Kesempatan

Satu bulan kemudian..

Kay dan Arka sedang duduk berdua di kelas, karena saat ini Vero tidak masuk kuliah.

"Habis ini kamu mau kemana, Kay?"

"Aku mau langsung pulang." Kay memasukan buku dan laptopnya ke dalam tas.

"Aku antar pulang ya, karena sekarang Vero kan tidak masuk, jadi tidak ada yang mengantar kamu pulang," tawar Arka.

Arka berharap Kay akan menerima tawarannya. Ini kesempatan Arka untuk lebih dekat dengan Kay.

"Nggak usah, aku naik taksi saja," tolak Kay.

"Please," ucap Arka sambil mengatupkan kedua tangannya.

Kay merasa ada yang berbeda dengan Arka saat ini. Pemuda itu bersikap tidak seperti biasanya. Kay tidak tau harus bagaimana lagi menolak tawaran Arka, biasanya ada Vero yang ia gunakan sebagai alasan. Dengan terpaksa Kay menerima tawaran Arka.

"Ya sudah, ayo," ucap Kay lalu melangkah pergi.

Terlihat senyuman mengembang dari bibir Arka. Pemuda itu bergegas mengejar gadis yang sudah memikat hatinya.

Arka dan Kay berjalan menuju parkiran. Mereka masuk ke dalam mobil, Arka melajukan mobilnya keluar dari area kampus.

"Gimana kalau kita mampir makan dulu, aku lapar nie," usul Arka sambil mengusap-usap perutnya yang kelaparan.

"Terserah kamu saja."

"Kamu mau makan apa?"

"Terserah kamu saja," ucap Kay lagi.

"Ok.." Arka memberhentikan mobilnya di sebuah restoran yang bisa dibilang elit.

Arka turun dari mobil dan berjalan menuju tempat Kay dan membukakan pintu mobil untuk Kay.

"Ayo turun, ngapain bengong?"

"Kok kita berhenti di sini, ini kan restoran mahal." Kay enggan keluar dari mobil.

"Sudah tenang saja, aku yang traktir." Arka terus membujuk Kay untuk keluar dari mobil.

Kay merasa tidak enak hati terhadap Arka. Kay tau kalau ini restoran elit dan pasti makanannya harganya mahal\-mahal. Meskipun gadis itu merasa sangat lapar, tapi dia tidak ingin membebani sahabatnya.

"Kita makan di rumah aku saja, nanti aku masakan makanan yang enak, gimana mau nggak?" Tawar Kay.

"Kamu serius nggak mau makan disini, aku yang traktir lo ini?" Tanya Arka memastikan.

"Aku mau makan di rumah saja." Kay memantapkan keputusannya untuk menolak tawaran Arka.

"Kamu serius nggak mau makan disini?" Tanya Arka lagi.

"Se...ri...us," ucap Kay mantap.

Arka tidak akan menyia\-nyiakan kesempatan itu, mau kapan lagi Kay akan mengajaknya makan di rumahnya. Tanpa pikir panjang Arka menerima tawaran Kay.

"Ok...jika itu keinginan kamu," ucap Arka lalu menutup pintu. Pemuda itu berjalan dan masuk ke dalam mobil.

Arka melajukan mobilnya menuju rumah Kay, dengan arahan dari Kay akhirnya mereka sampai di rumah Kay. Kay membuka pintu rumahnya.

"Ayo masuk," ajak Kay sambil masuk ke dalam rumah.

"Beneran ini aku boleh masuk, aku takut nanti digrebek masa lagi, karena kita hanya berdua di dalam rumah?" Tanya Arka sedikit ragu untuk masuk ke dalam rumah Kay.

"Tenang saja, nggak akan ada yang akan menggrebek kamu, karena rumah aku letaknya lumayan jauh dari rumah tetangga, dan lagian ini kan masih siang," ucap Kay sambil terus melangkah masuk.

Setelah mendengar penjelasan Kay, Arka masuk ke dalam rumah, mereka berjalan menuju dapur. Kay meletakkan tasnya di kursi.

"Kamu mau makan apa?"

"Terserah kamu saja, apapun yang kamu masak akan aku makan." Arka menarik salah satu kursi lalu dia duduki.

Kay membuka lemari pendingin dan mencari bahan apa saja yang bisa dia masak. Kay mengambil sayur-sayuran dan daging ayam. Kay berniat membuatkan Arka sup dan ayam krispi.

Arka hanya duduk diam sambil melihat Kay memasak makanan untuknya. Pemuda itu merasa sedang menunggu istrinya yang tengah memasakkan makanan untuknya.

"Kalau di lihat-lihat Kay cantik juga," gumamnya dalam hati.

Setelah satu jam akhirnya masakan sudah matang. Kay menyiapkan sup dan ayam krispi buatannya di atas meja makan. Kay mengambilkan makanan untuk Arka.

"Ayo dimakan," ucap Kay sambil meletakan makanan di depan Arka.

"Terima kasih, baunya harum banget, aku sudah nggak sabar ingin segera memakannya," ucap Arka sambil menyendok satu sendok makanan dan dia masukan satu suapan ke dalam mulutnya.

Kay menatap Arka dengan penuh rasa penasaran, sedangkan Arka mengunyah makanannya dengan pelan sambil menikmati kenikmatan rasa masakan Kay. Setelah menelannya Arka mengancungkan ibu jarinya sebagai pertanda kalau masakan Kay rasanya sangat enak.

Kay senang jika ternyata Arka menyukai masakannya, ini pertama kalinya bagi Kay memasakkan makanan untuk orang lain.

"Masakan mu sungguh enak di lidah, rasanya mantap. Ini tak kalah enak dengan masakan mama aku," puji Arka sambil memasukan satu suapan lagi ke mulutnya.

"Terimakasih kamu menyukai masakan aku, ini pertama kalinya aku memasak untuk orang lain," ucap Kay senang.

"Jadi aku orang pertama yang merasakan makanan buatan mu?" Tanya Arka senang.

"Ya," ucap Kay sambil tersenyum manis.

Melihat senyuman manis Kay membuat jantung Arka berdetak lebih cepat, mukanya memerah.

"Ada apa denganku? kenapa jantung ini berdetak cepat sekali, dan kenapa muka aku rasanya begitu panas, seakan ada yang tengah membara di dalam hatiku?" Gumamnya dalam hati.

"Ka, ada apa? kenapa muka kamu memerah? apa kamu sakit?" Tanya Kay cemas.

"Ah...enggak kok, aku nggak apa-apa. Oya Kay, kenapa kamu tidak makan?" Tanya Arka mencoba mengalihkan pertanyaan Kay yang tidak bisa dia jawab.

"Dengan melihat kamu makan saja aku sudah kenyang, aku melihat kamu sangat menikmati makanan kamu," ucap Kay sambil tersenyum.

"Nggak bisa gitu dong, aku kan jadi nggak enak hati, masa aku makan kamu nggak." Arka mengambilkan makanan untuk Kay.

"Ayo dimakan," ucap Arka sambil meletakkan makanan di depan Kay.

"Terima kasih, aku kan bisa ambil sendiri."

"Kay, ini pertama kalinya kita makan berdua di rumah kamu," ucap Arka senang.

"Iya," ucap Kay sambil mengunyah makanan.

Setelah mereka selesai makan mereka mengobrol di teras depan.

"Kay, apa kamu nggak kangen sama orang tua kamu?" Tanya Arka penasaran.

"Kangen lah, ini kan pertama kalinya aku tinggal jauh dari kedua orang tuaku."

"Kenapa kamu tidak kuliah di tempat kamu?" Arka begitu penasaran tentang Kay.

"Karena aku ingin mencari suasana dan pengalaman baru," sahut Kay dengan menepiskan senyumannya.

"Kalau aku jadi kamu, aku nggak akan sanggup, karena aku nggak bisa jika harus jauh dari keluarga aku."

"Dasar anak manja," goda Kay.

"Apa kamu bilang? aku bukan anak manja, tapi keluarga aku yang memanjakan aku," ucap Arka mengelak.

Arka memang anak manja, tapi Arka tidak suka dikatai anak manja, apalagi oleh gadis yang disukainya. Bisa malu nanti..😁😁

"Kan sama saja, sama-sama manja," ucap Kay sambil tersenyum.

"Apa kamu nggak suka sama anak yang manja?" Arka menatap wajah cantik Kay.

"Nggak! aku suka cowok yang mandiri, jadi dia nggak perlu ketergantungan sama keluarganya."

Kay penasaran kenapa Arka tiba\-tiba menanyakan itu, sebenarnya bagi Kay semua itu tidak terlalu penting, yang terpenting orang itu bertanggungjawab dan mencintainya dengan tulus.

Tidak terasa waktu sudah sore. Kay dan Arka keasyikan mengobrol hingga tidak menyadari waktu cepat berlalu.

"Kay aku pulang dulu ya, makasih untuk makanannya," pamit Arka.

"Ya, sama-sama, hati-hati di jalan."

"Kay, aku boleh minta nomor telfon mu nggak?" Tanya Arka sambil mengeluarkan ponselnya.

Kay mengambil ponsel Arka dan menyimpan nomor telfonnya di ponsel Arka.

"Ini, aku sudah simpan nomor aku." Kay menyerahkan ponsel Arka.

"Ok..aku balik dulu ya, nanti aku telfon," pamit Arka lagi.

Arka berjalan menuju mobilnya dan masuk ke dalam mobil. Pemuda itu melambaikan tangannya dan dibalas oleh gadis itu. Arka melajukan mobilnya meninggalkan rumah Kay.

🌟🌟🌟🌟

Maaf jika ceritanya tidak menarik atau membosankan..🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Liany Sayda

Liany Sayda

lanjut

2020-12-26

0

BadjukaNurain

BadjukaNurain

certax kayak cerita anak SD😃

2020-12-25

0

widya aprilia

widya aprilia

mampir yuk di novel aku " Cinta Seorang Pria Tampan "

2020-10-31

0

lihat semua
Episodes
1 Visual tokoh di Novel Kekasihku Kakak Iparku
2 Awal pertemuan
3 Pendekatan
4 Kesempatan
5 Ungkapan perasaan
6 Rahasia Ardi
7 Rindu
8 Orang tua Kay
9 Taruhan
10 Permintaan
11 Kepercayaan
12 Kekhawatiran Lina
13 Perjodohan
14 Jawaban
15 Kekhawatiran Kay..
16 Permintaan
17 Terpojok
18 Merenung
19 Kabar gembira
20 Pertemuan Kay dan Ardi
21 Andai
22 Melepas rindu..
23 Maafkan aku..
24 Pernikahan
25 Maaf..
26 Hal yang tak terduga..
27 Alasan
28 Menyesal
29 Khawatir
30 Penjelasan Part 1
31 Penjelasan Part 2
32 Melampiaskan kerinduan..
33 Harga diri
34 Hidup mandiri..
35 Perubahan sikap..
36 Pesta pernikahan..
37 Sama sama menderita..
38 Pindahan..
39 Wisuda
40 Penyatuan cinta..
41 Berkunjung..
42 Rencana licik Arka..
43 Kamu hanya milikku..
44 Aku merindukanmu..
45 Keputusan Lina
46 Move on..
47 Kebahagian Kay dan Ardi..
48 Tak terasa...
49 Kedatangan Arka..
50 Masih kah kau mencintaiku..
51 Kebencian Sela..
52 Kasih sayang Arka..
53 Dulu dan selamanya..
54 Sibuk kerja..
55 Musibah..
56 Kecurigaan..
57 Mencintai dalam diam..
58 Kenyataan pahit..
59 Kebersamaan..
60 Kepergian Ardi..
61 Kangen..
62 Tak ada kabar..
63 Paris..
64 Apa salah aku ?..
65 Kebenaran..
66 Mimpi buruk..
67 Pulang kampung..
68 Pekanbaru..
69 Bangga..
70 Kembalinya Ardi..
71 LA..
72 Perdebatan..
73 Balik Ke Jogja..
74 Posisi yang sulit..
75 Menduakan..
76 Menenangkan diri..
77 Harus tegar..
78 Mengambil keputusan...
79 Surat Cerai..
80 Ancaman Monic..
81 Menceraikan..
82 Perubahan sikap Ardi..
83 Permohonan Arka..
84 Kedatangan Kay..
85 Kepedulian Kay..
86 Senyuman Ardi..
87 Rencana Jonny..
88 Menjalankan rencana..
89 Libur sekolah..
90 Perasaan..
91 Kebahagiaan untuk Kevin..
92 Menerima kembali..
93 Kabar bahagia..
94 Semua hancur..
95 Janji suci..
96 Merindu..
97 Keterlaluan..
98 Kesetiaan.
99 Kesedihan Monic..
100 Flash back 1
101 Flash back 2
102 Menyetujui..
103 Perceraiannya..
104 Salah paham..
105 Ending..
106 Pembukaan season 2
107 Kapan akan menikah
108 Bertemu kawan lama
109 Sekretaris baru
110 Dari mana kamu tau?
111 Adik untuk Kevin
112 Ansel Arsenio Raditya
113 Memaafkan...
114 Masih tetap cantik
115 Bonus Chapter 10
116 Bonus Chapter 11..
117 Bonus Chapter 12
118 Bonus Chapter 13
119 Bonus Chapter 14
120 Bonus Chapter 15
121 Bonus Chapter 16
122 Bonus Chapter 17
123 Bonus Chapter 18
124 Bonus Chapter 19
125 Bonus Chapter 20
126 Bonus Chapter 21
127 Bonus Chapter 22
128 Bonus Chapter 23
129 Bonus Chapter 24
130 Bonus Chapter 25
131 Bonus Chapter 26
132 Bonus Chapter 27
133 Bonus Chapter 28
134 Bonus Chapter 29
135 Bonus Chapter 30
136 Bonus Chapter 31
137 Bonus Chapter 32
138 Bonus Chapter 33
139 Bonus Chapter 34
140 Bonus Chapter 35
141 Bonus Chapter 36
142 Bonus chapter 37
143 Bonus Chapter 38
144 Bonus chapter 39
145 Bonus chapter 40
146 Bonus Chapter 41
147 Bonus chapter 42
148 Bonus chapter 43
149 Undangan pernikahan
150 Aku nggak bercanda...
151 Pernikahan Kenzo
152 Aku ingin penjelasan
153 Apa aku harus melakukan ini..
154 Aku bukan lelaki sempurna...
155 Belum sepenuhnya yakin...
156 Kita hanya bersandiwara...
157 Keyakinan yang sama...
158 Menghancurkan semuanya...
159 Nggak mau yang lain...
160 kenapa kamu menangis?
161 Apa yang harus aku lakukan?
162 Tidak mau menikah
163 Apa kakak nggak takut...
164 Syarat
165 Apa aku sanggup menerima semua itu?
166 Akan lebih bahagia nantinya
167 Apa salah aku?
168 Rasya ingin Papa bahagia
169 Masih terlihat muda
170 Fitting baju
171 Istriku, cintaku dan penyemangat hidupku
172 Kenapa kamu begitu ingin membuatku senang?
173 Obat kuat
174 Apa itu terasa sakit?
175 Sop buntut
176 Bicara baik-baik
177 Pindah rumah
178 Kamar nomor 235
179 Apa yang harus aku lakukan?
180 Jadilah diri kamu...
181 Benteng pertahanan...
182 Kamu sedang apa disini?
183 Gadis kecil yang manis
184 Pantai
185 Kado terindah
186 Peringatan terakhir
187 Ibu dari anak kamu
188 Sungguh menggemaskan
189 Masalah selesai juga
190 Kemungkinan yang akan terjadi
191 Apa yang sebenarnya terjadi?
192 Malah enak-enakan
193 Belum hamil juga
194 Nasi goreng
195 Hidup mandiri
196 Dokter juga manusia
197 Perjaka tua
198 Masih mempunyai harapan
199 Sangat kecewa
200 Aku baik-baik saja
201 Bukan istri yang sempurna
202 Impian kamu selama ini
203 Mengorbankan semuanya
204 Aku sudah menghancurkan semuanya
205 Sebenci itu kah kamu padaku?
206 Tempat kamu bersandar
207 Sudah bertambah tua
208 Hak kamu
209 Panggilan Mama
210 Pindahan
211 Menghabiskan waktu berdua
212 Kekhawatiran Ardi
213 Bayi kembar
214 Ano dan Ara
215 Ending season 2
Episodes

Updated 215 Episodes

1
Visual tokoh di Novel Kekasihku Kakak Iparku
2
Awal pertemuan
3
Pendekatan
4
Kesempatan
5
Ungkapan perasaan
6
Rahasia Ardi
7
Rindu
8
Orang tua Kay
9
Taruhan
10
Permintaan
11
Kepercayaan
12
Kekhawatiran Lina
13
Perjodohan
14
Jawaban
15
Kekhawatiran Kay..
16
Permintaan
17
Terpojok
18
Merenung
19
Kabar gembira
20
Pertemuan Kay dan Ardi
21
Andai
22
Melepas rindu..
23
Maafkan aku..
24
Pernikahan
25
Maaf..
26
Hal yang tak terduga..
27
Alasan
28
Menyesal
29
Khawatir
30
Penjelasan Part 1
31
Penjelasan Part 2
32
Melampiaskan kerinduan..
33
Harga diri
34
Hidup mandiri..
35
Perubahan sikap..
36
Pesta pernikahan..
37
Sama sama menderita..
38
Pindahan..
39
Wisuda
40
Penyatuan cinta..
41
Berkunjung..
42
Rencana licik Arka..
43
Kamu hanya milikku..
44
Aku merindukanmu..
45
Keputusan Lina
46
Move on..
47
Kebahagian Kay dan Ardi..
48
Tak terasa...
49
Kedatangan Arka..
50
Masih kah kau mencintaiku..
51
Kebencian Sela..
52
Kasih sayang Arka..
53
Dulu dan selamanya..
54
Sibuk kerja..
55
Musibah..
56
Kecurigaan..
57
Mencintai dalam diam..
58
Kenyataan pahit..
59
Kebersamaan..
60
Kepergian Ardi..
61
Kangen..
62
Tak ada kabar..
63
Paris..
64
Apa salah aku ?..
65
Kebenaran..
66
Mimpi buruk..
67
Pulang kampung..
68
Pekanbaru..
69
Bangga..
70
Kembalinya Ardi..
71
LA..
72
Perdebatan..
73
Balik Ke Jogja..
74
Posisi yang sulit..
75
Menduakan..
76
Menenangkan diri..
77
Harus tegar..
78
Mengambil keputusan...
79
Surat Cerai..
80
Ancaman Monic..
81
Menceraikan..
82
Perubahan sikap Ardi..
83
Permohonan Arka..
84
Kedatangan Kay..
85
Kepedulian Kay..
86
Senyuman Ardi..
87
Rencana Jonny..
88
Menjalankan rencana..
89
Libur sekolah..
90
Perasaan..
91
Kebahagiaan untuk Kevin..
92
Menerima kembali..
93
Kabar bahagia..
94
Semua hancur..
95
Janji suci..
96
Merindu..
97
Keterlaluan..
98
Kesetiaan.
99
Kesedihan Monic..
100
Flash back 1
101
Flash back 2
102
Menyetujui..
103
Perceraiannya..
104
Salah paham..
105
Ending..
106
Pembukaan season 2
107
Kapan akan menikah
108
Bertemu kawan lama
109
Sekretaris baru
110
Dari mana kamu tau?
111
Adik untuk Kevin
112
Ansel Arsenio Raditya
113
Memaafkan...
114
Masih tetap cantik
115
Bonus Chapter 10
116
Bonus Chapter 11..
117
Bonus Chapter 12
118
Bonus Chapter 13
119
Bonus Chapter 14
120
Bonus Chapter 15
121
Bonus Chapter 16
122
Bonus Chapter 17
123
Bonus Chapter 18
124
Bonus Chapter 19
125
Bonus Chapter 20
126
Bonus Chapter 21
127
Bonus Chapter 22
128
Bonus Chapter 23
129
Bonus Chapter 24
130
Bonus Chapter 25
131
Bonus Chapter 26
132
Bonus Chapter 27
133
Bonus Chapter 28
134
Bonus Chapter 29
135
Bonus Chapter 30
136
Bonus Chapter 31
137
Bonus Chapter 32
138
Bonus Chapter 33
139
Bonus Chapter 34
140
Bonus Chapter 35
141
Bonus Chapter 36
142
Bonus chapter 37
143
Bonus Chapter 38
144
Bonus chapter 39
145
Bonus chapter 40
146
Bonus Chapter 41
147
Bonus chapter 42
148
Bonus chapter 43
149
Undangan pernikahan
150
Aku nggak bercanda...
151
Pernikahan Kenzo
152
Aku ingin penjelasan
153
Apa aku harus melakukan ini..
154
Aku bukan lelaki sempurna...
155
Belum sepenuhnya yakin...
156
Kita hanya bersandiwara...
157
Keyakinan yang sama...
158
Menghancurkan semuanya...
159
Nggak mau yang lain...
160
kenapa kamu menangis?
161
Apa yang harus aku lakukan?
162
Tidak mau menikah
163
Apa kakak nggak takut...
164
Syarat
165
Apa aku sanggup menerima semua itu?
166
Akan lebih bahagia nantinya
167
Apa salah aku?
168
Rasya ingin Papa bahagia
169
Masih terlihat muda
170
Fitting baju
171
Istriku, cintaku dan penyemangat hidupku
172
Kenapa kamu begitu ingin membuatku senang?
173
Obat kuat
174
Apa itu terasa sakit?
175
Sop buntut
176
Bicara baik-baik
177
Pindah rumah
178
Kamar nomor 235
179
Apa yang harus aku lakukan?
180
Jadilah diri kamu...
181
Benteng pertahanan...
182
Kamu sedang apa disini?
183
Gadis kecil yang manis
184
Pantai
185
Kado terindah
186
Peringatan terakhir
187
Ibu dari anak kamu
188
Sungguh menggemaskan
189
Masalah selesai juga
190
Kemungkinan yang akan terjadi
191
Apa yang sebenarnya terjadi?
192
Malah enak-enakan
193
Belum hamil juga
194
Nasi goreng
195
Hidup mandiri
196
Dokter juga manusia
197
Perjaka tua
198
Masih mempunyai harapan
199
Sangat kecewa
200
Aku baik-baik saja
201
Bukan istri yang sempurna
202
Impian kamu selama ini
203
Mengorbankan semuanya
204
Aku sudah menghancurkan semuanya
205
Sebenci itu kah kamu padaku?
206
Tempat kamu bersandar
207
Sudah bertambah tua
208
Hak kamu
209
Panggilan Mama
210
Pindahan
211
Menghabiskan waktu berdua
212
Kekhawatiran Ardi
213
Bayi kembar
214
Ano dan Ara
215
Ending season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!