03

"Berisik, Kanza", ketus Kenzo karena adiknya itu selalu saja berteriak.

"Huh... itulah aku Kenco,hahahaha", gelak Kanza karena ia tau Kenzo akan sangat marah dipanggil dengan sebutan itu.

"Gak lucu...", ketus Kenzo.

"Sensi amat sih Kenzo",goda Kanza.

"Kanza...sudah Nak",ujar Bibi Helena menengahi.

"Maaf Nek, aku membawakan makanan kesukaan Nenek",ujar Kanza meletakkan paper bag berisi martabak mesir.

"Terimakasih Nak",jawab Bibi Helena.

"Sama sama Nek",jawab Kanza.

"Nek,gadis yang biasanya menemani Nenek disini mana?", tanya Kanza.

"Siapa?", tanya Kenzo.

"Tetangga sebelah rumah kita Nak,dia juga tinggal sendirian karena kedua orangtuanya sudah meninggal dunia",jawab Bibi Helena.

"Oh... ada dimana dia sekarang Nek?", tanya Kenzo.

"Mungkin belum pulang bekerja.Dia bekerja disebuah kafe sore hari setelah pulang dari bekerja disebuah perkantoran sebagai cleaning service",jawab Bibi Helena.

"Ya Nenek benar,kalau gak salah dia bekerja dikantor Daddy", timpal Kanza.

"Siapa namanya?", tanya Kenzo.

"Sejak kapan kamu akan mengurusi seorang cleaning servis Kenzo?",jawab Kanza dengan tatapan penuh selidik.

"Setidaknya aku ingin berterimakasih sudah mau menemani Nenek disini",jawab Kenzo.

"Yakin...hum?",goda Kanza.

"Kanza..."

"Hehehe...ya ya",gelak Kanza berhasil membuat saudara kembarnya itu kesal.

"Nek...ayo malam ini menginap dirumah, Mommy pasti senang",ujar Kenzo.

"Tapi Nak--

"Aku mohon Nek",ujar Kenzo.

"Baiklah usai sholat magrib kita berangkat",jawab Bibi Helena.

"Sungguh Nek?", tanya Kanza.

"Ya..."

"Kamu hebat Kenzo,kamu orang pertama yang berhasil membujuk Nenek untuk mau menginap dirumah",ujar Kanza.

"Hmmm"

***

Andin berjalan menyusuri jalanan untuk sembari menunggu angkutan umum yang melintas.

Gadis yang tinggal sendirian itu berjuang untuk hidup menggunakan ijazah yang miliki.Kedua orangtuanya sudah lama meninggal dunia.Ia memiliki seorang Tante tapi wanita itu mengabaikannya.Dan yang lebih mirisnya Tantenya mengambil alih semua harta kekayaan peninggalan kedua orangtuanya.Kini Andin harus tinggal dirumah sederhana peninggalan Mamanya.

Hidup sendirian sudah biasa baginya, terkadang ia menginap di rumah tetangganya yang juga tinggal sendirian.

Gadis itu terus menyusuri jalanan hingga tanpa sadari ia sampai didepan gang rumahnya.

"Yah... sampai juga",batin gadis itu melangkah masuk kedalam ke halaman rumahnya.

Ia berencana akan mandi dulu setelah itu menemui tetangganya yang tinggal sendirian itu.

"Nak..."

Gadis itu mengehentikan langkahnya dan berbalik badan.Seseorang melambaikan tangannya padanya dari dalam mobil.Karena pencahayaan yang minim,lampu jalanan rumahnya yang belum hidup membuat gadis itu harus menghampiri mobil itu.

"Nenek...mau kemana?", tanya gadis itu.

"Nak Andin Nenek malam ini menginap dirumah cucu,Jadi kamu tak perlu datang kerumah ya",orang itu.

"Iya Nek...",jawab Andin.

"Kamu baru pulang kerja?",tanya orang itu.

"Iya Nek...ini baru sampai ",jawab Andin.

"Oh...mau ikut Nenek?", tanya orang itu.

"Terimakasih Nek,gak usah",jawab Andin.

"Ya sudah Nenek pergi dulu ya",ujar orang itu.

"Ya Nek...hati hati dan sampai jumpa lagi",jawab Andin.

Mobil yang ditumpangi orang itu meninggalkan Andin yang terus menatap kepergian mobil mewah itu yang terus menjauh.

Gadis itu kembali memasuki pekarangan rumahnya dan masuk kedalam rumah.Tubuhnya terasa begitu lengket,ia tak sabar ingin mandi dan beristirahat.

Tok tok tok

"Ck siapa sih?",gerutu gadis itu yang mengurungkan niatnya untuk membuka pakaiannya.

Tok tok tok

"Ya sebentar...", teriak gadis itu.

Ceklek

"Tante...",gumam gadis itu melihat wanita paruh baya dengan penampilan glamournya.

"Ada apa Tan?", tanya gadis itu malas.

"Aku butuh tandatanganmu untuk persetujuan pengambilan beberapa aset di bank",ujar wanita paruh baya itu tak tau malu.

"Jika aku tak mau?",tantang gadis itu.

"Kamu ingin makam kedua orangtuamu di bongkar?",sinis wanita paruh baya itu.

"Apakah tak ada alasan lain untuk mengancamku?",tanya gadis itu tersenyum miring.

"Cepat tandatangan,atau--

"Berhenti memeras harta kedua orangtuaku Tante.Amcamanmu itu tak lagi berpengaruh bagiku.Silahkan jika Tante mau membongkarnya,tapi ingat arwah kedua orangtuaku pasti akan gentayangan dirumah yang Tante tempati",jawab gadis itu.

"Apa maksudmu,hah?,jangan menakut nakutiku",desis wanita paruh baya itu.

"Tante takut?",tanya gadis itu tersenyum miring.

"Ck...ayo tandatangan!",bentak wanita paruh baya itu.

"Jika Tante ingin tandatanganku,hubungi pengacara almarhum kedua orangtuaku.Karena menyangkut pencairan aset dari bank, melalui persetujuannya jika kau tak salah.Karena Mamaku sengaja melakukan itu dulu demi keamanan asetnya",ujar gadis itu.

"Kamu jangan--

"Tante...jika Tante tak percaya,sini aku tandatangani dan aku yakini bank akan menolak",kekeh gadis itu.

"Huffhhh... aku akan kembali lagi setelah mendapatkan persetujuan dari pria tua itu",ujar wanita paruh baya itu melangkah pergi.

"Semoga berhasil Tanteku sayang",cibir gadis itu.

"Enak banget kalian, menikmati harta kedua orangtuaku yang sudah bersusah payah selama ini mengembangkan usahanya",gumam gadis itu menutup kembali pintu rumahnya.

Ia yakin kali ini Tantenya tak akan berhasil mengeruk harta orangtuanya.Wanita tua itu sangat takut berurusan dengan pengacara kedua orangtuanya yang terkenal dengan ketegasannya.

***

Sementara itu dikediaman Aditama, mobil yang dikendarai Kenzo baru saja memasuki halaman luas itu.

Pria itu turun lalu melangkah menuju mobil adiknya dimana sang Nenek berada disana.Pria itu membuka pintu membuka pintu mobil lalu membantu anak Nenek untuk turun.

"Ayo Nek...",ujar Kenzo mengamit tangan keriput sang Nenek.

"Ya..."

"Assalamualaikum..."

"Waalaikum salam...",jawab Ara dari dalam.

"Bibi...",pekik Ara berjalan menghampiri sang Bibi dan memeluknya.

"Ya nak..."

"Bibi apa kabar,maaf Ara jarang ke sana",tutur Ara.

"Gak apa apa,anak anak kamu hampir tiap hari datang"jawab Bibi Helena.

"Ayo masuk Bi...",ujar Ara.

"Ya... Andita masih di Singapura?", tanya Bibi Helena.

"Iya Bi.Kak Karin,Kakaknya Mas Kevin belum mengizinkan Mama pulang",jawab Ara.

"Oh..."

Suami Ara memiliki seorang Kakak yang bernama Karin tinggal diluar negeri ikut suaminya.

"Nenek...", Kenzi mengahampiri Neneknya.

"Cucu nakal, kenapa hari ini kamu tak mengunjungi Nenekmu ini, hum?",ujar Bibi Helena menarik lembut kuping Kenzi.

"Maaf Nek...Ken tadi dari sekolah langsung pulang karena harus belajar,besok ujian Nek",jawab Kenzi membuat semua orang terkekeh kecuali Kenzo yang hanya tersenyum kecil.

"Nenek menginap disini kan?",tanya Kenzi.

"Mau kamu gimana?", tanya Bibi Helena.

"Ya harus menginap",jawab Kenzi.

"Baiklah...Nenek kabulkan",jawab Bibi Helena.

"Benarkah Nek?", tanya Kenzi.

"Ya... berterimakasihlah pada Kakakmu,Kenzo yang meminta Nenek untuk menginap",jawab Bibi Helena.

"Terimakasih Kak", timpal Kenzi.

...****************...

Terpopuler

Comments

Ana

Ana

Andin 😁

2024-09-12

0

Abraham Rayyan Evandaru

Abraham Rayyan Evandaru

kenapa bahasanya.."orang itu"?
kok gimana gitu

2024-06-21

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝓽𝓮𝓻𝓷𝔂𝓪𝓽𝓪 𝓐𝓷𝓭𝓲𝓷 𝓽𝓮𝓽𝓪𝓷𝓰𝓰𝓪𝓪𝓷 𝓼𝓪𝓶𝓪 𝓫𝓲𝓫𝓲 𝓗𝓮𝓵𝓮𝓷𝓪

2024-03-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!