Sore itu Mereka datang dengan berbonceng motor. Nana membonceng motor Alvin, Rita berboncengan dengan Riri dan Toni membawa motor sendiri. Nana tidak memiliki motor, maklum lah keluarga nya pas-pasan. jadi biasanya dia naik angkot atau kadang berangkat bareng Alvin saat ke sekolah.
karena rumah Nana searah dengan rumah Alvin.
Nana dan kawan-kawannya sampai ke warung bakso pak Basuki. Walaupun warungnya tidak besar tapi sangat bersih. Warung Bakso pak Basuki sangat ramai pembeli, ya... tentu saja karena bakso enak.
"Pak, bakso 5 mangkuk, yang dua tidak pakai mi dan es jeruk 5, jangan pakai lama ya pak, keroncongan nih perut, " ucap Nana pada pak Basuki.
Mereka duduk di kursi yang saling berhadapan menunggu bakso pesanan mereka. sambil bercengkrama riang. biasalah kalo Rita sudah mulai cuap-cuap ditimpali Riri dan Alvin maka jadilah warung pak Basuki seperti pasar.
"Gimana wajah kamu Na, apa masih sakit?," tanya Alvin sambil memandang wajah Nana yang masih agak kemerahan.
"Alhamdulillah sudah gak papa Vin ...aku baik-baik saja, wajahku juga masih sama, belum berubah jadi tambah cantik jadi Lo gak akan salah orang saat cari Nana. "Eh ...ng...ngapain memandang muka gua terus ... ntar jatuh cinta loh Vin" jawab Nana sambil tersenyum.
"Iya, emang itu rencananya, tapi sekarang gue cuma mau lihat di muka Lo ada tahi lalat gak, dan satu lagi kalo kamu mau sihh...aku juga mau banget kok," saut Alvin cengengesan.
" Sialan, wajah gue mulus tau, hanya satu tahi lalat saja," sahut Nana
"Vin, emang lu beneran suka sama Nana?" bisik Toni yang duduk di sebelah Alvin. "sejak kapan"?
Alvin hanya membalas dengan senyum.
"
"Eh... si Bambang ditanya kok diem aja," sahut Riri yang juga penasaran.
"Penasaran, apa penasaran banget? jawab Alvin dengan wajah innocent sok kegantengan.
"Eh, itu... baksonya dah datang..., Nana ... hapus dulu iler lo tuh yang hampir menetes, entar masuk ke mangkok bakso gue lagi," ucap Riri menggoda Nana.
" gak papa dong ... kan iler gue seperti penyerap rasa" sahut Nana sambil tertawa.
" jijik tau," sungut Riri
"Sudahdah ah, cepetan dimakan tu bakso, kalo dingin gak enak Lo?" kata Toni yang sedari tadi diam saja.
"Syeedap....enakkk...kenyang.... Alhamdulillah," kata Nana sambil memegang perutnya.
Tanpa mereka sadari Anto sudah berdiri di belakang mereka. Anto segera duduk di sebelah Riri dan berhadapan dengan Nana.
"Eh.. CECAN sorry ya tadi gue tidak sengaja. itu kejadian tadi dilapangan, masih sakit gak, ada yang luka gak, perlu di bawa ke dokter gak?" mulut Anto nyerocos kaya kereta api.
"itu mulut lo ... kaya lokomotif kereta aja, cerocos terus ," sahut Alvin di sebelahnya.
"Apaan.. tuh CECAN...," sahut 3 cewek yg duduk didepannya. "lo kira kita cicak apa." sungut Riri sambil memanyunkan bibirnya.
"ihhh gitu aja gak tau, CECAN tu... cewek cantik," jawab Anto.
dihhh, gombal, muji-muji kita, paling ujung-ujungnya, Lo mau minta traktir yah!" ucap Rita.
" Entar pesenan kalian biar aku aja yang bayar, tapi uang kalian kumpulan padaku, entar gue kasih ke pak Bas" ucap Alvin cengengesan.
"itu sama aja kita yang bayar Buammmbang," teriak ke tiga cewek itu kompak.
"Eh.. gue aja yang traktir semua yang kalian pesen,"sahut Anto.
"Beneran ni To... tengkyuh ya?
" Iya ma sama," jawab Anto
"Sudah sore nih, pulang yukk... Alvin gue bareng lagi yach!
"Ok sayang, apa sih yang gak buat Lo," jawab Alvin.
"gihhh... gommmmmbal," teriak Rita dan Riri bersamaan.
Nana pulang bersama Alvin, setelah 20 menit perjalanan sampai juga di rumah Nana.
"besok pagi ku jemput jam biasa yang," kata Alvin sambil menghidupkan motor dan pergi.
tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
~🌹eveliniq🌹~
meninggalkan jejak support salken dari Find the Perfect Love 💕
2021-11-25
0
Amelisa cherry Salsabila
emmm pesona nana mulai nih...bertebaran visualnya donk
2020-01-11
0