat. Ada masalah serius ... ikut denganku dan lihat sesuatu ..." sahut gadis bernama Hana itu.
Tanpa menjawabnya Yeji segera berlalu bersama Hana meningakan ruangan ini.
TRING ...
[ Misi 3 : Menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi oleh Kawai Group. Dan mengembalikan nama baik perusahaan ini. ]
Bersamaan dengan itu sebuah notifikasi pesan terdengar di ponsel Aso. Dan Aso segera memeriksanya. Rupanya dia mendapatkan sebuah misi kembali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Raramhrdz00
apa apan aso jadi penganti nya.. mending ceria drpd menderita,
2024-10-20
0
𝓐𝔂⃝❥🍁●⑅⃝ᷟ◌ͩṠᷦụᷴfᷞi ⍣⃝కꫝ🎸❣️
dih si rinn tuduh lagi yg ngak2 wkwk ternyata dia nya lagi dtg bulan 😆 malu sendiiri kan loe🤣 untung aso langsung dpt jackpot mobil gratis wkwk ayo semangat buat misi kali nie.
2024-10-04
1
Mr. Smile
next lagi
2024-02-12
0