"Ri... gue ke gerbang depan duluan, mau nyamperin teman, cakep lo, mo ikut gak?" ajak Nana.
"ayok... kalo nyangkut cowok tamvan aku sih ikut saja, emang siapa dia?" Rita balik bertanya.
" Oh anak temen ayahku, rencananya mau pindah ke sekolah kita," Jawab Nana.
Nana dan Rita berjalan menuju ke ruang Satpam. Sesampai di sana Nana memperkenalkan Panji pada Rita.
"Rita kenalkan ini Panji," ucap Nana memperkenalkan Rita.
"Panji ini Rita, teman sekelas ku." sambil menyodorkan tangan Rita untuk bersalaman dengan Panji.
Panji yang memang ice man cuman pegang sebentar dan cuma kata"hmmm" yang keluar dari mulutnya.
"Ayo Pan... gue ajak keliling sekolah, nanti yang pertama ke ruang guru, kata Om Surya berkas pindah sekolahmu dah masuk ke sekolah ini setelah itu ke ruang kelasmu, siapa tahu ada cewek yang kecantol sama kamu" ajak Nana pada Panji sambil bercanda yang di ikuti oleh Rita, Namun ditanggapi dingin oleh Panji.
"Dulu sekolah dimana Pan," tanya Rita sok kenal sok dekat.
"SMA HARAPAN BANGSA," jawab Panji dengan muka datarnya.
"semoga betah disini yah, kalo ada yang belom paham tentang sekolah ini Lo boleh tanya tanya ke gue, lanjut Rita. dan lagi-lagi hanya terdengar kata "hmmm..." sebagai jawaban
"Dih... manusia ini bertampang manis dan macho tapi Amit-amit dingin seperti freezer . coba kalo ramah dikit aja mungkin gue bisa langsung jatuh cinta pada Panji, batin Rita.
"Na ... gue ke kelas dulu yah... gue titipin Iceman ini padamu," bisik Rita pada Nana dan berjalan menjauh menuju ke kelasnya.
" eh... Jubaedah temeni gue dong, Lo gak setia kawan banget sih... ," bisik Nana balik yang cuma ditanggapi senyuman.
"Pan... gue balik kelas dulu, entar kalo Nana nakal Lo bilang gue, akan gue jewer tu hidungnya biar mancung" pamit Rita pada Panji dan Nana sambil tersenyum manis.
"Eh... Pan... kamu mau ikut ekskul apa nanti, tanya Nana basa basi memecah kebisuan.
"Beladiri kalo ada," jawab Panji singkat padat.
He eh ya... biar Lo kuat lawan penjahat yang mau culik gue? usil Nana biar pandu menyahut dan bener juga pandu menyahut.
"Emang siapa yang mau nyulik Lo, cantik kagak, kaya kagak, yang mau nyulik pasti rugi kalo nyulik Lo," sahut Panji dengan wajah Iceman.
" he...he suaramu merdu juga yah, gue kira Lo sariawan, habisnya pelit banget ngomongnya! celetuk Nana yang berhasil membuat Panji bersuara.
Di depan sudah tampak ruang kepala sekolah yang berdampingan dengan ruang guru dan ruang TU.
"Ini ruang kantor kepala sekolah Pan, yuk... masuk dulu, temuin pak Bramantyo sang kepala sekolah." ajak Nana.
"iya... gue juga tahu.. ini ruang kepala sekolah kan ada tulisannya,, tuh" ucap Panji sambil menunjuk papan di atas pintu.
"He...he... ternyata itu mata lo berfungsi dengan baik ya, bukan hanya pajangan," kataku membalas kalimat Panji.
( "dih... sumpah .... nyebelin banget nih orang dasar Iceman gumam Nana dalam hati)
Tok...tok...
"Masuk", perintah pak Bram dari dalam ruangan.
ceklek, kriett....
"permisi...maaf pak mau mengantarkan siswa pindahan menemui bapak,"sapa Nana dengan sopan.
"Oh... silahkan masuk, jadi ini nak Arkan Panji Gunadarma." ucap pak Bram pada Mereka berdua.
"Iya pak" sahut Panji.
Nana kamu boleh keluar, dan sekalian minta tolong panggilkan Pak Kelvin Wali kelas XI A.
"Iya pak, saya permisi dulu, ucap Nana pada pak Bramantyo, dan mendekati Panji,
"Pan... Gue tinggal dulu. kalo ada perlu apa-apa hubungi gue. gue kelas XI A juga." ucap Nana pada Pandu sambil berlalu.
Nana keluar dari kantor kepala sekolah menuju ruang guru untuk meminta pak Kelvin ke ruang kepala sekolah.
Nana kembali ke ruang kelas, di koridor Nana bertemu dengan Kak Anto yang mau ke Kamar Mandi.
"Hai... Na! dari mana kok belum masuk kelas, apa nyari Abang Anto nih!" ucap gombal receh Anto.
"habis dari ruang pak Bram nganter siswa pindahan." Jawab Nana.
"Na... nanti pas istirahat bisa ketemuan tidak! ada yang mau gue omongin ke Lo. gue tunggu di perpustakaan, sendiri aja ya!"pinta kak Anto pada Nana, " eh... memang ada hal penting yang mau dibicarakan? kenapa nggak sekarang aja," sahut Nana pada kak Anto.
"Kalo bicara sekarang yg ada gue ntar ngompol, dah gak kuat nih. pokoknya gue tunggu Lo di perpus saat istirahat, Titik!" tegas Anto pada Nana sambil berjalan ke toilet.
--------+++++++++++++-------
Tetttt.... Tettttt....
bel istirahat berdering....
"Ayok ke kantin!" ajak Rita pada Nana yang dibalas dengan anggukan.
Di depan kelas XI B sudah ada Alvin, Riri dan Toni.
"Ayok ... buruan .....laper nih! ucap Riri sambil menarik tangan Rita dan Nana.
sebenarnya Alvin ingin sekali menggandeng tangan Nana, tapi apalah daya ... banyak penunggu yang menggangu.
Saat di persimpangan lorong koridor Nana melepaskan tangan dari pegangan Riri.
" Gue ke kamar kecil dulu, eits tapi jangan lupa pesenin bakso sama jeruk anget ya" ucap Nana meninggalkan temannya.
Setelah temannya tidak kelihatan Nana berbalik menuju perpustakaan. di sana terlihat Kak Anto duduk dipojok ruangan.
##
"hayooo ....penasaran gak! kira kira apa yang mau disampaikan Anto pada Nana ya🤔!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Amelisa cherry Salsabila
nembak kayanya
2020-01-11
1