Setelah Vicky menandatangani beberapa berkas penting, ia pun langsung menyerahkan berkas tersebut kepada Ken dan memerintahkan Ken untuk meninggalkan ruangannya.
"Ken, ini bawa semua berkasnya dan kamu bisa langsung keluar ya dari ruangan ini!" titah Vicky yang kemudian beranjak dari tempat duduknya.
"Iya deh, yang lagi jatuh cinta mah susah diganggu sekarang!" timpal Ken sambil membawa berkas yang ada di meja Vicky.
"Udah selesai, Pak?" tanya Rhea yang sudah mulai merasa lapar. Terlebih saat ini sudah jam 1 siang.
"Udah, kamu lapar ya?" tanya Vicky yang langsung dijawab dengan anggukan kepala Rhea.
"Kita makan di Resto bawah yuk, saya udah pesan tempat khusus untuk kita!" ajak Vicky.
"Wah, saya jadi ngerepotin nih pak!" balas Rhea yang merasa tidak enak dengan Vicky.
"Oh, nggak kok. Santai aja!"
Kini mereka pun langsung menuju Restoran yand ada di hotel milik Vicky. Keduanya memasuki ruang VIP yang di desain seperti tempat karaoke. Rhea sedikit tercengang melihat beberapa menu kesukaannya di sajikan di meja makan yang ada di depannya.
"Apa ini tidak berlebihan pak?" tanya Rhea.
"Ini kan tempat saya, dimana letak belebihannya?" tanya Vicky membuat Rhea tersadar jika Vicky pemilik Hotel dan Resto ini. Jadi dia bisa saja memesan apapun yang ia mau.
Namun berbeda dengan para pegawai Restoran yang baru kali ini mendapati CEO mereka memesan ruang VIP bersama seorang gadis, terlebih gadis tersebut masih mengenakan seragam SMA.
Biasanya Vicky memesan ruang VIP hanya untuk makan bersama putranya atau keluarganya. Jika ia makan berdua untuk kencan buta, pasti ia memilih di tempat biasa yang terbuka dan nampak dengan orang lain.
"Wah, sepertinya selera Tuan Vicky memang yang masih fresh seperti itu." ucap salah satu pegawai Resto.
"Iya, udah gitu seleranya tinggi banget ya, yang gadis belia, cantik, tubuh proporsional, dan gayanya High Class banget. Kamu gak lihat tas sama sepatu anak SMA tadi? Barang branded keluaran terbaru loh!" balas yang lain.
Mendengar ada kasak kusuk pegawai Resto tentang wanita yang bersama dengan Vicky membuat Manager Muna mendekat ke arah mereka.
"Apa yang sedang kalian bicarakan?" tanya Muna.
"Eh, tidak ada Manager." jawab salah seorang pegawainya yang merasa takut karena ia sangat paham watak Muna yang begitu sadis jika mengetahui ada wanita yang dekat dengan Vicky.
"Katakan sekarang atau gaji kalian saya potong!" ancam Muna.
Akhirnya kedua pegawai tadi memberi tahu Muna jika Tuan mereka membawa seorang gadis belia makan di ruang VIP.
"Apa?! Vicky mengajak wanita makan di ruang VIP?" pekik Muna tidak terima. Ia sangat faham jika Vicky selalu bersikap dingin dengan wanita mana pun termasuk dia.
Tapi saat mendengar penjelasan dari dua orang pegawai tadi, Muna jadi penasaran seperti apa wanita yang saat ini di ajak makan oleh Vicky. Ia pun diam diam mendekati ruang VIP dimana Vicky mengajak makan Rhea.
+++
Sedangkan saat ini Rhea yang sedang menikmati makan siangnya, tidak luput dari pandangan Vicky.
‘Sabar Vicky, lakukan pendekatan secara perlahan!’ batin Vicky sambil menikmati makan siangnya.
"Rhea, boleh saya tanya sesuatu?" tanya Vicky dan Rhea pun menganggukkan kepalanya.
"Cowok yang tadi pagi masuk gerbang sekolah sama kamu itu siapa?"
"Oh, itu Hazel pak. Kapten basket di sekolah saya. Kalo di sekolah jadi primadona nya para cewek-cewek tuh!" jawab Rhea santai.
Mendengar jawaban Rhea membuat Vicky sedikit panas. "Kamu juga termasuk cewek yang mengidolakan Hazel ya?" tanya Vicky yang berharap Rhea menjawab ‘tidak’.
"Emmm, gimana ya pak. Kalo mengidolakan sih saya juga termasuk cewek yang mengidolakan dia kalo lagi ada pertandingan basket. Abis dia emang keren banget kalo lagi main basket pak!" jawab Rhea membuat dada Vicky seketika merasa sangat sesak.
"Trus kalian berdua pacaran?" tanya Vicky lagi yang kali ini nadanya terdengar sedikit mengintimidasi.
"Ya gak lah pak. Saya mana boleh pacaran. Papa itu galak banget, kalo denger saya pacaran, bisa-bisa langsung ditendang dari rumah!" jelas Rhea membuat Vicky bernafas lega.
"Tapi kan kamu sering ditinggal sendirian di rumah. Bisa juga kan backstreet biar gak ketahuan papa kamu," timpal Vicky.
"Bisa aja sih. Cuma saya gak berani bohong pak!" jawab Rhea membuat Vicky semakin kagum dengan gadis yang kini ada di hadapannya.
"Waaah, kamu ternyata anak yang baik ya. Saya salut loh sama kamu," tukas Vicky.
Rhea hanya tersenyum mendengar ucapan Vicky. Baginya sudah banyak yang mengatakan seperti itu dengannya selain Vicky.
"Oh iya Rhea, kalau boleh tahu, Papa kamu ada bisnis apa sih di Bali?" tanya Vicky yang memang belum mengenal dekat keluarga Rhea.
"Bisnis Kuliner pak. Papa sama Mama punya Restoran Seafood di Bali. Namanya Delicious Resto and Lounge," jawab Rhea.
Deg! Vicky sedikit terkejut mendengar nama usaha milik orang tua Rhea.
"Apa restoran nya sering disebut dengan DRL?" tanya Vicky.
"Wah, bener banget itu pak. Kok Pak Vicky tahu?" balas Rhea.
"Oh, itu saya pernah makan disana." jawab Vicky berbohong.
Padahal tadi saat di meja kerjanya, tampak ada berkas permintaan kerja sama dari DRL milik papa Rhea. Bahkan jadwal meetingnya akan dilaksanakan besok pagi.
"Rhea," panggil Vicky. "Setelah ini saya antar kamu pulang yaa. Oh iya, kamu juga bisa mulai bekerja mulai besok. Langsung berangkat ke kantor bisa kan?" tanya Vicky. "Kebetulan saya ada meeting besok pagi."
"Bisa dong pak. Kan saya sudah tahu letak kantornya pak," jawab Rhea.
Setelah selesai makan siang pun, Vicky langsung mengantar Rhea pulang ke rumah. Vicky menduga orang tua Rhea pasti kini sudah sampai di rumah mengingat besok pagi akan ada meeting dengannya.
Sesampainya di rumah Rhea, dugaan Vicky benar adanya. Mobil papa Rhea sudah terparkir rapi di depan rumah.
"Papa sama Mama udah pulang?" gumam Rhea sambil mengerutkan dahinya. "Tumben sih cepet banget."
"Orang tua kamu udah pulang ya?" tanya Vicky.
"Iya pak, padahal biasanya 3 minggu!" jawab Rhea. "Bapak mau mampir gak?"
"Oh, tidak Rhea. Masih banyak kerjaan di kantor."
"Hati-hati di jalan ya pak. Terima kasih makan siangnya." ucap Rhea yang kemudian melangkahkan kakinya keluar dari mobil.
Setelah mobil Vicky tidak terlihat, Rhea pun masuk ke dalam rumahnya. Tampak kedua orang tuanya sedang duduk di ruang tamu menunggu kepulangan Rhea.
"Papa, Mama!" Rhea langsung menghambur memeluk papa mamanya.
"Gimana ujiannya sayang? Kok sampe jam segini baru pulang?" tanya Papa Rhea.
“Iyaa paa. Tadi ada meeting bahas perpisahan sekolah. Kebetulan Rhea ditunjuk jadi ketua acara perpisahan," jawab Rhea.
"Papa sama mama kok cepet banget udah pulang? Kerjaan di Bali udah selesai ya?" tanya Rhea.
"Emmm, kamu mandi dan ganti baju dulu ya nak. Setelah ini ada yang ingin papa bicarakan sama Rhea." ucap Papa Rhea sambil mengusap kepala Putrinya.
Rhea pun menganggukkan kepalanya dan bergegas menuju ke kamar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
☠༄༅⃟𝐐🧡 𝐌ɪ𝐌ɪᵇᵒʳⁿᵉᵒ㋛ᵗⓂ
penasaran apa yang akan dibicarakan oleh papa dan mama nya Rhea 🤭🤭
2023-06-18
2