Aso melihat sebuah kartu nama dengan warna dasar kebiruan kombinasi putih itu. Dia berniat untuk menghubungi Yeji dan meminta maaf karena hari ini belum bisa mengembalikan mobil Yeji ke perusahaannya.
Dan sebenarnya Aso cukup segan akan hal ini. Bahkan beberapa kali dia juga sudah menghubungi Rin namun tidak diangkatnya sama sekali.
"Moshi-moshi. Aku sedang rapat dan aku sangat sibuk!" tandas seorang wanita dari seberang pelan namun penuh penekanan.
Namun belum sempat Yeji mengakhiri panggilan itu, Aso segera menahannya dengan ucapan sederhananya.
"Yeji, ini aku."
Aso bahkan belum menyebutkan namanya. Namun suara jernihnya sukses membuat Yeji mengukir senyuman indah karena Yeji masih mengingat dengan jelas siapa pemilik suara itu. Bahkan dia juga mengurungkan niatnya untuk mengakhiri panggilan tersebut.
"Aso. Kaukah itu? Ahhh kebetulan sekali. Aku sedang tidak sibuk. Ada apa?" hanya dalam beberapa detik saja semua berubah seketika.
Padahal sebelumnya Yeji mengatakan jika saat ini dia sedang ada rapat dan sangat sibuk, namun kini dia tiba-tiba mengatakan jika dia senggang.
"Uhm begini, Yeji. Aku ingin minta maaf padamu karena belum bisa mengembalikan mobilmu hari ini. Tapi aku akan usahakan untuk mengembalikannya besok."
"Ahh soal itu ya. Tenang saja. Kamu bisa mengembalikannya kapanpun saat kamu mau." jawab Yeji tak mempermasalahkannya.
"Terima kasih. Aku akan usahakan secepatnya. Ya sudah aku harus pergi mencari pekerjaan dulu. Maaf jika mengganggu waktumu."
"Ehh? Mencari pekerjaan?"
"Ya, aku baru saja berhenti dari pekerjaan lamaku karena kontrak kerja berakhir. Jadi sekarang aku sedang mencari pekerjaan baru." jelas Aso seadanya.
"Kebetulan sekali aku sedang membutuhkan seorang asisten dan body guard! Apa kamu mau bekerja untukku, Aso?" sahut Yeji begitu antusias.
"Asisten dan body guard? Untuk bela diri aku tidak begitu memiliki ketrampilan. Sedangkan untuk asisten ... aku tidak memiliki pengalaman sebelumnya. Karena sebelumnya aku hanya biasa bekerja bersama tim. Sepertinya aku tidak bisa memenuhi posisi itu, Yeji." suara Aso terdengar kurang percaya diri.
"Tidak masalah kok. Menjadi asistenku hanya membantu beberapa pekerjaanku saja. Yang penting kamu bisa menggunakan komputer dan menguasai Ms. Office dan management saja. Selebihnya semua bisa sambil belajar. Anggap saja sebagai rasa terima kasihku saat itu."
Selalu pandai berkata, begitulah Yeji setelah mengenal sosok Aso. Sangat berbeda dengan dirinya yang sebenarnya. Dan tentu saja ucapannya kali ini sukses menggoyahkan hati Aso yang sebelumnya merasa tidak pantas untuk mendapatkan pekerjaan itu.
"Apa kamu bisa datang ke perusahaanku sekarang, Aso? Kamu bisa mulai bekerja hari ini." ucap Yeji menambahkan.
"Eh? Benarkah itu?"
"Hhm. Tentu saja. Kebetulan beberapa hari ini posisi ini sudah kosong. Dan aku membutuhkan segera."
"Baiklah. Kalau begitu aku akan segera datang. Sampa jumpa."
"Sampai jumpa."
...🍁🍁🍁...
Aso mendatangi sebuah gedung megah yang bergerak di dunia fashion. Kawai group adalah sebuah perusahaan yang cukup besar dan merupakan induk dari beberapa brand ternama seperti pakaian branded, tas branded, sepatu branded, maupun aksesoris-aksesoris branded.
Pada awalnya Kawai group memang di bawah kendali sepenuhnya oleh mama Yeji, namun karena sang mama yang ingin pensiun dan beristirahat lebih cepat, pada akhirnya menyerahkan perusahaan besarnya untuk Yeji.
Wanita paruh baya itu ingin putri tunggalnya berlatih berbisnis di usia yang masih muda agar kelak sudah terbiasa. Dan rupanya Yeji yang cukup cerdas dan terampil cukup baik mengelola perusahaannya selama 3 bulan ini.
.
.
.
"Persiapkan dirimu, Aso. Pekerjaan pertamamu akan dimulai. Kita akan menemui salah satu VIP customer kita di hotel! Pelanggan VIP kita bukanlah sembarangan pelanggan. Dia adalah seorang artis besar. Jadi kita harus menemuinya dengan baik dan elegan. Terlebih dia berjanji akan menjadi brand ambasador dari Kawai Group tahun ini. Aku harap dia tidak akan berubah pikiran. Jika sampai dia menjadi brand ambasador kita, sudah bisa dipastikan itu akan semakin membuat Kawai group melejit dan semakin sukses!"
Ucap Yeji menjelaskan setelah Aso menghadapnya.
"Baiklah. Aku mengerti Yeji." sahut Aso seadanya.
.
.
.
Yokohama Hotel.
Yeji dan Aso berniat untuk memasuki sebuah elevator. Namun sebuah melodi yang berasal dari ponsel Aso seketika menahan langkah kaki Aso untuk memasuki elevator tersebut. Terlebih saat Aso mengintip siapa nama sang pemanggil yang ternyata adalah Rin, itu artinya Aso harus segera mengangkat panggilan itu apapun yang terjadi. Bisa dipastikan Rin akan semakin marah jika Aso sampai mengabaikan panggilan darinya.
"Yeji, kamu duluan saja. Aku akan segera menyusulmu setelah mengangkat panggilan ini." Aso meminta ijin dengan ramah, tentu saja Yeji tak akan bisa menolaknya.
"Baiklah. Segera datang ke gedung restoran Yummy setelah ini. Aku akan menunggumu di ruangan VIP." Yeji menjawabnya dengan tak kalah ramah.
.
.
.
"Moshi-moshi. Ada apa , Rin? Aku sedang bekerja." sambutan Aso kali ini tentu saja sedikit membuat sang istri terkejut. Karena tiba-tiba saja suaminya sudah bekerja. Padahal baru saja 2 hari ini Aso berusaha untuk mencari pekerjaan.
"Ahh, bagus kalau begitu! Kalau begitu jangan lupa untuk membelikanku perhiasan saat kamu gajian nanti."
"Baiklah. Aku akan membelikannya untukmu saat gajian nanti."
"Nah gitu dong! Uhm ... Aso ... sebenarnya aku tadi sedikit terburu-buru saat berangkat ke kampus. Jadi aku tidak sengaja menyerempet seseorang. Untuk biaya rumah sakit aku bisa mengatasi. Namun untuk mobil sport itu aku belum bisa mengambilnya dari bengkel. Karena papa membatasi kartu kreditku."
Terdengar suara Rin dengan nada yang sedikit rendah karena khawatir Aso akan memarahinya setelah itu. Mobil seharga puluhan milyar itu pastinya juga akan membutuhkan uang yang cukup banyak untuk perbaikan. Tentu saja Aso juga syok bukan main saat mendengarkan semua itu.
"RIN!! Mengapa kamu tidak bisa berhati-hati?! Mobil itu adalah ..." tanpa sadar Aso malah membentak Rin, namun belum selesai dia mengatakannya, Rin segera memangkasnya karena tersinggung.
"Aso! Mengapa kamu begitu perhitungan denganku?! Aku ini istrimu! Aku tidak sengaja melakukannya! Kamu bukannya mengkhawatirkan aku tapi malah memikirkan mobil itu! Kamu sungguh sangat keterlaluan!! Aku benci kamu!!"
Tanpa memberikan kesempatan untuk Aso menjawabnya lagi, Rin segera mengakhiri panggilan itu.
Aso mengusap kasar wajahnya dan terlihat sangat frustasi saat menghadapi Rin. Dalam beberapa waktu yang lalu Rin mengatakan jika hubungan mereka hanyalah hubungan di atas kertas, namun kini dia selalu menggunakan status istri untuk membuat Aso tak bisa bertindak lebih tegas.
BRUGHHH ...
"Ahhh, kakiku ..."
Belum sempat Aso berpikir jernih kembali, kini tak jauh dari dirinya berdiri terdengar rintihan seorang wanita yang sedang menahan rasa sakit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Jumadi 0707
mc gblok udah punya system dah dot pekerjaan lg uddah cerai aja
2025-01-25
0
☯️꧁༒⫷Loͥngͣ ͫTian ⫸༒꧂☯️
punya sistem tapi masih takut istri, gimana ya maksudnya author 🤔🤔
2024-12-30
0
𝓐𝔂⃝❥🍁●⑅⃝ᷟ◌ͩṠᷦụᷴfᷞi ⍣⃝కꫝ🎸❣️
alhamdulillah dpt kerja , lahh dasar rin bikin rosak kereta org ngak mau bertanggungjawab, kau kira kalau kau isteri bisa seenaknya kah, nahkan padahal dia sendiri bilang hanya sebatas kertas kenapa skg ngaku2 isterimu tegas lahh aso. wanita mana pula itu.
2024-09-29
0