Sekarang aku duduk di kelas XI A SMAN 1 Jati. Aku termasuk anak yang pandai , buktinya sering masuk jajaran sepuluh besar, itu kata Rita temenku. Aku bersyukur aja, nilaiku bisa bagus padahal aku jarang belajar. mungkin keturunan dari ayahku kali .
Aku bukan berasal dari keluarga berada, jadi untuk berangkat sekolah aku sering nebeng temen satu sekolah atau naik angkot. biasanya sih nebeng Alvin teman masa kecil dan juga temen sekolah.
Saat Aku masih kecil tepatnya saat TK mulai mengenal sosok Alvin yang usil dan nakal. Aku sering dibuat menangis gara gara hidung ditarik dengan keras atau mencubit pipi. Entah lah mungkin karena hidungku yang pesek biar mancung seperti hidung nya, sebel banget. rasanya!
"Ala bisa karena biasa", karena aku terbiasa dengannya maka kami menjadi akrab sampai saat ini. BahkanKedua orangtuaku juga mengenal Alvin dengan baik, karena dia sering main kerumahku.
Sebenarnya temanku bukan hanya Alvin, Ada Rita, "si emak rempong", Teman satu kelas ku, Ada Toni "Si kalkulator berjalan", Ada Riri Imut yang usil.
Kami biasa kumpul bareng sesudah pulang sekolah .
===========
Hari ini kayaknya ada yang aneh, Kak Anto yang bersikap aneh akhir akhir ini, bawaannya rese terus, usilin aku terus, tidak tahu ada apa.
ehh ...kata si Riri mungkin Kak Anto naksir Aku, ya tidak mungkin lahhhhh....
Tahu diri gue... mana ada laki ganteng suka Ama gue, yang ada gue yang kegeeran.
yang gue pikir mungkin si Anto deketin gue mau minta dicomblangi sama si Riri.
Untuk urusan pacaran, gue terima takdir diri gue yang terlahir kurang cantik kok ... jadi gak terlalu banget ngarep punya pacar.
Katanya Jodoh, rezeki, hidup dan mati Tuhan yang atur, jadi aku santai aja.
Biarlah sekarang ini gue fokus sekolah, dan menikmati masa Muda.
Nasibku memang baik kali ya....atau apess mungkin punya temen gantengnya kebangetan, bukan satu tapi ada beberapa, secara.... gue sering diajak Alvin menonton pertandingan nya, ya.. otomatis gue kenal sama temen Alvin yang rata rata tinggi dan ganteng.
======
Seperti sore ini, Alvin sudah bersandar di pintu keluar kelasku, mengamati ku yang sedang piket membersihkan kelas.
"Perlu bantuan gak nih...?" seru Alvin sambil masuk ke kelasku dan mengambil penghapus papan tulis.
"Perlu lah... tuh ... papan tulis bersihin yah!" sahut Rita yang memang jadwal piket sama dengan Gue.
"Tengkyuh babang sayang," kataku pada Alvin sambil mengambil tas dan siap keluar kelas bersama.
"Ealah... wajah Lo kenapa Vin, kayak kepiting rebus? tanya Rita dengan memandang wajah blushing Alvin.
" Ehh... Rita yang cantik dan imoet... kaki gue masih injek bumi kan, bahagianya hati Abang... ada yang manggil sayang," jawab Alvin dengan raut wajah senang.
"Eh... dodol segitu senengnya dibilang "babang sayang" sama Nana, jangan-jangan Lo naksir beneran sama Nana," ucap Rita dengan mulut dimonyongka .
belum sempat Alvin menjawab pertanyaan Rita, Nana malah menanyakan keberadaan 2 temannya yang belum nampak batang hidungnya.
"Eh... Vin kemana si Toni sama Si Riri, kok nggak kelihatan, apa mereka berdua ada kencan berdua ninggalin kita-kita? tanya Nana yang masih penasaran.
"Tadi sih Riri pamit duluan gak bisa bareng kita, katanya ada urusan keluarga, nah si Toni tadi juga di telfon nyokap suruh pulang cepetan, ini gue disuruh nyamperin ke kalian," jawab Alvin santai.
" ayo... buruan ke lapangan, gue mau cuci mata nih setelah seharian ini melototi buku, Ah... hilang kelelahan hayati kalo lihat babang tampan dengan body yang aduhai... perutnya yang kaya roti sobek,"ucap Rita dengan muka membayangkan teman teman club' Alvin
" Mesum lo Rit... ," ucap Nana
" Biarin...Lo juga sama kan kayak gue,... secara Lo lebih sering ikutan Alvin jadi suporter wheeee... ," balas Rita pada Nana.
Tiba tiba dari arah belakang ada yang mendorong Rita sama Nana. ternyata Lily dan gengnya.
"Minggir Lo berdua, gue mau jalan sebelahan sama babang tamvan, calon suami masa depan," ketus Lily sambil memeluk lengan Alvin.
"Ehhh... "mis lem karet", jalan yang bener, main geser aja," sahut Rita dengan kesal.
Alvin yang merasa risih, reflek melepaskan tangan Lily dan lari menuju lapangan.
"Rita, Nana gue duluan, Gue tunggu di lapangan ok." ucap Alvin sambil berlari.
" kalian ingat ya ... Alvin itu gebetan gue, awas kalo loh berdua macam-macam." ancam Lily pada Rita dan Nana.
"Eh.. nenek sihir, Alvin itu sahabat gue ya... kalo Lo mau naksir urusan loh..., ngapain main ancam segala, yang ada Lo harus nya baikin kita," balas Rita dengan sewot.
"Eh.. udah udah Rita... ngapai Lo ribut sama teman sendiri," ucap Nana sambil menggandeng Rita menuju Lapangan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Amelisa cherry Salsabila
sepi amat nih yg koment🤔 thor ceritanya lumayan menarik typo tanda baca yq sedikit lh masih enak dibaca gak berantakanan..... semangat thor
2020-01-11
0