Bau Kencur

Vicky sengaja memandangi Rhea yang tengah fokus dengan pekerjaannya. Setelah selesai, Rhea pun langsung mengirimkan hasil pekerjaannya ke email Vicky.

“Well done, Pak Vicky!” ucap Rhea sambil memandang ke arah Vicky.

Vicky sendiri langsung tergagap dan membetulkan posisi duduknya.

“Pak Vicky hobi melamun ya?” tanya Rhea kemudian.

“Enggak kok! Saya cuma mengagumi kecantikan kamu, Rhea. Kamu benar-benar cantik!” puji Vicky.

“Oh yaa? Tapi saya lagi gak punya receh nih pak buat bayar pujian bapak!” balas Rhea membuat Vicky terkekeh pelan.

“Gimana kalo saya kasih tips khusus atas kerja keren kamu hari ini?” tawar Vicky membuat Rhea membulatkan matanya.

“Tips? Duit kan?” balas Rhea yang langsung diangguki oleh Vicky.

Rhea pun langsung mengambil ponselnya dan membuka M-Banking miliknya, kemudian ia sodorkan ke arah Pak Vicky. Tanpa menunggu lama, Vicky pun langsung mentransfer uang tips untuk kinerja Rhea hari ini.

“Done! Jangan dihamburkan yaa! Harus ditabung!” ucap Vicky sambil mengembalikan ponsel Rhea.

Rhea pun mencoba mengecek berapa saldo yang masuk ke dalam rekeningnya. Betapa terkejutnya Rhea saat mengetahui Vicky mengirimkan uang sebanyak satu juta ke rekeningnya di hari pertamanya bekerja.

“Hah? Ini serius Pak Vicky kasih tips sebanyak ini?” tanya Rhea menelisik.

“Iya, Rhea! Anggap saja sebagai gaji pertama kamu!” jawab Vicky yang sudah berdiri dari tempat duduknya.

“Yuk, jadi mau ke sekolah gak?” tanya Vicky yang sudah berjalan di depan.

“Jadi dong, Pak Bos!” balas Rhea girang. Ia pun segera mengambil tasnya dan mengejar langkah Vicky.

Kini keduanya pun sudah berada di dalam lift. Senyum Rhea terus saja mengembang di bibirnya mengingat gaji pertamanya sudah ia terima.

“Pak!” panggil Rhea yang dijawab Vicky dengan deheman singkat. “Bapak tadi gak salah transfer kan?” tanya Rhea membuat Vicky tertawa kecil.

“Jelas enggak dong! Usaha kamu itu memang patut untuk diapresiasi!” balas Vicky membuat Rhea terbang melayang.

“Makasih banyak, Pak Bos! Gimana kalo nanti bapak saya traktir di istana ice cream sebagai rasa terima kasih saya? Biar bapak juga bisa ngerasain gaji saya!” tawar Rhea membuat Vicky mengerutkan dahinya.

‘Hah? Ngerasain gajinya Rhea? Anak ini maksudnya apa sih?’ gumam Vicky dalam hati. ‘Oooh, mungkin dia lagi ngajakin kencan kali ya!’

Belum sempat Vicky menjawab tawaran dari Rhea, Rhea sudah langsung mencabut tawarannya.

“Eh, maaf pak! Saya lupa, bapak kan gak perlu lagi ya saya traktir apa lagi di kedai es krim! Orang duitnya juga dari bapak kan?” tukas Rhea.

“Mendingan saya traktir temen aja deh!” lanjut Rhea lagi membuat Vicky membuang nafasnya kasar.

“Teman yang mana?” tanya Vicky.

“Temen sekolah, Pak! Ada Naya, Caitlin, Hazel, Bima, emmm, siapa lagi ya?”

“Rhea! Baru dapat gaji pertama itu jangan langsung dihambur-hamburkan! Kan udah saya bilang untuk ditabung!” tegur Vicky yang sangat tidak suka saat mendengar Rhea menyebut nama teman laki-lakinya.

“Kalo kamu ketahuan boros, saya gak akan lagi kasih tips spesial lagi buat kamu!” ancam Vicky.

“Iya deh, Pak! Maaf!” ucap Rhea sambal menundukkan kepalanya.

“Saya maafkan kamu dan jangan ulangi lagi!” lanjut Vicky dan langsung dijawab Rhea dengan anggukan kepalanya.

Tak lama kemudian pintu lift pun terbuka dan Vicky langsung melangkahkan kakinya ke mobil yang sudah disiapkan di depan pintu lobby. Sedangkan Rhea juga langsung mengikuti Langkah Vicky dan masuk ke dalam mobilnya.

Kali ini, Ken yang menjadi sopir. Rhea dan juga Vicky pun duduk berdampingan di seat belakang. Teguran Vicky tadi membuat Rhea memilih diam.

‘Pak Vicky itu udah kayak papa deh! Kalo aku boros sedikit aja langsung diomelin. Nah, yang ini malah lebih parah! Belum juga boros, udah diomelin dulu. Aiih, galak juga Pak Vicky!’ gumam Rhea dalam hati.

‘Tapi aku justru merasa diperhatikan jika dilarang seperti itu. Lagi pula, Pak Vicky bener juga sih! Baru dapet gaji pertama aja udah langsung dihambur-hamburkan!

Perlahan Rhea memandang ke arah Pak Vicky yang tengah memeriksa pekerjaannya di layar iPad.

‘Pak Vicky itu kalo dilihat-lihat masih pantes banget kalo dipakein seragam SMA. Cakep, masih kelihatan muda meski udah punya anak satu, udah gitu gayanya cool lagi.’ Rhea mulai bergumam sambil memandangi Pak Vicky.

‘Beuh, bisa jadi most wanted boy SMA pasti! Kayaknya dulu Pak Vicky jadi idola juga deh di sekolahannya. Tapi kenapa malah ditinggalin istrinya ya?’   

‘Padahal sama anak juga perhatian banget loh. Ck, ternyata semua orang tampan itu gak semuanya Bahagia. Buktinya Pak Vicky kurang apa lagi coba. Eh iya, tapi kan setiap orang punya kekurangan. Jadi kekurangannya Pak Vicky itu ditinggalkan istri.’

‘Duuh, kasihan banget ya!’ batin Rhea.

Tiba-tiba saja Pak Vicky menoleh ke arahh Rhea dan kedua netra mereka pun bertemu.

“Kamu naksir sama saya sampe ngeliatin terus dari tadi?” tanya Vicky.

“Bukan naksir, pak! Lebih tepatnya sedang menilai sisi kehidupan seseorang!” balas Rhea.

“Maksudnya apa?” tanya Vicky yang masih belum paham arah pembicaraan Rhea.

“Saya cuma lagi cari kekurangan bapak aja!” jawab Rhea yang kemudian membetulkan posisi duduknya menghadap ke depan.

“Bapak kan tampan, kaya, baik, tegas pula. Makanya, di sisi kelebihan bapak, pasti ada kekurangannya bukan?” lanjut Rhea lagi.

“Terus kamu udah nemuin kekurangan saya?” tanya Vicky sambil menunggu jawaban dari Rhea.

“Udah dong!”

“Saya kurang apa dong?” tanya Vicky yang semakin penasaran.

“Kurang beruntung karena ditinggalin istri dan harus jadi single daddy!” balas Rhea dengan santai.

Ken yang tengah mengendarai mobil Vicky pun langsung terkekeh pelan mendengar jawaban dari Rhea.

“Kamu bener banget, Rhea! Bahkan istrinya juga malah memilih orang lain!” timpal Ken. “Gimana kalau kamu yang jadi istrinya Pak Bos aja?”

“Ya gak mungkin lah Pak Ken. Saya itu gak masuk dalam kategori istrinya Pak Vicky!” balas Rhea.

“Loh, kenapa?” tanya Vicky yang sudah mulai gusar.

“Bukankah menurutmu, aku itu tampan, kaya, baik, tegas, dan tentunya sudah masuk dalam kriteria suami yang baik dong!” lanjut Vicky.

“Ya, tapi kan istrinya juga bukan anak di bawah umur juga kali, Pak! Kalo kata orang nih yaa, saya itu masih bau kencur! Jadi, belum pantas kalo nikah dan punya anak!” balas Rhea.

“Trus, yang pantas buat Pak Bos itu harusnya wanita yang bau apa dong?” tanya Ken yang kembali ikut menimpali.

“Yang bau bumbu masakan dong. Ada bau jahe, kunyit, lengkuas, dauh sereh, pokoknya semuanya deh!”

Jawaban Rhea kali ini membuat Ken tertawa lepas, sedangkan Vicky justru menahan dirinya untuk tidak tertawa. Tak lama kemudian mobil yang dikemudikan Ken sudah sampai di depan sekolah Rhea. Ken pun menepikan mobilnya dan Rhea bergegas keluar.

Sedangkan di dekat gerbang, tampak Hazel tengah berdiri dan sengaja menunggu kedatangan Rhea. Melihat hal ini, Vicky pun mengepalkan tangannya menahan rasa cemburu.

“Ck, kenapa sih anak cowok itu pake nungguin Rhea di luar gerbang?” gerutu Vicky dengan kesal.

“Yaelah, Namanya juga anak SMA, pasti kayak gitu dong bos!”

“Lagi pula tadi kamu gak denger penjelasan dari Rhea? Dia masih bau kencur, bos!” timpal Ken lagi.

“Iya bawel! Aku juga paham kok!” balas Vicky dengan kesal.

Akhirnya mereka pun Kembali melanjutkan perjalanan menuju ke sekolah Dean untuk menjemputnya.

 

 

Terpopuler

Comments

Rita

Rita

dianggap bumbu dapur

2023-06-21

2

Rita

Rita

ngakak dasar tapi bener sich

2023-06-21

2

lihat semua
Episodes
1 Bukan Sopir Taksi
2 Panggilan Menyebalkan
3 Mulai Terpesona
4 Tekad Vicky
5 Menjemput Rhea
6 Trik Pertama Vicky
7 Trik Kedua
8 Lunch Together
9 Masalah Rhea
10 Pink or Black?
11 Ujian Buat Vicky
12 Galau
13 Bekerja Sama
14 Bau Kencur
15 Prepare for Graduation
16 Ego Vicky
17 Perdebatan Kecil
18 Bualan Vicky
19 Mendukung atau Tidak?
20 Panggilan Spesial
21 Hubby?
22 Rhea Kecewa
23 Kandang Singa atau Harimau.
24 Gara-gara Cemburu
25 Better than Before
26 Senjata Makan Tuan
27 Frustasi
28 Ternyata oh ternyata
29 Family Gathering
30 Just Cosplay
31 Memendam Rasa
32 Ketegasan Rhea
33 Malam Sebelumnya
34 With Dean
35 Jawaban Rhea
36 Dean Memang Brilliant
37 Balasan Rhea
38 Rhea n Lisa
39 Menyusul Rhea
40 Arrived
41 Ditembak Hazel
42 Alasan Rhea
43 Kencan Pertama
44 Gara2 Lupa
45 Sarapan di Rumah Rhea
46 Jadi Kikuk, 'kan?
47 Kakak Ipar Kecil
48 Dasar Gila!
49 Tahan Tawa
50 Fitting Gaun Lamaran
51 Tidak Bergeming
52 Rona Menyerah
53 Pro Kontra
54 Rhea vs Kylee
55 Menuju Lamaran
56 Kedatangan Pak Iwan
57 Saat Rhea Merajuk
58 Gantungan Kunci
59 Kalah Telak
60 Lamaran
61 Gara-gara Burung
62 Pingitan
63 Rindu
64 Apes, dah
65 Menuju Hari H
66 Wedding Day 1
67 Wedding Day 2
68 Wedding Day 3
69 Tert....
70 Malam Pertama
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Bukan Sopir Taksi
2
Panggilan Menyebalkan
3
Mulai Terpesona
4
Tekad Vicky
5
Menjemput Rhea
6
Trik Pertama Vicky
7
Trik Kedua
8
Lunch Together
9
Masalah Rhea
10
Pink or Black?
11
Ujian Buat Vicky
12
Galau
13
Bekerja Sama
14
Bau Kencur
15
Prepare for Graduation
16
Ego Vicky
17
Perdebatan Kecil
18
Bualan Vicky
19
Mendukung atau Tidak?
20
Panggilan Spesial
21
Hubby?
22
Rhea Kecewa
23
Kandang Singa atau Harimau.
24
Gara-gara Cemburu
25
Better than Before
26
Senjata Makan Tuan
27
Frustasi
28
Ternyata oh ternyata
29
Family Gathering
30
Just Cosplay
31
Memendam Rasa
32
Ketegasan Rhea
33
Malam Sebelumnya
34
With Dean
35
Jawaban Rhea
36
Dean Memang Brilliant
37
Balasan Rhea
38
Rhea n Lisa
39
Menyusul Rhea
40
Arrived
41
Ditembak Hazel
42
Alasan Rhea
43
Kencan Pertama
44
Gara2 Lupa
45
Sarapan di Rumah Rhea
46
Jadi Kikuk, 'kan?
47
Kakak Ipar Kecil
48
Dasar Gila!
49
Tahan Tawa
50
Fitting Gaun Lamaran
51
Tidak Bergeming
52
Rona Menyerah
53
Pro Kontra
54
Rhea vs Kylee
55
Menuju Lamaran
56
Kedatangan Pak Iwan
57
Saat Rhea Merajuk
58
Gantungan Kunci
59
Kalah Telak
60
Lamaran
61
Gara-gara Burung
62
Pingitan
63
Rindu
64
Apes, dah
65
Menuju Hari H
66
Wedding Day 1
67
Wedding Day 2
68
Wedding Day 3
69
Tert....
70
Malam Pertama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!