Keesokan harinya, Vicky bangun lebih pagi dari biasanya. Hari ini ia berniat mengantar Dean sekaligus mengantar Rhea meskipun arahnya sangat bertolak belakang.
Waktu masih menunjukkan jam 6 pagi, tapi Vicky sudah tampak begitu rapi dengan mengenakan pakaian kerjanya dan jas yang masih disampirkan di lengannya. Ia pun kemudian menuju ke kamar putranya.
"Wake up, Dean!" Vicky mengguncang tubuh putranya. "Kita berangkat pagi yuk, jemput kakak Rhea dulu dan antar ke sekolahnya," bisik Vicky yang seketika membuat Dean membuka matanya sempurna.
"Really, Daddy?" tanya Dean dengan mata berbinar.
"Of course, yuk buruan mandi. Nanti kak Rhea kalo terlambat kan kasihan," ucap Vicky dan Dean pun segera bergegas menuju kamar mandi.
Sambil menunggu putra kesayangannya mandi, Vicky pun mengirim pesan untuk Rhea.
💌 Vicky
[Pagi ini aku antar ke sekolah. Bersiaplah! 15 menit lagi aku jemput. Vicky.]
💌 Rhea
[Tidak perlu repot-repot, Pak. Motor saya udah gak kempes lagi kok rodanya.]
Melihat pesan balasan dari Rhea, membuat Vicky akhirnya menggunakan Dean sebagai alasan.
💌 Vicky
[Ini permintaan Dean. Apa kau ingin membuat putraku kecewa?]
Di sisi lain, Rhea yang baru saja membuka matanya langsung menggerutu kesal.
"Huft, tumben banget sih Dean mau nganterin ke sekolah segala!" gerutu Rhea yang akhirnya menyetujui untuk berangkat bersama dengan Dean dan Daddynya.
💌 Rhea
[Oke Pak, saya siap-siap dulu.]
Setelah mengirim pesan balasan untuk Vicky, Rhea pun langsung berlari ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya secara kilat.
Sedangkan Vicky langsung bersorak gembira di dalam hatinya saat membaca pesan dari Rhea. Ia pun langsung keluar dari kamar Dean dan menuju ke ruang makan.
Tanpa sengaja ia melihat Lisa yang sedang bercumbu dengan suaminya di meja makan.
"Ehemm!" Vicky berdehem sambil melipat kedua tangannya di depan dada. "Lagi sarapan ya?" sindir Vicky membuat muka Samuel langsung memerah karena malu.
"Diiih, sirik aja nih Kak Vicky. Ganggu orang pacaran aja!" gerutu Lisa yang kemudian kembali menyiapkan sarapan.
"Kalian bisa kan pacaran di dalam kamar, bukannya di sini. Kalau Dean ngeliat gimana?" tukas Vicky sambil menarik kursi dan duduk sambil menikmati susu hangat buatan Lisa.
Meski memiliki asisten rumah tangga, untuk masalah menyiapkan sarapan tetap Lisa yang memasak karena biasanya Mama mereka yang selalu menyiapkan semuanya. Terlebih selera makanan Vicky tidak mudah dan kini menurun kepada putranya.
"Dean jam segini biasanya kan belum bangun, Kak!" sanggah Lisa yang tetap tidak mau disalahkan. "Lagi pula tumben banget nih Kak Vicky bangun pagi."
Kali ini Lisa memicingkan matanya ke arah Vicky. "Ada apa hayoo?"
"Kita kan mau jemput Kak Rhea dan nganterin ke sekolahnya, onty." Pertanyaan Lisa kali ini dijawab oleh Dean yang baru saja bergabung di meja makan.
"Sssttt!" Vicky mengisyaratkan Dean untuk diam, sayangnya Lisa langsung melemparkan tatapan tajam ke arah Vicky.
"Menjemput Rhea? Dalam rangka apa kak?" telisik Lisa yang sudah mulai curiga dengan kakaknya.
"Oh, itu kemarin ban motornya Rhea kempes. Jadi hari ini dia minta tolong aku buat nganterin ke sekolahnya!" jawab Vicky berbohong. Ia sama sekali tidak ingin Lisa mencurigainya dan menebak-nebak tentang perasaannya terhadap Rhea.
Lisa sebenarnya masih ingin menginterogasi kakaknya, sayangnya ia pagi ini harus menyiapkan berkas miliknya sendiri.
Akhirnya setelah selesai sarapan, Vicky pun langsung menjalankan mobilnya ke rumah Rhea.
Tin! Tin!
Vicky membunyikan klakson mobilnya saat sampai di depan gerbang rumah Rhea. Tak lama kemudian tampak Rhea keluar dari rumahnya dan menuju ke mobil Vicky.
"Maaf ya Pak, jadi ngerepotin!" ucap Rhea yang kini sudah duduk di seat belakang.
"Gak papa Kak Rhea. Gimana kalau setiap pagi aku antar kak Rhea ke sekolah?" tawar Dean membuat senyum Vicky merekah seketika.
‘Yes! Kamu pintar Dean!’ puji Vicky dalam hati. ‘Kalau begini kan Daddy jadi semangat bangun pagi biar bisa antar Rhea.’ batin Vicky.
"Boleh aja sih, tapi nanti bikin Daddy kamu repot loh!" jawab Rhea sambil memainkan ujung rambutnya yang sedikit ia buat bergelombang.
"Saya gak kerepotan kok, tenang aja!" tukas Vicky yang sedari mengamati Rhea dari kaca spion.
‘Rhea bener-bener cantik banget pagi ini. Meski memang baru menginjak dewasa, pesona nya justru mengalahkan pesona wanita dewasa pada umumnya!’ puji Vicky dalam hati.
‘Sorot matanya, hidungnya, bibirnya...’ Vicky kini menggigit bibirnya sendiri karena nafasnya mulai tidak karuan saat ia mencuri pandang ke arah Rhea.
"Yaah, pak! Sekolah saya kelewatan tuh!" teriak Rhea membuyarkan lamunan Vicky.
"Oh My God. Maaf ya Rhea!" ucap Vicky yang kini menepikan mobilnya.
"Daddy melamun ya?" tanya Dean.
"Sedikit."
"Gimana sih Daddy, kan kasihan Kak Rhea harus jalan jauh masuk ke sekolahnya!" omel Dean.
"Gak papa Dean, lagipula masuk kelasnya juga masih lama kok," jawab Rhea yang mulai bersiap keluar dari mobil Vicky.
"Makasih banyak ya Pak. Hati-hati di jalan, jangan melamun lagi!"
Ucapan Rhea kali ini membuat hati Vicky berbunga-bunga. Ia pun kembali menjalankan mobilnya menuju ke sekolah putranya, Dean.
"Daddy," panggil Dean.
"Ada apa?"
"Acara sekolah besok, Miss Mala bilang kalau anak-anak harus didampingi Daddy dan Mommynya. Tapi aku tidak mau jika Mommy datang ke sekolah!" lanjut Dean lagi.
Meski sudah berpisah dengan istrinya sejak 5 tahun yang lalu, beberapa kali Vicky memang memperbolehkan mantan istrinya untuk menemui Dean. Sayangnya Dean sama sekali tidak peduli dengan Mommy kandungnya.
Bagaimana ia bisa peduli dengan Mommynya sendiri jika Dean tidak bisa merasakan ketulusan hati Mommynya. Terlebih di usianya yang sekarang, Dean mulai paham kisah hidupnya yang ditinggalkan Mommynya sejak ia berusia 3 bulan.
"Nanti Onty Lisa yang akan menemani Daddy untuk mendampingi Dean ya," tukas Vicky sambil mengusap kepala putranya.
Dean pun menganggukkan kepalanya. "Tapi kata Miss Mala, dia bisa dampingi Daddy loh untuk acara sekolah besok sebagai Mommy aku."
Kali ini Vicky terdiam dan memandang ke arah putranya. "Kenapa bisa begitu?"
"Karena Onty Lisa bilang weekend ini ada acara dengan Uncle Sam," jawab Dean.
‘Hemm, aku yakin ini pasti kerjaan Lisa biar aku bisa dekat dengan Miss Mala seperti apa yang ia inginkan,’ gumam Vicky dalam hati.
"Emm, Dean. Gimana kalo kita ajak Kak Rhea untuk lihat Dean pentas di acara sekolah?" tanya Vicky mempengaruhi putranya agar ia bisa berdekatan dengan Rhea.
"Tapi kalau nanti temen Dean kira kak Rhea itu Mommy Dean gimana dong?"
"Bagus dong. Memangnya Dean tidak mau punya Mommy secantik kak Rhea?" jawab Vicky yang semakin melancarkan jurusnya agar bisa lebih dekat dengan Rhea.
Sayangnya tawaran Vicky kali ini dijawab Dean dengan gelengan kepalanya.
"Why, Dean?" tanya Vicky sedikit putus asa.
"Tentu saja karena Kak Rhea sangat tidak cocok bersanding dengan Daddy."
‘Sial! Kenapa Dean sekarang berubah jadi anak yang ngeselin sih!’ gerutu Vicky dalam hati.
"Jangan bilang kalau kamu yang cocok bersanding sama Rhea ya!" ancam Vicky yang mulai menatap putranya dengan sorot mata yang tajam.
"Tidak juga," jawab Dean dengan santai. "Kak Rhea itu cocoknya sama anak SMA juga dong Daddy."
Kali ini Vicky mengerutkan dahinya. "Bukannya kemarin Dean bilang sendiri mau nikah sama Kak Rhea sampai bikin Daddy marah ya?"
"Terus kenapa sekarang jadi berubah?" tanya Vicky menelisik.
"Soalnya aku tadi sempet lihat Kak Rhea masuk ke gerbang sekolah sama laki-laki tampan, Daddy. Dan mereka kelihatan cocok banget loh," jawab Dean membuat Vicky langsung mencengkeram setir mobilnya geram.
‘Arrgghh! Jangan-jangan Rhea udah punya pacar lagi!’ pekik Vicky dalam hati. Seketika saja dadanya terasa sesak dan panas karena mulai merasakan kobaran api cemburu.
Akhirnya sesampainya di sekolah Dean, Vicky membiarkan putranya masuk ke dalam kelasnya tanpa mengantarkannya sampai depan pintu kelas.
Kemudian ia pun mengirimkan pesan untuk Lisa agar bisa menjemput Dean saat pulang sekolah nanti. Sedangkan Vicky sendiri ingin menanyakan sendiri dengan Rhea siapa lelaki yang bersamanya pagi ini nanti setelah Rhea pulang sekolah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Gimana ceritanya katanya mau nunggu 3 tahun lagi pak.. belum 3 hari lagi udah kebakaran jenggot..😂😂😂😜😜
2024-02-11
0
Qaisaa Nazarudin
gak usah Vik,Ajak Rhea aja,Dean juga pasti sula..
2024-02-11
0
Rita
duh si pak om nich dibilang jgn ngegas ntar Rhea kira pak om pedofil lho 😂😂tp pedofil ganteng
2023-06-18
2