Pagi itu Andro begitu bersemangat untuk berburu. Setelah memastikan Valeri sembuh total ia kembali menjalankan rutinitasnya sebagai seorang pemburu.
Kali ini ia berharap bisa segera naik level setelah mendapatkan kekuatan sihir.
Andro menghentikan langkahnya saat melihat seorang gadis kecil duduk berdiri di depan gerbang menara dunia bawah.
Senyumnya mengembang saat mengetahui jika gadis itu adalah Nana, "Bukankah itu Nana," ucapnya sumringah
Ia tahu jika Nana pasti akan kembali menjadi pendukungnya karena ia merasa memiliki ikatan batin dengannya.
Ia segera menghampiri gadis itu dan menyapanya.
"Pagi Nana?"
Nana segera menoleh kearahnya. Namun ia segera memalingkan wajahnya saat tahu Andro yang menyapanya.
Sebenarnya ia masih berharap lelaki itu akan memintanya untuk menjadi pendukungnya lagi meskipun ia sudah mencuri pedangnya tempo hari.
Akan tetapi karena merasa malu dengan kejadian tersebut membuat Nana tak berani mengatakan keinginannya untuk kembali menjadi pendukungnya.
Meskipun ia tahu Andro tak pernah memecatnya namun ia tak bisa menurunkan harga dirinya dengan memohon kepadanya agar ia mau mempekerjakannya lagi.
Sebagai seorang yang memiliki ras lebih tinggi darinya Nana tak mau menjilat ludahnya sendiri.
"Pagi," jawab Nana dingin
"Bagaimana lukamu, apa kau sudah baikan?" tanya Andro
"Seperti yang kau lihat aku baik-baik saja," jawab Nana
"Syukurlah, kalau begitu ayo kita segera masuk. Aku sudah tidak sabar lagi untuk menggunakan kekuatan sihir ku untuk berburu," ujar Andro kemudian menggandeng lengan Nana
Namun gadis itu langsung melepaskan tangannya.
"Maaf tapi aku sudah tidak menjadi pendukung mu lagi, jadi aku tak bisa berburu denganmu," jawab Nina
"Apa kau benar-benar pergi meninggalkan aku?" tanya Andro dengan raut wajah kecewa
"Hmm," Nina segera memakai ranselnya bergegas mengikuti seorang pemburu memasuki menara dunia bawah.
Nana sengaja memutuskan pergi meninggalkan Andro dan kembali bekerja dengan pemburu lain.
Meskipun kecewa dengan keputusan Nana namun Andro tak bisa melarang gadis itu bekerja dengan Pemburu lain.
Ia kemudian segera masuk ke menara lantai 11. Andro begitu bersemangat hari itu untuk menggunakan ilmu sihir barunya.
Ia sengaja tak menggunakan pedangnya untuk mengetahui seberapa kuat ilmu sihirnya bisa membunuh sang monster.
Kali ini ia menghadapi segerombolan goblin yang langsung menyambut kedatangannya.
Andro tersenyum simpul saat melihat kemunculan pasukan Goblin itu.
Ia segera menggerakkan tangannya kearah mahluk itu, "Kilat api!"
*Jraass!!
Seketika para goblin terbakar dan menghilang menjadi batu mustika. Melihat teman-temannya hangus terbakar para goblin yang tersisa mencoba menyelamatkan diri dengan berlari pergi.
Namun kembali Andro menyemburkan kilatan api kearah Mereka hingga membuatnya hangus menjadi mustika.
"Wah ternyata sihir ini benar-benar ampuh, tak sia-sia aku belajar selama tujuh hari tujuh malam untuk mendapatkannya," ujar Andro sambil memunguti batu mustika yang tercecer di tanah.
"Tolong ijinkan aku menjadi pendukung mu Tuan!" seru Nana memohon kepada seorang pemburu
"Kau pikir aku akan mempekerjakan seorang penipu seperti mu, haish...yang benar saja!" seru lelaki itu kemudian menyingkirkan Nana yang dianggap menghalangi jalannya.
"Aww!!" Nana segera bangkit dan kembali mengejar lelaki itu tanpa menghiraukan luka di lututnya
"Tolonglah Tuan, aku janji akan bekerja dengan jujur selama aku menjadi pendukung mu," ujar Nana kemudian bersimpuh di kaki lelaki itu.
"Cih, kau pikir aku akan tertipu oleh kata-kata mu, jangan harap!" hardik pria itu kemudian menendang tubuh Hana hingga terhempas memasuki gerbang lantai 11.
"Arghhh!!"
Mendengar teriakan seorang wanita membuat Andro langsung menoleh kearahnya.
Ia tak menyangka akan bertemu lagi dengan Nana.
Namun siapa sangka kali ini pun ia bertemu dengan gadis itu dengan kondisi yang sama, dimana ia sedang di rundung oleh seorang pemburu.
Nana mencoba menyingkirkan kaki pria yang menginjak perutnya, namun sayangnya ia tak begitu kuat sehingga tak berhasil menyingkirkan kaki Pemburu itu.
"Dasar penipu licik, aku masih saja berani menawarkan diri untuk bekerja denganku setalah apa yang sudah kau lakukan padaku. Apa kau benar-benar tak tahu malu!" seru Lelaki itu kembali menggilas perut gadis itu dengan sepatunya.
"Aarrgghhh!" seru Nana berteriak kesakitan
Tak tega melihat Nana kesakitan Andro pun langsung menyerang lelaki itu dengan sihir kilatan api.
"Aarrgghhh, panas!" seru lelaki itu kemudian berguling-guling ke tanah untuk memadamkan apinya.
Andro segera menyambar tubuh Nana dan membawanya pergi dari tempat itu.
Ia kemudian membaringkan tubuh Nana di atas rerumputan dan memberinya minum.
Nana menolak minuman darinya dan menangis tersedu-sedu. Ia benar-benar malu saat Andro kembali menyelamatkan dirinya setalah apa yang telah ia lakukan kepada pemuda itu.
"Kenapa kau masih saja baik kepadaku. Sebenarnya kau ini naif atau bodoh, apa kau tidak takut jika aku akan menipumu lagi!" ujar Nana sambil mengusap air matanya
"Siapapun yang akan melihat mu dalam kondisi seperti itu pasti akan melakukan hal yang sama denganku. Jadi bukan aku yang naif tapi karena aku melakukan sesuatu yang seharusnya aku lakukan sebagai seorang manusia," jawab Andro kemudian mengusap lembut kepala gadis itu
Ia bahkan mengusap air matanya dan mengobati luka di kaki gadis itu.
Ia bahkan memberikan bekal makan siangnya kepada Nana saat mendengar suara perut keroncongan gadis itu.
"Kau tidak perlu sungkan padaku, selama aku bisa membantumu aku pasti akan membantumu. Jadi jika kau butuh apa-apa datanglah padaku, aku pasti akan membantumu. Meskipun aku tidak memiliki banyak uang tapi setidaknya aku masih bisa berbagi makanan denganmu," ujar Andro
"Satu lagi, aku akan tetap menerima mu sebagai pendukung mu apapun yang terjadi. Jadi tunggu aku di sini setiap pagi," imbuhnya kemudian meninggalkan gadis itu
Nana benar-benar tak menyangka jika Andro sebaik itu kepadanya. Ia kembali menangis tersedu-sedu saat mengingat kebaikan pemuda itu kepadanya.
"Maafkan aku Andro, aku tak bisa menjadi pendukung mu lagi karena aku tak mau menyakitimu. Lagipula kau terlalu miskin sehingga aku tak bisa mendapatkan keuntungan apapun darimu," ucap Nana kemudian mengusap air matanya
Saat ia hendak pergi meninggalkan tempat itu, sesosok wanita cantik datang menemuinya.
Ia memiliki telinga diatas kepalanya sama sepertinya hanya saja tubuhnya terlihat begitu tinggi.
Sebagai keturunan Elf Nana tahu jika wanita itu adalah bangsa Elf.
"Senang akhirnya aku bisa bertemu denganmu Nana," ucap wanita itu tersenyum padanya
"Tidak usah basa-basi denganku, katakan saja apa tujuanmu menemuiku?" Tanya Nana dingin
"Aku sangat suka dengan gadis jahat seperti mu, baiklah aku akan mengatakan apa keinginan ku," jawab Wanita itu
Sebagai ras campuran yang tak memiliki kekuatan membuat Nana hidup menderita karena selalu menjadi bulan-bulanan para pemburu untuk melampiaskan kemarahannya.
Hal itu di jadikan sebagai kesempatan bagi sang Elf untuk menawarkan kekuatan kepadanya.
"Namun tidak ada yang gratis di dunia ini, kau akan mendapatkan kekuatan sihir jika kau mau menjalankan misi yang aku berikan," ujar wanita itu
Tanpa ragu-ragu Nana menerima tawaran wanita itu yang kemudian menjadikannya sebagai seorang karyawan di sebuah restoran dunia bawah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
🦂⃟ᴍɪʟᷤᴀᷤʜᷫ ᶜᵘᵗᵉ ✹⃝⃝⃝s̊S
mau ngapain lagi si nana.. jangan bikin masalah aja na... masih kecil kog hobi jdi biang masalah 😀
2023-07-15
1
💞ålmå¥rå🌸
dih sinana mau dimanfaat kan sebangsanya untuk apa ya🤔🤔
2023-07-08
1
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
Nana" padahal Andro tulus ikhlas menolongmu tapi knp kau masih saja seperti itu
2023-07-02
1