Pukul 12 siang, diego berangkat kerja melalui rute yang berbeda dari biasanya,karna ia takut bertemu wanita aneh seperti tadi pagi. Entah kenapa akhir akhir ini,semenjak ia bertemu dengan perempuan yang menatapnya kaget di supermarket, ia selalu memimpikan hal yang sama dan perasaan itu mulai menghantuinya,perasaan yang sulit di jelaskan, rasanya hatinya terus tidak tenang.
ternyata hari ini toko lumayan ramai pengunjung,diego pun bersiap siap dengan cepat dan menggantikan posisi temannya yang sudah berkeringan di seluruh wajahnya
diego terkekeh "gantian bung" ucapnya menepuk pundak temannya. "lo bakal lebih capek di banding gue go" ucap temannya, diego pun tersenyum dan segera mengambil alih waffle yang sedang di masak temannya itu.
"PERHATIAN SEMUANYA, YANG KALIAN TUNGGU TUNGGU SUDAH DATANG YA, TERIMAKASIH SUDAH BERKUNJUNG,SILAHKAN DATANG KEMBALI" suara temannya itu menggelegar 1 toko, wanita-wanita yang tadinya duduk seketika sudah mengantri di depan kasir, mata diego pun melotot kaget.
dimas(teman diego tadi) tersenyum lebar, wajah lelahnya seketika hilang. "semangat ya bro" ucapnya menepuk nepuk pundak diego,lalu ia pergi begitu saja ke belakang untuk berganti pakaian. Diego menarik nafas dan membuangnya. Ia berfikir, mungkin malam ini akan lembur.
"mas, ayo dong mas, saya udah nunggu 5 jam disini" ucap wanita yang berada di antrean pertama.
diego tersenyum "waduhh mba ngapain nungguin saya?kan bisa mesen di awal"
Wanita itu tertawa pelan "sengaja nungguin masnya laah,aduhh mas ganteng banget sih" ujar wanita itu.
Diegopun tersenyum, tidak jarang oramg yang bilang wajahnya tampan, bahkan sepertinya semua orang yang berkesempatan mengobrol dengannya pasti akan mengucapkan hal yang sama. Jangan tanya lagi pelanggan selanjutnya ngapain. Yang pasti, wanita yang menunggu dari tadi tujuan awalnya ya hanya memandangi wajah tampan milik diego.
Jam sudah menunjukan pukul 21:30 yap benar saja, walaupun tidak pulang sangat larut, tapi ia sudah melewati batas tutup toko seharusnya. Ia pun mandi terlebih dahulu karna hari ini sangat melelahkan, walau ac di tokonya ini bekerja dengan baik,tapi tetap saja badannya terasa sangat gerah. Setelah mandi dan berganti pakaian. Ia pun segera menutup toko dan kembali ke rumah.
Diego keluar toko pukul 22:00 tepat jam 10 malam, ia keluar sambil bermain hp, baru keluar dari pagar kecil milik toko. Ia menggemboknya dan berdiri sebentar disana sambil mengecek sesuatu di hpnya. Ia melihat ke arah kiri, mencari sebuah taksi.karna tokonya ada di pinggir jalan besar membuatnya mudah menemukan kendaraan. tiba tiba ia melihat daun pohon yang sedikit bergerak, bergeraknya itu bukan seperti terkena angin tapi seperti sehabis di sentuh sesuatu.
Diego sempat berpikir sejenak,tidak, ia tidak ingin berfikir apapun. Ia menggeleng gelengkan kepalanya dan segera berjalan menuju rumahnya. jalanan saat ini sangat sepi, biasanya walau jam 11 malam pun, jalanan akan ada orang yang kewat walau setidaknya 3 sampai 4 orang. Tali ini benar benar tidak ada. Syukurnya, toko toko diaini masih pada buka, jadi diego tidak terlau takut melewatinya. Ia berjalan santai melewati jalanan yang sepi dan hanya ada suara angin yang lumayan kencang malam ini. Ia menutup resleting jaket yang ia kenakan.
Sudah 10 menit ia berjalan, dan ia dari tadi merasakan ada suara langkah kaki double, walaupun tidak terlalu jelas, ia tetap merasakan ada seseorang di belakangnya. Ia pun menengok ke belakang, kosong, tidak ada orang. Ia pun meneruskan jalannya, mendengar suara langkah lagi dan ia langsung menengok ke arah belakang tanpa memberhentikan langkahnya. Kosong,tidak ada orang lagi.
Ia pun meluruskan kembali pandangannya dan berjalan lebih cepat.baru kali ini ia merasa ada yang membuntutinya. Langkahnya makin cepat,dan langkah orang yang mengikutinya pun makin terdengar ia berlari sampai menuju belokan dekat rumah.
Saat ia berbelok tiba tiba ada seekor kucing yang berada di atas tong sampah biru yang besar. Dengan cepat langkah diego pun berhenti.
"HEISHHH MENG! BIKIN KAGET AJA SIH" Ucapnya memarahi kucing itu. Seolah mengerti,kucing itu pun memasukan wajahnya kedalam tangannya yang tertekuk.
Diego melihat ke arah belakang dan mencari orang yang dari tadi mengikutinya. Nihil,semua tempat terlihat kosong sejak tadi
"apa perasaan gua aja ya?" diego berbicara dengan dirinya sendiri. Ia pun melanjutkan jalannya, dan suara langkah kaki itu sudah hilang sejak ia dikagetkan oleh seekor kucing. Ia masuk ke dalam rumah, dan melihat semua orang tengah berkumpul sambil makan makan pizza di ruang tengah.
Langit yang menyadari kehadiran diego pun melihat ke arahnya. "muka lo kenapa go? Kok kayak pucet gitu" tanya langit. Semua orang pun langsung melihat ke arahnya.
Diego yang sudah tidak tahan ingin menceritakan semuanya pada mereka pun akhirnya langsung duduk di sebelah senja, karna tempat yang kosong hanya di sebelahnya.
"gua mau cerita sesuatu" ucap diego yang membuat semua orang seketika penasaran.
"kenapa? Btw..."senja mengendus-endus tubuh diego "lo abis mandi ya? Tumben wangi sabunnya kerasa banget" tanya senja.
Diego menghembuskan nafasnya pelan "iya gua abis mandi di toko, kirain ada bau apa lo ngendus ngendus gua sampe segitunya" jawab doego yang dibalas senyuman manis senja.
"ayo lanjut, mau cerita apa?" tanya leo
"inget yang pas kita mau bakar bakaran itu? Kan gue ber 4 sama mereka-mereka pergi ke supermarket kan, nah disitu gua ga sengaja nabrak cewek coy, otomatis gua bantu lah ya ngambil barang barangnya. Nah, pas dia ngeliat gue, dia tuh kayak kaget bangett entah kegatnya karna apa, karna disitu gue buru buru yaudah gua say sorry terus pergi. Nahh dari sini nih, awalnya gua biasa aja kan. Nah pas gua mulai kerja, kan baru 2 mingguan ni jalan ke 3 minggu oertama biasa aja,tpi minggu kedua gua tiba tiba mimpi yang sama mulu, mimpinya pasti ada tu cewek yang gua liat di supermarket pas itu. Padahal kalo dipikir pikir udah lewat 1 bulan bahkan 2 bulan kayaknya. Karna dia lewat mimpi gua mulu gua jdi kepikiran, rasanya kayak aneh aja gitu. NAHH TERUSNIH YA." tiba tiba suara diego meninggi, semua orang pun sedikit terkejut karna mereka mendengarkan dengan sangat serius.
"Kemarin banget nih bro, EH engga deng ini tadi pagi. Tadi pagi pas kalian udah pada berangkat, gue kan berangkatnya siang nih yaudah paginya gua beli ice cream. Nah pas di jalan beli ice cream gua ketemu nenek nenek yaa gtau lah entah nenek nenek apa ibu-ibu pokoknya cewek lumayan berumur gitu. Nah anehnya...tiba tiba dia nanya "apakah anda diego?" wahh gila, disitu jantung gua tiba tiba deg. apanih." ekspresi diego tidak bisa menutupi perasaan asli yang saat itu ia rasakan. Sungguh sangat menghayati, oramg orang pun ikut penasaran.jangan ditanya kenapa sekarang tutur bahasa diego sudah sangat gaul. sudah ber bulan bulan ia di kelilingi oleh orang yang berbicara tidak ada baku bakunya. ia termasuk orang yang cepat tanggap dan cepat beradaptasi pun akhirnya sudah bisa memahami situasi dimana ia harus berbicara baku dan tidak.
"gua kan disitu kaget banget ya, untungnya gua sempet mikir coba kalo engga,gila sih gatau apa yang bakal terjadi."lanjutnya.
"apa?apa? Lo jawab apa?" tanya arkan
"disitu gua jawab, "maaf bu,kayaknya ibu salah orang"" jawab diego. Orang orang oun tertawa.
"pinter pinter" ujar arga
"tapi kok tu ibu ibu tau nama lo ya var? Toko ice cream bukannya bukan daerah sini lagi ya?lumayan jauh kan?" ucap senja heran.
"nah iyaa makanya gua mikir juga begitu,kok bisa ya" balas diego. Yang tadinya penuh tawa, dengan 1 pertanyaan mampu membuat mereka semua larut dengan pikiran masing masing. Sunyi, mereka banyak memikirkan hal hal lainnya. Kok bisa ya.... Itu garis besar yang ada di kepala mereka saat ini
"oiya,di tambah lagi, tadi las pulang gua ngerasa ada yang ngikutin gua. Gua udah nengok berkali kali tapi gapernah ketauan. Gua mikir juga apa cuma feeling gua doang ya? karna ibu ibu tadi pagi. Tapi pas gua lari itu kedengeran bangett langkah kakinya maknya gua lari ke sini." tambah diego
"wahh coy, ini gabisa di biarin. Harus di selidikin. Besok gua temenin lo pulang" ucap arga dengan berani.
"gua juga" ucap arkan ikutan
"gua juga" leo pun ikut mengacungkan tangan.
"sorry banget gua besok malem ada urusan,gabisa ikut" ucap senja
"gapapa del, lo usah seharusnya ga ikut" diego membuka suara
"kalo begitu, kalian gabisa jalan barengan. Pasti tu orang gabakal ngikutin. Kalian harus di belakang mereka berdua." ucap langit
"iya tuh bener, gitu aja. Lu ikut lang?" tanya arkan
"engga, hehehe" langit menggeleng gelengkan kepalanya dan mengeluarkan cengiran khasnya.
"oke, makasih udah mau ikut" ucap diego mengakhiri pembicaraan malam ini.
Setelah makanan habis, diego mengantarkan senja balik ke rumahnya. Mereka berhenti di depan pagar. "masuk gih, malem ini dingin" ucap diego.
Senja mengangguk, "sorry ya besok gua gabisa ikut" ucapnya pelan.
"gapapaaa, lagian juga ngapain ikut? Takut bahaya. Besok malem kunci pintu ya. Jangan ada yang masuk kecuali kita kita. Kalo ada apa apa kabarin langsung" ucap diego tanpa henti.
"iih,bikin gue takut deh" ucap senja memukul lengan diego.
Diego pun terkekeh "malem ini mau gua temenin?" tanya-nya serius.
"kok malah gue sih? Yang seharusnya hati hati tuh elu"
Diego tersenyum hangat. hari ini sangatlah melelahkan, tapi anehnya, saat melihat wanita di depannya ini, lelah itu pergi sejenak, ia masih belum hisa merasakan perasaannya sendiri.
"hati hati ya..." ucap senja khawatir
Diego mengangguk tanpa mengubah ekspresinya. "iyaaa" ucapnya sambil mengusap gemas rambut senja.
Senjapun masuk ke dalam dan diego kembali ke rumahnya. Jangan tanya langit dimana, jika malamnya ia ada di rumah senja ataupun rumah sebelah. Berarti hari itu ia akan menginap disana. Jika tidak ada, berarti ia kembali ke kos kosannya.
...***************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments