BAB 12 : tes yang mudah

Arriena berada dalam ruangan yang ketika pintu aula dibuka, akan terlihat ruang belajar yang luas dan tinggi dengan langit-langit yang penuh dengan kristal yang bersinar. 

Di dalam aula, banyak kehadiran siswa siswi yang setiap individu nya memiliki kemampuan sihir yang berbeda-beda. 

Beberapa siswa mengendalikan cahaya, sementara yang lainnya mengendalikan bayangan. Siswa lainnya mengendalikan elemen api dan air, sementara yang lainnya memiliki kemampuan menghasilkan benda yang sangat berbeda, seperti boneka hidup atau bunga-bunga yang tumbuh di tanah yang keras.

Hari ini adalah ujian tes terakhir yang akan di jalankan oleh Arriena, ia sangat antusias dan bersemangat. 

Ia duduk di kursi yang terlihat melayang di sudut ruangan, membuka sebuah gulungan yang tak lain adalah beberapa catatan penting yang ia rangkum dari beberapa buku Archaic maupun modern. 

"Baiklah, apa yang harus aku ingat," ucapnya bermonolog.

Ia membuka gulungan tersebut, "mengumpulkan semua benda yang terdispersi dalam ruangan," ia membaca sepenggal kalimat disana.

"Lalu yang berikutnya, aplikasi sihir? Mengaplikasikan sihir dalam kehidupan sehari-hari? Wahhh kelihatannya tantangan terakhir ini terkesan mudah," lanjutnya dengan percaya diri.

Ia merasakan sebuah tepukan lembut di bahu nya, membuat sedikit terkejut, ia menoleh untuk melihat siapa pelakunya.

Itu senior Zephyr, orang yang membantu menemukan kelas nya, ia tersenyum.

"Jangan meremehkan apapun dalam tes ini ya, semoga berhasil," ucap Zephyr ramah.

"Ah senior Zephyr!"

"Benar, saya akan berusaha sebaik mungkin dalam mengikuti instruksi ujian ini," kata Arriena semangat. "Karena saya tahu, tak hanya nanti ada senior Zephyr saja yang menonton, tapi juga banyak senior lainnya." Lanjutkan Arriena yang di balas anggukan kecil oleh Zephyr.

Ujian tes akan segera di mulai, Arriena bisa merasakan suhu ruangan menjadi lebih dingin ketika para profesor masuk ke dalam ruangan. Para siswa yang hadir semua menatap mereka dengan hormat, sementara beberapa senior duduk di bangku terdekat dan memperhatikan dengan ketat. Suasana di ruangan itu tegang, dan Arriena merasa detak jantungnya semakin cepat.

Kemudian guru Damiel menyapa para siswa dan menjelaskan ujian tahap kedua yang akan dihadapi. 

"Selamat datang kembali untuk para calon penyihir yang bertalenta, kalian mampu melewati ujian tes sebelumnya dengan usaha yang keras. Meskipun banyak dari beberapa yang gagal, saya selaku panitia untuk tes kali ini sangat mengapresiasi kalian, kita akan melanjutkan tahap kedua dan ke tiga dengan bersamaan," ucap Damiel dengan lantang.

"Kalian semua akan memiliki waktu satu jam untuk mengumpulkan semua benda yang terdispersi dalam ruangan ini. Setelah itu, kalian harus mengaplikasikan sihir yang dikuasai dalam kehidupan sehari-hari melalui presentasi yang akan dilakukan satu persatu," ujar guru Damiel serius. 

"Izin bertanya, apa maksud mengaplikasikan sihir dalam kehidupan sehari-hari?" Tanya salah seorang siswa berambut blonde itu.

"Maksudnya adalah bagaimana kalian mengimplementasikan sihir dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana kalian membelokkan waktu, mengkonversi material biasa menjadi substansi magis, dan memberikan hasil yang lebih baik menggunakan sihir dibanding metode biasa," jelas guru Damiel sambil menatap para siswa dengan wajah serius. 

"Maksud dari ujian ini adalah untuk menguji kemampuan sihir kalian dalam situasi nyata, dan bagaimana kalian dapat menangani situasi yang dihadapi dengan menggunakan sihir secara efektif. Dan dengan adanya senior dan para guru yang menyaksikan, maka akan menjadi ujian yang sangat menegangkan," tambahnya dengan nada berat.

Para siswa merasa jantungnya semakin berdebar karena ujian selanjutnya yang dijelaskan oleh guru Damiel sangat sulit. Namun begitu, Arriena merasa semakin bersemangat karena ia telah berlatih bersama Debvora dan Leah hari kemarin. Ia merasa sangat percaya diri sekarang.

"Arriena," ucap Damiel membaca secarik kertas yakni sebuah catatan nama para calon siswa-siswi. Arriena menoleh spontan, semua pandangan mencari-cari ke segala arah, siapa yang bernama Arriena itu.

Arriena terkejut karena kali ini ia menjadi urutan pertama. 

"Saya pak!" Jawab Arriena mengacungkan jari.

Meskipun menjadi sedikit gugup, ia mengambil waktu sejenak untuk memusatkan pikirannya dan merencanakan strategi terbaik untuk menghadapi ujian tersebut. 

"Ah sial, kenapa harus aku yang pertama." Batinnya gregetan.

Setelah selesai mengumpulkan benda-benda yang terdispersi di ruangan, ia mulai mempersiapkan presentasinya dengan sungguh-sungguh.

Ia beranjak berdiri dari kursi, perlahan maju ke depan.

Ia berpikir akan memulai tesnya dengan kemampuan elemen api, meski elemen dasarnya adalah angin, tetapi ia ingin menguji pengontrolan elemen api yang di ajarkan oleh Debvora. 

Ia membentuk bola api di tangannya, lalu melemparkan bola api tersebut ke target yang telah ditentukan. 

Sebuah batu kristal biasa.

"Ignis animae meae, flamma est," ia menyebut mantera famma est yang di ajarkan oleh Debvora.

"Aku mohon, ayo berkerja lah …." Batinnya memohon dengan gugup, ia tidak ingin gagal dalam ujian tes ini.

Kemudian, ia menciptakan gelombang panas yang terasa sangat kuat di sekitar target, sehingga ia berhasil mengubah benda yang tadinya biasa menjadi substansi magis yang sangat berharga, ia tersenyum lega.

Kristal itu mengalirkan sebuah percikkan api seolah-olah api tersebut telah menjadi urat-urat yang bersemayam di dalamnya. Bentuknya indah, kristal yang semula berwarna biru amber berubah menjadi sunset terang yang menyala.

"Dengan kristal yang telah ditetapkan menjadi benda panas, benda ini dapat kita gunakan untuk mendidih kan air, memasak lobak dan sayur sebagainya untuk pematang," ucap Arriena menjelaskan.

"Benda ini juga bisa untuk menjadi penghangat di kala musim dingin tiba. Tapi ingat ya teman-teman, jangan menyentuhnya secara langsung atau jari-jari mu akan berubah menjadi segelintir popcorn dengan selai darah di atasnya." Lanjutnya dengan melayangkan lembut kristal tersebut dengan elemen angin nya.

Para siswa yang melihat keajaiban kemampuan sihir Arriena tersebut terpukau dan takjub dengan penampilannya. 

Setelah itu, Arriena kemudian menggunakan kemampuan elemen anginnya untuk mengaktifkan sebuah perangkat yang berada di dekatnya, hanya dengan gerakan yang lembut dan elegan.

Lillian yang duduk di kursi depan tampak sangat iri dan merasa dongkol ketika melihat keajaiban elemen dan kemampuan sihir Arriena. "Ah, apakah kamu selalu memamerkan kemampuanmu yang memukau di depan orang-orang?" Ucap Lillian dengan suara yang sinis. Ia bersedekap dada.

Tunggu, ia menyadari sesuatu, dimana luka-luka yang di dapat oleh Arriena saat ia melakukan duel? Bahkan sekarang saja luka yang ada di badannya belum sepenuhnya sembuh, banyak goresan kecil di kulitnya, namun ada apa dengan Arriena? Mengapa luka yang besar dapat tertutupi dengan jangka waktu dua hari? Pertanyaan itu mengusik pikiran nya.

Ia semakin di buat penasan oleh sosok Arriena yang bahkan belum resmi menjadi murid di akademi ini, ia mulai mendendam, dengan hatinya yang gelap ia bersumpah akan membunuhnya seperti gadis bertalenta lainnya.

Ia tersenyum miring.

Sementara itu, Arriena merasa senang dengan reaksi para siswa yang terpukau dengan keajaiban kemampuan sihirnya. Ia melihat ke sekeliling dan tersenyum ramah pada semua orang yang menatapnya.

Namun, ia merasa ada yang tidak beres ketika ia melihat tatapan tajam dari Lillian. Terlebih lagi, ia merasakan aura negatif yang keluar dari pribadi Lillian. Ia khawatir akan ada masalah lagi di kemudian hari.

Namun sedetik, ia ikut tersenyum.

"Ho …. Gadis itu menonton juga, hah kau lihat kehebatan ku Lillian bodoh?" Batinnya dengan bangga.

"Bagus Arriena, para profesor sedang menulis nilai mu," ucap guru Damiel.

"Berikutnya, Alleya." Setelah guru Damiel memanggil peserta selanjutnya, Arriena turun untuk kembali ke kursinya dengan tenang, tanpa tahu bahwa ada yang menatap tajam ke arahnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!