Kejadian ini
Setelah mereka dibegal, tidak lama kemudian sekumpulan warga desa dan pak hansip berdatangan menghampiri kami, bertapa terkejutnya mereka semua melihat kami berdua dengan posisi afriadi menindih Latika dan jilbabnya yang hampir terbuka.
Pak Hansip
Astagufirullah.
Warga Desa
Astagufirullahalazim.
Cahaya senter itu membuat Latika dan Afriadi sadar, ketika Afriadi sadar dari pingsanya ia terkejut dengan para warga dan Pak Hansip yang menyenteri mereka, saat Afriadi memalingkan mukanya melihat ke arah Latika betapa terkejutnya lagi ia menyedari kalau ia menindih Latika, ditambah lagi dengan keadaan jilbab Latika yang hampir terbuka.
Dengan cepatnya Afriadi menjauh dari Latika, aku pun saat itu mulai sadar dan terkejut melihat para warga dan Pak Hansip yang berkumpul menyenteri kami.
Pak Hansip
Lagi apa kalian ada di sini?.
Perkataan Afriadi yang di potong salah seorang warga.
Warga Desa
Untuk apa kau tanya lagi Hansip, jelas-jelas mereka berduaan di tempat seperti ini dan lihat mereka berantakan sekali.
Ya pasti mereka sedang berzina.
Pak Hansip
wah, tidak bisa dibiarin ini,
ayo semuanya kita bawa mereka menghadap Pak RT, Pak PW.
Latika
Tunggu dulu Pak kami bisa jelaskan.
Warga Desa
Jelaskan apa lagi?.
Warga Desa
Ayo seret mereka.
Mereka sangka kami sedang melakukan zina, dengan sigapnya mereka menangkap kami dan langsung membawa kami ke balai desa.
mereka mengheret kami ke balai desa, Latika dan Afriadi mencoba menjelaskan kepada mereka tapi tetap saja mereka tidak mendengarkan.
Salah seorang dari mereka pergi memangil Pak RT, Pak RW.
Saat salah seorang warga itu memdatangi Pak RT, Pak RW yang kebetulan ngumpul di warung kopi, dan kebetulan juga di sana ada Pak penghulu yang ikut ngopi.
Warga Desa
Pak... Pak... Pak...
Teriak warga itu berlari mendekati meja mereka.
Dengan cepatnya warga itu berlari sampai-sampai lupa rem sehingga menabrak meja mereka, Pak RT yang meminum kopi sampai terkejut dan menyemburkan kopi yang ada di dalam mulutnya, semburan kopi itu mengenai muka warga itu.
"Hahaha...," gelega tawa terhambur di warung itu.
PAAKK... Pak RT memukul pelan warga itu.
Pak RT
Coba datang itu jangan mengejutkan orang, habis jadinya kopiku kebuang!
Membazir jadinya.
Pak RW
Ada apa kamu datang teriak teriak memangil kami?.
Pak RW
Itu Pak - itu pak apa?.
Pak RT
Bicara itu yang benar,
jangan putus putus.
Warga Desa
Itu Pak...
Itu Pak...
Pak Kua
Coba tenag dulu.
Bicara pelan-pelan
Nah... Kopi, minum dulu.
Pak Penghulu memberikan kopinya yang barusan ia pesan,
dengan cepat warga itu meminum kopi pemberian Pak Penghulu, tidak tahu panas lagi, minumnya saja.
Clukk... Clukk... Haus betul kelihatanya,
membuat Pak RT, Pak Penghulu, dan Pak RW, tercengan melihat waraga itu meminum dengan cepatnya, Pak RT hanya bisa menelan ludahnya dan mengeleng-gelengkan kepalanya.
Hah.... Warga itu menghela napas setelah meminum kopi.
Pak Kua
Nah, sekarang sudah tenagkan,
bicara dengan pelan-pelan,
apa yang mau kau sampaikan tadi?.
Pak RW yang melihat warga itu minum membuatnya menjadi haus, dan Pak RW mengambil gelas kopinya lalu ia meminum dengan tenang, tiba tiba saja...
Warga Desa
Itu pak...
Itu pak... Kami memergoki pasangan yang berbuat zina.
Semua warga yang berada di warug kopi itu, tiba-tiba terdiam semua, dan Pak RW yang mendengar perkataan warga itu samapai-sampai menyemburkan kopi yang ada di dalam mulutnya, dan semburan itu terkena muka warga itu, sekali lagi tawa terhaburan di warung kopi itu.
Pak RW
Apa? Kuping aku tidak salah dengarkah.
Pak Kua
Kau iya betul,
jangan mengarang.
Warga Desa
Tidak Pak...
Saya tidak mengarang,
Pak Hansip dan warga lainnya, membawa mereka kebalai desa Pak.
Mendengar itu Pak RT langsung pergi dari warung menuju balai desa, di belakangnya di susul oleh Pak RW dan Pak Penghulu, dan warga itu.
Melihat itu, warga desa yang ada di warung kopi itu langsung pergi meningalkan warung mengikuti mereka kebalai desa.
Comments
Jumarni
salah sangka
2020-09-06
0
SYILA
aku mampir lagi kak.
semangat menulis yaa...
2020-04-18
2
💕Řëńà&Ŕèšțî💕
kopi panas d suruput aja awas bibir nyh jontor🤣😃🤣🤣🤣🤣
2020-04-05
0