Sudah tiga tahun Kay dan Arka menjalin hubungan, semakin hari mereka semakin lengket. Arka sudah mantap ingin membawa hubungan mereka ke arah yang lebih serius.
"Sayang, sebentar lagi kita akan lulus, aku ingin memperkenalkan kamu sama kedua orang tua ku."
"Baiklah sayang, tapi nggak hari ini, karena aku belum siap."
"Ok, kalau kamu sudah siap kasih tau aku," ucap Arka dengan senyuman di wajahnya.
"Aku akan menemui orang tuamu setelah aku memberitahu hubungan kita sama kedua orang tua ku. Setelah kedua orang tua ku merestui hubungan kita, baru aku akan menemui keluargamu," ucap Kay.
"Baiklah, aku sudah nggak sabar ingin melamar kamu kepada kedua orang tua mu," ucap Arka senang.
Arka sudah memimpikan untuk menikah dengan Kay dan hidup bersama Kay, melalui hari-harinya bersama dengan Kay.
"Sayang, ini sudah sore, apa kamu nggak pulang?" Tanya Kay heran.
"Ya pulanglah, atau kamu mau menyuruh aku untuk menginap disini," goda Arka.
"Ya enggaklah sayang, cukup satu kali itu saja," ucap Kay sambil mengingat saat pertama kali Arka menginap di rumahnya dan tidur di kamarnya sambil memeluknya.
"Ya sudah, aku pulang dulu ya," ucap Arka sambil mengecup kening Kay.
"Bye sayang, sampai ketemu besok di kampus," ucap Kay sambil melambaikan tangannya.
Arka berjalan keluar dan masuk ke dalam mobil. Arka melajukan mobilnya.
Dirumah Arka..
Jonny dan Lina mulai gelisah dan khawatir, mereka mengkhawatirkan Ardi yang sampai sekarang tak kunjung mengenalkan teman wanitanya, apalagi melihat umur Ardi yang sudah cukup matang untuk menikah.
Mereka takut anaknya tak akan menikah dengan umurnya yang semakin bertambah. Akhirnya mereka memutuskan untuk menjodohkan Ardi.
"Ma, gimana kalau kita menjodohkan Ardi dengan anak teman Papa?" Tanya Jonny.
"Tapi Pa, apa Ardi mau? setahu Mama Ardi itu nggak mau dijodohin, Pa," ucap Lina cemas.
"Kita coba dulu saja, Ma. Anak teman Papa ini cantik, Ardi pasti menyukainya," bujuk Jonny.
"Ya, nggak ada salahnya dicoba."
Ardi yang baru pulang dari meeting langsung berjalan menuju kamarnya. Jonny melihat Ardi masuk ke dalam kamar lalu mengikutinya. Dia mengetuk pintu kamar Ardi.
Tokk..tokk..tokk..
"Boleh Papa masuk?" Tanya Jonny sambil berdiri didepan pintu kamar Ardi yang tidak tertutup.
"Masuk saja, Pa," ucap Ardi sambil melepas jas yang dipakainya.
Jonny masuk ke dalam kamar Ardi dan duduk di sofa.
"Ada yang mau Papa bicarakan sama kamu," ucap Jonny.
"Papa mau bicara apa?"
"Kapan kamu akan mengenalkan calon istri kamu kepada Mama dan Papa?"
"Ardi belum mau menikah, Pa."
"Mau sampai kapan? umur kamu semakin bertambah, Papa dan Mama juga ingin sekali melihat kamu menikah," ucap Jonny sambil menatap wajah putra pertamanya.
"Ardi belum menemukan wanita yang cocok, Pa."
"Kalau begitu kamu harus menuruti kata Papa dan Mama," pinta Jonny.
"Maksud Papa apa?" Tanya Ardi bingung.
"Mama dan Papa sudah sepakat ingin menjodohkan kamu dengan anak teman Papa."
Ardi menatap papanya dan menghembuskan nafas lelah. Ardi duduk di samping papanya.
"Pa, Ardi sudah pernah bilang sama Mama kalau Ardi nggak mau dijodohin," tolak Ardi.
"Tapi anak teman Papa ini sangat cantik, kamu nggak akan menyesal menerima perjodohan ini," bujuk Jonny.
"Pa, Ardi nggak mau, apa Papa pikir Ardi ini nggak laku sampai Papa repot-repot mencarikan calon istri untuk Ardi?" Tanya Ardi.
"Bukan itu maksud Papa, Papa cuma ingin kamu bahagia sayang. Papa ingin melihat kamu menikah, apa lagi umur Papa yang sudah semakin tua, jadi sebelum Papa meninggal Papa ingin melihat kamu menikah. Papa ingin melihat cucu-cucu Papa," ucap Jonny sedih.
Ardi mengacak-acak rambutnya saking frustasinya. Ardi tidak tega melihat papanya bersedih, tapi dia juga tak ingin menikah dengan wanita yang tidak dikenalnya.
"Apa Papa akan bahagia jika Ardi menerima perjodohan ini?"
"Tentu saja Papa bahagia," ucap Jonny dengan senyuman di wajahnya.
"Tapi Ardi tidak bahagia Pa, karena Ardi tidak mau menikah dengan wanita yang tidak Ardi kenal."
"Pikirkanlah baik-baik, Papa melakukan ini juga demi kebahagiaan kamu, ini Papa tinggalkan foto wanita yang akan Papa jodohkan sama kamu, lihatlah dan pertimbangkan baik-baik. Papa akan menunggu jawabannya besok," ucap Jonny lalu meletakkan selembar foto di atas meja.
"Tapi, Pa--"
"Papa nggak akan memaksa kamu, jadi terserah kamu mau menerima atau menolaknya," ucap Jonny sambil melangkah keluar dari kamar Ardi.
Ardi mengambil foto dari atas meja dan melihat foto wanita yang akan dijodohkan dengannya. Mata Ardi terbelalak, dia terkejut melihat foto wanita yang akan dijodohkan dengannya.
"Ini kan wanita yang selama ini aku cari-cari! Kenapa Papa bisa mengenalnya? Dunia ini ternyata sempit ya, aku sudah mencari mu bertahun-tahun, tapi aku tak bisa menemukanmu. Tapi sekarang kamu datang sendiri dalam kehidupanku bahkan sekarang kamu akan dijodohkan denganku," ucap Ardi senang.
Ardi tak pernah membayangkan impiannya akan menjadi kenyataan, impian untuk menjadikan wanita pujaan hatinya sebagai pendamping hidupnya.
Ingin sekali Ardi berlari keluar dan memberitahu kedua orang tuanya kalau dia menerima perjodohan ini, tapi Ardi mengurungkan niatnya, karena tadi dia sudah menolak mentah-mentah perjodohan ini.
Ardi berniat menerima perjodohan ini, tapi dia akan berpura-pura tidak mengenal wanita itu. Ardi akan bilang kalau dia menerima perjodohan ini hanya untuk kebahagiaan kedua orang tuanya.
Ardi berjalan menuju kamar mandi dan melakukan ritual mandinya.
»»»»
"Ma, Arka pulang!" Teriak Arka.
Arka berjalan menuju kamarnya, dia meletakan tasnya di atas meja lalu berjalan menuju kamar mandi. Setelah selesai mandi dan berpakaian Arka keluar dari kamar dan berjalan menuju meja makan.
"Kamu sudah pulang sayang," ucap Lina sambil menyiapkan makan malam.
"Iya Ma," ucap Arka sambil menarik salah satu kursi lalu dia duduki.
Ardi keluar dari kamar dan berjalan menuju meja makan, Ardi duduk di samping Arka.
"Gimana? sudah kamu pikirkan?" Tanya Jonny.
"Soal apa Pa?" Tanya Arka penasaran.
"Soal perjodohan yang Papa tawarkan untuk kakak kamu," sahut Jonny.
"Apa! Kakak mau menikah!" Teriak Arka terkejut.
"Ya..jika kakak kamu mau menerima perjodohan ini," ucap Jonny.
"Gimana sayang?" Tanya Lina yang juga penasaran dengan jawaban Ardi.
~oOo~
Jangan lupa jempolnya ya, dengan kalian semua memberikan Like dan coment akan memberi semangat kepada author dalam terus berkarya. author cuma minta kalian semua untuk memberi like dan coment itu juga nggak akan merugikan kalian semua, karena hanya dengan like dari kalian semua akan memberi kebahagiaan tersendiri bagi author, karena dengan begitu kalian menyukai dan menghargai hasil karya dari author.
🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 215 Episodes
Comments
SriWatini S'Kun
kasihan arka...jagain jodoh kkkny...
2021-02-12
1
liana😋
knn kaget dia ternyata perempuan yg dijodokannya itu perempuan yg ada dalam hatinya 😂😍
2020-12-25
0
NY_REKA🥰🏵
hah ardi" pke alasan aja bilang aja mau kan sdah 😪😪
2020-12-17
0