Kriiiiing....kringggg
bunyi alarm memekakkan telinga, tapi aku tetap memejamkan mata. Tanganku hanya bergerak mematikan alarm tanpa bergegas untuk bangun dan sholat subuh.
kakakku yang sudah pulang dari masjid dengan gemasnya masuk ke kamar tidurku, setelah dibangunkan tidak juga bangun, kemudian bergegas mengambil air dari dalam kamar mandi dan memercikkan Ke wajahku, sontak aku gelagapan dan langsung duduk.
Ah... hujan apa genteng bocor, saat kubuka mata nampak Abang aku yang tampan sedang tersenyum mengejek.
" kakak kenapa kau melakukan ini padaku, apakah kamu tidak menyayangi adikku yang imut-imut ini kan jadi basahkan," ucapku dengan puppy eyes.
"Cepetan sana wudhu dulu, matahari sudah hampir terbit kamu malah masih tidur," ucap kak Elang dengan suara tegas nya.
" Iya, aku bangun nih," jawab ku dan secepat kilat aku menyambar handuk dan menuju ke kamar mandi sekedar untuk berwudhu dan mencuci muka dan melaksanakan sholat.
Aku bergegas membantu ibu masak, ku goreng ikan yang sudah berbumbu, setelah menyelesaikan semua aku bergegas mandi berlanjut dengan memakai seragam sekolah.
Aku keluar kamar sambil menenteng tas Ransel, kududukan pantatku di kursi sebelah Kak Elang. kusantap sarapanku dengan nikmat, tapi aku tidak melihat mbak Dewi di meja makan pagi ini.
Salah satu peraturan Ayahku adalah harus sarapan pagi sebelum berangkat beraktivitas.
"Bun, mbak Dewi ke mana kok tidak ikut sarapan?" tanyaku penasaran.
" Mbak Dewi ada meeting di luar kota yang mengharuskannya menginap, mungkin nanti sore sudah pulang," jawab ibu.
" Oh, ya sudah kalo begitu .
Bu, ayah aku berangkat dulu ya!" ucapku sambil mencium tangan ayah dan ibuku.
Ibu tak lupa mengulurkan uang saku dua puluh ribu untukku.
tin...tin...tin..
bunyi klakson motor di depan rumahku, aku langsung lari keluar dan benar saja cowok ganteng blesteran generasi ke dua sudah tersenyum manis kearahku sambil menyodorkan helm.
Sebenarnya aku berangkat sekolah dengan naik angkutan karena belum dibelikan motor oleh ayah, tapi karena Alvin memaksa aku untuk berangkat sekolah dengannya setiap hari, aku sih iya saja, lumayan uangku tidak berkurang jadi uang jajan ku tabah banyak.
Lima belas menit kami sampai di parkiran motor, aku bergegas turun dan menyerahkan helm, "aku duluan ya Vin,"
"sebentar, tunggu aku sih kenapa!" pintanya.
males jalan sama Lo, yang ada gue dipelototi cewek satu sekolah.
"kenapa repot, lagipula mereka juga tahu Lo itu sahabat gue, terang Alvin sambil melangkah dan menggenggam tangan Nana.
"Yuk cepetan upacara sudah mau dimulai, ntar terlambat, disuruh hormat bendera lagi!" ucapku.
Alvin menarik tangan Nana setengah berlari, di tengah jalan bertemu dengan Lily, fans fanatik Alvin.
"Pagi, Alvin yuk ke lapangan bareng ajak Lily sambil melepaskan tangan Nana dari Alvin.
Tanganku terlepas dari genggaman Alvin secepatnya aku berlari ke kelas
teriakan Alvin memanggilku, aku abaikan dan ku jawab," derita Lo, ha...ha...ha"
Segera kuletakkan tas. Ternyata Rita berada di belakangku persis. kami berdua berlari menuju lapangan agar tidak terlambat upacara.
...
"Lo dah kerjakan PR matematika Naa? gue pinjem nomer tujuh sampai sepuluh belum ku jawab,"
"sudah, nih," Nana mengambil buku dari dalam tas dan memberikan pada Rita.
...
pelajaran terakhir sudah selesai, Rita langsung menarik tangan Nana menuju lapangan
"Na ,ayo kita lihat Alvin dan teman teman latihan voli , Toni dan Riri sudah menunggu di sana!" ucap Rita pada Nana.
"iya, sebentar gue masukin dulu buku dalam tas." jawab Nana santai.
" Ayolah cepat sedikit!"
Dalam lapangan nana berpapasan lagi dengan Lily dan teman temannya yang juga hendak menonton pertandingan voli.
"Minggir, ini tempat gue," ucap lili menggeser posisi duduk kami berempat.
pertandingan masih berlangsung, aku bersorak Sorai dengan gembira, hingga tanpa sadar smash keras dari salah seorang pemain mengenai wajahku. duh, pusing banget rasanya, aku menutupi mukaku yang memerah, lalu ku buka lelaki itu menanyakan keadaanku, "aku gak papa,tapi apa sekarang mukaku jadi rata?" tanyaku sambil cengengesan
...tbc
...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Amelisa cherry Salsabila
sejauh ini awalan yg menarik ak nih pembaca setia...dapat mainan baru bacaan menarik
2020-01-11
0