BAB 16 : Isaac thinks he likes Arriena?

*Mereka berhenti dan duduk di depan perapian, saat kucing kesayangan Issac memanjat pantat Isaac. Keduanya memandang kobaran api dengan raut wajah yang pensif.*

"Ada sesuatu yang menarik tentang Ghebalyn, bukan?" Tanya Issac penasaran.

"Aku ingin tahu kisah nya. Mungkin, jika dia masih hidup, kita bisa mencoba mencarinya. Mungkin dia masih dalam bahaya, atau mungkin dia sudah bertemu takdirnya." Ucap Arriena, ia kembali bersandar, Issac mengetuk-ngetuk dahi nya.

"Bagaimana cara untuk mengetahui tentang nya ya? Apa kau punya ide?" Issac kembali melemparkan pertanyaan, Arriena berpikir sejenak, andai ia dan Issac berada dalam akademi yang sama, pasti akan terasa mudah dalam berkomunikasi dan menyelidiki sesuatu di dalam akademi.

"Dia selalu mengatakan bahwa aku harus mencari tahu tentang Ghebalyn, dan tentang ku di akademi tempat aku belajar," kini Arriena mulai bersuara.

"Apa hubungan ku dengannya ya? Dan, buku Archaic misterius itu," lanjut nya.

"Tentu saja ada yang istimewa dengan Ghebalyn," jawab Issac.

"Tapi, kenapa buku itu berada di tangan mu? Apa hubungannya dengan Ghebalyn? Dan kenapa ia selalu mengatakan kau harus mencari tahu tentang Ghebalyn dan tentang mu di akademi itu?" Issac meluangkan beberapa pertanyaan yang sama sekali ia juga tidak mengerti.

"Yah, pasti hanya satu jawabannya. Aku dan dia benar-benar ada suatu hubungan," Arriena mendesah singkat lalu melanjutkan ucapannya.

"Tapi aku tidak mau melakukan perintahnya, memangnya siapa dia," Arriena menyilangkan kedua tangannya di dada.

"Maka dari itu, kau harus mencari tahu," timpa Isaac.

"Ya, aku harus setuju sih,"

"Tapi untuk sekarang, ayo kita belajar sihir medis bersama-sama. Itu tujuan awal mu kesini kan? Ini adalah ilmu yang sangat berguna dan aku yakin kita bisa mempelajari banyak hal yang menarik." Ucap Issac yang di balas anggukan oleh Arriena.

"Baiklah, bantu aku untuk belajar sihir medis. Apa yang kita akan mulai hari ini?" Mereka mulai belajar tentang medis, melupakan sejenak tentang wanita bernama Ghebalyn itu.

Arriena duduk dengan penuh konsentrasi, menyibukkan diri dengan buku-buku dan catatan-catatan yang tersusun rapi di depannya.

"Pertama aku harus membaca satu bab terlebih dahulu, nanti kau bantu aku untuk mengingat nya ya," kata Arriena kepada Issac yang di balas dengan anggukan kuat dan senyum yang lebar.

Issac memperhatikan Arriena.

Wajahnya terpancar semangat, ditandai oleh mata yang fokus dan bibir yang kadang-kadang menggerakan pelan, mencoba memahami setiap kata yang tertera di halaman demi halaman.

Satu hal yang baru ia sadari, Arriena ternyata terlihat sangat cantik saat sedang serius, tanpa ia sadari, lengkungan tipis tercipta di sudut bibirnya.

"Baiklah! Sekarang waktunya ujian mendadak, kau perhatikan aku ya,"

"1. "Salutem et sanitate, corpus iuvamen" - Artinya "Dengan kesehatan dan kesembuhan, tubuh diobati."

"Vitae visum redde, morbus discede" - Artinya "Kembalikan penglihatan hidup, pergilah penyakit."

"Salus et medicina in mano mea" - Artinya "Kesehatan dan obat ada di tangan saya."

"Sanatio mentis et corporis per magiam" - Artinya "Penyembuhan pikiran dan tubuh melalui sihir."

"Puritas aurae, restituo sanitatem" - Artinya "Kemurnian aura, mengembalikan kesehatan."

"Curatio per ars magicae, malum expellas bonum feras" - Artinya "Penyembuhan melalui seni sihir, singkirkan yang jahat, datangkan yang baik."

"Invoco potestatem curantis, ut malum fugiat" - Artinya "Mengundang kekuatan penyembuh, agar kejahatan pergi."

"Providentia et potestas, medicus adveni" - Artinya "Dengan kebijaksanaan dan kekuasaan, datanglah penyembuh."

"Elixir vitae, sanitas aeternum" - Artinya "Elixir kehidupan, kesehatan yang abadi."

"Arbor medicamentorum, adiuva santé" - Artinya "Pohon obat, bantu kesembuhan."

Mulut Issac menganga sempurna, tidak hanya cantik, Arriena juga pandai dalam mengingat materi.

"Hebat sekali Rin! Bahkan aku tidak bisa mengikuti gerak bibirmu, woah!" Puji Issac.

"Hehe, aku memang pandai, kau saja yang baru menyadarinya," Arriena berucap dengan bangga.

"Ahhh kau besar kepala lagi, aku tarik ucapan ku," balas Issac.

"Mana bisa seperti itu, bodoh!" Teriak Arriena.

Setelah beberapa lama belajar, Arriena merasakan kantuk menyerang nya dengan perlahan.

Kelelahan yang tak terelakkan mulai merayap di tubuhnya yang tegang. Dalam kekuatiran akan melupakan kegiatan belajar, Arriena berusaha untuk tidak membiarkan mata terpejam. Namun, satu demi satu, kelopak matanya menjadi berat dan perlahan turun menutupi pandangannya.

Dan pada saat yang tak terduga, tepat ketika udara menjadi tenang dan semuanya hening, dirinya pun terlelap dalam tidur yang nyenyak. Tubuhnya terlipat dengan nyaman di atas meja belajarnya, dengan buku-bukunya yang terbuka dan pensil yang tetap berpegangan di tangannya.

Issac memperhatikan wajah Arriena yang tenang dan damai dalam tidurnya. Ia mendekat kan wajahnya ke wajah Arriena, entah pikiran apa yang sedang ada di kepalanya, ia mengecup singkat bibir ranum milik Arriena. Ia terkejut dengan perilaku nya sendiri, ia sontak memegang bibirnya yang baru saja bersentuhan dengan bibir Arriena.

"Ah bodoh, apa yang aku lakukan,"

"Aku pasti sudah gila." Monolog nya.

Ya benar, gila karena melihat kecantikan Arriena yang baru ia sadari.

*

Malam berganti dengan perlahan, merangkak menuju fajar yang menyingsing. Cahaya lembut mentari pagi itu merayap masuk lewat jendela dan menampar perlahan wajah Arriena. Dalam kebingungan dan sedikit kebingungan, matanya perlahan-lahan terbuka, terjaga dari tidur panjangnya.

Ia merasa sedikit ragu dan kaku saat menyadari betapa lama ia tidur dan betapa banyak waktu yang sudah terlewati di malam yang seharusnya digunakan untuk belajar.

"Issac!"

Ia mendapati dirinya terbaring di sebuah kasur, namun kasur yang terasa asing, ini bukan kamarnya.

Ia melihat sekeliling, menemukan Issac tertidur di sofa menggantung di pojok ruangan.

Benar, ini pasti kamar Issac. Arriena bangkit dari kasur lalu berniat membangunkan Isaac.

"BODOH!" dengan sekali hantaman, Issac merasa ada sesuatu yang berat menghantam lambung dan teman-temannya. Ia terbatuk dengan keras lalu terbangun dengan memegangi perutnya yang terasa nyeri.

"Apa yang kamu lakukan Arriena! Itu sakit!" Teriak Issac.

Arriena berjalan keluar kamar tanpa merasa bersalah.

"Oiya, dimana tas dan buku-buku ku?" Tanya nya dengan menghentikan langkahnya.

Issac yang masih terbatuk berusaha bangkit meski terasa kaku, ia merasakan pening di kepalanya.

"Di meja bawah pastinya, aku sangat malas membereskan para buku tebal mu itu," balas Issac.

"Hehe, baiklah. Terimakasih sudah menemani ku belajar semalam! Aku harus pulang dan pergi ke akademi, sampai jumpa Isaac," pintu terdengar tertutup sempurna.

"Ah, jadi ini cara Arriena mengucapkan terima kasih? Dengan menghantam perutku!" Issac mengaduh sambil merangkul perutnya yang masih terasa nyeri.

"Ternyata teman belajar itu lebih menyakitkan daripada penyakit yang harus diobati!" Issac menambahkan sambil sedikit meringis.

"Pulang lalu pergi ke akademi, ya? Jangan lupakan tujuan utamamu untuk belajar sihir medis, bukan menghantam teman seperjuanganmu!" Issac mengeluarkan sentuhan humor di tengah rasa sakitnya.

"Dan pastikan kau tidak memukul siapa pun di akademi dengan bukumu yang tebal dan berbahaya itu. Orang-orang tidak akan senang jika mereka menjadi korban lemparan buku!" Issac menyelesaikan kalimatnya dengan senyum yang lega, meskipun masih menahan sakit.

Ia hanya berani mengoceh seperti itu saat Arriena sudah tidak ada di hadapannya, ia tidak ingin menerima konsekuensi yang lebih besar lagi, hantaman tadi sudah cukup menyakitkan pikirnya.

Terpopuler

Comments

Dwi Sulistyaningsih

Dwi Sulistyaningsih

Nah, loh. kalo Arriena tahu pala kau bisa benjol🤣👍🏻

2023-07-08

1

Dwi Sulistyaningsih

Dwi Sulistyaningsih

Disinilah bibit cinta mulai bertunas🤣

2023-07-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!