Panggilan Menyebalkan

Setelah meeting bersama kliennya, Vicky langsung menuju sekolah untuk menjemput Dean. Perjalanan menuju sekolah Dean kali ini melewati SMA Mentari, dimana tadi pagi Vicky menurunkan Rhea. 

Di depan SMA Mentari, tampak beberapa siswa menunggu busway di halte depan sekolah dan salah satunya adalah Rhea. 

Melihat Rhea ada di gerombolan siswa SMA Mentari, Vicky pun menepikan mobilnya dan membunyikan klakson mobilnya sambil membuka kaca mobilnya. 

"Rhea!" teriak Vicky kencang dari dalam mobil membuat teman-temannya langsung serentak melihat ke arah Rhea. 

"Cowok keren di dalam mobil itu siapa, Rhe?" tanya Naya, sahabat baik Rhea. 

Rhea memperhatikan Vicky dari kejauhan sambil mengingat-ingat lelaki yang baru saja memanggilnya. 

"Oh, itu om om tetangga aku. Tadi pagi ban motor aku kempes, jadi aku nebeng sama dia!" jawab Rhea santai. 

"Om kok ganteng banget sih Rhe, kayak oppa oppa korea. Kenalin dong sama aku!" pinta Naya. 

"Aku juga belum tahu kok namanya siapa." 

Mendengar jawaban Rhea kali ini membuat Naya menepuk jidatnya sendiri. "Kamu nih gimana sih. Harusnya kalo lihat cowok keren kayak gituh langsung diajak kenalan aja!" ucap Naya sambil menepuk bahu sahabatnya. 

"Eh, dia manggil kamu tuh!" tukas Naya saat melihat Vicky melambaikan tangannya ke arah Rhea. 

Akhirnya Rhea pun mendekat ke arah mobil Vicky. 

"Ada apa om?" tanya Rhea lantang. "Mau minta duit yang tadi pagi ya?" 

"Aduh om, tadi kan udah aku kasih kartu nama. Mendingan om langsung ke rumah aku aja minta uangnya sama Mama." 

"Uang yang aku bawa udah tinggal dikit nih." Rhea merogoh saku bajunya dan memperlihatkan uang jajannya yang tinggal 10 ribu. 

Mendengar gadis belia tampak merendahkannya untuk kesekian kalinya membuat Vicky sedikit geram. Ia pun turun dari mobilnya dan membukakan pintu mobil untuk Rhea. 

Pemandangan tersebut membuat Naya dan teman Rhea yang lainnya tercengang sambil menutup mulut mereka. 

"Masuk ke mobil, sekarang!" perintah Vicky. 

Mau tidak mau, Rhea pun masuk ke dalam mobil Vicky. Sedangkan Vicky langsung menutup pintu mobilnya dan bergegas masuk untuk kembali mengemudikan mobilnya. 

"Om mau nganterin aku pulang ya? Trus mau minta duit sama Mama aku?" tanya Rhea saat Vicky mulai menjalankan mobilnya. 

"Memangnya kamu pikir aku kekurangan uang, sampai harus minta sama mama kamu?" 

Rhea langsung mengedikkan bahunya saat mendengar pertanyaan Vicky. "Mana aku tahu Om? Emang sih aku lihat om itu gayanya keren, mobilnya juga bagus dan kelihatan orang kaya karena Om juga tinggal di komplek yang sama kayak aku. Tapi gak menutup kemungkinan kan kalo om butuh uang?" timpal Rhea. 

"Lagi pula penampilan terkadang juga tidak mencerminkan isi dalam kantong." 

Mendengar Rhea makin merendahkannya, Vicky pun menepikan mobilnya dan meminta Rhea untuk turun dari mobilnya. 

"Kok berhenti di sini, om?" 

"Mendingan kamu turun dari mobil saya. Suara kamu sama aja kayak polusi suara di sini!" pinta Vicky kesal. 

"Polusi suara?" 

"Iya, kayak knalpot motor. Bising!" tambah Vicky lagi. 

"Lah tapi kan rumah aku masih jauh banget om. Halte busway juga masih sekitar 500 meter lagi!" gerutu Rhea.

"Anterin sampai gerbang komplek ya Om!" pinta Rhea sambil memegang lengan Vicky. 

Deg! 

Cengkeraman tangan Rhea di lengan kirinya membuat jantungnya berdegub kencang. Terlebih saat Rhea mendekatkan wajahnya dan memohon dengan puppy eyesnya, membuat dada Vicky bergemuruh tidak karuan. 

Selama ini, ia tidak pernah merasakan jantungnya berdebar kencang meski sedang berduaan dengan wanita seksi sekali pun. Sikap dingin dan juteknya pasti langsung muncul begitu saja jika ada wanita yang berusaha ingin mendekatinya. 

Sayangnya kali ini justru berbeda, jantungnya bertalu-talu hanya karena Rhea, gadis yang masih duduk dibangku SMA yang memegang lengannya. 

Vicky membuang nafasnya kasar dan kembali menjalankan mobilnya. "Aku akan mengantar mu pulang setelah menjemput putraku dari sekolah." 

"Oke om!" jawab Rhea sambil melepaskan tangannya dari lengan Vicky. 

Terbersit rasa kecewa di dalam hati Vicky saat Rhea melepaskan tangannya. Entah kenapa ia sangat ingin Rhea berlama lama memegang lengannya dan mengelendot manja. 

"Oh My God, Vicky! Apa yang sedang kau fikirkan?" pekik Vicky pelan sambil mengusap wajahnya kasar. 

"Ada apa om?" tanya Rhea yang melihat Vicky seperti orang yang sedang frustasi. 

"Nothing!" jawabnya singkat sambil tetap fokus dalam mengendarai mobilnya. 

Sesampainya di sekolah, nampak Dean sudah menunggunya di lobby sekolah bersama dengan Miss Mala. 

"Daddy!" teriak Dean dengan matanya yang berbinar saat melihat Daddynya datang menjemput.  

Dean langsung menyalami Miss Mala dan berlari ke arah daddynya. 

"Maaf saya terlambat menjemput Dean!" ucap Vicky sambil membungkukkan badannya. 

"Tidak masalah Pak Vicky. Lagi pula Dean juga sabar menunggu jemputan daddynya!" jawab Miss Mala dengan sangat lembut. 

"Baik, kalau begitu saya permisi dulu!" ucap Vicky sambil undur diri dari hadapan Miss Mala. 

Sesampainya di mobil, Rhea tampak sudah berpindah di kursi belakang. 

"Kak Rhea!" panggil Dean saat melihat Rhea duduk di dalam mobil Daddynya. 

"Hai Dean," sapa Rhea. "Kamu sekolah disini ya?"  

"Iya Kak!" jawab Dean gembira dan duduk di samping Rhea. "Kakak kok bisa ada di mobil Daddy?" 

Rhea terdiam dan melihat ke arah Vicky. "Oh, jadi bapak ini Daddynya Dean ya?"

"Maaf ya pak sebelumnya kalau saya tadi sempat mengatakan hal yang kurang sopan dengan bapak. Saya benar-benar tidak tahu kalau bapak ini Daddynya Dean. Kalau begitu, saya yakin bapak pasti punya banyak uang bukan?" ucap Rhea sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. 

‘Sial banget sih hari ini!’ gerutu Vicky dalam hati. ‘Tadi dipanggil om, eh sekarang malah makin tua karena dipanggil bapak!’ batin Vicky kesal. 

"Iya kak Rhea. Ini Daddy kesayangan aku yang pernah aku ceritain sama kakak. Namanya Vicky Zean." ucap Dean yang terus bercerita dengan Rhea. 

Sedangkan Vicky terus memperhatikan keduanya dari kaca spion mobilnya. Dalam benaknya kini dipenuhi berbagai pertanyaan. Mulai dari kapan putranya mengenal dan dekat dengan Rhea dan apa saja yang sudah putranya ceritakan tentangnya dengan Rhea. 

"Daddy, aku mau main di rumah Kak Rhea saja siang ini dan tidur siang di sana!" pinta Dean saat mobil Vicky sudah memasuki gerbang kompleknya. 

"No Dean!" larang Daddynya. 

"Kak Rhea masih harus belajar untuk ujian besok, dan Daddy tidak mau kamu mengganggunya!"

"Apa kakak terganggu dengan keberadaanku di rumah kakak?" tanya Dean dan Rhea pun langsung menggelengkan kepalanya. 

"Tentu saja tidak. Kakak ini anak yang cerdas, tidak perlu belajar dalam waktu yang lama sudah pasti nilainya bagus!" ucap Rhea. 

"Waaah, aku juga mau belajar dengan Kakak Rhea biar cerdas juga dan nilainya bagus. Boleh kan Daddy?" pinta Dean. 

"Dean, Daddy tidak mau kamu nanti merepotkan!" ucap Vicky. 

"Tidak apa-apa, Pak. Dean sama sekali tidak merepotkan. Biasanya juga Kak Lisa mengantarkan Dean juga ke rumah saya!" ucap Rhea membuat Vicky akhirnya mengalah untuk mengantarkan Dean ke rumah Rhea. 

Setelah Dean dan Rhea turun dari mobilnya, Vicky bergegas menuju ke kantor. 

"Apa aku terlihat sangat tua ya?" gumam Vicky dalam hati sambil mengamati wajahnya di depan kaca mobil.

"Rhea memanggilku dengan sebutan pak, tetapi memanggil Lisa, adikku yang hanya selisih 5 tahun dariku dengan sebutan kakak!" gumam Vicky yang masih belum terima dengan cara Rhea memanggil namanya. 

"Hemm, sepertinya mata gadis itu benar-benar sudah rabun!" umpat Vicky.

 

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Waahh emang Jodoh nih jadi ibu sambung Dean,Dean udah kenal aja dgn Rhea..👏👏👏👍👍😜😜😄

2024-02-11

1

Rita

Rita

sabar pak om

2023-06-18

0

Rita

Rita

🤣🤣🤣

2023-06-18

0

lihat semua
Episodes
1 Bukan Sopir Taksi
2 Panggilan Menyebalkan
3 Mulai Terpesona
4 Tekad Vicky
5 Menjemput Rhea
6 Trik Pertama Vicky
7 Trik Kedua
8 Lunch Together
9 Masalah Rhea
10 Pink or Black?
11 Ujian Buat Vicky
12 Galau
13 Bekerja Sama
14 Bau Kencur
15 Prepare for Graduation
16 Ego Vicky
17 Perdebatan Kecil
18 Bualan Vicky
19 Mendukung atau Tidak?
20 Panggilan Spesial
21 Hubby?
22 Rhea Kecewa
23 Kandang Singa atau Harimau.
24 Gara-gara Cemburu
25 Better than Before
26 Senjata Makan Tuan
27 Frustasi
28 Ternyata oh ternyata
29 Family Gathering
30 Just Cosplay
31 Memendam Rasa
32 Ketegasan Rhea
33 Malam Sebelumnya
34 With Dean
35 Jawaban Rhea
36 Dean Memang Brilliant
37 Balasan Rhea
38 Rhea n Lisa
39 Menyusul Rhea
40 Arrived
41 Ditembak Hazel
42 Alasan Rhea
43 Kencan Pertama
44 Gara2 Lupa
45 Sarapan di Rumah Rhea
46 Jadi Kikuk, 'kan?
47 Kakak Ipar Kecil
48 Dasar Gila!
49 Tahan Tawa
50 Fitting Gaun Lamaran
51 Tidak Bergeming
52 Rona Menyerah
53 Pro Kontra
54 Rhea vs Kylee
55 Menuju Lamaran
56 Kedatangan Pak Iwan
57 Saat Rhea Merajuk
58 Gantungan Kunci
59 Kalah Telak
60 Lamaran
61 Gara-gara Burung
62 Pingitan
63 Rindu
64 Apes, dah
65 Menuju Hari H
66 Wedding Day 1
67 Wedding Day 2
68 Wedding Day 3
69 Tert....
70 Malam Pertama
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Bukan Sopir Taksi
2
Panggilan Menyebalkan
3
Mulai Terpesona
4
Tekad Vicky
5
Menjemput Rhea
6
Trik Pertama Vicky
7
Trik Kedua
8
Lunch Together
9
Masalah Rhea
10
Pink or Black?
11
Ujian Buat Vicky
12
Galau
13
Bekerja Sama
14
Bau Kencur
15
Prepare for Graduation
16
Ego Vicky
17
Perdebatan Kecil
18
Bualan Vicky
19
Mendukung atau Tidak?
20
Panggilan Spesial
21
Hubby?
22
Rhea Kecewa
23
Kandang Singa atau Harimau.
24
Gara-gara Cemburu
25
Better than Before
26
Senjata Makan Tuan
27
Frustasi
28
Ternyata oh ternyata
29
Family Gathering
30
Just Cosplay
31
Memendam Rasa
32
Ketegasan Rhea
33
Malam Sebelumnya
34
With Dean
35
Jawaban Rhea
36
Dean Memang Brilliant
37
Balasan Rhea
38
Rhea n Lisa
39
Menyusul Rhea
40
Arrived
41
Ditembak Hazel
42
Alasan Rhea
43
Kencan Pertama
44
Gara2 Lupa
45
Sarapan di Rumah Rhea
46
Jadi Kikuk, 'kan?
47
Kakak Ipar Kecil
48
Dasar Gila!
49
Tahan Tawa
50
Fitting Gaun Lamaran
51
Tidak Bergeming
52
Rona Menyerah
53
Pro Kontra
54
Rhea vs Kylee
55
Menuju Lamaran
56
Kedatangan Pak Iwan
57
Saat Rhea Merajuk
58
Gantungan Kunci
59
Kalah Telak
60
Lamaran
61
Gara-gara Burung
62
Pingitan
63
Rindu
64
Apes, dah
65
Menuju Hari H
66
Wedding Day 1
67
Wedding Day 2
68
Wedding Day 3
69
Tert....
70
Malam Pertama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!