Pagi ini semua orang sibuk bersih bersih dan memindahkan barang dari rumah senja ke rumah baru diego.yap, mereka berjuang sendiri tanpa menggunakan jasa angkut barang. Pikir mereka,toh cuma beda 3 rumah bahkan jalanannya juga lurus,jadi tidak sulit bagi mereka untuk bekerja sama memindahkan barang. Begitu selesai mengeluarkan barang barang dari rumah senja, kini mereka sibuk menata seisi rumah. Karna kini, di ruang tamu banyak sekali barang barang yang belum di tata. Para lelaki hanya fokus menaruh di ruang tamu. Tidak langsung di angkat ke tempatnya.
2 jam berlalu. merekapun selesai, semua orang menghembuskan nafas kasar lalu menjatuhkan dirinya ke sofa. Mereka semua tepar, keringat membasahi tubuh mereka.
Tidak ada yang membuka suara, semuanya malas bicara.10 menit mereka hanya bengong diam saja. Masing masing sibuk mengumpulkan semangatnya kembali.
"gua balik dulu, mau mandi" ucap senja kemudian bangkit.
"gua ikut mau mandi juga" ucap langit mengikuti senja.
Ke 4 laki laki itu pun saling melirik sama sama bersiap untuk ngibrit ke kamar mandi, karna kamar mandi di rumah ini hanya ada 3
Langit menghembuskan nafasnya kasar
"udah sono mandi lu pada" ucap langit mengusir mereka. "gua mandi di rumah senja aja" lanjutnya lagi kemudian berdiri dan jalan dengan lunglai keluar rumah.
Siang pun tiba. Mereka semua berkumpul di rumah laki laki (rumah 4 sejoli ya maksudnya) untuk makan siang. Arkan sudah memesan banyak makanan dari gofood tadi. Kini mereka pun makan bersama.
"kok tumben dingin ya?" ucap senja tiba tiba
"kan ac-nya gua idupin" sahut leo.
"Ooo" senjapun mengangguk
"ja, apa lo juga pasang ac juga ya di ruang tamu?" usul langit.
"boleh sii... tapi kan, listrik mehong shayy" balas senja.
Semua orang pun terkekeh termasuk senja.
"engga, becanda, besok gua pasang" tambahnya lagi.
merekapun makan siang bersama sambil berbincang bincang untuk kedepannya.
- 2 bulan kemudian-
Senja,leo,dan langit melanjutkan kuliah mereka. Arkan dan arga sibuk dengan kerjaan mereka, diego pun sekarang mengambil kerjaan jadi barista di sebuah cafe.sudah 2 minggu ia bekerja disana.
Senja, leo, dan langit baru selesai kelas siang ini. mereka pergi bersama ke cafe diego untuk mengerjakan tugas mereka disana.
Langit mendorong pintu, lonceng yang tersenggol pintu itu pun berbunyi. Diego yang sedang menyiapkan minuman pun melihat ke arah pintu untuk menyapanya.
"selamat dat-" diego kaget karna teman temannya tiba tiba datang "ehh tumben banget kalian kesini" ucapnya.
Mereka ber-tiga pun tersenyum dan langit mengangkat kedua alisnya.
"oke, mau pesan apa?" tanya diego
"gua mau tart ini dong, kayaknya enak" ucap senja "sama caramel latte deh" tambahnya.
diego pun mengangguk."tart ini emng best seller enak banget" diego lun menambahkan pesanan senja ke komputer.
"gua mau brownies coklat sama ice americano deh" ucap langit
"lu mau apa le?" tanya diego
"hot matcha aja 1" jawab leo
"oke, tunggu aja di meja nanti gua anter" ucap diego lalu menyiapkan pesanan mereka.
Senja,leo, dan langit pun duduk di meja dekat dengan jendela. Mereka sama sama membuka laptop mereka dan memulai mengerjakan tugas mereka. Selang beberapa menit,diego datang membawa pesanan mereka.
"thanks" ucap mereka bersamaan, mereka sama sama fokus mengerjakan tugas mereka. Diegopun kembali ke kerjaannya.
ternyata kefokusan mereka tak berlangsung lama. Baru 10 menit hening, langitpun berdecak dan meregangkan tubuhnya dan membuang nafasnya kasar.
"mata gua pegel banget coo" keluhnya
senja masih fokus mengetik di laptopnya sambil beberapa kali menyeruput es nya.
"baru juga bentar, makanya jangan males belajar" ledeknya.
Leo membuang nafasnya lalu menyeruput perlahan hot matcha nya. Dan tidak mengubris keluhan langit.
"le, emang enak apa? Ngerjain tugas sambil minum matcha anget? Orang mah yang dingin gituu biar ga nambah stress" tanya langit heran.
" justru matcha anget bisa ngurangin stress sama nenangin pikiran, makanya gua pilih ini" jawab leo.
Langitpun hanya mengangguk angguk paham. 2 detik kemudian.
"makan ramen yu" ucap langit. Kedua temannya pun berdecak pelan.
"lang..jangan mulai deh,nanti ajalah pas pulang ini harus kelar dulu. biar besok tenang" ucap senja.
"hm, betul tuh" tambah leo.
"Oke deh, pulangnya yaa awas aja kalo ga mampir" ucap langit.
"iyee" setelah senja meng-iyakan ucapan langit, mereka semua akhirnya fokus mengerjakan tugas mereka. malam pun tiba, akhirnya mereka selesai mengerjakan tugas mereka. Kini mereka meregangkan tubuh masing masing dan berdiam diri selama beberapa menit.
"udah jam 9 ayo balik" ucap langit.
diego jalan ke arah mereka."kalian ga balik? Toko udah mau tutup" ucapnya
"ini mau balik, mau bareng gak?" tanya senja
"boleh deh, tunggu ya gua beresin di luar dulu" jawab diego.
Setelah beberapa menit,mereka pun jalan bersama untuk pulang.saat mereka melewati depan cafe,ternyata ada sepasang mata yang memperhatikan mereka dari tadi. Orang itu pun menyeringai.
Sesuai dengan rencana, mereka mampir ke supermarket untuk membeli makan malam.
"banyak banget belanjaan lo lang" ucap senja
langit mengeluarkan cengiran khasnya. "sekalian ampe besok pagi kan cadangannya"
balasnya.
"bisa ae lu" cibir leo
"udah?segitu aja kalian belanjanya? Ayo bayar" ucap diego yang datang dari rak sebelah.
setelah membayarnya, mereka kembali kerumah masing masing. Langit masih suka numpang tidur di rumah senja. Karna besok mereka ada kelas pagi, langit memutuskan untuk menginap di rumah senja, agar mudah berangkat bersama pikirnya.
"masak air gih" ucap senja menaruh barang bawaannya di atas meja.
"hm" langitpun memasak air untuk ramen mereka berdua. Sedangkan senja, ia naik ke atas untuk berganti pakaian. Setelah selesai, senja turun dan bergantian dengan langit.
Senja menuruni tangga dan melihat langit yang sedang meracik ramen. "dah, lu ganti baju dulu, gua yang kelarin" ucap senja. kemudian langit masuk kamar dan mengganti bajunya.
Senja memasukkan tteokpokki miliknya dan langit ke dalam microwave yang sudah di beri keju mozzarella di atasnya. yap, mereka memilih menu makanan korea untuk menutup hari ini. Selagi menunggu tteokpokkinya matang, senja memotong kimbab yang sudah di hangatkan. Setelah semuanya sudah siap di sajikan, mereka berdua menatanya di meja makan. Lalu makan bersama sambil mengobrol beberapa hal.
Pagi pun tiba, senja,leo,dan langit berangkat kuliah pukul 9 pagi bersama arga dan arkan menaiki mobil mereka. Sedangkan diego, dia mengambil shif siang, jadi berangkatnyapun lebih siang dari pada mereka semua.
Diego keluar rumah,berjalan menuju toko ice cream terdekat. Saat berjalan, ia merasa ada yang mengikutinya. Ia pun berhenti dan menoleh ke belakang dengan cepat. Sayangnya tidak ada siapapun di belakangnya ia pun kembali menghadap kedepan
"apa benar anda diego?" tanya seseoeang yang tiba tiba berada di depan diego.
Diego mundur selangkah,ia sangat kaget. Karna wanita paruh baya ini benar benar ada di depannya. Diego memiringkan kepalanya binggung, selain sangat aneh,accent nada bicaranya juga tidak seperti warga lokal. Selain ituu bagaimana wanita paruh baya ini tau namanya? Dan juga...mata itu tidak asing dilihatnya. Ia binggung untuk menjawab pertanyaan wanita itu.
Merasa pertanyaannya tidak di gubris,wanita itu maju selangkah lebih dekat dengan diego.diego pun mundur 1 langkah
"maaf, ibu salah orang kayaknya" jawab diego berusaha seperti orang lokal. Wanita itupun hanya tersenyum, bahkan makin lama senyumannya makin lebar, sangat menakutkan bagi diego. Ia pun mengabaikan wanita itu dan segera pergi ke toko ice cream lalu kembali ke rumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments