Happy Reading.
Setiap perbuatan baik maupun buruk pasti akan ada balasan. Terkadang Tuhan membalas semuanya secara instan ataupun bertahap.
Tuhan juga pasti akan memberikan ujian dan cobaan untuk kita tidak akan melewati batasannya. Misal kita di uji terus menerus yakinlah jika suatu saat nanti Tuhan akan memberikan kemudahan.
Tuhan maha penyayang, seperti Mutiara kali ini yang merasakan jika Tuhan begitu menyayanginya hingga Tuhan memperlihatkan hal yang sangat tidak pernah Mutiara bayangkan.
Berlian berbuat jahat padanya lagi, seperti di masa lalu. Kini Mutiara tahu segalanya jika Berlian memang tidak menyukainya dan membencinya. Adik kandungnya itu berulang kali berbuat sesuatu agar dirinya celaka tetapi Tuhan masih menyelamatkannya.
Mutiara sungguh geram dengan kelakuan adiknya yang ternyata selama ini memang tidak tulus menyayanginya. Sepertinya Mutiara memang harus bersikap tegas agar Berlian tahu jika Mutiara yang sekarang sanggup melawannya.
Padahal selama ini mutiara benar-benar tulus menyayangi Berlian, tetapi semua rasa sayang itu dibalas dengan tidak tahu diri, Berlian sumber kesakitannya selama ini. Sungguh Mutiara tidak pernah menyangka jika air susu di balas dengan air tuba.
Kebaikan di balas dengan kejahatan, tetapi setelah ini Mutiara tidak akan diam saja dia akan memberi pelajaran kepada adiknya itu agar tahu di setiap perbuatan pasti akan ada pembalasan.
'Lihat saja, aku pasti akan membalas semua kejahatan yang kamu lakukan, Berlian, aku bukan wanita lemah lagi yang hanya bisa diam saja saat kau merebut segalanya dariku!'
Wanita cantik itu menghirup nafas dalam-dalam agar rongga dadanya yang sesak bisa normal kembali, tapi tentu saja itu sulit karena biar bagaimanapun dikhianati dan disakiti oleh adik kandungnya sendiri itu lebih sakit dari pada diputus oleh kekasih.
Maka dari itu kesakitan Mutiara benar-benar sakit luar biasa karena bukan hanya kekasihnya yang telah memanfaatkannya, tetapi juga adik kandungnya sendiri.
Meskipun ada yang mengatakan jika darah lebih kental dari pada air, tapi banyak yang terjadi saling lempar batu sesama saudara kandung. Dan kalau sudah begini ceritanya, Mutiara tidak akan tinggal diam begitu saja
Wanita itu berjalan meninggalkan depan kamar Berlian dan menuju ke kamarnya. Pikirannya semrawut dan tiba-tiba menjadi pusing.
Bukan pusing karena sakit, tapi pusing karena memikirkan adiknya yang seperti itu. Padahal mereka terlahir dari perut yang sama, tapi kenapa Berlian sebenci itu terhadap Mutiara.
'Sebenaranya apa yang membuat dia membenciku?' Mutiara bertanya-tanya dalam hati.
Wanita itu langsung membuka pintu kamarnya, perlahan Mutiara menutup pintu dengan hati-hati. Setelah itu dia mengedarkan pandangannya dan berakhir di atas kasurnya.
'Bukankah Berlian mengatakan jika dia membubuhkan obat gatal itu di atas kasurku?'
Mutiara melihat tempat tidurnya masih rapi, bubuk itu tidak berwarna dan tidak berbau, itulah menurut ucapan Berlian yang Mutiara dengar. Sepertinya Berlian memang sudah gila, obsesinya yang ingin melenyapkan nya begitu besar, sehingga akan melakukan apa saja agar Mutiara terluka.
Namun, Berlian lupa jika masih ada Tuhan yang tidak tidur dan tahu dengan apa yang diperbuat oleh hambanya yang tidak tahu diri itu.
'Alhamdulillah, Allah masih menyayangiku, terima kasih ya Allah, engkau telah memberikan fakta dan menyelamatkan ku dari kejahatan adikku sendiri!'
Mutiara berjalan ke arah kasur dan melihat seprei nya. Kalau tidak sadar memang ditempat itu tidak ada hal yang mencurigakan, tapi kalau sudah diteliti ada seperti bubuk-bubuk berwarna putih di atas seprei dan itu tidak terlihat jika hanya sekilas.
"Astaga, Berlian, kamu benar-benar membangunkan macan yang sedang tidur!"
Mutiara berjalan ke arah meja rias, dia menarik laci dan mengambil sarung tangan plastik di dalam sana. Mutiara ingat jika dia masih memiliki sarung tangan di dalam laci. Dulu dia pakai untuk mewarnai rambutnya sendiri.
Setelah memakai sarung tangan itu, Mutiara menarik sprei tersebut hati-hati, dia tidak melipat seprei nya hanya langsung di tarik dan dikumpulkan menjadi satu. Mutiara juga membuka sarung bantal dan sarung guling nya.
"Wanita kejam!" Mutiara tidak habis pikir, kenapa dia menjadi saudara wanita seperti Berlian. Di mana wanita itu juga membuatnya dibenci oleh kedua orang tuanya.
Setelah mengumpulkan sprei itu, kemudian Mutiara memasukkan ke dalam kresek kemudian segera membuang sprei itu ke tempat sampah.
"Huh, aku harus membersihkan tempat ini, semuanya pasti sudah tekena bubuk gatal itu!" Gumam Mutiara.
Dia harus bergegas membersihkan kamarnya agar tidak ada bubuk yang tertinggal.
Saat Mutiara akan mengambil vakum kliner tiba-tiba ponselnya berdering, Mutiara yang sudah ada di depan pintu kemudian berbalik dan melihat siapa yang menghubunginya.
'Nomor tidak dikenal?'
Di layar ponsel itu hanya tertera nomornya saja, Mutiara yang memang sudah terbiasa mendapatkan panggilan dari nomor tidak dikenal seperti ini, biasanya pelanggannya ataupun orang baru yang ingin membeli produknya.
Tapi kenapa nomornya seperti nomor orang Indonesia? Kalau orang Korea beda dari ini. Dari pada penasaran, akhirnya Mutiara mengangkat panggilan itu.
"Halo?"
"Halo, ini Mutiara kan?"
Mutiara mengerutkan keningnya, dia merasa tidak asing dengan suara tadi.
"Iya, ini siapa ya?"
"Ini gue, Dion! Mutiara tolong jangan dimatiin, ya? Gue pengen banget ngomong sama elo!"
"Nggak ada yang perlu kita bicarakan lagi!"
"Please! gue mau minta maaf sama elo!"
Ah, sepertinya dia bisa menyakiti Berlian dengan menggunakan Dion.
"Oke, gue maafin, udah kan?"
"Tapi gue mau lo Mut, gue masih sayang sama lo!"
'Cih, apa yang Dion bilang!'
Mutiara langsung menutup panggilannya dan menyandarkan diri di sofa. Sungguh dia tidak pernah jika Dion akan menjadi seperti ini. Apakah ini adalah karma cowok itu karena berhasil menyakiti hati Mutiara.
"Apakah menggunakan Dion untuk membalas Berlian ide yang bagus ya?" Mutiara langsung menggeleng kan kepalanya. Dua orang itu adalah sumber kesakitannya selama ini. Sudah cukup Mutiara berbaik hati.
"Tunggu saja, apa yang akan ku lakukan pada kalian!"
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Trii Puji
apakah Muti sama Dirga apa Muti sama dion
2024-01-18
1
Shellia
Jangan mau balikan sama Dion deh,dulu aja dengan mudahnya dia selingkuh sekarang giliran udh cantik aja ngejar2
2023-12-12
1
migawa
aku dukung kamu Mutiara
2023-11-13
1