Taruhan

Tak terasa Arka dan Kay sudah menjalani hubungan selama satu tahun. Kay dan Arka semakin terlihat mesra, mereka tak tanggung memamerkan kemesraan mereka kepada teman-temannya.

Hubungan mereka terbilang romantis dikalangan teman-teman mereka yang lain. Kay dan Vero kini sedang mengobrol di kantin.

"Kay, aku lihat kamu sama Arka semakin hari semakin mesra saja," ucap Vero sambil memakan burger yang dibelinya.

"Ah masa...kayaknya biasa-biasa saja deh," ucap Kay santai.

Kay senyum-senyum sendiri. Sebenarnya Kay juga merasa kalau Arka semakin hari semakin sayang dan perhatian sama dia, tapi Kay enggan menanggapi pertanyaan Vero, karena Kay tau kalau Vero itu kepo kalau tentang hubungannya sama Arka.

Dari luar kantin Arka melihat Kay yang sedang asyik mengobrol sama Vero. Arka berjalan menghampiri mereka.

"Hai, sayang," sapa Arka

"Hai juga sayang, kamu dari mana saja tadi aku cariin nggak ada?" Tanya Kay.

"Aku tadi habis ngumpulin tugas ke Pak Faisal," ucap Arka sambil duduk di samping Kay.

Kay menyuapi Arka kentang goreng, Vero yang melihat kemesraan mereka sekarang seperti obat nyamuk. Dia tidak ingin menganggu kemesraan Kay dan Arka.

"Kay, aku pulang duluan ya, aku ada janji sama Mama aku," ucap Vero lalu berdiri dan pergi meninggalkan Arka dan Kay.

"Dia kenapa buru buru? pada hal aku baru datang," tanya Arka sambil mengunyah kentang goreng.

"Mungkin karena dia nggak mau menganggu kita sayang," ucap Kay sambil menyeruput jus didepannya.

"Kenapa dia nggak jadian saja sama Tony, kayaknya mereka saling suka."

"Sudah nggak usah mengurusi urusan orang lain, kalau mereka memang saling suka maka mereka akan jadian dengan sendirinya atau jangan-jangan mereka sudah jadian, karena akhir-akhir ini aku sering melihat Vero diam-diam telfonan sama Tony," ucap Kay curiga.

"Kalau itu benar, ya syukur deh aku ikutan senang."

"Sayang ayo kita pulang, aku capek banget," ucap Kay sambil mengerakkan tubuhnya ke kiri dan ke kanan. Kay melakukan itu untuk melemaskan otot-otot di tubuhnya.

"Ya sudah ayo, nanti aku mampir ke rumah kamu ya, sudah lama aku nggak mampir." Arka dan Kay lalu berdiri.

"Ok," ucap Kay sambil melangkah pergi.

Kini mereka berjalan menuju parkiran. Arka dan Kay masuk ke dalam mobil. Arka melajukan mobilnya menuju rumah Kay. Sesampainya di rumah Kay, Arka langsung merebahkan tubuhnya di atas karpet di depan Tv.

"Kamu capek ya sayang?" Tanya Kay sambil duduk di samping Arka.

"Ya," ucap Arka sambil merebahkan kepalanya dipangkuan Kay.

"Aku kangen suasana seperti ini," sambungnya kemudian.

"Maaf ya, habisnya waktu itu aku nggak tau kalau bunda aku akan menginap di sini selama dua bulan," ucap Kay sambil membelai lembut rambut Arka.

"Sayang, kamu kangen nggak sama aku?" Tanya Arka sambil menatap wajah Kay.

"Ya kangen lah sayang, kangen banget malahan."

"Aku sudah nggak sabar ingin mencium bibir kamu," goda Arka.

"Dasar kamu ya," ucap Kay sambil mencubit pipi Arka.

"Sayang, aku mencintaimu, aku bahagia banget bisa mendapatkan cinta kamu," ucap Arka sambil menggenggam tangan Kay.

"Aku juga sangat mencintaimu," ucap Kay dengan senyuman di wajahnya.

"Sayang, sampai kapan kamu akan merahasiakan hubungan kita sama orang tua kamu?"

"Sabar ya sayang, aku sih rencananya akan memberi tahu orang tua aku kalau kita sudah mau lulus kuliah, dengan begitu Ayah aku akan merestui hubungan kita."

Arka hanya bisa tersenyum masam mendengar ucapan Kay, karena Arka berharap Kay akan secepatnya memberi tahu hubungan mereka kepada orang tuanya. Sebenarnya Arka juga sudah tidak sabar ingin memperkenalkan Kay kepada keluarganya, karena Arka ingin lebih serius menjalani hubungan ini.

"Kamu kenapa sayang? kok muka kamu kusut gitu?" Tanya Kay penasaran.

"Nggak apa-apa," ucap Arka sambil menyalakan Tv.

Kay bisa melihat kalau Arka kecewa padanya, tapi Kay tidak bisa berbuat apa-apa, karena ia tidak mau kalau ayahnya sampai tau hubungan mereka. Jika ayahnya tau hubungannya dengan Arka mungkin ayahnya akan menentangnya.

"Jangan ngambek dong sayang," rayu Kay.

"Aku nggak ngambek, aku cuma kesal saja. Aku itu ingin serius sama kamu, tapi kamu malah nggak mau memberi tahu orang tua kamu tentang hubungan kita," ucap Arka sambil mengerucutkan bibirnya.

"Bukan begitu sayang, aku cuma nggak mau kehilangan kamu, kalau ayah aku sampai tau hubungan kita," ucap Kay sedih.

Arka yang melihat Kay bersedih merasa bersalah, dia tak seharusnya memaksa Kay, karena dia tau kalau Kay juga sangat mencintainya.

"Sayang maafin aku, aku seharusnya menepati kesepakatan kita dulu."

"Aku itu sangat mencintai kamu, aku nggak mau kita berpisah," ucap Kay sambil meneteskan air mata.

"Aku tau sayang, sudah jangan sedih lagi, aku janji akan bersabar sampai orang tua kamu mau merestui hubungan kita," ucap Arka sambil menghapus air mata Kay.

Untuk menghilangkan kesedihan Kay, Arka mencoba menghibur Kay.

"Sayang, sekarang kita enaknya ngapain ya?" Tanya Arka sambil berpura-pura berfikir.

"Nggak tau sayang, aku males mau ngapa-ngapain."

"Gimana kalau kita taruhan?"

"Taruhan apa?"

"Gimana kalau kita lomba tahan nafas, siapa yang bisa tahan lama menahan nafas, maka akan mendapatkan hadiah."

"Terus apa hadiahnya?"

"Bagi yang kalah maka dia harus mengabulkan permintaan si pemenang."

"Ok." Kay mengulurkan tangannya.

"Deal." Menjabat tangan Kay.

"Kalau gitu ayo kita mulai sekarang."

Dalam hitungan 1 sampai 3, Kay dan Arka mulai mengambil nafas panjang dan mulai menahan nafas mereka. Detik demi detik berlalu, menit demi menit berlalu. Lima menit sudah berlalu Kay sudah tidak bisa menahannya lagi, akhirnya Kay menghembuskan nafasnya dengan kasar.

"Yes...aku yang menang," ucap Arka senang.

"Kamu curang, kamu sengaja membuat permainan ini karena kamu sudah yakin kalau kamu akan menang," ucap Kay kesal.

"Nggak sayang, tadi itu sebenarnya aku sudah mau menyerah, tapi nggak disangka-sangka ternyata kamu menyerah duluan."

Arka menatap wajah Kay sambil tersenyum licik.

"Ngapain senyum-senyum gitu?" Tanya Kay curiga.

"Sekarang aku minta hadiah aku, kamu harus menuruti permintaan aku." Dengan senyuman di wajahnya.

"Baiklah, apa permintaan kamu?"

"Janji kamu akan melakukannya," pinta Arka.

"Tergantung apa dulu permintaan kamu."

"Nggak mau dong, pokoknya apa pun permintaan aku, kamu harus turutin." Arka melipat kedua lengannya di dada.

"Ok..ok, sekarang apa permintaan kamu?"

~oOo~

Terpopuler

Comments

Netty Herawati

Netty Herawati

aduuhhh cunts abg

2020-09-29

1

Srie wibi

Srie wibi

jgn coba2 mnt ciumm lo arka

2020-07-25

2

Dante Junior

Dante Junior

nggak mungkin Sampek lima menit nahan napas 🤣🤣

2020-06-24

3

lihat semua
Episodes
1 Visual tokoh di Novel Kekasihku Kakak Iparku
2 Awal pertemuan
3 Pendekatan
4 Kesempatan
5 Ungkapan perasaan
6 Rahasia Ardi
7 Rindu
8 Orang tua Kay
9 Taruhan
10 Permintaan
11 Kepercayaan
12 Kekhawatiran Lina
13 Perjodohan
14 Jawaban
15 Kekhawatiran Kay..
16 Permintaan
17 Terpojok
18 Merenung
19 Kabar gembira
20 Pertemuan Kay dan Ardi
21 Andai
22 Melepas rindu..
23 Maafkan aku..
24 Pernikahan
25 Maaf..
26 Hal yang tak terduga..
27 Alasan
28 Menyesal
29 Khawatir
30 Penjelasan Part 1
31 Penjelasan Part 2
32 Melampiaskan kerinduan..
33 Harga diri
34 Hidup mandiri..
35 Perubahan sikap..
36 Pesta pernikahan..
37 Sama sama menderita..
38 Pindahan..
39 Wisuda
40 Penyatuan cinta..
41 Berkunjung..
42 Rencana licik Arka..
43 Kamu hanya milikku..
44 Aku merindukanmu..
45 Keputusan Lina
46 Move on..
47 Kebahagian Kay dan Ardi..
48 Tak terasa...
49 Kedatangan Arka..
50 Masih kah kau mencintaiku..
51 Kebencian Sela..
52 Kasih sayang Arka..
53 Dulu dan selamanya..
54 Sibuk kerja..
55 Musibah..
56 Kecurigaan..
57 Mencintai dalam diam..
58 Kenyataan pahit..
59 Kebersamaan..
60 Kepergian Ardi..
61 Kangen..
62 Tak ada kabar..
63 Paris..
64 Apa salah aku ?..
65 Kebenaran..
66 Mimpi buruk..
67 Pulang kampung..
68 Pekanbaru..
69 Bangga..
70 Kembalinya Ardi..
71 LA..
72 Perdebatan..
73 Balik Ke Jogja..
74 Posisi yang sulit..
75 Menduakan..
76 Menenangkan diri..
77 Harus tegar..
78 Mengambil keputusan...
79 Surat Cerai..
80 Ancaman Monic..
81 Menceraikan..
82 Perubahan sikap Ardi..
83 Permohonan Arka..
84 Kedatangan Kay..
85 Kepedulian Kay..
86 Senyuman Ardi..
87 Rencana Jonny..
88 Menjalankan rencana..
89 Libur sekolah..
90 Perasaan..
91 Kebahagiaan untuk Kevin..
92 Menerima kembali..
93 Kabar bahagia..
94 Semua hancur..
95 Janji suci..
96 Merindu..
97 Keterlaluan..
98 Kesetiaan.
99 Kesedihan Monic..
100 Flash back 1
101 Flash back 2
102 Menyetujui..
103 Perceraiannya..
104 Salah paham..
105 Ending..
106 Pembukaan season 2
107 Kapan akan menikah
108 Bertemu kawan lama
109 Sekretaris baru
110 Dari mana kamu tau?
111 Adik untuk Kevin
112 Ansel Arsenio Raditya
113 Memaafkan...
114 Masih tetap cantik
115 Bonus Chapter 10
116 Bonus Chapter 11..
117 Bonus Chapter 12
118 Bonus Chapter 13
119 Bonus Chapter 14
120 Bonus Chapter 15
121 Bonus Chapter 16
122 Bonus Chapter 17
123 Bonus Chapter 18
124 Bonus Chapter 19
125 Bonus Chapter 20
126 Bonus Chapter 21
127 Bonus Chapter 22
128 Bonus Chapter 23
129 Bonus Chapter 24
130 Bonus Chapter 25
131 Bonus Chapter 26
132 Bonus Chapter 27
133 Bonus Chapter 28
134 Bonus Chapter 29
135 Bonus Chapter 30
136 Bonus Chapter 31
137 Bonus Chapter 32
138 Bonus Chapter 33
139 Bonus Chapter 34
140 Bonus Chapter 35
141 Bonus Chapter 36
142 Bonus chapter 37
143 Bonus Chapter 38
144 Bonus chapter 39
145 Bonus chapter 40
146 Bonus Chapter 41
147 Bonus chapter 42
148 Bonus chapter 43
149 Undangan pernikahan
150 Aku nggak bercanda...
151 Pernikahan Kenzo
152 Aku ingin penjelasan
153 Apa aku harus melakukan ini..
154 Aku bukan lelaki sempurna...
155 Belum sepenuhnya yakin...
156 Kita hanya bersandiwara...
157 Keyakinan yang sama...
158 Menghancurkan semuanya...
159 Nggak mau yang lain...
160 kenapa kamu menangis?
161 Apa yang harus aku lakukan?
162 Tidak mau menikah
163 Apa kakak nggak takut...
164 Syarat
165 Apa aku sanggup menerima semua itu?
166 Akan lebih bahagia nantinya
167 Apa salah aku?
168 Rasya ingin Papa bahagia
169 Masih terlihat muda
170 Fitting baju
171 Istriku, cintaku dan penyemangat hidupku
172 Kenapa kamu begitu ingin membuatku senang?
173 Obat kuat
174 Apa itu terasa sakit?
175 Sop buntut
176 Bicara baik-baik
177 Pindah rumah
178 Kamar nomor 235
179 Apa yang harus aku lakukan?
180 Jadilah diri kamu...
181 Benteng pertahanan...
182 Kamu sedang apa disini?
183 Gadis kecil yang manis
184 Pantai
185 Kado terindah
186 Peringatan terakhir
187 Ibu dari anak kamu
188 Sungguh menggemaskan
189 Masalah selesai juga
190 Kemungkinan yang akan terjadi
191 Apa yang sebenarnya terjadi?
192 Malah enak-enakan
193 Belum hamil juga
194 Nasi goreng
195 Hidup mandiri
196 Dokter juga manusia
197 Perjaka tua
198 Masih mempunyai harapan
199 Sangat kecewa
200 Aku baik-baik saja
201 Bukan istri yang sempurna
202 Impian kamu selama ini
203 Mengorbankan semuanya
204 Aku sudah menghancurkan semuanya
205 Sebenci itu kah kamu padaku?
206 Tempat kamu bersandar
207 Sudah bertambah tua
208 Hak kamu
209 Panggilan Mama
210 Pindahan
211 Menghabiskan waktu berdua
212 Kekhawatiran Ardi
213 Bayi kembar
214 Ano dan Ara
215 Ending season 2
Episodes

Updated 215 Episodes

1
Visual tokoh di Novel Kekasihku Kakak Iparku
2
Awal pertemuan
3
Pendekatan
4
Kesempatan
5
Ungkapan perasaan
6
Rahasia Ardi
7
Rindu
8
Orang tua Kay
9
Taruhan
10
Permintaan
11
Kepercayaan
12
Kekhawatiran Lina
13
Perjodohan
14
Jawaban
15
Kekhawatiran Kay..
16
Permintaan
17
Terpojok
18
Merenung
19
Kabar gembira
20
Pertemuan Kay dan Ardi
21
Andai
22
Melepas rindu..
23
Maafkan aku..
24
Pernikahan
25
Maaf..
26
Hal yang tak terduga..
27
Alasan
28
Menyesal
29
Khawatir
30
Penjelasan Part 1
31
Penjelasan Part 2
32
Melampiaskan kerinduan..
33
Harga diri
34
Hidup mandiri..
35
Perubahan sikap..
36
Pesta pernikahan..
37
Sama sama menderita..
38
Pindahan..
39
Wisuda
40
Penyatuan cinta..
41
Berkunjung..
42
Rencana licik Arka..
43
Kamu hanya milikku..
44
Aku merindukanmu..
45
Keputusan Lina
46
Move on..
47
Kebahagian Kay dan Ardi..
48
Tak terasa...
49
Kedatangan Arka..
50
Masih kah kau mencintaiku..
51
Kebencian Sela..
52
Kasih sayang Arka..
53
Dulu dan selamanya..
54
Sibuk kerja..
55
Musibah..
56
Kecurigaan..
57
Mencintai dalam diam..
58
Kenyataan pahit..
59
Kebersamaan..
60
Kepergian Ardi..
61
Kangen..
62
Tak ada kabar..
63
Paris..
64
Apa salah aku ?..
65
Kebenaran..
66
Mimpi buruk..
67
Pulang kampung..
68
Pekanbaru..
69
Bangga..
70
Kembalinya Ardi..
71
LA..
72
Perdebatan..
73
Balik Ke Jogja..
74
Posisi yang sulit..
75
Menduakan..
76
Menenangkan diri..
77
Harus tegar..
78
Mengambil keputusan...
79
Surat Cerai..
80
Ancaman Monic..
81
Menceraikan..
82
Perubahan sikap Ardi..
83
Permohonan Arka..
84
Kedatangan Kay..
85
Kepedulian Kay..
86
Senyuman Ardi..
87
Rencana Jonny..
88
Menjalankan rencana..
89
Libur sekolah..
90
Perasaan..
91
Kebahagiaan untuk Kevin..
92
Menerima kembali..
93
Kabar bahagia..
94
Semua hancur..
95
Janji suci..
96
Merindu..
97
Keterlaluan..
98
Kesetiaan.
99
Kesedihan Monic..
100
Flash back 1
101
Flash back 2
102
Menyetujui..
103
Perceraiannya..
104
Salah paham..
105
Ending..
106
Pembukaan season 2
107
Kapan akan menikah
108
Bertemu kawan lama
109
Sekretaris baru
110
Dari mana kamu tau?
111
Adik untuk Kevin
112
Ansel Arsenio Raditya
113
Memaafkan...
114
Masih tetap cantik
115
Bonus Chapter 10
116
Bonus Chapter 11..
117
Bonus Chapter 12
118
Bonus Chapter 13
119
Bonus Chapter 14
120
Bonus Chapter 15
121
Bonus Chapter 16
122
Bonus Chapter 17
123
Bonus Chapter 18
124
Bonus Chapter 19
125
Bonus Chapter 20
126
Bonus Chapter 21
127
Bonus Chapter 22
128
Bonus Chapter 23
129
Bonus Chapter 24
130
Bonus Chapter 25
131
Bonus Chapter 26
132
Bonus Chapter 27
133
Bonus Chapter 28
134
Bonus Chapter 29
135
Bonus Chapter 30
136
Bonus Chapter 31
137
Bonus Chapter 32
138
Bonus Chapter 33
139
Bonus Chapter 34
140
Bonus Chapter 35
141
Bonus Chapter 36
142
Bonus chapter 37
143
Bonus Chapter 38
144
Bonus chapter 39
145
Bonus chapter 40
146
Bonus Chapter 41
147
Bonus chapter 42
148
Bonus chapter 43
149
Undangan pernikahan
150
Aku nggak bercanda...
151
Pernikahan Kenzo
152
Aku ingin penjelasan
153
Apa aku harus melakukan ini..
154
Aku bukan lelaki sempurna...
155
Belum sepenuhnya yakin...
156
Kita hanya bersandiwara...
157
Keyakinan yang sama...
158
Menghancurkan semuanya...
159
Nggak mau yang lain...
160
kenapa kamu menangis?
161
Apa yang harus aku lakukan?
162
Tidak mau menikah
163
Apa kakak nggak takut...
164
Syarat
165
Apa aku sanggup menerima semua itu?
166
Akan lebih bahagia nantinya
167
Apa salah aku?
168
Rasya ingin Papa bahagia
169
Masih terlihat muda
170
Fitting baju
171
Istriku, cintaku dan penyemangat hidupku
172
Kenapa kamu begitu ingin membuatku senang?
173
Obat kuat
174
Apa itu terasa sakit?
175
Sop buntut
176
Bicara baik-baik
177
Pindah rumah
178
Kamar nomor 235
179
Apa yang harus aku lakukan?
180
Jadilah diri kamu...
181
Benteng pertahanan...
182
Kamu sedang apa disini?
183
Gadis kecil yang manis
184
Pantai
185
Kado terindah
186
Peringatan terakhir
187
Ibu dari anak kamu
188
Sungguh menggemaskan
189
Masalah selesai juga
190
Kemungkinan yang akan terjadi
191
Apa yang sebenarnya terjadi?
192
Malah enak-enakan
193
Belum hamil juga
194
Nasi goreng
195
Hidup mandiri
196
Dokter juga manusia
197
Perjaka tua
198
Masih mempunyai harapan
199
Sangat kecewa
200
Aku baik-baik saja
201
Bukan istri yang sempurna
202
Impian kamu selama ini
203
Mengorbankan semuanya
204
Aku sudah menghancurkan semuanya
205
Sebenci itu kah kamu padaku?
206
Tempat kamu bersandar
207
Sudah bertambah tua
208
Hak kamu
209
Panggilan Mama
210
Pindahan
211
Menghabiskan waktu berdua
212
Kekhawatiran Ardi
213
Bayi kembar
214
Ano dan Ara
215
Ending season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!