Happy Reading.
"Gue Steve, duduk sini ya? kita sarapan bareng," Steve menarik lembut tangan Mutiara untuk duduk di salah satu meja. Dimana kursinya hanya untuk berdua dan hal itu membuat para cowok-cowok berebut mendekat.
Mereka berebut berkenalan dengan Mutiara.
"Namanya siapa cantik?" Mutiara menatap cowok yang bertanya. Dia adalah Doni, salah satu cowok yang dulu sering menghinanya.
'Sepertinya aku bisa bermain-main dulu dengan mereka.' Batin Mutiara.
"Namaku, Ara," jawab Mutiara tersenyum. Bahkan senyuman nya saja bisa membuat para cowok-cowok itu meleleh.
"Wah,, namanya bagus, cantik! Secantik orangnya!"
"Gue Doni!"
"Gue Rian!"
"Udah-udah,, sana lo minggir!" Steve tidak suka melihat gadis incarannya di serobot teman-temannya.
"Woy, apaan sih lo Steve, kalian baru kenal juga kan?"
"Udah deh cantik, nggak usah ledenin mereka, ya? Sama gue aja!*
Mutiara hanya berdecih di dalam hati. Ingin sekali dia mengatakan jika dirinya adalah Mutiara si gendut yang dulu suka mereka Bully, tapi Mutiara harus tahan karena bisa-bisa rencananya akan gagal.
"Boleh nggak aku ngelamar jadi pacar?" Ujar Doni yang langsung disoraki oleh teman-temannya.
Mutiara tersenyum manis dibalut kesinisan yang tidak terlihat saat semua teman-teman lelakinya menyambutnya dengan wajah terpesona. Sungguh tidak pernah menyangka jika orang-orang yang dulu selalu menatapnya jijik kini menatapnya penuh kekaguman.
Tentu saja, karena sekarang dirinya sangat berbeda dengan yang dulu. Ternyata penampilan seseorang itu bisa mengubah semuanya. Menurut mutiara di dunia ini tidak ada orang yang berhati tulus tanpa embel-embel fisik mereka.
Fisik cantik dan tampan sudah dipastikan akan banyak yang suka, bahkan berlomba-lomba untuk menarik perhatiannya. Berbeda-beda dengan fisik jelek, gendut, culun dan tidak menarik. Pasti akan di bully dan dihina, meskipun semuanya tahu jika Mutiara memiliki otak yang cerdas dan berasal dari orang yang cukup kaya tapi nyatanya tetap tidak ada yang mau berteman dengannya secara tulus.
"Neng, asli orang mana?"
"Aku asli orang sini," jawab Mutiara.
"Boleh donk main ke rumah?"
Sungguh Mutiara sangat tidak menyangka jika respon semua orang akan seperti ini.
'Sangat beda sama orang Korea! Cowok-cowok sini emang lebay!' batin Mutiara setengah menahan kesal.
"Sayang, mau kemana?" Tanya Elsa ketika Firza, kekasih Elsa akan mendekat ke arah kerumunan para cowok-cowok.
"Ehmm, mau ke sana, pengen lihat ada apa itu," jawab Firza penasaran.
"Bilang aja lo mau lihat cewek yang jadi rebutan para cowok-cowok itu kan?" Ejek Ulya, salah satu teman Elsa.
Elsa menjadi penasaran, ada seorang wanita yang menjadi pusat perhatian di cafenya, bahkan para sahabat cowok-cowok itu berkumpul untuk mendekati gadis itu.
"Siapa sih dia?" Tanya Elsa pada Ulya.
"Mana gue tahu, lagian sejak tadi kita cuma disini, kenapa nggak samperin aja," ucap Ulya.
"Dasar para cowok-cowok matanya jelalatan, cuma lihat yang bening dikit langsung tergoda!" Sengit Elsa. Sungguh dia kesal karena seharusnya dia yang menjadi idola tetapi mereka sekarang berpaling ke cewek yang nggak jelas.
Firza berjalan ke arah kerumunan dengan tatapan mata yang tajam, dia ingin melihat secantik apa cewek yang kini jadi artis dadakan di cafe kekasihnya itu.
Sehingga para sahabatnya menjadi lebih tertarik ke sudut sana dari pada dengan party yang diadakan oleh Elsa. Tentu Firza akan mengusir cewek itu jika memang benar niat dia hanya untuk merusak suasana reuni party yang diadaptasi oleh kekasihnya, Elsa bersama teman-teman SMA-nya.
"Woy, minggir! Apa-apaan ini?" Firza membelah kerumunan itu dan ingin melihat siapa wanita yang ada disana.
"Apaan sih lo Fir, main narik-narik aja!" Gerutu Rian.
"Iya woy,, nggak asik banget sih lo!"
"Kalian juga ngapain kumpul-kumpul disini?" Seru Firza melotot pada Rian yang tiba-tiba nyolot.
Mutiara mendongak melihat siapa cowok yang tiba-tiba bikin keributan. Matanya menyipit sambil mengerutkan kening, Mutiara merasa tidak kenal dengan cowok itu. Namun dia termasuk cowok paling tampan di banding dengan teman-teman Mutiara dikelasnya dulu.
Sedangkan Firza sendiri langsung terpaku saat matanya bertemu dengan Mutiara dan entah kenapa tiba-tiba jantung Firza langsung berdebar-debar hanya melihat wajah cantik itu.
"L-lo siapa? Bukan teman Elsa kan?" Firza berdehem untuk menetralkan detak jantungnya yang berdetak tidak karuan.
Dia benar-benar terpesona akan kecantikan wanita yang seperti bidadari itu.
"Namaku Ara, aku hanya ingin makan di sini dan baru akan menjadi pelanggan di sini," jawab Mutiara sambil tersenyum. Memamerkan senyumnya yang bisa membuatku orang ketagihan untuk melihatnya.
"Oh, bagus-bagus,, ayo gue rekomendasikan makanan yang enak di sini, lo mau makan apa?" Tiba-tiba Firza menarik tangan Mutiara agar cewek itu berdiri.
Tentu saja Steve tidak terima karena dia tadi yang sejak awal sudah berkenalan dengan Mutiara dan akan makan dengan cewek itu.
"Eh, Firza! Lo di lihatin cewek lo tuh! Entar nangis di putusin!" Ejek Steve, matanya mengarah ke arah Elsa, dan tiga teman ceweknya di sudut.
Firza seakan tidak peduli, dia milih mengajak Mutiara untuk makan dan menghiraukan Elsa yang notabene wanita paling dicintai oleh Firza.
"Ara, kita pergi dari sini aja ya? Makan dimana gitu, biar nggak ada yang ganggu," Firza sepertinya memang benar-benar kesemsem dengan kecantikan Mutiara.
Entah apa yang menjadi daya tarik cewek itu, Mutiara sendiri tidak tahu, karena di Seol waktu itu dia juga sering dipuji cantik oleh orang-orang sana tapi tidak terlalu lebay seperti orang-orang disini.
Elsa yang melihat kekasihnya yang malah menggoda cewek asing itu tentu saja kesal dan marah. Dia langsung menghampiri Firza di ikuti oleh Ulya, Mita dan Sela.
"Yank!! Apa-apaan sih, kalau mau bercanda nggak usah keterlaluan!" Kesal Elsa merasa marah dengan sikap Firza. Kini matanya beralih ke arah Mutiara dan langsung menatapnya tajam. "Heh, lo tuh gak usah kecentilan ya? Firza itu cowok gue!"
Mutiara hanya menaikkan kedua alisnya ketika melihat Elsa yang emosi seperti ini. Apa tadi yang dia dengar, Firza adalah kekasihnya Elsa. Hemm, sepertinya Mutiara tidak perlu membalaskan dendam nya dengan menyakiti fisik Elsa, dia bisa membuat Elsa sakit hati dengan hatinya saja.
Mutiara akan membalaskan dendamnya dengan cara yang licik sekalipun untuk membuat semua orang-orang itu tahu jika dia yang sekarang bukan Mutiara yang dulu.
Di sebuah sudut kursi ada seorang cowok yang sejak tadi matanya tidak lepas dari wajah Mutiara.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Henimy
pasti si dion tuh
2023-12-12
1
Shellia
Hanya Dion yg tidak mendekat
2023-12-11
0
Hany
pasti Dion tu laki laki yg lagi lihatin tiara
2023-10-14
2