Episode 9

Happy Reading.

Dion sejak tadi mengamati seorang wanita yang mengusik perhatian para teman-temannya. Dia memang awalnya tidak tertarik sama sekali ketika Steve dan beberapa teman lainnya berebut berkenalan dengan wanita itu. Dion bahkan masih duduk anteng di sudut tempat Elsa dan teman-teman wanita nya kumpul karena di sana memang disediakan makanan untuk party.

Cafe milik Papanya Elsa memang terbilang besar, ada beberapa tempat yang bisa disewa untuk dijadikan tempat acara party. Di samping cafe juga terdapat beberapa tempat duduk yang bertemakan outdoor, sehingga membuat tempat itu semakin ramai pengunjung terutama anak muda.

Sebenarnya sejak tadi dia tidak ikut nimbrung karena merasa malas bertemu dengan teman-teman lamanya, yang menurut sekarang menjadi begitu sombong dan suka pamer. Makanya Dion malas meladeni, dia memilih untuk membuka ponsel dan membalas pesan dari Berlian.

Meskipun terkadang para sahabatnya itu juga terkadang baik terhadap nya, tetapi banyak juga yang berperan sebagai penjilat.

[ Aku pengen ketemu, sayang ]

[ Kita nggak boleh ketemu, harus di pingit ]

[ Apa kamu nggak kangen sama aku? ]

[ Berlian, kalau kita nikah nanti juga pasti sering ketemu ]

Dion membalas pesan dari calon istrinya. Pria itu memang tidak bergonta ganti cewek karena merasa sudah terbelenggu dan terikat dengan Berlian, meskipun sejatinya perasaan cintanya kepada Berlian semakin waktu terasa biasa saja, tidak menggebu seperti dulu.

Ya, hubungan mereka yang diawali dari perselingkuhan memang akhirnya bertahan hingga saat ini. Terbilang usia hubungan mereka sudah Lima tahun lebih dan ada sesuatu yang membuat Dion bertahan, keinginannya bisa bertemu kembali dengan Mutiara. Dion belum sempat meminta maaf kepada mantan kekasihnya itu. Dion juga berharap dia bisa bertemu dengan Mutiara ketika menjalin hubungan dengan Berlian karena Berlian adalah kakaknya Mutiara. Dia menyesal karena telah menyakiti hati wanita sebaik Mutiara.

Dion sadar jika selama ini dia telah salah karena memanfaatkan Mutiara untuk kebaikan nya sendiri, sungguh dia begitu menyesali perbuatannya yang dulu. Dion ingin sekali bertemu dengan Mutiara dan meminta maaf atas semua kesalahan di masa lalu. Hatinya selalu tidak tenang jika belum mendapatkan maaf dari wanita itu.

Dion melihat Firza yang mendatangi kerumunan dan entah apa yang dibicarakan dengan perempuan yang sejak tadi mengusik para sahabatnya. Teman kuliahnya itu adalah bucin-nya Elsa, tapi tiba-tiba ada kegaduhan saat Elsa dan ketiga teman ceweknya marah-marah tidak jelas karena Firza menggoda perempuan tadi.

Kini fokus Dion menatap perempuan yang sedang diperebutkan itu, bahkan kakinya sudah berjalan mendekat ke sana.

Entah kenapa dia merasa jika wajah itu terlihat tidak asing. Bahkan suaranya juga begitu familiar. Semakin dekat langkahnya, jantungnya semakin berdebar kencang. Suara itu, ya suara itu sangat tidak asing.

"Maaf, aku ingin makan di sini saja," ujar Mutiara menjawab ajakan Firza.

Deg!

Jantung Dion tiba-tiba berdetak tidak karuan, dia benar-benar mengenal suara itu. Suara seorang wanita yang di rindukan dan suara seseorang yang dulu pernah dia sakiti.

Ya, itu adalah suara Mutiara, wanita yang membuat hatinya merasa bersalah dan resah setiap hari, tetapi kenapa wanita itu tidak gendut seperti Mutiaranya dulu?

'Mata itu, suara itu, bahkan senyum itu adalah milik Mutiara. Ya, aku tidak salah lagi, itu adaah Mutiara. Dia telah berubah! Oh Tuhan,, aku yakin sekali, lihat tahi lalat di bawah matanya yang hampir tidak terlihat itu. Jelas dia adalah Mutiara!' Batin Dion bergejolak.

Dion masih berpikir jika wanita dihadapannya adalah Mutiara, wanita yang dulu pernah dia sakiti dan Dion begitu menyesalinya setelah kepergian wanita itu.

"Eh, sebaiknya lo pergi dari sini, bikin kisruh aja!" Seru Elsa mendorong bahu Mutiara.

"Loh, maaf ya, yang bikin kisruh siapa? Bukankah sejak tadi aku hanya diam saja?" Tanya Mutiara anggun.

"Cih, lo udah godain cowok gue, dan temen-temen gue semua!" Elsa kembali mendorong bahu Mutiara. "Lo datang buat ganjen kan? Dasar sampah, muka lo tuh nggak cantik tapi kelakuan lo yang kaya jal*ng, sok cari perhatian sama temen-temen gue, bahkan lo goda cowok gue! Sial!!" Elsa merasa begitu cemburu karena sejak tadi Firza malah diam saja tanpa menenangkan nya seperti biasanya.

Elsa merasa kalah dengan wanita yang belum lama muncul di kafenya itu.

Mutiara melipat kedua tangannya di depan dada, dia menatap angkuh Elsa dan tersenyum sinis, "kamu punya mata nggak sih, siapa yang menggoda siapa? Sejak tadi aku hanya diam dan tidak menggoda siapapun, kalau perlu cek CCTV yang ada disini, kalau perlu kita bawa ke ranah hukum dan biar bukti yang bicara, kalau aku benar maka kau akan ku tuntun kau dengan pasal pencemaran nama baik dan menyebarkan fitnah!" Semua orang langsung membelalakkan matanya mendengar ucapan wanita cantik itu.

Begitupun dengan Elsa yang langsung tergerak mundur, tentu saja dia takut kalau apa yang telah dituduhkan tadi semuanya hanya omong kosong. Karena sebenarnya yang menggoda itu memang teman-temannya dan juga kekasihnya ikut tergoda. Semua orang tahu itu.

Elsa hanya menggertak saja agar Mutiara takut, tapi sepertinya kali ini Elsa salah menghadapi lawan.

Sedangkan di sisi lain, Dion merasa takjub dengan penampilan Mutiara yang kini begitu berani itu. Sungguh dia tidak salah lagi jika wanita yang tengah menjadi artis dadakan itu adalah Mutiara, mantan kekasihnya dulu dan calon kakak iparnya nanti.

Dion sadar jika semua teman-temannya tidak ada yang mengenali siapa Mutiara, karena perubahan wanita itu yang benar-benar jauh berbeda dengan Mutiara yang dulu.

Dion berjalan mendekati Mutiara, dia ingin memastikan jika memang wanita itu adalah Mutiara. Karena sepertinya Mutiara juga tidak berusaha untuk memperkenalkan dirinya saat ini.

Mutiara masih berdiri membelakanginya, wanita itu kini bisa membalas ucapan Elsa dengan telak. Karena dulu Elsa selalu membulinya dan sekarang Mutiara bisa membalikkan keadaan.

"Mutiara Anggraini Aditama?" Ucap Dion memanggil nama lengkap Mutiara.

"Ya?" Jawab Mutiara reflek dan langsung menoleh kebelakang. Sebelum kemudian dia langsung menutup mulutnya saat keceplosan.

Bahkan dia langsung terkejut saat melihat siapa yang memanggilnya tadi. Pria yang sejak pertama masuk ke dalam kafe adalah pria yang paling dia hindari.

'Dion? Dia tahu aku?'

Mutiara mencak-mencak dalam hati, darimana Dion tahu kalau itu adalah dirinya. Bukankah seharusnya penampilan nya yang sekarang tidak akan ada orang yang mengenalinya. Tetapi kenapa Dion tetap tahu?

"Jadi benar kan, kamu Mutiara? Teman sekelas kita di bangku kelas 3 SMA dulu?" Mutiara masih diam bergeming. "Benarkan? Kamu Mutiara yang juga adalah mantan kekasih ku?"

Bersambung

Terpopuler

Comments

Henimy

Henimy

yah ketahuankan

2023-12-12

1

Shellia

Shellia

Hanya yg pernah ada dihatinya yg mengenalnya.

2023-12-11

0

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

makin penasaran ni

2023-12-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!