Andin meletakkan minuman itu diatas meja kerja Kenzo dengan hati hati.Gadis itu ingin menanyakan tentang kalungnya pada pria datar itu tapi urung karena ia tak yakin tercecer diruangan ini.
"Pergilah...",ujar Kenzo saat melihat Andin masih berdiri disudut mejanya.
"I-iya Pak...",jawab Andin melangkah keluar ruangan itu dengan wajah lesu.
Kalung itu adalah harta benda terakhir yang ia miliki saat ini,tapi malah hilang.Gadis itu kembali ke pantri dan duduk termenung disana.
"Maafkan Andin Ma,gak bisa jaga kalung pemberian Mama",batin Andin.
"Bagaimana Ndin?",tanya Anita saat memasuki pantri.
"Aku gak berani nanya ke Pak Kenzo Nit,melihat wajah datarnya saja membuat aku urung", jawab Andin.
"Ya...Pak Kenzo sifatnya memang begitu",ujar Anita.
"Kayaknya aku harus merelakan kalung itu deh Nit",lirih Andin.
"Jangan berputus asa kayak gitu Ndin,aku sangat yakin kalung itu tercecer di ruangannya Pak Kenzo",jawab Anita.
"Huuffhh... sudahlah.Jika masih rezeki aku pasti kalung itu balik lagi",ujar Andin menyemangati dirinya sendiri.
"Berdoa saja Ndin,jika Pak Kenzo yang menemukan pasti kalung kamu balik lagi.Tapi jika orang lain aku gak yakin",jawab Anita.
"Ya..."
Diruangannya Kenzo disibukkan dengan mempelajari data kantor selama 5 tahun terakhir.Pria itu teringat akan kalung berlian yang ia temukan diatas mejanya.Sayangnya ia belum memasang cctv didalam ruangan ini jika tidak ia sudah mengetahui siapa pemilik kalung itu.
"Tomy... tolong ke ruanganku sekarang!",ujar Kenzo menghubungi asistennya itu.
Tak lama pria yang seusia dengannya itu memasuki ruangan itu.
"Ya Tuan Muda",ujar Tomy.
"Tolong minta pihak keamanan memasang cctv diruanganku,hari ini juga",jawab Kenzo.
"Baik Tuan Muda,akan saya perintahkan",jawab Tomy.
"Hmmmm..."
Tomy meninggalkan ruangan kerja itu dan langsung meminta pihak keamanan untuk memasang cctv diruang kerja atasannya itu.
Sementara itu dikediaman Aditama tepatnya rumah Kevin sedang menyambut kedatangan dari seorang pria tampan.
"Assalamualaikum Aunty...", sapa pria itu pada Ara.
"Waalaikum salam Darren,maaf tak bisa menjemputmu Nak",jawab Ara menghampiri keponakan dari suaminya itu.
"Tak apa Aunty.Aku bukan anak kecil lagi yang harus dijemput, bukan",kekeh pria yang bernama Darren itu.
"Iya kamu benar...Oma gak ikut kamu pulang?",tanya Ara yang begitu merindukan mertuanya itu.
"Insyaallah nanti bulan depan Aunty",jawab Daren.
"Oh ya... Uncle mana?", tanya Darren tak melihat adik dari Mamanya itu.
"Unclemu sudah ke kantor,tapi ia berpesan untuk kamu istirahat dulu hari ini",jawab Ara.
"Bik...."
"Iya Nyonya...", seorang pelayan menghampiri Ara.
"Tolong tunjukkan ke Darren kamarnya ya",ujar Ara.
"Iya Nyonya..."
"Mari Tuan muda",jawab pelayan itu.
"Iya Bik...",jawab Daren mendorong kopernya mengikuti langkah sang pelayan itu.
"Ini Tuan muda kamar anda",ujar pelayan itu setelah membukakan pintu kamar.
"Terimakasih Bik",jawab Darren.
"Iya Tuan muda,Bibik permisi dulu ke belakang",ujar pelayan itu meninggalkan Darren yang masih berdiri diambang pintu.
Pria itu melangkah masuk kekamar miliknya itu dan duduk dibibir tempat tidur.Kamar ini kamar yang sama saat ia liburan sekolah beberapa tahun yang lalu.Ia diajak sang Mama pulang ke tanah kelahirannya ini saat tamat dari jenjang pendidikan menengah atas.
Ia masih ingat saudari sepupunya Kanza sering mendatangi kamarnya ini untuk mengganggunya."Apa kabar gadis itu",gumam pria itu menyunggingkan senyumannya.
"Pasti dia saat ini sudah dewasa dan makin cerewet",kekeh pria itu pelan mengingat betapa cerewetnya Kanza.
Darren merebahkan tubuhnya di ranjang empuk miliknya itu.Ia meraih ponselnya yang ada di saku jaketnya untuk menghubungi Mamanya jika ia sudah sampai dirumah uncle nya itu.
"*Ya Darren..."
"Aku baru saja sampai Ma...",jawab Darren.
"Jaga diri baik baik disana Nak,jangan menyusahkan Uncle dan Auntymu",ujar Karin.
"Ya Ma.Mama dan adik adik serta Papa jaga kesehatan disana ya.Jika terjadi apa apa hubungi aku",jawab Darren.
"Iya Nak...adik adik kamu tadi titip salam buat kamu,Nanti Mama akan suruh mereka menghubungi kamu",ujar Karin.
"Ya Ma...Oma mana?,tadi Aunty menanyakannya", tanya Darren.
"Ada lagi dikamarnya.Nanti Mama akan minta Oma buat hubungi Auntymu itu",jawab Karin.
"Baiklah Ma,aku tutup dulu",ujar Darren.
"Ya.Ingat!, bekerjalah dengan baik serta jujur",jawab Karin.
Klik*
"Darren...ayo makan dulu Nak",ujar Ara saat melihat pintu kamar keponakannya itu tak tertutup.
"Ya Aunty...",jawab Darren bangkit dari tidurnya.
"Aunty tunggu dimeja makan ya",ujar Ara.
"Ya..."
***
Kenzo bersiap untuk pulang saat jam kerjanya sudah habis.Pria itu mematikan laptopnya lalu menyimpan beberapa berkas kedalaman laci meja.
"Tuan muda anda di minta Uncle Kevin ke ruangannya",ujar Tomy saat memasuki ruangan kerja atasannya itu.
"Baik Tomy,kamu boleh pulang duluan",jawab Kenzo diangguki oleh Tomy.
Kenzo melangkah menuju lift yang akan mengantarkannya ke ruangan sang Daddy di lantai 30.Pria dengan wajah datar dan dinginnya itu tak mempedulikan tatapan memuja para karyawatinya.
Sampai saat ini pria itu belum menemukan gadis yang cocok dengan karakternya itu.Meski putri dari temannya Mommynya yaitu anak dari Areta sering berusaha mendekatinya tapi ia tak tertarik dengan gadis itu.
Tok tok tok
"Masuk!"
Ceklek
"Ada apa Dad?",tanya Kenzo menghampiri meja kerja Daddy-nya itu.
"Daddy ada pekerjaan untukmu untuk menangani sebuah proyek kita di pulau B.Kita berencana akan membangun sebuah resort disana tapi masalah ada di masyarakat disana yang masih memegang teguh budaya mereka.Kamu yakinkan mereka dengan tidak membuat mereka merasa terganggu dengan adanya resort kita disana",ujar Kevin.
"Baiklah Dad...",jawab Kenzo.
"Daddy harap kamu bisa melakukannya dengan baik",ujar Kevin.
"Hmmmm"
"Ini proyek pertamamu Kenzo,jika kamu berhasil maka Daddy akan mempercayakan perusahaaan ini padamu.Oh ya jika ada yang ingin kamu ketahui tentang pulau itu.Kamu bisa menanyakan pada Uncle Jo",ujar Kevin menunjukkan asistennya yang sedang merekab pekerjaannya.
"Baik Dad...",jawab Kenzo.
"Pulanglah!, saudara sepupumu sudah sampai dari tadi siang",ujar Kevin.
"Hmmmm"
Kenzo meninggalkan Daddy-nya itu yang menatapnya tersenyum tipis.
"Entah dari mana putraku mewarisi sifat datar dan dinginnya itu Jo",ujar Kevin pada asistennya.
"Bukankah itu lebih baik daripada ia humbel dan mudah dekat dengan orang lain yang akan hanya memanfaatkannya saja Bos",jawab asisten Jo.
"Ya.Oh ya bagaimana kabar putramu?", tanya Kevin pada asisten Jo.
"Baik Bos,ia berencana ingin menjadi taruna",jawab asisten Jo.
"Hehehehe baguslah, dukung keinginannya Jo",ujar Kevin.
"Ya Bos..."
"Ayo pulang... sebelum para Nyonya meneror kita",ujar Kevin.
"Baiklah Bos...."
...****************...
Mohon dukungan nya ya readerku.Jangan lupa like dan subscribenya ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Ana
jo nikah sama siapa🤔 apa yang dulu suka sama jo itu ya
2024-09-12
0
duoNaNa
darren dgn kanza kah?
2024-03-23
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝓪𝓹𝓪 𝓓𝓪𝓻𝓻𝓮𝓷 𝓼𝓾𝓴𝓪 𝓼𝓪𝓶𝓪 𝓚𝓪𝓷𝓭𝓪 𝔂𝓪 🤔🤔
2024-03-12
0