Episode 4

Happy Reading.

Mutiara akhirnya memutuskan pulang ke Indonesia dengan penuh percaya diri. Dia siap untuk bertemu dengan orang-orang yang dulu mengejeknya jelek dan gendut. Kini dia sudah bertransformasi menjadi wanita cantik, seksi dengan body langsing bak gitar spanyol. Dengan kulit yang mulus, putih dan glowing terawat. Maklum, Mutiara memang benar-benar merawat kulitnya karena dia juga membuat produk perawatan skincare dan laris di Korea Selatan.

Saat ini Mutiara sudah berada di perjalanan udara menggunakan pesawat jurusan Seol-Jakarta dan akan transit dua kali di dua negara. Rasanya sudah begitu lama Mutiara tidak naik pesawat, jadi ada rasa deg-degan dan juga gugup luar biasa.

Mungkin juga karena dia akan bertemu dengan orang-orang yang dulu selalu menyakiti nya.

"Huh, sabar Mutiara, yakinlah jika semuanya akan baik-baik saja," gumam wanita itu.

Selama lima tahun ini, banyak kejadian yang dilewatkan oleh Mutiara di Indonesia karena Mutiara benar-benar menutup akses untuk dia memiliki celah ke masa lalu. Cukup sudah dirinya dikecewakan oleh orang-orang yang dia sayangi.

Setelah transit selama tiga puluh menit, akhirnya Mutiara terbang kembali menuju Jakarta.

Masih terngiang dengan jelas di ingatan wanita cantik itu bagaimana dulu dia dikhianati oleh kekasih dan adik kandung nya sendiri. Bahkan orang tuanya juga malah ikut menghinanya. Rasa sakit itu masih terasa, apalagi di saat kita membutuhkan perhatian dan pertolongan orang terdekat tapi nyatanya tidak ada yang mau membelanya.

***

"Akan ku pastikan kalian semuanya terkejut saat melihat kedatanganku, aku akan membuat semua orang yang telah mengejek dan menghinaku bertekuk lutut di kakiku!" Gumam Mutiara saat turun dari pesawat.

Mutiara berjalan dengan anggun sambil menarik koper dengan tangan kanan. Kaki jenjangnya yang di balut hils 3 cm berjalan ke arah dua orang yang sudah menunggunya sejak tadi. Namun sepertinya Ayah dan Ibunya masih belum menyadari jika Mutiara sudah berjalan kearah mereka.

Memang selama Lima tahun ini Mutiara tidak pernah menampakkan dirinya, dia tidak pernah mau mengangkat video call dari Ayah atau ibunya, Mutiara lebih sering menggunakan chatting untuk mengabari mereka.

Tubuh rampingnya berbalut jas berwarna coklat muda dengan skinny jean yang semakin memperlihatkan keindahan kakinya yang jenjang. Rambutnya hitam lurus dia gerai berayun mengikuti irama langkah kakinya, membuat semua orang terkagum-kagum bahwa menatapnya tanpa kedip.

Mutiara sudah terbiasa dengan tatapan kagum para laki-laki, dia sudah kerap dipuja dan dielu-elukan selama di Korea Selatan.

Kini saatnya dia mulai hidup dari awal kembali sebagai Mutiara baru.

"Eh, lihat,, siapa itu, artis kah? Cantik sekali!"

"Wow, dia artis dari china ya, lihatlah kulitnya putih mulus!"

"Gue mau fotoin, gadis cantik seperti ini harus di viral kan!"

"Aku juga mau foto! Kamu minggir dulu!"

Mutiara hanya tersenyum saja mendengar suara-suara yang berseliweran disekitarnya. Sebenarnya sejak dulu Mutiara memang cantik, tapi tertutupi tubuh gendutnya yang tidak terawat. Kecantikan Mutiara dan Berlian menurun dari kedua orang tuanya yang memang cantik dan tampan.

"Permisi, boleh minta foto nggak?" Salah seorang pemuda tiba-tiba menghadang langkah Mutiara dan meminta foto. Mutiara hanya mengangguk dan tersenyum. Dia sudah biasa seperti ini dan jurusnya hanya satu, yaitu tersenyum dengan ramah.

Mutiara memang bukan gadis sombong dan angkuh meski sudah menjadi sukses, dia akan bersikap sebaliknya tergantung dengan orang-orangnya. Mungkin akan berbeda ketika Mutiara menghadapi orang-orang dimasa lalunya yang dulu sering menatapnya sebelah mata.

"Terima kasih ya miss!" Ujar pemuda itu senang. Kemudian dia berpamitan sambil bersorak senang.

"Ada-ada saja, orang-orang disini lebih ekstrim dan berani," gumam Mutiara melanjutkan langkahnya.

Dia menjadi pusat perhatian di Bandara itu, bak seorang artis besar yang banyak yang memotret Mutiara secara terang-terangan dan mengaguminya.

Ayah dan ibunya juga sempat melihat ke arah wanita yang begitu cantik itu, mereka juga terkagum-kagum. Namun, mereka begitu terkejut saat wanita cantik itu mendatanginya.

"Eh, Pa,, kenapa gadis itu berjalan ke arah kita?" Bisik Alisa.

"Papa juga nggak tau, Ma!"

"Papa, Mama!" Kedua orang tua itu terkejut saat mendengar suara yang sangat mereka kenal. Itu suara Mutiara, putri pertamanya.

"Kamu siapa?" Mama Alisa masih memastikan, jika wanita dihadapannya itu bukan Mutiara. Jadi dia bertanya.

"Hahaha, Mama sama anak sendiri kok bisa lupa sih, ini aku Mutiara, anak kalian!" Ujar Mutiara tergelak.

Huh, nyatanya kedua orang tuaku juga tidak mengenaliku. Batin Mutiara.

"Apa?? Kamu beneran Mutiara?" Seru Mama. Wanita itu benar-benar tidak percaya jika wanita cantik bak artis Korea dihadapannya ini adalah putrinya.

Alisa langsung memeluk sang putri, dia menangis ketika mengingat saat-saat dulu dia sering menjelekkan putrinya itu. Sungguh Alisa menyesal karena menjadi ibu yang jahat sehingga Mutiara pergi jauh ke Korea.

"Iya Ma, ini Mutiara," jawab Mutiara melepaskan pelukan mereka.

Mama Alisa beralih ke Papa Bagas.

"Pa, Papa kok diam saja, ini putri kita loh!" Alisa menyenggol lengan suaminya.

"Papa udah tau sayang, Papa nggak tahu harus berekspresi seperti apa, yang jelas Papa kangen sama kakak!" Bagas menarik Mutiara ke dalam pelukannya.

Rasa haru tiba-tiba menyeruak di dalam hati Mutiara. Dulu mereka tidak pernah memeluknya seperti ini. Mutiara selalu ditinggalkan begitu saja oleh Ayah dan Ibunya bersama Berlian.

Mereka hanya melihat Berlian, mungkin dulu bagi mereka Mutiara hanyalah benalu yang tidak dapat mereka banggakan. Mutiara tidak layak dikenalkan kepada umum. Mereka malu memiliki putri yang gendut seperti itu.

Tapi lihatlah sekarang, Mama Alisa dan Papa Bagas menangis di pelukan Putri terbuang yang dulu selalu tidak dianggap.

"Udah donk, kenapa Mama sama Papa jadi nangis, malu tuh dilihatin orang!" Ujar Mutiara yang juga mengusap air mata di wajahnya.

"Papa sama Mama mau minta maaf sama Mutiara, Mama dan Papa sayang banget sama Mutiara, maafkan kami ya nak?" Ujar papa Bagas.

"Mutiara nggak marah sama Papa dan Mama, Mutiara juga kangen."

"Kamu sekarang tambah cantik sekali nak, tubuhmu yang dulu menyusut kemana? Putri Mama cantik sekali!" Mama Alisa tidak henti-hentinya memuji Mutiara.

Anak yang dulu mereka abaikan.

"Iya loh Ma, sekarang Mutiara jauh lebih cantik dari Berlian, Papa sampai pangling banget," ujar Papa Bagas mengelus rambut Mutiara.

"Iya, Berlian tidak ada apa-apanya sekarang di banding kamu," Mutiara hanya tersenyum menanggapinya.

'Ternyata fisik memang bisa membuat orang berubah! lihatlah kedua orang tuaku yang dulu tidak pernah menganggap ku ada, hanya ada Berlian di mata mereka tetapi sekarang mereka memujiku dan menjelekkan Berlian di belakangnya!'

Terpopuler

Comments

G** Bp

G** Bp

cuma org tuamu aja x yg seperti itu Mutiara..🙄

2024-11-09

1

airhy_10

airhy_10

wong tuo model op Iki...banding2 in anak🫤

2024-09-20

0

KrisTie Lyiee

KrisTie Lyiee

ada hikma disebalik ini. aku juga mau tapi aku kalah sebab aku tidak ada duit

2024-01-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!