"Na...Nana... tungguin dong, jalanmu cepat sekali seperti dikejar-kejar kuntilanak saja," ucap ku sambil ikut berlari mengejar Nana.
"Lihat tuh Vin, si Lily masih memelototi lu, seharusnya tadi Lily kamu ajak bareng sekalian, biar nempel mesra gitu loh, kayak perangko," sautan Nana sambil cengengesan.
"Diiih, sialan lu Nana, Amit- amit jabang bayi tujuh keturunan, masak iya gue suruh jalan sama Lily, yang ada gua kayak diikat sama gurita, maaf saja Yach!" ketus Alvin.
"Eh, mantra dari mana tuh kata "Amit- amit jabang bayi tujuh turunan" entar yang ada benci jadi cinta, jatuh cintrong sama "Miss gurita" tahu rasa Lo!" ledek Nana yang berhasil membuat Alvin jadi merinding sendiri.
"Kamu itu Nana sahabat gue bukan sih, bukannya belain temen, malah jeblosin temen ke mulut gurita. Gue sumpahin kamu jatuh cinta sama gue," kata Alvin.
"Dihhh... apaan sih Lo Vin, serius amat, santai aja kali Buambang! sudah ah, Gue masuk kelas dulu, by," ucap Nana sambil berlalu menuju kelasnya.
"Ah, dasar Alvin,"gerutu Nana.
\=\=\= di kelas\=\=\=
Masih pukul tujuh kurang sepuluh menit, aku langsung menuju tempat dudukku di sana sudah ada Rita yang bertengger di atas kursi singgasana nya
"Selamat pagi Rita, tumben berangkat gasik," tanya Nana, "Iya Nih tadi dianterin sama bokap sekalian berangkat kerja," jawab Rita.
"Eh Na... tadi lu berangkat bareng sama si Alvin?
"Iya Rit... susahnya punya temen yang ganteng gak ketulungan, kayaknya di mana-mana dipelototi penggemar, tadi saja aku di jalan ketemu sama "Miss gurita". nyebelin banget orangnya. maunya nempel terus sama Alvin, kasian juga sama Alvin kayak risih gitu." terang Nana
"Oh iya... Na, jam pertama kan pelajaran Matematika pak Felik si Mr. Killer. PR Lo ketinggalan gak?" tanya Rita yang mengeluarkan buku dari dalam tas.
"Gak kayaknya... tadi pagi sudah di cek ada kok di tas. siapa juga yang sudi jadi jajaran wayang di depan kelas. Syukur banget ya Rit... punya temen "Kalkulator berjalan" jadi saat kesulitan matematika tinggal minta bantuannya saja." ucap Nana.
"Eh...sudah bel tuh... siap siap gih Rit... bentar lagi Pak Felik pasti masuk."
Setelah empat jam pelajaran matematika yang menegangkan akhirnya selesai juga. Entahlah mengapa Aku bisa merasakan sangat lapar setelah pelajaran Matematika. Mungkin cacing-cacing diperut juga ikut mikir pelajaran matematika kali yah...jadi kelaparan juga.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=÷
Secepat kilat Rita menarik tanganku dan membawaku pergi ke kantin.
"Ayo, buruan, laper banget Nih!" kata Rita.
"Tunggu bentar ya, paling bentar lagi mereka muncul di kelas kita!
"Ahh iya, itu mereka Alvin, Riri dan Toni." teriak Rita.
Alvin, Toni dan Riri sudah berjalan keluar kelas, jadi Rita tidak jadi memanggil. Tangan Rita yang satunya langsung menarik Riri. sedangkan Alvin dan Toni membuntuti di belakang.
Nana langsung mengedarkan pandangannya ke sekeliling, dia melihat ada lima bangku kosong di sebelah kak Anto dan kak Faris.
"Permisi, boleh ikut duduk kak?"tanya Nana dengan ramah.
"Eh, ada CECAN, boleh dong duduk di sini, apa sih yang gak buat lu," jawab kak Anto.
"Kak Anto mau ngegombalin sapa nih, secara disini ada 3 perempuan loh?" ceplos Alvin yang duduk di sebelah Nana.
"Cewek sebelah Lo... Vin," jawab Kak Anto.
Sebelah Mana, kanan apa kiri?" Alvin balik tanya.
"Eh, sudah ... sudah...urusan gombal menggombal singkirkan dulu, mending kita pesen makanan dulu, ada yang mau berubah menu dari biasanya? tanya Nana." "nggak!" semua kompak menjawab.
"Ya udah... Mang Giman pesen bakso Dua mangkok, siomai 3 piring dan es teh 5 gelas, gak pake lama ya, Mang!." teriak Riri pada mang Giman.
"Oke... Neng, Memang secepatnya datang!" jawab mang Giman dengan ramah.
Semua menikmati makanan dengan nikmat, tapi...
tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Amelisa cherry Salsabila
masih penasaran visual photo nana donk
2020-01-11
1