"Aku tahu kau sedang merasa sedih karena tak ada satupun klan yang mau menerima mu sebagai anggota mereka. Kalau begitu apa kau mau bergabung dengan klan ku?" ucap gadis itu seketika membuat Andro berbinar-binar
"Benarkah??" ucap pemuda itu memastikan
"Hmm," jawab gadis itu mengangguk
"Tentu saja aku bersedia," ucap Andro langsung menjabat tangan gadis itu
"Secepat itukah, apa kau tidak bertanya dulu aku dari klan apa dan berapa nomor ponselnya?" tanya gadis itu mengerutkan keningnya
"Aku rasa tidak perlu, apapun klannya, berapapun anggotanya aku tak peduli. Yang terpenting sekarang adalah aku bahagia karena kau mau menerimaku menjadi anggota klan itu saja. Selebihnya aku anggap sebagai bonus yang diberangkatkan Dewa kepada ku," jawab Andro
"Unchh manis sekali, beruntungnya aku memiliki pasangan seperti mu," ucap wanita itu berusaha memeluknya namun Andro segera menghindar hingga gadis itu jatuh tersungkur ke tanah.
*Gubrak!!
"Kyaaa!!" pekik gadis itu membuat Andro segera menghampirinya.
Ia mengulurkan tangannya dan membantunya berdiri.
"Maaf sudah membuat mu terjatuh," sesal Andro menelungkupkan telapak tangannya
"Ah tidak masalah, lagian aku suka lelaki seperti mu, tidak mudah tergoda oleh gadis cantik seperti ku," jawab gadis itu mengerlingkan matanya
Ia kemudian membersihkan debu yang menempel di pakaiannya.
"Perkenalkan aku Valeria Lukyanova, panggil saja Val," ucap gadis itu mengulurkan tangannya
"Andromeda," jawab Pemuda itu kemudian menjabat tangannya
"Asal kau tahu klan kita hanya beranggotakan dua orang saja yaitu aku dan kamu. Dan aku tidak akan pernah menambah lagi apapun yang terjadi. Jadi bagaimana menurutmu, apa kau tetap akan bergabung dengan Klan Minerva atau kau akan mengundurkan diri?" tanya Valeria
Meskipun klannya hanya beranggotakan dua orang namun Andro begitu senang dan sangat berterima kasih kepada Valeria yang sudah mengajaknya bergabung menjadi anggotanya. Itulah yang membuat ia mantap untuk tetap menjadi keluarga Valeria.
Valeria tampak senang mendengar keputusan Andromeda. Ia kemudian mengambil pedang milik pemuda itu dan memandangi mustika emas yang menempel di gagangnya.
"Pedang yang bagus, tapi sayang kalau kamu belum bisa menyatu dengannya," tukas Valeria
Gadis itu kemudian menggerakkan pedang itu dan menggerakkannya seolah ia sedang menghadapi seorang monster.
Andromeda tampak takjub melihat gerakan Valeria yang begitu gesit saat memainkan pedang tersebut.
"Apa kau seorang pemburu juga?" tanya Andro membuat Valeria menyudahi latihan pedangnya
Gadis cantik itu tersenyum kemudian melemparkan pedangnya kearah Andromeda.
*Greep!!
Andro segera menangkap pedang itu dan kembali memasukannya kedalam sarungnya.
Andro segera menutup matanya saat gadis itu berusaha membuka pakaiannya.
"Kau tidak perlu menunjukkan tanda pemburu mu. Aku hanya perlu kau menjawab Ya atau tidak tanpa harus melihat tanda di punggung mu," celetuk Andro
Seketika Valeria tertawa mendengar ucapan pemuda itu.
"Ternyata imajinasi mu terlalu liar anak muda, tapi aku suka. Anak muda sepertimu memang sedang suka berimajinasi jadi tidak salah jika kau berpikir seperti itu." ucap Valeria kemudian melepaskan jubahnya.
"Matahari bersinar sangat terik siang ini hingga membuat ku sangat gerah," imbuhnya
"Oh maaf," ucap Andro merasa malu
Selain sebagai ketua klan Valeria juga membantu Andro untuk menemukan kekuatannya yang tersembunyi. Gadis itu mulai dengan melatih Andro untuk menguasai pedang itu.
"Seperti sepasang kekasih kau juga harus menyatu dengan pedang itu agar bisa menemukan kekuatan tersembunyi pedang mu itu. Yang kedua kau harus percaya jika pedang itu akan selalu membantumu mengalahkan semua musuh-musuh mu," seru Valeria
Gadis itu kemudian meminta Andro untuk berkonsentrasi dan memusatkan perhatiannya. Wanita itu bahkan sengaja menutup mata Andro agar ia bisa berlatih dengan maksimal.
"Gerakan pedangmu dan rasakan kekuatannya," ucap Valeria membimbingnya
Wanita itu tampak telaten mengajari Andro sampai benar-benar menguasai pedangnya itu.
Andro kini merasa yakin dengan kemampuannya dan juga bantuan Valeria ia akan bisa menaikan levelnya.
Selesai latihan Valeria membawa pedang Andromeda dan membawanya untuk diperbaiki bentuknya.
Ia sengaja menempa batu mustika emas agar menyatu dengan pedang itu.
"Dengan begini kekuatan batu mustika dan pedangmu akan menyatu sempurna," ucap Valeria kemudian memberikan pedang Andro kepadanya
Benar saja Setelah batu mustika itu benar-benar menyatu dengan pedangnya, Andro merasa pedangnya jauh lebih hebat dari sebelumnya. Ia kemudian pergi ke dunia bawah untuk mencoba kekuatan pedangnya itu.
Andro benar-benar puas dengan kekuatan pedangnya. Bukan hanya berubah menjadi pedang pencabut nyawa namun Andro juga bisa merasakan pergerakan musuh hanya dari kilatan cahaya pedangnya.
Sebagai rasa terimakasih karena sudah membuat pedangnya menjadi lebih keren, Andro pun mentraktir Valeria dan mengajaknya jalan-jalan.
Valeria begitu bahagia saat mengetahui perilaku Andro yang begitu romantis membuatnya merasa seperti sedang berkencan.
"Umm romantis sekali, andai saja kita bisa berkencan seperti ini setiap hari," ucap Valeria
"Kencan???" Andro langsung melepaskan tangannya dan membelakakan matanya menatap Valeria yang tersipu malu menatapnya.
"Kenapa, apa kau keberatan jika aku menganggap ini sebagai kencan?" jawab Valeria mencebikan bibirnya
Melihat wajah kesal Valeria membuat Andro merasa bersalah dan segera meminta maaf.
"Tentu saja tidak masalah hanya saja aku merasa kurang nyaman jika kau berkata seperti itu," jawab Andro
"Kenapa, apa karena aku kurang cantik, kurang seksi atau kau sudah punya seorang kekasih?" ucap Valeria dengan mimik wajah sedih
"Bu... bukan seperti itu,"
"Lalu kenapa?"
"Karena aku tidak nyaman saat menjadi pusat perhatian orang-orang," jawab Andro menunjuk kearah orang-orang yang memperhatikan keduanya
"Oh itu, biarkan saja, mungkin mereka iri melihat kedekatan kita," ujar Valeria kembali bergelayut manja di tangan pemuda itu
"Huft,"
Andro kemudian mengajak Valeria untuk membeli makanan ringan dan duduk menikmatinya di sebuah taman.
Semetara itu di tempat berbeda, para pemburu level menengah keatas sedang berkumpul di sebuah Balairung untuk mengikuti perlombaan kenaikan level.
Sebagai acara tahunan kali ini Klan Kesatria sengaja mengadakan perlombaan untuk kenaikan level di pusat kota.
Namun siapa sangka salah seorang wanita sengaja melepaskan beberapa monster untuk mengacaukan kota.
*Der, der, der!!
Terdengar suara derap langkah seekor monster besar memasuki pemukiman warga. Warga yang melihatnya segera masuk kedalam rumah dan menutup rapat pintu dan jendela rumahnya.
Melihat kedatangan monster di taman kota membuat orang-orang berlarian meninggalkan tempat itu.
Monster itu berhenti tak jauh dari tempat Andro dan Valeri yang tengah asyik menikmati makanan ringannya.
Andro terkesiap saat melihat seekor Orc raksasanya mengintainya.
Ia segera menarik Valeria dan berlari meninggalkan tempat itu.
Dengan kekuatannya saat ini Andro tahu tak mungkin bisa mengalahkan seekor Orc raksasanya. Tubuh Orc terlalu keras hingga sulit untuk menebasnya dengan pedang kecilnya itu. Itulah sebabnya ia memilih kabur dan menyelamatkan diri dari sang monster.
Kemanapun ia pergi monster itu selalu mengejarnya hingga membuat Andro tak ada pilihan lain selain melawannya.
Meskipun ia ragu bisa mengalahkannya, namun ia berusaha berdiri tegap untuk melawan sang monster demi melindungi Valeria.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
🦂⃟ᴍɪʟᷤᴀᷤʜᷫ ᶜᵘᵗᵉ ✹⃝⃝⃝s̊S
valeri jgn ke er an dulu ya... si andro hatinya masih ada cewek lain... jangan sampe kamu jatuh cinta pda pria yg hatinya masih milik orng lain. tkutnya kamu ditinggalin pas lagi" sayang"nya 😀😊😁
andro semoga suatu saat nanti kamu gk nyakitin vale.. karna pda saat kamu ada dititik terendah hanya vale yg menemanimu
2023-07-02
1
Levin Cornelius Sagala
luca toni???
2023-06-27
0
Levin Cornelius Sagala
bahaya kalau andro lihat punggung valeri
2023-06-27
0