"Ck...kepo Lo",ketus Kenzo.
"Hahahaha...Lo belum berubah Kenzo,masih suka gengsian",gelak Daniel.
"Hmmmm...gue pulang",jawab Kenzo.
"Tapi lo--
Kenzo tak menghiraukan sahabatnya itu dan tetap melangkah meninggalkan Daniel yang tersenyum melihat kepergiannya.
Sementara itu dilain tempat seorang gadis baru saja selesai mandi.Ia meneguk susu yang tadi telah dibuatkan oleh sang Kakak yang beberapa menit yang lalu pulang ke apartemennya.
Tin tin tin
"Andin...", teriak seseorang dari luar.
Andin membukakan pintu rumahnya dan menggeleng pelan melihat sang sahabat sudah tampak rapi.
"Mau kemana?",tanya Andin saat Anita mengahampirinya.
"Ke sini aja, mau kemana lagi Ndin",jawab Anita.
"Ya penampilan kamu kayak mau kencan tau gak,makai parfum lagi",ujar Andin mengendus aroma tubuh Anita.
"Hehehe ya sekali kali gak apa apa Ndin,siapa tau aja nanti ketemu cowok ganteng dan tajir di jalan kan",kekeh Anita.
"Ck...halu kamu itu ketinggian Anita Saputri",ledek Andin.
"Gak apa apa Ndin.Ngehalu gak ada yang melarang kok",jawab Anita.
"Ya udah terserah kamu",jawab Andin.
"Ndin temani aku beli sepatu dong",ujar Anita.
"Baiklah,tapi traktir ya",jawab Andin.
"Oke, tapi jangan makanan mahal ya,uangku gak akan cukup",ujar Anita.
"Tenang aja,aku cuma minta dibelikan sepatu juga",jawab Andin.
"Ck..mana cukup uangku Andini",ujar Anita.
"Hahaha... tunggu sebentar aku bersiap dulu",jawab Andin.
"Cepatan ya..."
"Ya..."
Keduanya menaiki sepeda motor matic menuju sebuah toko sepatu.Dan setelah menempuh perjalanan setengah jam mereka sampai di sebuah toko yang khusus menjual sepatu.
"Nit...kamu yakin kita ke toko ini?",tanya Andin menanyai bangunan toko yang menjual sepatu bermerk.
"Ya... kenapa?",tanya Anita.
"Emang kamu punya uang banyak untuk membeli sepatu di toko ini?",jawab Andin.
"Kita lihat aja dulu,ayo",ujar Anita menarik pergelangan tangan Andin memasuki bangunan itu.
"Nit... mending kita ke pasar aja yuk", bisik Andin menatap sepatu yang ia tau harganya sangat mahal.
"Sssttt...uangku cukup kok",jawab Anita mengambil salah satu sepatu high heels.
Andin tau semua barang di toko ini sangat mahal karena dulu ia dan almarhumah sang Mama sering ke toko ini untuk berbelanja.
"Eh...Ndin.Lihat itu saudara kembarnya Pak Bos,cantik kan?",ujar Anita menunjuk Kanza yang juga di toko itu sedang memilih sepatu.
"Oh... benar cantik",jawab Andin menatap Kanza dari samping.
"Katanya dia juga CEO di salah satu hotel milik ADM Group", bisik Anita.
"OOO..."
"Ayo buruan,mana yang mau kamu beli",ujar Andin.
"Iya iya bawel,aku lihat lihat dulu",jawab Anita.
Andin berdiri menatap sebuah sepatu yang begitu cantik.Ia saat ini hanya bisa memandangi saja.
"Mbak..boleh dicoba dulu kalau mau",ujar pegawai toko pada Andin.
"Oh... nanti saja Kak,saya mau lihat lihat dulu",jawab Andin.
"Baiklah saya tinggal sebentar ya",ujar pegawai toko itu ramah.
"Iya Kak..."
Semua orang tampak berbisik saat seseorang memasuki toko itu.
"Kenzo... akhirnya kamu datang juga",ujar Kanza menatap tajam saudaranya itu.
"Ada apa kamu memintaku ke sini?",tanya Kenzo.
"Aku diminta Mommy membelikan sepatu untuknya dan aku bingung ambil yang mana, karena pilihanmu tak pernah meleset makanya aku minta kamu ingin datang",jawab Kanza.
"Kenapa tak beli saja keduanya Kanza",ujar Kenzo.
"Kalau mau kena semprot Mommy ,ya silahkan",jawab Kanza.
"Huh...mana sepatunya?", tanya Kenzo.
"Tuh...",tunjuk Kanza pada dua pasang high heels.
"Mana foto baju yang akan Mommy kenakan?", tanya Kenzo.
"Ini...", jawab Kanza memperlihatkan gaun berwarna tosca.
"Yang itu...", tunjuk Kenzo pada sebuah high heels.
"Mbak...aku bungkus yang itu", ujar Kanza.
"Baik Kak,mohon menunggu",jawab pegawai toko.
Dari kejauhan Andin memperhatikan bosnya itu.Pria yang ingin ia dekati itu tampak begitu tampan.Ia akui ia memang menyukai Kenzo, tapi mustahil jika Kenzo juga menyukainya.Dia hanya gadis biasa dan tak berpendidikan tinggi.Mana mungkin pria sesempurna Kenzo menyukainya.
Andin diam diam mengambil gambar Kenzo namun tanpa ia sadari Kenzo memperhatikannya melalui pantulan cermin di toko itu.
Pria itu hanya tersenyum tipis sangat tipis sehingga tak ada yang menyadari pria tanpa ekspresi itu tersenyum.
"Nit...aku ke toilet sebentar ya",ujar Andin.
"Oh iya...jangan lama ya,ini aku mau bayar",jawab Anita
"Ya...hanya buang air kecil",ujar Andin segera berlari menuju toilet.
Andin bernafas lega setelah selesai menuntaskan hajatnya."Hufffhh...lega",ujar Andin melangkah keluar dari toilet.
Namun seseorang tiba tiba menarik pergelangan tangannya dan mengungkungnya.
"P-pak B-bos", lirih Andin saat Kenzo menatap tajam dirinya.
"Kamu mengambil fotoku?", tanya Kenzo dengan suara datarnya.
"Oh...i-itu--sa-saya--
"Apa?"
"P-pak sa-saya tak megambil foto siapapun",jawab Andin berusaha tenang.
"Benarkah?"
"I-iya Pak",jawab Andin dengan kepala tertunduk karena tak kuasa menatap mata elang pria yang sedang mengungkungnya.
"Lalu kenapa kamu tak berani menatapku?",ujar Kenzo menatap gadis itu seksama.
"Aku--
"Tatap aku Andini!", bisik Kenzo.
Deg
Andin membeku,dari mana CEO tempatnya bekerja itu tau namanya.Perlahan Andin mengangkat kepalanya hingga tatapan mereka bertemu.
Kenzo akui gadis yang ada dihadapannya saat ini sangat cantik alami tanpa polesan makeup.
"Ikut aku...!",ujar Kenzo menarik pergelangan tangan Andin keluar dari toko itu melalui pintu belakang.
"Ta-tapi Pak sa-saya--
"Masuklah!",ujar Kenzo membukakan pintu mohon mewahnya bagian depan untuk Andin.
"Pak...i-ini--
"Masuk Andini!",ujar Kenzo dengan suara tegasnya.
Andini tersentak kaget lalu dengan patuh masuk kedalam mobil itu.
Kenzo menutup pintu mobil dan ikut masuk lalu duduk dibelakang kemudi.
"P-pak Ki-kita kemana?",tanya Andin sedikit takut jika pria yang ada disampingnya itu.
Kenzo tak menjawab pertanyaan Andin dan malah fokus pada jalanan.
Tak lama mohon yang dikendarai Kenzo berhenti disebuah rumah.
"Turunlah...!",ujar Kenzo.
"Ini dimana?", tanya Andin menatap tempat yang begitu asing baginya.
"Ayo masuk!",ujar Kenzo berjalan lebih dahulu masuk kedalam rumah itu.
Andin mengikuti pria itu dengan rasa takut jika bos-nya itu akan memberinya hukuman karena tadi mengambil gambarnya secara diam-diam.
"Pak ini rumah siapa?",tanya Andin menatap bangunan mewah itu.
"Kamu tak tau?",tanya Kenzo.
"Tidak Pak",jawab Andin.
"Ini rumah milik Papamu",jawab Kenzo.
"Ha?"
"Ya...tapi rumah ini atas nama Mamamu sehingga Tantemu tak mengetahui rumah mewah ini sebenarnya milik Papamu",jawab Kenzo.
"Pak anda kenapa bisa tau dengan kedua orangtuaku?", tanya Andin.
"Aku kenal orangtuamu jauh sebelum kamu lahir.Mamamu adalah sahabat Mommyku",jawab Kenzo.
"A-apa?"
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Ana
kaget ya din
2024-09-12
0
Ana
mobil kak
2024-09-12
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
.𝓶𝓪𝓴𝓲𝓷 𝓼𝓮𝓻𝓾 𝓪𝓳𝓪 𝓷𝓲𝓱
2024-03-12
0