Setelah mandi dan mengganti bajunya, Rhea langsung menemui papa dan mamanya yang masih duduk di ruang tamu. Wajah serius kedua orang tuanya membuat Rhea menebak jika bisnis orang tuanya sedang ada masalah.
"Papa sama mama lagi ada masalah ya?" tanya Rhea yang langsung duduk di samping mamanya.
"Benar nak, sebelumnya papa minta maaf harus membagi masalah ini denganmu," jawab papa Rhea.
Papa Rhea pun pelan-pelan menjelaskan masalah yang kini sedang menimpa mereka. Bisnis restoran di Bali yang sedang mereka jalani saat ini adalah kerja sama antara papa Rhea dengan teman semasa kuliahnya. Tiga tahun yang lalu mereka kembali bertemu di Bali setelah sekian lama tidak bertemu.
Pertemuan mereka tersebut membuahkan hasil kerja sama untuk mendirikan sebuah Restoran dan Lounge di Bali. Sebelumnya, papa Rhea memang mendirikan restoran tersebut di Jakarta. Namun, setelah bertemu dengan teman kuliahnya, papa Rhea pun membuka cabang restoran di Bali.
Ternyata teman kuliah papa Rhea yang sering dipanggil dengan Om Ucok justru menipu bisnis mereka hingga kini Restoran dan Lounge mereka mengalami kebangkrutan. Kebangkrutan tersebut dikarenakan Ucok yang memiliki banyak pinjaman di berbagai tempat dengan menggunakan nama Delicious Resto and Lounge (DRL).
Hingga besarnya pinjaman tersebut membuat papa dan mama Rhea kelimpungan. Bahkan jika dihitung-hitung, pinjaman tersebut dapat terlunasi jika mereka menjual kedua bisnis yang saat ini mereka jalani.
Rhea menghela nafasnya pelan ambil memandang iba ke arah papa dan mamanya.
"Jika memang Rhea tidak bisa melanjutkan kuliah tidak apa-apa, pah. Rhea bisa langsung bekerja untuk membangkitkan lagi usaha kita!" ucap Rhea yang tidak ingin membebani kedua orang tuanya.
"Tidak, sayang. Kau tetap harus kuliah bagaimanapun caranya. Hanya saja mungkin kita akan menjual beberapa aset kita untuk memulai usaha yang baru lagi!" jelas mama Rhea.
"Benar kata mama. Papa tetap berharap Rhea bisa kuliah. Untuk masalah ini biar kita yang memikirkan, sayang!" jelas Papa Rhea.
"Hanya saja yang saat ini papa pikirkan adalah, sahabat dekat papa, Om Iwan dengan senang hati akan membantu usaha papa bangkit lagi. Namun, syarat yang diberikan sangat sulit untuk papa jalani!" jelas papa Rhea.
Rhea mengenal betul Om Iwan yang disebut sebagai sahabat papanya itu. Satu tahun yang lalu istrinya sudah meninggal karena kanker getah bening yang dideritanya.
"Memangnya apa syarat yang om Iwan berikan kepada papa?" tanya Rhea.
"Dia meminta papa untuk menikah kan kamu dengannya," jawab Papa Rhea.
Jawaban papa kali ini membuat Rhea sangat terkejut. Bagaimana mungkin ia akan menikah dengan lelaki yang usianya sama dengan papanya dan lebih pantas menjadi ayahnya sendiri.
"Om Iwan sudah gila ya?" pekik Rhea tidak terima.
Mama Rhea pun langsung menangis sambil memeluk Putrinya.
"Mama juga tidak setuju dengan permintaannya sayang," ucap Mama Rhea.
"Papa juga tidak sudi menikah kan putri papa dengan pria yang seumuran dengan papa!" jelas Papa Rhea.
"Rhea lebih baik tidak kuliah dan jauh miskin dari pada harus menikah dengan Om Iwan, Ma!" isak Rhea.
"Mama tahu sendiri kan, bahkan anak Om Iwan saja seumuran dengan Rhea," lanjut Rhea yang tidak habis pikir dengan berita yang baru saja ia dengar.
Om Iwan, sahabat papa Rhea adalah ayah dari Hazel, kapten basket di sekolah Rhea. Bahkan Rhea sama sekali tidak bisa membayangkan jika dia justru jadi ibu tiri dari teman SMAnya.
"Jika selama ini aku sangat menghormati Om Iwan, kali ini aku sangat membencinya!" ucap Rhea yang kemudian berlari ke kamarnya dan menutup pintu kamarnya dengan sangat kencang.
Melihat sikap anak gadisnya itu, papa dan mama Rhea semakin sedih.
"Harusnya aku tidak menceritakan hal ini dengannya. Aku takut Rhea justru shock dan merasa takut dengan apa yang baru saja aku ceritakan!" ucap papa Rhea.
"Tidak masalah, sayang!" tukas mama Rhea. "Aku rasa Rhea sudah sangat dewasa untuk mengerti tentang masalah yang kita hadapi. Aku hanya ingin dia berhati-hati dengan Iwan jika suatu saat mereka bertemu di jalan," jelas mama Rhea.
+++
Sedangkan Rhea kini sedang kesal dan menangis di kamarnya. Tiba-tiba saja ponselnya berdering dan tampak Dean sedang menghubunginya.
"Halo Kak Rhea, aku sekarang sedang jalan kaki ke rumah Kak Rhea sama Onty Lisa. Kakak sekarang di rumah kan?" tanya Dean di ujung panggilan.
"Iya Dean. Kakak ada di rumah sekarang!" jawab Rhea sambil mengusap air matanya.
"Kakak habis nangis ya?" tanya Dean lagi.
"Oh, gak kok. Ya udah, Dean kakak tunggu ya!" ucap Rhea dan kemudian pun panggilan berakhir.
Ia pun langsung menuju ke kamar mandi untuk mencuci mukanya agar wajahnya tidak terlihat sembab. Setelah itu Rhea pun turun ke bawah dan menuju ke teras rumahnya untuk menunggu kedatangan Dean.
Saat sampai di lantai bawah, papa dan mama Rhea sudah tidak tampak di ruang tamu. Bahkan mobil mereka pun juga sudah tidak terlihat.
"Aku yakin, papa dan mama pasti sedang berjuang untuk bisnis yang mereka jalani saat ini!" gumam Rhea dengan sendu.
Tak berapa lama, Dean pun datang bersama ontynya. Kali ini Dean membawakan coklat dan ice cream untuk Rhea.
"Ini untuk kakak," ucap Dean menyodorkan coklat dan ice cream ke arah Rhea.
"Waaah, terima kasih banyak Dean. Kamu tau aja sih kakak lagi pingin ini!" balas Rhea.
"Rhea kok sembab banget, habis nangis ya?" tanya Lisa.
Rhea pun mengangguk dan memeluk Lisa yang sudah ia anggap sebagai kakaknya sendiri.
"Ada masalah apa sih? Yuk, cerita sama kakak!" ucap Lisa sambil mengusap punggung Rhea.
Akhirnya Rhea pun mengajak Lisa dan Dean ke taman samping rumah yang dilengkapi dengan kolam renang.
Kini Dean pun berenang sedangkan Rhea mulai bercerita tentang masalahnya dengan Lisa. Lisa yang mendengar cerita Rhea pun sontak terkejut dan tidak terima jika Rhea harus menikahi pria yang seumuran dengan papanya.
"Yaa ampun Rhea, aku gak setuju kamu nikah sama kakek-kakek!" tukas Lisa.
"Apapun alasannya, kakak tetap tidak setuju."
"Aku juga gak mau, Kak. Papa sama Mama tadi juga gak ada yang setuju. Tapi Rhea kasihan sama mereka, bisnis yang mereka rintis akan hilang begitu aja!" isak Rhea,
"Aku akan membantumu nanti, Rhea. Aku akan membicarakan ini dengan Kak Vicky!" ucap Lisa yang langsung di cegah oleh Rhea.
"Jangan kak! Aku gak mau membebani kakak dan juga Pak Vicky. Aku yakin papa dan mama pasti akan menemukan jalan keluarnya dari semua masalah ini," ucap Rhea.
"Kakak sudah mau mendengarkan cerita ku saja membuat hatiku sangat lega."
Lisa pun tersenyum, "Semoga papa dan mama mendapatkan jalan keluar secepatnya ya Rhea," ucap Lisa.
Kini mereka pun akhirnya bercerita tentang masalah yang lain. Saat Dean sudah selesai berenang, seperti biasa Rhea langsung membuatkan makanan untuk Dean dan juga Lisa.
"Waaah, ini kamu buat bubur Manado sendiri ya?" tanya Lisa yang mulai menyendokkan bubur Manado buatan Rhea ke mulutnya.
"Iya kak. Enak gak?" tanya Rhea
"Ini enak banget kak Rhea," jawab Dean yang menikmati bubur Manado buatan Rhea.
"Tuh, kamu denger sendiri kan? Dean yang gak suka sayur aja bilang enak," tukas Lisa.
"Lain kali ajarin aku masak ya. Aku juga pingin nih manjain lidah suami aku dengan masakan enak kayak gini."
"Siap deh kak." jawab Rhea sambil menikmati bubur buatannya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
UQies (IG: bulqies_uqies)
Minta tolong sama Vicky aja Rhe, kasihan kamu 😥
2023-07-03
1
☠༄༅⃟𝐐🧡 𝐌ɪ𝐌ɪᵇᵒʳⁿᵉᵒ㋛ᵗⓂ
benar kan kan.. 🙄🙄🙄🤦🏻🤦🏻
2023-06-18
0
☠༄༅⃟𝐐🧡 𝐌ɪ𝐌ɪᵇᵒʳⁿᵉᵒ㋛ᵗⓂ
aroma² perjodohan bisnis ini mah 🙄🙄🙄
2023-06-18
0