Episode 2

Happy Reading

Mutiara menangis tersedu di perjalanan pulang, hatinya sungguh merasa sakit saat mengetahui jika kekasih dan adiknya bermain dibelakangnya selama ini. Padahal selama setahun menjalin hubungan, Dion terlihat begitu tulus menyayanginya. Bahkan sampai semua orang mengolok Dion karena berpacaran dengan wanita gendut seperti dia, tapi cowok itu tidak pernah peduli dan selalu membelanya.

Sungguh dia tidak pernah membayangkan hal ini terjadi. Masih jelas di ingatan mutiara apa yang dikatakan Dion tadi, jelas-jelas Dion mengatakan jika Mutiara itu gendut dan bukan tipenya.

Selama ini Dion mendekati Mutiara hanya karena memanfaatkan kecerdasannya untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah. Sungguh selama ini tidak pernah Mutiara bayangkan jika cowok yang sangat dia cintai itu melakukan hal seperti ini.

Padahal Mutiara dengan senang hati mengerjakan tugas Dion, meskipun cowok itu tidak pernah memintanya, tapi Mutiara ikhlas melakukan nya.

Lalu kenapa Dion menyatakan perasaannya dan memintanya menjadi kekasih jika memang tidak mencintai nya, bahkan hubungan itu sudah sampai satu tahun. Kalau memang Dion ingin Mutiara mengerjakan tugas sekolah nya, tidak perlu pria itu sampai membohongi nya seperti ini. Cukup minta tolong saja pasti Mutiara mau kok jika yang nyuruh adalah Dion.

Karena sejak dulu Mutiara sudah mencintai cowok itu.

"Hiks, kenapa kamu kejam sekali, Dion! Apa salahku padamu hingga kamu tega melakukan ini!"

Sopir taksi yang sejak tadi melihat penumpangnya yang bertubuh tambun itu hanya diam saja sambil sesekali menatap Mutiara di spion depan.

Sebenarnya sopir itu kasian juga dengan gadis muda gendut itu, sepertinya baru saja putus cinta.

"Neng, kenapa sedih? Ada masalah ya? Boleh cerita kok, siapa tahu mamang bisa kasih solusi biar sedihnya sedikit berkurang," ujar sopir itu.

Mutiara menghapus ingusnya dengan tisu yang ada di dalam tasnya, kemudian membuang tisu tersebut keluar jendela. "Maaf ya mang, jendelanya saya buka."

"Nggak apa-apa neng, mamang tahu kalau neng cantik ini lagi sedih." Mutiara hanya tersenyum pedih.

"Saya dikhianati sama kekasih saya mang, dia ternyata selingkuh dengan adik saya sendiri, saya tanya alasannya katanya karena saya gendut, karena dia suka cewek langsing seperti adik saya mang, huaaa!" Mutiara tidak tahan lagi, akhirnya dia mengeluarkan suara tangisnya kencang agar dadanya tidak semakin sesak..

"Cup, cup, cup,, yang sabar ya neng,, kalau memang cowok itu bilang seperti itu, neng cantik ini harus bisa buktikan kalau neng itu lebih cantik dari pada adiknya,, atau kalau bisa neng cantik diet,, mamang tahu kok kalau neng ini sebenarnya sangat cantik, hanya karena tubuh neng ini besar, jadi sampai di selingkuhin,, udah di ikhlasin aja,, mungkin bukan jodoh, lebih baik tahu sekarang dari pada tahunya besok-besok,, pasti akan lebih sakit," ujar sopir taksi itu panjang lebar.

Mutiara merasa sedikit lega ketika mendapatkan wejangan dari sopir itu. "Makasih ya mang, nanti saya pikir-pikir dulu deh untuk jadi langsing, soalnya saya bisa mati kalau nggak makan banyak, hehehe!"

"Bisa di atur pola makan neng, bukannya terus nggak makan sama sekali," jawab sopir taksi sambil tertawa, dan hal itu juga membuat Mutiara ikut tertawa kecil.

Akhirnya setelah beberapa saat taksi itu berhenti di depan gerbang yang tidak terlalu tinggi. Setelah membayar taksi, Mutiara langsung masuk ke dalam rumah dan mencari kedua orang tuanya.

Dia akan mengadukan pada Ayah dan Ibunya jika Berlian sudah menyakitinya dengan merebut Dion darinya.

Mutiara melihat Ayah dan Ibunya di ruang tv sambil nonton film, Mutiara mendekati keduanya dan langsung menangis di depan sang ibu.

"Loh, kenapa kamu nangis, Mutia? Katanya tadi mau ke apartemen Dion?" Tanya sang Ibu.

"Ma,, Berlian jahat banget,, dia tega menghancurkan hubunganku dengan Dion, dia merebut Dion dari Mutia,, hiks!"

"Maksud kamu apa Mutia? Memangnya adik kamu itu ngapain?" Kali ini ayahnya yang bertanya.

"Pa, papa harus marahin Berlian, dia dan Dion pacaran di belakang Mutiara,, tadi Mutia lihat mereka berciuman di apartemen, Dion juga jahat banget bilang kalau dia nggak suka sama Mutiara karena gendut. Pa, Ma,, pokoknya kalian harus marahin Berlian dan Dion!!" Mutiara kembali menangis dihadapan kedua orang tuanya.

"Bagus dong, Mama sudah tau kok hubungan mereka, akhirnya kamu tahu juga,, sebenarnya Mama ingin bilang ke Dion untuk putusin kamu, karena Berlian yang lebih cocok untuk jadi pacar Dion," Mutiara sangat terkejut dengan ucapan Mamanya. Tangisan yang tadinya sudah mereda, kini terisak kembali.

"Kok Mama tega sama Mutia?"

"Mutia, kamu sadar diri dong, yang pantas jadi pacar Dion itu ya Berlian, dia lebih cantik dan tentunya langsing, kalau Berlian jadi mantunya keluarga Dion lebih pantas, kalau kamu yang jadi mantunya yang ada akan di perolok karena tubuh kamu yang gendut, makanya kalau makan tuh jangan banyak-banyak, biar langsing, biar bisa di banggain kaya Berlian, kalau kamu gendut seperti ini tuh nggak berguna, yang ada kamu bakal dipermalukan dan ditolak oleh keluarga Dion. Makanya diet donk biar dapat jodoh seperti adik kamu itu, udah ganteng, anak tunggal orang kaya,, nah kamu yang ada hanya malu-maluin!" Ujar Alisa sang ibu.

Hati anak mana yang tidak sakit saat ibunya sendiri malah mengatainya tidak berguna dan hanya bisa malu-maluin keluarga hanya karena dia jelek dan gendut. Bahkan ibunya sendiri mengolok-olok nya hanya karena tubuhnya yang super big itu dan membandingkan dengan adiknya yang langsing dan cantik.

Mutiara sudah sakit hati karena kekasih dan adiknya, kini hatinya juga semakin hancur ketika ibunya mengatainya seperti itu.

"Papa dan Mama jahat!!"

Mutiara pergi keluar sambil berlari, entah bagaimana dengan nasibnya setelah ini. Dia benci dengan semua orang yang telah menyakitinya. Terutama kedua orang tuanya yang banyak mengambil andil dalam kesakitannya.

'Mereka semua benar-benar menyepelekan ku, akan ku buktikan jika aku bisa menjadi kuat dan bukan Mutiara yang bodoh yang hanya bisa diperalat!' batin Mutiara.

Saat ini wanita itu berada disebuah cafe dekat rumah, Mutiara menatap orang-orang yang lewat yang juga tengah menatap ke arahnya dengan tatapan aneh. Ada yang terang-terangan menatap nya dengan mencemooh, dan ada pula yang hanya diam membatin.

Mutiara tahu jika memiliki keadaan tubuh yang seperti ini pasti akan mendapatkan tatapan miring.

Ting!

Sebuah pesan masuk ke dalam ponselnya, dia melihat pesan itu dari Berlian yang kini tengah memperlihatkan fotonya bersama Dion. Foto yang terlihat romantis itu diberi caption. 'Terima kasih kak, karena kakak lebih memilih mundur, Papa dan Mama juga sudah merestui hubungan kami!'

Bersambung

Terpopuler

Comments

G** Bp

G** Bp

Adik durjana

2024-11-08

0

Kas Gpl

Kas Gpl

lanjut

2024-07-22

0

KrisTie Lyiee

KrisTie Lyiee

ada bener nya juga si emak bilang gitu.
tapi cara nya yang salah😏😏😏😏

2024-01-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!