Ramalan

Suatu Hari Angela bertemu dengan Adro saat berburu di lantai 14. Jika Andro begitu senang bisa bertemu dengannya lagi namun tidak begitu dengan Angela.

Pertemuan itu membuat Angela menantang Andro untuk bertanding melawannya.

Mengetahui perkembangan Andro yang begitu cepat membuat Angela merasa khawatir dengan pemuda itu. Tentu saja itu karena Angela bisa merasakan aura berbeda dari Pemburu amatir itu.

Ia khawatir jika kepopuleran Andromeda bisa meredupkan namanya yang lebih dulu bersinar sebagai seorang ahli pedang di negeri Kelangan.

Andro tampak gugup saat mendengar tantangan dari Angela. Masih terngiang jelas ucapan Valeria yang mengatakan jika kekuatannya belum sebanding untuk melawan Angela.

Bagaimanapun juga ia tahu jika yang di katakan Valeri ada benarnya.

Apalagi setelah Angela berhasil mengalahkan Patih Claudius yang merupakan Pemburu terbaik di klan Kesatria.

Andro tampak menggaruk-garuk kepalanya saat menolak ajakan gadis itu. Angela segera melepaskan tendangannya kearah pemuda itu hingga membuatnya jatuh tersungkur ke tanah.

Angela segera menarik baju Andro dan mendongakkan wajah pemuda itu.

"Apa kau menghinaku hah!" hardiknya dengan wajah bengisnya.

"Tentu saja tidak," jawab Andro tergagap

"Lalu kenapa kau menolak tawaran ku!" gertak Angela dengan suara lantang

"Itu...itu karena aku bukan tandingan mu. Kau adalah pemburu dengan level A sedangkan aku hanya pemburu pemula level satu, jadi wajar saja jika aku menolak tawaran mu. Karena sama saja aku cari mati jika menerima tawaran bertarung denganmu," jawab Andromeda

Seketika Angela melepaskan gadis itu dan berbaring di sampingnya.

"Lalu kenapa hari itu kau datang ke Balairung seolah hendak membunuhku?" tanya Angela kemudian menoleh kearahnya.

"Ah itu... Aku hanya berusaha menyelamatkan Yolanda sahabat ku. Sungguh, aku tidak ada maksud untuk menantang ataupun membunuh mu," jawab Andro kemudian segera bangun dan duduk menghadapnya

"Benarkah??"

"Sungguh, aku tidak bohong!" celetuk Andro segera mengangkat kedua tangannya

Seketika Angela tertawa kecil melihat wajah menggemaskan Andromeda.

"Kau benar-benar lucu!" seru Angela kemudian kembali membaringkan tubuhnya dan memejamkan matanya

Andro terkesiap melihat kecantikan Angela dari dekat. Ia kemudian menyelimuti gadis itu menggunakan jubahnya kemudian pergi meninggalkannya

...🍁🍁🍁...

Hari mulai petang Angela terbangun saat Hestia membangunkannya untuk makan malam.

Melihat wajah lelah sang kakak, Hestia kemudian berinisiatif untuk membuatkan makanan untuknya.

Ia pun kemudian meninggalkan gadis itu dan kembali dengan membawakan semangkuk bubur sayuran untuknya.

"Makanlah, bubur sayuran ini sangat bagus untuk mengembalikan kekuatan mu," ucap Hestia kemudian meletakkan bubur yang dibuatnya ke meja kecil di kamar Angela.

"Terimakasih, akhirnya aku bisa juga merasakan makanan buatanmu. Tapi tubuhku lengket sekali jadi aku mandi dulu baru nakan," ujar Angela kemudian segera masuk ke kamar mandi.

Melihat senyuman sang kakak, Hestia kemudian meninggalkan ruangan itu.

Setelah mandi, Angela begitu bersemangat untuk menyantap bubur buatan Hestia, namun Karrie datang menemuinya dan mengajaknya pergi menemui Ratu Vexana.

Tak mau melihat Hestia kecewa karena ia tak menyantap bubur buatannya, Angela kemudian meletakkan bubur itu di bawah tempat tidurnya. Ia berharap dengan begitu Hestia tak tahu jika ia belum memakan bubur buatannya.

Setibanya di Kastil Cong Hour, Ratu Vexana mengatakan jika bangsa peri sudah berusaha mengembalikan mustika itu menjadi sosok Perseus namun usahanya selalu gagal kerena kekuatan sihir yang menyegel jiwa Perseus begitu kuat. Ia mengatakan hanya Dewa dan Dewi yang mambu membuka segel itu.

Mendengar ucapan Ratu Vexana membuat Angela menjadi semakin sedih.

Ia pun menceritakan keresahannya itu kepada Hestia adiknya. Hestia kemudian menyuruh Angela untuk berlibur untuk menghilangkan pikiran negatifnya.

Angela pun mengikuti saran sang adik dan memilih berlibur ke pulau Harapan.

Selama ia berlibur ia memberikan wewenangnya kepada Hestia untuk menggantikan posisinya.

Di tempat berbeda seorang bangsa Elf meramalkan jika seorang pemburu terhebat akan lahir dan memusnahkan dunia kegelapan. Tentu saja ramalan ini semakin membuat bangsa Elf gelisah karena tidak dipungkiri jika bangsa Elf adalah bangsa yang menguasai dunia kegelapan atau dunia bawah.

Ratu Elf yang juga merupakan pemilik restoran kemudian meminta seorang pandai besi dari Klan Emerald untuk membuatkan pedang sihir terbaik untuk menghabisi Andromeda.

Belajar dari kegagalannya menjebak pemuda itu di lantai 13, kali ini Hilda tak mau gagal lagi.

Ia memanggil seorang Welf Cronzo ( Pandai besi yang memiliki kemampuan untuk membuat pedang sihir) untuk membuat senjata terbaik untuk menghadapi Andromeda.

Ia memercayakan pekerjaan ini kepada Cronus seorang Welf Cronzo terbaik di Klan Emerald.

Sebenarnya Cronus sudah muak dan tak mau membuat benda-benda sihir lagi, namun desakan dari klannya membuat ia terpaksa mengambil pekerjaan itu.

Hilda memang memberikan bayaran menggiurkan untuk sebuah pedang yang akan ia berikan kepada sesosok Minotaur yang akan bertugas untuk mengeksekusi Andromeda.

Ia sengaja memilih Minotaur karena tahu jika Andro memiliki trauma dengan monster kerbau tersebut.

Andromeda nyaris tewas saat menghadapi seekor Minotaur di lantai dua, beruntung ada Angela yang datang menyelamatkan nyawanya.

Berhari-hari Cronous menempa besi khusus yang didatangkan dari inti Neraka.

Setelah berhasil menempanya ia kemudian mengukir pedang itu dan mengisi kekuatan sihir di dalamnya.

Setelah selesai lelaki itu tak lupa mencoba kehebatan pedang ciptaannya.

Ia tersenyum puas saat pedangnya berhasil membelah halaman rumahnya.

Sementara itu, Valeri mulai merasa cemas dengan perubahan skill Andro yang berkembang begitu cepat.

Ia khawatir jika kenaikan level yang begitu cepat bisa membuat pemuda itu berada dalam bahaya.

"Semakin tinggi pohon maka semakin kencang angin meniupnya, kau harus lebih berhati-hati lagi saat berburu ataupun memilih teman. Karena teman bisa saja menjadi lawan saat kalian mulai mengalami sebuah gesekan," ucap Valeri menasihati Andromeda

"Baik Val, tentu saja aku akan selalu mendengarkan setiap nasihat mu," jawab Andro

"Kalau begitu mulai sekarang jangan pernah menemui Shopia atau Yolanda tanpa sepengetahuan ku lagi!" cibir Valeri

"Kenapa bisa begitu toh meraka bukan orang-orang jahat, dan aku yakin mereka tidak akan pernah menyakiti ku, justru sebaliknya mereka selalu menolong ku saat aku kesusahan,"

"Yaaaaaa, dasar manusia gak peka, bagaimana bisa kau berkata seperti itu di depan kekasihmu!" seru Valeri dengan wajah kesal

"Oh...maaf aku tidak bermaksud membuatmu marah," jawab Andromeda kemudian berlari meninggalkannya

"Andro tunggu, jangan pergi!" seru Valeri mengejarnya

...🍁🍁🍁...

Cronous segera memberikan pedang ciptaannya kepada Hilda. Wanita itu tersenyum puas saat melihat hasil karya sang pandai besi itu.

"Kau benar-benar bisa diandalkan, aku benar-benar puas dengan hasil kerjamu Cronus. Sekarang kau hanya perlu melatih Minotaur kesayangan ku agar bisa menggunakan pedang ini dengan baik," tukas Hilda kemudian membawa Cronous menemui Minotaur kesayangannya.

Terpopuler

Comments

💞ålmå¥rå🌸

💞ålmå¥rå🌸

sihilda niat amat sih mau membunuh andro🙄🙄🙄

2023-07-18

0

𝐙⃝🦜ֆɦǟզʊɛɛռǟ🍒⃞⃟🦅👻ᴸᴷ

𝐙⃝🦜ֆɦǟզʊɛɛռǟ🍒⃞⃟🦅👻ᴸᴷ

iss sihilda ada dendam apa sm andro ngebett amat ingin membunuh andro🙄🙄

2023-07-05

0

Desti imut🦈

Desti imut🦈

kayaknya Ratu Elf ini musuh besarnya Andro ya

2023-06-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!