Semenjak keputusan Latika untuk menjauhi Afriadi. Kehidupan yang hambar dapat dirasakan mereka setiap harinya, setiap harinya mereka lewati tampa ada makna sama sekali. Rumah ini bagaikan tidak bernyawa.
Bulan demi bulan berlalu begitu saja.
Hari-hari yang sungguh tidak akan sanggup untuk dilewati, mereka lewati dengan ikhlas dan tabah.
Gara-gara keputusan yang Latika banyak yang berubah, dari nilai latihan, PR, ulangan, ujian, dan rapor semua menurun.
Dari Latika yang dulunya rengking 2 sekarang ia mendapat rengking 15 semester 2 kelas 11.
Afriadi hanya memasang wajah yang sulit ditebak ketika melihat nilai rapor Latika.
Teman-teman sekelas tidak ada yang ingin berteman dengan Latika, bahkan Hana, Nana, dan Salasiah juga menjauh dari Latika mereka bertiga semakin menjauh. Hem... Yang lebih buruk lagi, Hadi juga ikut-ikutan menjauh setiap kali Latika dekati ia menjauh, beralasan inilah itulah. Setiap keluar main Latika pergi ke perpustakaan kerjanya di sana bukan membaca buku, tapi menulis buku harian, itu yang dilakukan Latika setiap harinya di sana, kadang-kadang setelah menulis ia membaca buku.
Kalau di rumah Kina terus datang setiap harinya ke rumah mengoda Afriadi, bukan di rumah saja tapi, juga di sekolah, Kadang-kadang Kina menganggu Latika. Afriadi sekarang juga dingin dengan Latika. Bik Ipah dan Mang Juneb saja lagi yang dekat dengan Latika.
Hari-hari yang berat bukan untuk di lewati, kadang-kadang Latika menangis di kamar, rasa sedih di hati yamg tidak tertahan lagi.
Sepanjang liburan Latika hanya di rumah saja membantu Bik Ipah.
Latika benar-benar tidak main-main.
Ia sanggup melewati semuanya.
Tidak terasa sekarang Latika sudah menginjak kelas 12 semester 1.
Comments
Jumarni
kina memang kurang ajar
2020-09-06
0
Fazri Al Malik Ramadhan
sialan bukan nyah d ceritain.bikin gw emosi geregetan sedih.campur aduk kaya permen nano"
2020-05-21
1
Ya Ya
akhirnya cerita yang ditunggu-tunggu up juga....
makasih author udah up lagi... semangat terooossss
2020-02-14
2