Jonny dan Lina sudah tidak sabar ingin mendengar jawaban Ardi.
"Gimana sayang, apa jawabanmu?" Tanya Lina penasaran.
"Belum Ardi pikirkan, Ma. Ardi akan kasih jawabannya besok," ucap Ardi sambil mengunyah makanan.
Arka menjadi penasaran dengan sosok wanita yang akan dijodohkan dengan kakaknya.
"Apa wanita itu cantik, Pa?" Tanya Arka penasaran.
"Tentu saja cantik, mana mungkin Papa akan mencarikan kakak kamu calon istri yang jelek, dia itu anak teman Papa waktu kuliah dulu," ucap Jonny.
"Kalau dia anak teman Papa pasti orangnya sudah tua kayak kakak," goda Arka sambil menatap Ardi.
Ardi menatap tajam ke arah Arka, dia tidak suka kalau ada yang menyinggung soal umurnya apalagi di katai tua.
"Walau dia anak teman Papa, tapi dia masih muda, dia seumuran sama kamu," ucap Jonny.
"Wah..kakak beruntung ini, dapat daun muda," goda Arka lagi.
"Sudah-sudah, jangan menggoda kakak kamu lagi," ucap Lina.
"Ardi sudah kenyang, Ardi mau ke kamar dulu," ucap Ardi lalu berdiri dan melangkah pergi.
Ardi masuk ke dalam kamar dan merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Dia mengambil foto di atas meja dan menatapnya sambil tersenyum.
"Akhirnya aku akan bertemu denganmu lagi, sudah empat tahun aku tidak melihatmu, aku sangat merindukanmu," ucap Ardi lalu mencium foto itu.
Keesokan harinya..
Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh Jonny dan Lina. Mereka sudah tidak sabar ingin mendengar jawaban Ardi atas perjodohan ini. Arka, Jonny, dan Lina sudah menunggu Ardi di ruang makan, tapi Ardi tak kunjung datang.
"Pa, kenapa Ardi belum turun juga?" Tanya Lina cemas.
"Kita tunggu saja, Ma. Sebentar lagi dia juga akan turun," ucap Jonny.
"Iya, Ma. Kakak nggak akan kemana-mana. Mama nggak usah khawatir," ucap Arka sambil memasukan satu suapan ke mulutnya.
Tak berselang lama Ardi turun dari tangga dan berjalan menuju meja makan.
"Itu kakak," ucap Arka sambil melihat ke arah kakaknya.
Ardi duduk di samping Arka, semua mata menatap kearah Ardi.
"Kenapa kalian semua menatapku?" Tanya Ardi sambil mengambil makanan.
"Papa dan Mama sudah nggak sabar ingin mendengar jawaban kakak atas perjodohan itu," ucap Arka sambil mengunyah makanan.
"Iya sayang, Mama dan Papa sudah nggak sabar ingin mendengar jawaban kamu, gimana sayang apa sudah kamu pikirkan baik-baik?" Tanya Lina.
"Sudah, Ma," sahut Ardi sambil mengunyah makanan.
"Terus apa jawaban kamu?" Tanya Jonny penasaran.
"Papa mau jawaban apa?" Tanya Ardi balik sambil menatap papanya.
"Papa mau kamu menerima perjodohan ini," ucap Jonny.
"Ok..kalau begitu itu jawaban Ardi," ucap Ardi sambil memasukan satu suapan ke mulutnya.
Arka, Jonny, dan Lina hanya diam mendengar jawaban Ardi, mereka tidak menyangka Ardi akan semudah itu menuruti permintaan papanya.
"Kenapa semua pada diam? bukannya ini jawaban yang kalian inginkan?" Tanya Ardi bingung.
"Apa kamu serius sayang? kamu melakukan ini bukan karena terpaksa kan?" Tanya Lina penasaran.
"Ardi melakukan ini untuk kebahagiaan Mama dan Papa," ucap Ardi.
"Tapi kami melakukan ini demi kebahagiaan kamu sayang," ucap Lina.
"Ardi tau, Ma. Makanya Ardi menerima perjodohan ini, karena Ardi tau apa yang kalian pilihkan pasti yang terbaik untuk Ardi," ucap Ardi sambil menahan senyumannya.
Lina dan Jonny bahagia mendengar jawaban Ardi, mereka tidak menyangka Ardi akan sebijak ini dalam menyingkapi masalah perjodohan ini.
"Terima kasih sayang, Mama bahagia sekali," ucap Lina.
"Tapi Pa, apa Papa sudah bicara dengan teman Papa soal perjodohan ini?" Tanya Ardi penasaran.
"Belum, karena Papa ingin menanyakan ini sama kamu dulu, kalau kamu sudah setuju baru Papa akan membicarakannya dengan teman Papa," sahut Jonny.
"Baiklah, bilang sama teman Papa kalau Ardi ingin melamar anak perempuannya," ucap Ardi santai.
"Wah kakak, aku bangga sama kakak, aku nggak sabar ingin melihat kakak segera menikah," ucap Arka senang.
"Setelah kakak menikah selanjutnya giliran kamu," ucap Ardi.
"Tenang saja kak, setelah kakak menikah, aku akan mengenalkan calon istri aku kepada kalian semua," ucap Arka.
"Kenapa tidak sekarang saja?" Tanya Lina.
"Nggak bisa, Ma. Karena dia harus meminta restu kedua orang tuanya dulu baru dia mau ketemu sama Mama dan Papa," ucap Arka.
"Apa orang tuanya tidak merestui hubungan kalian?" Tanya Lina penasaran.
"Bukan begitu, Ma. Tapi ayah pacar Arka nggak suka kalau dia punya pacar, jadi sedikit sulit untuk mendapatkan restu mereka, tapi Arka nggak akan menyerah, Ma, karena Arka sangat mencintainya," ucap Arka.
"Kakak akan selalu mendukungmu," ucap Ardi.
"Terima kasih kak," ucap Arka senang.
"Mama dan Papa juga akan mendukungmu," ucap Lina.
"Makasih, Ma," ucap Arka senang. Begitu banyak orang yang mendukung hubungan dengan Kay.
Mereka akhirnya selesai makan..
"Ma..Pa, Arka mau ke kampus dulu," ucap Arka sambil mencium tangan kedua orang tuanya.
"Hati-hati ya sayang," ucap Lina.
"Ma..Pa, Ardi juga mau berangkat ke kantor dulu," ucap Ardi sambil mencium tangan kedua orang tuanya.
"Kamu juga hati-hati ya sayang," ucap Lina.
Arka dan Ardi berjalan keluar sedangkan Jonny sudah tidak sabar ingin menelfon sahabatnya itu.
Tutt..tutt..tutt..( ponsel David berbunyi )
Merisa mengambil ponsel dari atas meja dan melihat siapa yang menelfon.
"Jonny! ada perlu apa dia menelfon jam segini," ucap Merisa lalu menjawab telfon itu.
"Halo," sahut Merisa.
"Hai Mer, gimana kabar David?" Tanya Jonny.
"Dia lagi sakit, penyakit lamanya kambuh lagi." ucap Merisa.
"Terus gimana keadaannya sekarang?" Tanya Jonny cemas.
"Dia sudah mendingan, ada perlu apa kamu menelfon?" Tanya Merisa.
"Ada sesuatu yang mau aku bicarakan sama David."
"Apa aku tunda dulu ya rencana perjodohan ini, tapi aku sudah terlanjur bilang sama Ardi. Bahkan Ardi juga sudah menyetujuinya, semoga saja David tidak terkejut dengan rencana ku untuk melamar anak gadisnya," gumam Jonny dalam hati.
"Tunggu sebentar ya, aku akan panggilkan suamiku dulu," ucap Merisa.
"Baiklah."
Merisa berjalan menghampiri suaminya yang tengah duduk di kursi roda di teras belakang.
"Yah, ada telfon dari Jonny," ucap Merisa sambil memberikan ponselnya kepada suaminya.
David menerima ponsel itu.
"Halo, ada perlu apa kamu menelfon jam segini?" Tanya David penasaran.
"Gimana keadaan kamu, kenapa kamu tidak memberitahu aku kalau kamu sedang sakit?" Tanya Jonny.
"Maaf, aku nggak mau merepotkan kamu," ucap David.
"Apa kamu nggak menganggap aku sebagai keluarga kamu lagi?"
"Bukan begitu maksud aku," ucap David.
"Bagaimana penyakit kamu bisa kambuh lagi?" Tanya Jonny heran.
"Biasalah kecapekan kerja," ucap David.
"Kamu ini ya dari dulu tidak berubah sama sekali, kamu selalu gila kerja," goda Jonny.
"Ya aku kan harus memberi nafkah kepada keluargaku."
"Aku itu tau, harta kamu nggak akan pernah habis kalau cuma untuk menafkahi anak dan istrimu," ucap Jonny.
"Itu semua juga karena bantuan mu, kalau bukan karena bantuan kamu waktu itu, mungkin aku dan keluargaku sekarang sudah jadi gelandangan, perusahaan yang aku rintis dari nol juga akan bangkrut," ucap David sambil mengingat masa lalu.
"Ya...itu semua aku lakukan karena kamu adalah sahabat terbaik aku."
David mengingat kembali masa-masa dimana dulu perusahaannya sedang ada diujung tanduk. Dia ditipu oleh rekan bisnisnya yang mengakibatkan dia harus mengalami kerugian yang sangat besar bahkan perusahaannya akan bangkrut.
Saat itulah Jonny datang memberi bantuan kepada David hingga David bisa membangkitkan kembali perusahaannya sampai bisa berjaya seperti saat ini.
"Ada perlu apa kamu menelfon aku?" Tanya David.
~oOo~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 215 Episodes
Comments
imafe
belum jadi perjodohan ardi dan kay
aku udah mewek duluan
kasihan sm arka😭😭😭😭😭😭
2021-07-04
0
liana😋
arka kasian yhh ternyata wanita yg dia cintai jodoh kknya 😁
2020-12-26
0
Divia Rilis Arunika
emng dsar novel ya..kalo mau jodohin pasti diselidiki dlu kuliahnya dimn .nah kn sm kuliahnya sm arka logikanya nunjukin ftonya dong kenal gk sm ini gt
2020-11-25
4