Kay dan Vero sedang asyik mengobrol di dalam kelas.
"Kay weekend besok kamu ada acara nggak ? "Ucap Vero. Dia ingin mengajak Kay jalan-jalan.
"Nggak ada, memangnya ada apa?" Tanya Kay penasaran. Biasanya kalau weekend Vero sibuk sendiri.
"Besok aku mau mengajak kamu jalan jalan, kamu mau nggak?" Tanya Vero. Dia berharap Kay mau menerima ajakannya karena Vero tau Kay tidak pernah kemana-mana.
"Boleh, sebenarnya aku ingin sekali keluar jalan-jalan, sekalian melepas penat," sahut Kay. Dia sudah tidak sabar ingin melihat keindahan Kota Jogja.
"Ok..besok aku jemput ya," ucap Vero dengan senyuman di wajahnya.
Arka dan Tony masuk kedalam kelas dan menghampiri Kay dan Vero.
"Pagi Kay..Vero," sapa Arka sambil duduk di samping Kay.
"Pagi Ka," sapa Kay balik.
"Oya, kenalin ini teman aku, Tony." Arka memperkenalkan sahabatnya.
"Hai, aku Tony teman Arka," ucap Tony memperkenalkan diri.
"Hai juga, aku Kay dan ini teman aku Vero," ucap Kay sambil memperkenalkan sahabatnya.
Pak Faisal masuk ke dalam kelas, kelas pun dimulai.
Mereka sedang fokus memperhatikan pelajaran, karena bagi mereka belajar itu penting, karena itu untuk masa depan mereka. Setelah dua jam kelas pun selesai dan waktunya untuk istirahat.
"Ayo Kay kita ke kantin," ajak Vero sambil menarik tangan Kay.
"Kami boleh ikut nggak?" Tanya Arka.
Kay menganggukkan kepalanya. Mereka keluar kelas dan berjalan menuju kantin.
"Kamu mau pesan apa, Kay?" Tanya Vero.
"Apa saja terserah kamu," ucap Kay lalu duduk di kursi kantin.
"Ya sudah aku pesenin dulu." Vero berjalan meninggalkan Kay untuk memesan makanan.
Arka menyenggol tangan Tony dan memainkan matanya. Tony tau maksud sahabatnya itu.
"Aku juga mau pesan makanan dulu," ucap Tony lalu pergi meninggalkan Kay dan Arka.
Kay terlihat canggung jika harus duduk berdua bersama Arka, dia merasa situasi ini seperti sepasang kekasih yang sedang kencan. Arka memulai pembicaraan untuk keluar dari suasana canggung itu.
"Oya Kay, aku boleh main ke rumah kamu nggak?" Tanya Arka sambil menatap wajah Kay.
"Untuk apa kamu ke rumah aku?" Tanya Kay penasaran.
"Ya cuma mau main saja, sekarang kita kan teman," ucap Arka sembari tersenyum.
"Nggak boleh!" Tolak Kay dengan spontan.
"Kenapa? apa orang tua kamu nggak suka kalau ada teman kamu yang datang ke rumah?" Tanya Arka penasaran.
Niat Arka hanya ingin main ke rumah Kay, tapi kenapa Kay melarangnya. Itu membuat Arka semakin ingin tau tentang siapa Kay.
"Bukan begitu, tapi aku cuma di rumah sendirian, jadi nggak enak kalau aku membawa teman cowok ke rumah," ucap Kay tanpa berani menatap Arka. Kay merasa tidak enak hati karena telah melarang Arka datang ke rumahnya.
"Apa kamu nggak tinggal sama orang tua kamu?" Ucap Arka.Arka sangat ingin tau semua tentang Kay.
Tak berselang lama Vero dan Tony datang dengan membawa jus dan makanan.
"Kalian lagi ngobrolin apa?" Tanya Vero sambil meletakkan jus dan makanan ke atas meja.
"Nggak ada." Kay mengambil jus dan meminumnya.
"Vero, aku boleh nanya sesuatu nggak tentang Kay?" Tanya Arka yang masih penasaran tentang Kay.
"Kenapa kamu nggak tanya saja langsung sama orangnya," ucap Vero sambil menyeruput jus yang dibelinya.
"Aku nggak enak jika harus bertanya langsung sama Kay." Arka dan Kay kini saling bertatap muka.
"Kamu mau nanya apa, Ka?" Tanya Kay yang juga penasaran apa yang ingin Arka tau tentangnya.
"Apa kamu bukan orang Jogja?" Tanya Arka sambil mengambil kentang goreng dan di masukkan ke mulutnya.
"Aku orang Pekanbaru, aku baru tinggal di sini selama dua bulan, dan aku sekarang tinggal di rumah kontrakan," sahut Kay dengan nada santai.
"Jadi itu yang membuat kamu melarang aku untuk main ke rumah kamu," ucap Arka sambil mangut mangut.
"Untuk apa kamu mau ke rumah Kay?" Tanya Vero penasaran.
"Cuma mau main saja," ucap Arka sambil mengunyah kentang goreng yang di beli Tony.
"Jangan pernah macam\-macam sama Kay ya!" Ancam Vero.
"Ya enggaklah, memangnya aku ada tampang penjahat apa," ucap Arka. Dia tidak menyangka Vero berfikiran buruk tentangnya.
"Tenang saja Ver, Arka itu orang yang baik kok, dia nggak mungkin punya niat jahat sama Kay," ucap Tony membela Arka.
Kay juga bisa melihat kalau Arka itu orang yang baik, walaupun mereka baru saja kenal. Tapi Kay belum bisa mengijinkan Arka untuk
datang ke rumahnya.
"Lain kali saja ya, Ka. Aku lagi nggak mau diganggu," ucap Kay sembari tersenyum. Kay tidak ingin membuat Arka salah paham padanya.
"Ok, aku juga nggak akan memaksa kamu," ucap Arka. Arka juga tidak mau memaksa Kay.
"Kalau kita benar\-benar sudah akrab, aku akan mengajak kalian ke rumah Kay, tapi untuk saat ini no..no..no," ucap Vero sambil menggoyangkan jari telunjuknya.
Setelah selesai makan mereka kembali ke kelas. Setelah dua jam kelas berakhir.
"Ka, aku duluan ya," ucap Kay setelah selesai berkemas.
"Kamu pulang naik apa, Kay?" Tanya Arka lalu berdiri.
"Aku diantar sama Vero," ucap Kay sambil menatap Vero.
"Hati-hati ya," ucap Arka lalu berjalan menghampiri Tony.
Vero merasa kalau Arka dan Kay sekarang seperti sepasang kekasih yang sedang mengucapkan salam perpisahan sebelum berpisah.
"Sudah ayo Kay," ucap Vero sambil melangkah pergi.
"Iya..tunggu dong." Kay berlari mengejar Vero.
Arka dan Tony keluar dari kelas dan berjalan menuju parkiran.
"Ton, mau mampir ke rumah aku nggak?" Tanya Arka.
"Males ah, aku capek ingin istirahat," tolak Tony sambil naik ke atas motor sportnya.
"Aku balik duluan ya," imbuhnya sambil melajukan motornya.
Arka masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya. Sesampainya di rumah, Arka keluar dari mobil dan berjalan menuju pintu utama. Arka membuka pintu.
"Ma, Arka pulang!" Teriak Arka sambil masuk ke dalam rumah.
"Mama nggak ada," ucap Ardi kakaknya Arka.
"Mama kemana kak?" Tanya Arka sambil berjalan menghampiri kakaknya
"Mana kakak tau! waktu kakak pulang mama sudah nggak ada di rumah," sahut Ardi sambil memainkan ponselnya.
"Kok kakak jam segini sudah ada di rumah?" Tanya Arka penasaran. Biasanya jam segini Ardi masih di kantor.
"Lagi males," sahut Ardi singkat.
"Memangnya kerjaan kakak bikin kakak pusing? bukannya di kantor juga ada papa?" Tanya Arka berdiri di depan kakaknya.
"Nggak usah banyak tanya!"Seru Ardi dingin.
Ardi tidak suka kalau ada orang yang ikut campur dengan urusan pribadinya, walaupun itu Arka adik kandungnya sendiri. Tapi Arka sudah terbiasa dengan sikap dingin kakaknya, walau sikap kakaknya dingin terhadapnya, tapi Arka tau kalau kakaknya sangat menyayanginya, buktinya kakaknya selalu menuruti permintaan Arka.
"Ya sudah kak, aku nggak mau menganggu, kayaknya kakak juga lagi nggak mau diganggu, aku mau ke kamar dulu," ucap Arka sambil melangkah meninggalkan Ardi.
Arka tidak ingin menganggu kakaknya, karena saat ini kakaknya mungkin lagi ingin sendiri. Arka menaiki tangga dan berjalan menuju kamarnya.
Arka masuk ke dalam kamar dan melemparkan tasnya ke sofa. Dia berjalan menuju ranjang dan merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Dia teringat sesuatu akan Kay.
"O iya...aku sampai lupa, tadi kan aku berniat untuk minta nomor telfonnya Kay, gimana bisa sampai lupa sih! dasar pikun! belum tua juga sudah pikun," ucap Arka sambil menjitak kepalanya sendiri.
"Besok saja aku mintanya, lagian masih banyak waktu juga, kenapa aku selalu memikirkan Kay, ya? Aku jadi kagum sama Kay, ternyata dia bisa mandiri, kalau aku jadi Kay mungkin aku sudah menyerah. Ada juga gadis seperti Kay, sudah cantik, baik hati, mandiri pula. Semakin kagum aku sama Kay," ucap Arka sambil tidur\-tiduran.
Arka selalu terbayang\-bayang akan wajah Kay. Pemuda itu berharap dia bisa lebih mengenal Kay dan esok akan lebih menyenangkan dari pada hari ini.
🌟🌟🌟🌟
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 215 Episodes
Comments
Heni
pekanbaruny dm tuuuu....aku rang pekanbaru jg loh😉😉😉😉lanjttt thhooorrr😊😊😊
2020-09-09
2
Lismaeliza
lanjut.. keren thor
2020-07-05
0
Reni Narulita
lg serius nih ikuti alur nya
2020-06-27
0