Happy Reading
Mutiara terkejut saat mendengar Dion memanggilnya dengan nama lengkapnya, bahkan dengan reflek Mutiara menjawab panggilan cowok itu. Sontak Mutiara langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
'Sial, cowok satu ini memang begitu peka, padahal gue harap dia nggak ngenalin gue sama sekali!' batin Mutiara mengepalkan kedua tangannya.
Seharusnya Dion tidak tahu dan Mutiara akan lebih mudah untuk menjalankan rencananya untuk menghancurkan Elsa dan teman-temannya. Kalau sampai ada yang mengenalinya sudah dipastikan rencananya tidak akan berhasil. Mutiara menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan perlahan.
Sekarang Dion sudah mengenalinya dan itu sungguh menyebalkan. Padahal Mutiara berharap bisa bermain-main sedikit dengan para teman-temannya itu. Tapi sepertinya permainan itu tidak menyenangkan lagi ketika Dion sudah membongkar semuanya.
"Benar kan? Kamu Mutiara, kakaknya Berlian? Aku tidak salah kan?" Tanya Dion dengan mata yang bersinar. Bahkan wajahnya terlihat sumringah, seperti orang yang baru bertemu dengan cinta pertamanya saja.
Tiba-tiba ruangan itu terasa sunyi, semua orang terdiam begitu mendengar ucapan Dion yang mengatakan jika wanita cantik yang kini tengah bersama mereka adalah Mutiara, teman sekelas mereka yang dulu bertubuh tambun.
Ya, Dion menegaskan lagi jika wanita cantik itu adalah Mutiara kakaknya berlian yang artinya itu adalah mantan kekasihnya sendiri.
"Dia Mutiara? Si gendut? Hahaha gak usah ngarang Yon!"
"Nggak mungkin, gue nggak percaya, mata lo ada beleknya, cantik seksi begini di kira Mutiara yang lebar itu!"
"Dion mah ngarang, dia kan sebenarnya cuma ngrasa bersalah sama tuh cewek, karena berselingkuh dengan adik Mutiara?"
"Si gendut kok di samain sama si bidadari!"
Segala macam ucapan terdengar di indra pendengaran Mutiara, ternyata para teman-teman sekelasnya itu masih begitu suka membully tubuhnya yang dulu yang gendut. Dan menjadikan hal itu sebagai bahan tertawaan.
Dulu dia sama sekali tidak peduli dengan apa yang mereka ucapkan, Mutiara benar-benar bebal dan tidak merasa sakit hati. Acuh sekali meskipun dulu juga banyak yang menghina nya karena menjadi kekasih Dion, tetapi entah kenapa sekarang Mutiara benar-benar sakit hati dan hatinya begitu sensitif.
Mereka semua hanya menganggap Berlian dan memuji Berlian, bahkan yang mengatakan jika Berlian lebih pantas menjadi kekasih Dion dari pada dirinya. Berlian cantik dan langsing, sedangkan Mutiara gendut. Tentu saja mereka semua mengidolakan Berlian yang menjadi pasangan Dion. Dan pada akhirnya semuanya terbukti dengan Dion yang berselingkuh darinya dengan Berlian.
Mutiara tersenyum sinis, berdecih dalam hati karena melihat orang-orang itu telah buta mata dan hati. Apalagi seperti seorang Dion yang melihat orang dari cangkangnya saja padahal sejatinya dia tidak tahu bagaimana Berlian yang sebenarnya, hanya bermodalkan wajah cantik doang.
Berlian tidak seperti namanya yang akan berkilauan jika dilihat jauh di ujung sana, tapi isinya hanyalah batu kali yang sudah berlumut, penuh drama!
"Heh, dari mana lo tahu kalau itu gue?" Tanya Mutiara yang kini tengah menatap Dion dengan tatapan mengejek. Kilatan kebencian terlihat dimatanya.
Sungguh Mutiara benar-benar ingin menghancurkan Dion saat ini juga, pria yang dulu telah menipunya habis-habisan dan sekarang akan menjadi adik iparnya.
Bagus, Mutiara akan bisa menyiksa cowok brengsek itu nanti.
Sedangkan disisi lain, sudut bibir Dion kini terangkat semakin ke atas membentuk cekungan yang memperlihatkan gigi-gigi putihnya. Sejak dulu Dion memang tampan sekali. Mutiara mengakui itu, tapi tetap saja meski tampan tapi dalamnya penuh dengan duri. Persis seperti buah kedondong, luarnya halus, dalamnya membuat mulut kita terluka kalau tidak hati-hati menggigitnya.
"Tentu saja gue tahu, gue hapal banget sama suara Lo, apalagi tahi lalat dibawah mata itu tidak ada yang bisa mengelabuhi jika itu memang lo, Mutiara!" Jawab Dion.
"APA!"
"What the...!"
Semua orang yang ada disitu sangat terkejut saat mengetahui fakta jika wanita cantik dan seksi itu adalah Mutiara, teman satu kelas mereka di SMA yang dulunya gendut. Rahang mereka menganga sampai terjatuh ke bawah, mata mereka membola sempurna. Seperti melihat hantu di siang bolong.
"Jadi dia beneran Mutiara si gendut?"
"Nggak mungkin, gue masih nggak percaya!"
"Tapi setelah dilihat-lihat emang mirip cuy!"
"Elah, percaya aja lo, paling-paling itu cuma omong kosong Dion!! Mana mungkin Mutiara menjadi Ara, hahaha!"
Lagi, para teman-teman sekelas Mutiara mengejeknya, bahkan saat mereka tidak tahu dan tidak percaya jika wanita yang sejak tadi mereka bicarakan sudah berdiri di depan mereka, sejak dulu hingga sekarang mereka memang tidak pernah menyadari jika ucapannya bisa membuat seseorang menjadi down dan depresi.
"Ya, apa yang dikatakan Dion benar, wanita gendut itu, aku!" ucap Mutiara dengan lantang.
Semua orang tentu saja syok tidak percaya, bahkan Elsa langsung pingsan. Firza sebagai cowoknya langsung membawa Elsa masuk ke dalam.
Sedangkan Dion merasa begitu bahagia akhirnya dia berhasil bertemu dengan Mutiara setelah sekian tahun lamanya. Sungguh Dion sangat menyesali semua perbuatannya dulu, dia ingin minta maaf pada Mutiara.
"Mutiara, gue selama ini pengen banget ketemu sama lo, gue minta maaf!" Dion berjalan ke arah Mutiara dan tersenyum lebar.
Namun, berbeda dengan Mutiara yang menatapnya tanpa ekspresi dengan wajah dingin itu.
"Jadi Lo beneran Mutiara si gendut?" Tanya Steve masih belum percaya.
"Ya, itu gue, cewek gendut yang sering kalian buly!" Seru Mutiara menatap tajam wajah para teman sekelasnya satu persatu.
Mereka semua menunduk, merasa bersalah karena dengan terang-terangan menjelekkan Mutiara padahal sekarang buktinya Mutiara telah berubah drastis. Apalagi tadi mereka juga sempat menjelekkan lagi si gendut teman mereka yang kini ada dihadapan mereka dengan penampilan yang sungguh berbeda.
Terlihat sekali wajah-wajah orang itu sudah pucat pasi, kalau Mutiara tidak memikirkan dirinya, sudah dipastikan jika dia akan marah dan mengatai semua orang yang telah jahat padanya selama ini. Namun, Mutiara masih sabar dan akan membalasnya mereka dengan cara yang elegan. Dia tidak mau jika semuanya menjadi salah kaprah.
Dion merasa bersalah dan tahu bagaimana keadaan hati perempuan itu. Dia juga salah satu orang yang menyumbang rasa sakit paling besar di hati Mutiara. Dion sungguh-sungguh menyesali semua perbuatannya di masa lalu. Jika waktu bisa diputar ulang, maka dia tidak akan menyakiti Mutiara hingga wanita itu pergi sekiat tahun lamanya. Tetapi nasi sudah menjadi bubur, dan Dion hanya bisa meminta maaf pada Mutiara saat ini.
Dion tiba-tiba memeluk Mutiara di depan teman-temannya erat. Meluapkan segala rasa yang ada di hatinya. Tentu saja hal itu membuat semua orang semakin menganga lebar.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
fitriani
gak usah sok banyak drama y dion kelakuanmu itu sungguh memuakkan
2023-12-23
2
Henimy
nyesel deh kayanya si dion dah buat sakit hati mutiara
2023-12-12
0
Shellia
Dulu saat Mutiara gendut dia bukan levelmu tp sekarang saat Mutiara udh langsing kau bukan lagi levelnya 😄
2023-12-11
1