Sudah hampir satu jam pintu ruangan itu tidak terbuka, Noah berjalan mondar mandir seperti sedang gelisah. Tidak biasanya Noah seperti ini tapi entah kenapa saat ini dirinya seperti seorang suami yang seakan takut jika terjadi sesuatu dengan Elara didalam sana.
"Tuan," Oscar mengulurkan botol minuman dingin pada Noah, sejak tadi Oscar melihat atasanya yang khawatir.
Noah menerimanya dan duduk kembali, bukan hanya Noah, Delana juga mendapat minuman dari Oscar agar mereka tidak begitu tengang meksipun begitu kenyataanya.
Setelah hampir satu jam setengah pintu yang sejak tadi tertutup kini terbuka, Noah langsung berdiri dan menghampiri dokter yang baru keluar.
"Kelurga pasien!" Panggil si dokter.
"Saya Dok,"
"Anda suaminya?" Tanya si dokter.
Noah terdiam sebentar, tapi setelahnya dirinya mengagguk, "Ya, saya suaminya. Bagaimana keadaannya?" Tanya Noah.
Oscar sampai menganga mulutnya tak percaya, begitu juga dengan Delana yang sedikit terkejut tapi hanya sebentar karena dirinya memilih mendengarkan apa yang dokter katakan.
"Keduanya selamat, tapi keadaan bayinya sangat memprihatikan." Ucap sang dokter dengan helaian napas.
Delana, kedua tangannya saling bertaut demi mengurangi rasa takutnya, bayi Elara memang tidak baik-baik saja sejak didalam perut.
"Jelaskan dengan benar!" Reflek Noah membentak dokter yang ia rasa terlalu bertele-tele, padahal yang dokter katakan biasa dan perhatian.
"Bayinya kekurangan gizi sejak didalam kandungan, berat badan bayi sangat jauh dari kata normal yang seharunya, detak jantungnya juga lemah dan kini si bayi sedang mendapat penanganan secara intensif agar kondisinya lebih baik." Jelas sang dokter dengan jelas.
Noah mengusap wajahnya kasar, bagaimana bisa seorang bayi bisa kekurangan gizi, apa wanita itu tidak pernah makan, pikir Noah.
"Bagaimana keadaan ibunya Dok?" Tanya Delana dengan tatapan sendu.
Dirinya adalah saksi hidup dimana Elara menjalani kehamilan dengan menyedihkan.
"Pasien sedang penangan, setelah selesai akan di pindahkan keruangan inap, jadi sekarang anda hanya perlu menyiapkan kamarnya."
Setelah mengatakan itu dokter pun kembali masuk, memeriksa keadaan di dalam.
Tak lama seorang suster mendorong tabung yang berisikan bayi sangat mungilnya dengan kulit keriput membungkus tulangannya. Noah yang melihat itu merasakan ribuan jarum menusuk hatinya menimbulkan rasa sakit yang luar biasa.
Kedua matanya memanas melihat bayi mungil bahkan terlalu mungil sampai Noah seperti melihat seekor anak kucing.
Delana menutup mulutnya menahan suara tangisnya, hatinya juga merasakan sakit melihat bayi Elara yang begitu menyedihkan.
"Maafkan nenek sayang, nenek tidak bisa memberikan asupan gizi yang cukup pada ibumu," Delana menangis sesenggukan, keterbatasan uang membuat Delana dan Elara hidup apa adanya, mereka makan apa yang bisa mereka beli dengan uang yang ada.
Baru beberapa minggu mereka mendapatkan uang lebih dari hasil jualan Elara, tapi siapa sangka jika bayi Elara keluar lebih cepat sebelum tumbuh kembang baik didalam perut Elara.
Noah mengusap wajahnya kasar, dan tak lama pintu kembali terbuka muncul brankar berisikan Elara yang terlelap dengan wajah pucat.
Delana memilih mengikuti suster membawa Elara, karena Oscar sudah mengurus semua perawatan Elara dan juga bayinya. Sedangkan Noah memilih untuk mengikuti suster yang membawa bayi mungil Elara kedalam ruangan khusus perawatan bayi.
Noah menatap bayi yang ada di dalam alat tabung khusus, bahkan tubuh bayi mungil itu harus menerima beberapa alat terpasang di tubuhnya.
Jemari Noah menyentuh kaca jendela, seolah tangganya bisa menyentuh bayi itu.
"Kenapa aku rasanya sedih sekali," Gumam Noah dengan dada yang begitu sesak, bahkan tanpa sadar matanya terasa perih.
"Apa benar dia anakku," katanya lagi dengan lirih.
Jika benar, alangkah malangnya bayinya yang menderita kekurangan gizi sejak dalam kandungan, Noah merasa berdosa dengan bayinya sedangkan dirinya hidup dalam bergelimang harta tanpa ada yang kurang.
"Maaf," Lirih Noah ia tunjukan pada bayi mungil yang memprihatinkan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
febby fadila
ya allah semoga elara dan bayix cepat sembuh
2025-03-30
0
Selvianti María
😭😭😭😭 kasian sekali elara dan bayinya
2025-03-27
0
Eka Yuliana Ahmad
nyesakkkk nya
2025-04-01
0