Kesedihan
Matahari mulai kembali keperinduannya, di susul dengan langit yang mulai gelap, azan berkomandan di masjid, suara azan yang merdu membuat hati damai, orang muslim berbondong-bondong pergi ke mesjid melaksanakan solat magrib berjamaah.
Latika yang tertidur dalam larutan sedih yang mendalam, air matanya membasahi bantal.
Hari ini dia benar-benar tidak makan sesuap nasi pun, nasi yang ada di meja tidak ia sentuh sedikit pun.
Ada yang membuka pintu kamarnya, dan berjalan mendekat ke arahnya.
Bik Ipah
Non... Non... Bangun Non...
Bik Ipah menguncang-guncang tubuh Latika.
Bik Ipah
Bangun Non...
Sudah saatnya sholat magrib, Non.
Mata Latika membengkak gara-gara nangis seharian, Ia kesulitan untuk membuka matanya,
matanya menjadi sipit.
Bik Ipah
Non...
Non tidak apa-apa?.
Latika mengeleng-geleng dengan tersedu-sedu, perasaannya masih sedih.
Ia segera pergi mandi membersihkan dirinya setelah itu, ia mengambil air wudhu lalu melaksanakan kewajiban yaitu sholat magrib.
Tidak lama kemudian setelah ia sholat, Latika berdo'a.
Latika
Ya Allah engkau tuhan semesta alam yang menciptalan langit dan bumi dan segalannya, engkau yang maha mengatur dan memberi...
Ya Allah kenapa ini semua harus terjadi? Kenapa... Kenapa... ya allah
Kenapa?.
Hikss... Hikss...
Ya Allah berikanlah hamba menjalani ini semua, kehidupan yang baru ini...
Ya Allah jika dia memang jodohku berikanlah kelapangan hati ini untuk menerimanya...
Amin...
Bik Ipah diam-diam melihat Latika sholat dari belakang.
Bik Ipah
(Kasihan sekali Non, diumurnya yang masih muda ini, ia dinikahkan secara paksa...)
Bik Ipah
(Ya Allah berikanlah kelapangan dihati Non untuk menrima ini semua,
berikanlah kemudahan Non untuk menjalani ini semua. Amin Ya Allah...)
Pintu depan yang tiba-tiba di buka.
Afriadi
Assalamu'alaikum...
Bik Ipah
(wa'alaikumsalam...
Tuan sudah pulang).
Bik Ipah dengan segera meninggalkan tempatnya, bergegas menuju dapur, sesampainya di dapur tangan Bik Ipah dengan lincahnya, gesitnya menyiapkan makanan untuk tuannya.
Afriadi
Bik... Apa dia sudah makan?.
Bik Ipah
Jujur Tuan sehari ini Non tidak memakan makanan yang saya sediakan, bahkan Non... Tidak mengetuk sama sekali makanan itu.
Afriadi
Panggil ia turun Bik...
Untuk makan.
Bik Ipah pergi memanggil Latika untuk makan.
Tringgg... Tringgg... Telpon rumah berbunyi.
Bik Ipah segera menghentikan langkahnya menuju ke kamar Latika,
Bik Ipah berbalik badan berlari-lari kecil menuju meja telpon dan segera mengangkatnya.
Wakil kepala sekolah
Hallo...
Bik Ipah
Tidak tahu tuan bahasanya bahasa elien tuan.
Afriadi berdiri dari kursinya berjalan menuju Bik Ipah, dengan segera Bik Ipah memberikan telponnya.
Wakil kepala sekolah
.....
Wakil kepala sekolah menelpon
kelihatannya penting sekali sampai-sampai wajah Afriadi tegang,
pembicaraan mereka sepertinya serius sekali.
Comments
Nofriyanti Vivi
elien wk2
2020-12-11
0
ℕnaanafy💙
elien 🤣🤣🤣🤣🤣
2019-12-23
10
Mҽʅ_女王の ༉‧₊˚
"bahasa alien pak ngakak", betul guys
2019-12-23
5